Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Menambah Kategori:Tokoh dari Tanah Datar menggunakan HotCat |
||
| (14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Haji Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad''' (1858-1925) adalah pengusaha [[ |
'''Haji Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad''' (1858-1925) adalah pengusaha [[Semenanjung Melayu]] yang cukup terkenal pada masa kolonialisme [[Inggris]]. Mohamed Taib merupakan seorang [[Orang Minang|Minangkabau]] yang lahir di [[Rao Rao, Sungai Tarab, Tanah Datar|Rao Rao, Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]]. Dia pergi merantau ke Malaysia pada usia 18 tahun.<ref>Roff W., The life and times of Haji Othman Abdullah, Peninjau Sejarah 1, 1966</ref> Semula, ia berdagang barang-barang perhiasan di [[Selangor]]. Kemudian ia menanamkan modalnya ke pertambangan timah dan perkebunan. Dari usaha itu ia memiliki kekayaan yang cukup besar. Pada masanya, Mohamed Taib merupakan salah satu orang terkaya di Kuala Lumpur. Dia memiliki sejumlah rumah besar, toko, serta properti yang terbentang dari Royal Selangor Club, Jalan Gombak, Jalan Ipoh, hingga Kampung Batu di Kuala Lumpur. Dia juga memiliki tanah seluas 25 hektare untuk pertambangan di [[Semenyih]]. |
||
Mohamed Taib juga berjasa meneroka kawasan [[Chow Kit]] dan Kampung Bahru di [[Kuala Lumpur]]. Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya diabadikan menjadi beberapa ruas jalan di Kuala Lumpur. Lorong Haji Taib merupakan salah satu pusat perniagaan terkemuka di Kuala Lumpur. |
Mohamed Taib juga berjasa meneroka kawasan [[Chow Kit]] dan Kampung Bahru di [[Kuala Lumpur]]. Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya diabadikan menjadi beberapa ruas jalan di Kuala Lumpur. Lorong Haji Taib merupakan salah satu pusat perniagaan terkemuka di Kuala Lumpur. |
||
==Keluarga== |
== Keluarga == |
||
Taib memiliki 10 orang anak, yang terdiri dari enam laki-laki dan empat perempuan. Semua anak laki-lakinya telah dididik dalam bidang perdagangan dan membantunya menjalankan aktivitas perdagangan. Pada tahun 1896, ia membawa anak-anaknya |
Taib memiliki 10 orang anak, yang terdiri dari enam laki-laki dan empat perempuan. Semua anak laki-lakinya telah dididik dalam bidang perdagangan dan membantunya menjalankan aktivitas perdagangan. Pada tahun 1896, ia membawa anak-anaknya: Haji Abdullah dan Haji Ahmad ke |
||
kampung halamannya di Sumatera Barat.<ref>Persatuan Melayu Selangor (PMS), Riwayat Hidup Haji Abdullah bin Haji Mohd. Taib, 15 April |
kampung halamannya di Sumatera Barat.<ref>Persatuan Melayu Selangor (PMS), Riwayat Hidup Haji Abdullah bin Haji Mohd. Taib, 15 April |
||
1934</ref> Saudaranya, Haji Abbas bin Haji Abdul Samad, juga merupakan seorang pengusaha pertambangan terkemuka di Malaysia. |
1934</ref> Saudaranya, Haji Abbas bin Haji Abdul Samad, juga merupakan seorang pengusaha pertambangan terkemuka di Malaysia. |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[Kategori:Tokoh |
[[Kategori:Tokoh Malaysia]] |
||
[[Kategori:Minangkabau Malaysia]] |
|||
[[Kategori:Indonesia-Malaysia]] |
|||
[[Kategori:Tokoh keturunan atau kelahiran Indonesia]] |
[[Kategori:Tokoh keturunan atau kelahiran Indonesia]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Tanah Datar]] |
|||
Revisi terkini sejak 13 Januari 2024 17.52
Haji Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad (1858-1925) adalah pengusaha Semenanjung Melayu yang cukup terkenal pada masa kolonialisme Inggris. Mohamed Taib merupakan seorang Minangkabau yang lahir di Rao Rao, Tanah Datar, Sumatera Barat. Dia pergi merantau ke Malaysia pada usia 18 tahun.[1] Semula, ia berdagang barang-barang perhiasan di Selangor. Kemudian ia menanamkan modalnya ke pertambangan timah dan perkebunan. Dari usaha itu ia memiliki kekayaan yang cukup besar. Pada masanya, Mohamed Taib merupakan salah satu orang terkaya di Kuala Lumpur. Dia memiliki sejumlah rumah besar, toko, serta properti yang terbentang dari Royal Selangor Club, Jalan Gombak, Jalan Ipoh, hingga Kampung Batu di Kuala Lumpur. Dia juga memiliki tanah seluas 25 hektare untuk pertambangan di Semenyih.
Mohamed Taib juga berjasa meneroka kawasan Chow Kit dan Kampung Bahru di Kuala Lumpur. Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya diabadikan menjadi beberapa ruas jalan di Kuala Lumpur. Lorong Haji Taib merupakan salah satu pusat perniagaan terkemuka di Kuala Lumpur.
Keluarga
[sunting | sunting sumber]Taib memiliki 10 orang anak, yang terdiri dari enam laki-laki dan empat perempuan. Semua anak laki-lakinya telah dididik dalam bidang perdagangan dan membantunya menjalankan aktivitas perdagangan. Pada tahun 1896, ia membawa anak-anaknya: Haji Abdullah dan Haji Ahmad ke kampung halamannya di Sumatera Barat.[2] Saudaranya, Haji Abbas bin Haji Abdul Samad, juga merupakan seorang pengusaha pertambangan terkemuka di Malaysia.