Duta Utsmaniyah kepada Prancis (1534): Perbedaan antara revisi
k Sentausa memindahkan halaman Kedutaan Utsmaniyah kepada Perancis (1534) ke Duta Utsmaniyah kepada Perancis (1534): Lebih sesuai dengan isi artikel. |
menyunting artikel 1 |
||
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[ |
[[Berkas:Yenieri-aturkishjanissary-gentilebellini.jpg|jmpl|ka|Duta Utsmaniyah terdiri atas para [[Yanisari]]. Dilukis oleh [[Gentile Bellini]].]] |
||
'''Kunjungan duta |
'''Kunjungan duta Utsmaniyah ke Prancis''' terjadi pada [[1534]], dengan tujuan untuk mempersiapkan dan mengoordinasikan [[Persekutuan Prancis-Utsmaniyah|serangan Prancis-Utsmaniyah]] pada tahun berikutnya, 1535.<ref>Garnier, p.88</ref> Kunjungan ini dilakukan setelah [[Duta Utsmaniyah kepada Prancis (1533)|kunjungan duta Utsmaniyah ke Prancis pada 1533]] dan [[Penaklukan Tunis (1534)|penaklukan Tunis]] oleh [[Hayreddin Barbarossa]] pada 16 Agustus 1534, yang menandai penguatan posisi [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] di Mediterania Barat. |
||
== Kedatangan duta besar == |
== Kedatangan duta besar == |
||
Delegasi Utsmaniyah datang dari [[Konstantinopel]] lewat [[Tunis]] ke pelabuhan |
[[Delegasi]] Utsmaniyah datang dari [[Konstantinopel]] lewat [[Tunis]] ke pelabuhan [[Prancis]] di [[Marseille]] pada Oktober 1534. Delegasi ini meliputi juga dua orang [[Duta besar Prancis ke Kesultanan Utsmaniyah]] yang berangkat dari Konstantinopel bersama mereka: [[Antonio Rincon]] dan [[Cantelmo]].<ref name="Garnier 89">Garnier, p.89</ref> |
||
Penulis kontemporer |
Penulis kontemporer Prancis dan saksi mata Valbelle berkomentar: |
||
{{quote|"Mereka berkeliling ke seluruh kota seolah-olah mereka berada di Konstantinopel. Baru sekali ini melihat orang-orang Turki seperti ini, sesuatu yang belum pernah |
{{quote|"Mereka berkeliling ke seluruh kota seolah-olah mereka berada di Konstantinopel. Baru sekali ini melihat orang-orang Turki seperti ini, sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya."|Valbelle.<ref name="Garnier 89"/>}} |
||
Delegasi tersebut tidak tersusun atas [[bajak laut]], tetapi [[yanisari]], mengenakan seragam dengan surban yang rapi.<ref name="Garnier 89"/> Mereka bepergian melalui jalur darat dengan Antonio Rincon, dan |
Delegasi tersebut tidak tersusun atas [[bajak laut]], tetapi [[yanisari]], mengenakan seragam dengan surban yang rapi.<ref name="Garnier 89"/> Mereka bepergian melalui jalur darat dengan [[Antonio Rincon]], dan menemui [[François I dari Prancis|François I]] di istananya di [[Châtellerault]].<ref name="Garnier 89"/> |
||
[[ |
[[Berkas:Vuesud1.jpg|jmpl|Utusan Utsmaniyah mengunjungi [[François I dari Prancis|François I]] di istananya di [[Châtellerault]].]] |
||
[[ |
[[Berkas:NotreDameI.jpg|jmpl|Pada Januari 1535, duta Utsmaniyah menyaksikan eksekusi orang-orang Protestan di depan [[Notre Dame de Paris]].]] |
||
Pada waktu itu, François I |
Pada waktu itu, François I sedang menghadapi ''[[Affaire des Placards]]'', yaitu isu bahwa orang-orang [[Protestan]] menerbitkan pamflet yang mengkritik [[Misa]] dengan tujuan menghentikan upaya rekonsiliasi [[Gereja Katolik|Katolik]]–[[Protestan]].<ref name="Garnier 89"/> François I dikritik pedas karena telah membiarkan kaum Protestan, dan terpaksa harus mengejar mereka.<ref name="Garnier 90">Garnier, p.90</ref> Para duta Utsmaniyah mengiringi François I ke [[Paris]], dan menyaksikan penghukuman mati orang-orang yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut dengan cara dibakar, pada 21 Januari 1535 di depan Katedral [[Notre Dame de Paris]].<ref name="Garnier 90"/> |
||
Sebuah rencana bersama dibuat untuk tahun 1535, mengkombinasikan pemberontakan faksi pro-Prancis di [[Italia]]; sebuah serangan Utsmaniyah ke [[Apulia]] dan [[Calabria]]; serangan oleh [[Hayreddin Barbarossa|Barbarossa]] dari [[Tunis]] ke [[Sisilia]], [[Napoli]] dan [[Toskana]]; dan serangan oleh Inggris, [[Skotlandia]] dan Denmark ke [[Negara-negara Bawah]], dengan bantuan pangeran [[Jerman]] yang beraliansi dengan Prancis [[William dari Fürstenberg]] dan [[Christopher dari Württemberg]].<ref name="Garnier 90"/> |
|||
== |
== Kepergian dan dampak == |
||
Para duta tersebut |
Para duta tersebut meninggalkan [[Paris]] pada 13 Februari 1535 bersama duta besar Prancis yang baru, [[Jean de La Forêt]], ditemani oleh [[Charles de Marillac]] dan seorang cendekiawan, [[Guillaume de Postel]].<ref name="Garnier 90"/> Jean de La Forêt nantinya berhasil menegosiasikan dibuatnya suatu [[surat kepatuhan Kesultanan Utsmaniyah]] yang memberikan keuntungan dan superioritas bagi Prancis dalam hubungannya dengan Kesultanan Utsmaniyah.<ref name="Garnier 91">Garnier, p.91</ref> De la Forêt juga mendapat instruksi rahasia yang menjelaskan bagaimana dia mengoordinasikan upaya [[militer]] antara Prancis dan Kesultanan Utsmaniyah.<ref name="Garnier 91"/> |
||
{{quotation|[[ |
{{quotation|[[Berkas:Military instructions to Jean de la Foret by Chancelier Antoine Duprat copy 11 February 1535.jpg|jmpl|Instruksi militer kepada [[Jean de La Forêt]], oleh Kanselir [[Antoine Duprat]] (salinan), 11 Februari 1535.]]"[[Jean de La Forêt]], yang dikirim oleh Raja untuk bertemu dengan [[Suleiman I|Tuan Agung]] [Suleiman yang Agung], pertama-tama harus pergi dari [[Marseille]] ke [[Tunis]], di [[Pantai Berber|Berber]], untuk bertemu dengan ''[[Khairuddin Barbarossa|Haradin]]'', raja [[Aljir]], yang akan membawanya ke Tuan Agung. Untuk mencapai tujuan ini, [[musim panas]] berikutnya, Dia [Raja Prancis] akan mengirim tentara yang telah dipersiapkannya untuk merebut kembali wilayah yang diduduki [[Kadipaten Savoy|Adipati Savoy]] secara tidak adil, dan dari situ, akan menyerang [[Republik Genova|Genova]]. Raja [[François I dari Prancis|François I]] memohon agar ''Haradin'', yang memiliki angkatan laut yang kuat dan juga lokasi yang sesuai [Tunisia], untuk menyerang Pulau [[Korsika]] dan daratan, lokasi, kota, kapal, dan barang kekuasaan [[Genova]] lainnya, dan tidak berhenti sampai mereka menerima dan mengakui Raja Prancis. Sang Raja, selain kekuatan darat yang telah disebutkan, akan membantu juga dengan kekuatan laut, yang terdiri paling tidak 50 kapal, di antaranya 30 [[galai]], dan yang sisanya ''[[caracca]]'' dan kapal-kapal lainnya, yang ditemani oleh salah satu ''caracca'' terbesar dan tercantik yang pernah ada di laut. Armada ini akan menyertai dan mengawal angkatan bersenjata ''Haradin'', yang juga akan dipasok oleh makanan dan amunisi dari Raja, yang, melalui tindakan tersebut, akan mencapai tujuannya, yang akan membuatnya sangat berterima kasih kepada ''Haradin''.[...]<br> |
||
Kepada [[Suleiman I| |
Kepada [[Suleiman I|Tuan Agung]], Monsieur de La Forêt harus meminta sejuta [[emas]], dan agar angkatan bersenjatanya pertama-tama memasuki [[Sisilia]] dan [[Sardinia]] dan menetapkan raja yang akan diusulkan La Forêt, yaitu orang yang dapat dipercaya dan mengenal [[pulau]]-pulau tersebut yang akan ia pertahankan untuk mengabdi kepada, dan di bawah naungan dan dukungan Raja [Prancis]. Selain itu, ia akan menghargai berkat ini, dan akan membayar upeti dan pensiun kepada Tuan Agung untuk menghargainya atas dukungan finansial yang ia sediakan kepada Raja, dan juga dukungan armadanya yang akan dibantu sepenuhnya oleh Raja [Prancis]."|Instruksi militer dari François I kepada [[Jean de La Forêt]], 1535.<ref>Garnier, pp.92-93</ref>}} |
||
Para duta tiba di Marseille pada 3 April 1535 dan berangkat lagi pada 11 April 1535 di kapal galai Utsmaniyah yang sudah menunggu di sana. De la Forest berangkat bersama-sama |
Para duta tiba di Marseille pada 3 April 1535 dan berangkat lagi pada 11 April 1535 di kapal galai Utsmaniyah yang sudah menunggu di sana. De la Forest berangkat bersama-sama mereka menggunakan galai Prancis, ''La Dauphine''.<ref name="Garnier 91"/> Pertama-tama mereka tiba di Tunis, dan di sana Barbarossa mempersenjatakan galai istimewa untuk mengangkut De la Forest ke [[Konstantinopel]].<ref name="Garnier 91"/> |
||
[[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] |
[[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] berhasil merusak rencana François I dengan meluncurkan serangan besar terhadap Utsmaniyah dengan [[Penaklukan Tunis (1535)|menaklukkan Tunis]] pada Juni 1535, segera setelah keberangkatan para duta besar.<ref name="Garnier 94">Garnier p.94</ref> Secara bersamaan, [[Paus Paulus III]] mengeluarkan sebuah larangan bagi kaum Kristen untuk bertempur antarsesama selama Karl V berperang dengan Utsmaniyah, dan dengan demikian menghalangi François I untuk melakukan serangannya.<ref name="Garnier 94"/> Pada saat yang sama, Suleiman sendiri sedang menghadapi masalah dalam [[Perang Utsmaniyah-Safawiyah (1532–1555)]] yang mencegahnya berpartisipasi dalam peperangan di [[Eropa]] sepanjang 1535. |
||
== Lihat juga == |
== Lihat juga == |
||
* [[Persekutuan |
* [[Persekutuan Prancis-Utsmaniyah]] |
||
* [[ |
* [[Duta Utsmaniyah kepada Prancis (1533)]] |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
== Bibliografi == |
== Bibliografi == |
||
* Garnier, Edith, ''L'Alliance Impie'' Editions du Felin, 2008, Paris ISBN 978-2-86645-678-8 [http://www.neopodia.mobi/20090519-histoire-renaissance-alliance-impie-francois-1er-ier-ottoman-soliman-suleyman-charles-quint-forces-en-presence Wawancara] |
* Garnier, Edith, ''L'Alliance Impie'' Editions du Felin, 2008, Paris ISBN 978-2-86645-678-8 [http://www.neopodia.mobi/20090519-histoire-renaissance-alliance-impie-francois-1er-ier-ottoman-soliman-suleyman-charles-quint-forces-en-presence Wawancara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090818015845/http://www.neopodia.mobi/20090519-histoire-renaissance-alliance-impie-francois-1er-ier-ottoman-soliman-suleyman-charles-quint-forces-en-presence |date=2009-08-18 }} |
||
[[Kategori:1534 di |
[[Kategori:1534 di Prancis]] |
||
[[Kategori:Hubungan luar negeri Kesultanan Utsmaniyah]] |
[[Kategori:Hubungan luar negeri Kesultanan Utsmaniyah]] |
Revisi terkini sejak 24 Februari 2024 12.03
Kunjungan duta Utsmaniyah ke Prancis terjadi pada 1534, dengan tujuan untuk mempersiapkan dan mengoordinasikan serangan Prancis-Utsmaniyah pada tahun berikutnya, 1535.[1] Kunjungan ini dilakukan setelah kunjungan duta Utsmaniyah ke Prancis pada 1533 dan penaklukan Tunis oleh Hayreddin Barbarossa pada 16 Agustus 1534, yang menandai penguatan posisi Utsmaniyah di Mediterania Barat.
Kedatangan duta besar
[sunting | sunting sumber]Delegasi Utsmaniyah datang dari Konstantinopel lewat Tunis ke pelabuhan Prancis di Marseille pada Oktober 1534. Delegasi ini meliputi juga dua orang Duta besar Prancis ke Kesultanan Utsmaniyah yang berangkat dari Konstantinopel bersama mereka: Antonio Rincon dan Cantelmo.[2]
Penulis kontemporer Prancis dan saksi mata Valbelle berkomentar:
"Mereka berkeliling ke seluruh kota seolah-olah mereka berada di Konstantinopel. Baru sekali ini melihat orang-orang Turki seperti ini, sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya."
— Valbelle.[2]
Delegasi tersebut tidak tersusun atas bajak laut, tetapi yanisari, mengenakan seragam dengan surban yang rapi.[2] Mereka bepergian melalui jalur darat dengan Antonio Rincon, dan menemui François I di istananya di Châtellerault.[2]
Pada waktu itu, François I sedang menghadapi Affaire des Placards, yaitu isu bahwa orang-orang Protestan menerbitkan pamflet yang mengkritik Misa dengan tujuan menghentikan upaya rekonsiliasi Katolik–Protestan.[2] François I dikritik pedas karena telah membiarkan kaum Protestan, dan terpaksa harus mengejar mereka.[3] Para duta Utsmaniyah mengiringi François I ke Paris, dan menyaksikan penghukuman mati orang-orang yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut dengan cara dibakar, pada 21 Januari 1535 di depan Katedral Notre Dame de Paris.[3]
Sebuah rencana bersama dibuat untuk tahun 1535, mengkombinasikan pemberontakan faksi pro-Prancis di Italia; sebuah serangan Utsmaniyah ke Apulia dan Calabria; serangan oleh Barbarossa dari Tunis ke Sisilia, Napoli dan Toskana; dan serangan oleh Inggris, Skotlandia dan Denmark ke Negara-negara Bawah, dengan bantuan pangeran Jerman yang beraliansi dengan Prancis William dari Fürstenberg dan Christopher dari Württemberg.[3]
Kepergian dan dampak
[sunting | sunting sumber]Para duta tersebut meninggalkan Paris pada 13 Februari 1535 bersama duta besar Prancis yang baru, Jean de La Forêt, ditemani oleh Charles de Marillac dan seorang cendekiawan, Guillaume de Postel.[3] Jean de La Forêt nantinya berhasil menegosiasikan dibuatnya suatu surat kepatuhan Kesultanan Utsmaniyah yang memberikan keuntungan dan superioritas bagi Prancis dalam hubungannya dengan Kesultanan Utsmaniyah.[4] De la Forêt juga mendapat instruksi rahasia yang menjelaskan bagaimana dia mengoordinasikan upaya militer antara Prancis dan Kesultanan Utsmaniyah.[4]
"Jean de La Forêt, yang dikirim oleh Raja untuk bertemu dengan Tuan Agung [Suleiman yang Agung], pertama-tama harus pergi dari Marseille ke Tunis, di Berber, untuk bertemu dengan Haradin, raja Aljir, yang akan membawanya ke Tuan Agung. Untuk mencapai tujuan ini, musim panas berikutnya, Dia [Raja Prancis] akan mengirim tentara yang telah dipersiapkannya untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Adipati Savoy secara tidak adil, dan dari situ, akan menyerang Genova. Raja François I memohon agar Haradin, yang memiliki angkatan laut yang kuat dan juga lokasi yang sesuai [Tunisia], untuk menyerang Pulau Korsika dan daratan, lokasi, kota, kapal, dan barang kekuasaan Genova lainnya, dan tidak berhenti sampai mereka menerima dan mengakui Raja Prancis. Sang Raja, selain kekuatan darat yang telah disebutkan, akan membantu juga dengan kekuatan laut, yang terdiri paling tidak 50 kapal, di antaranya 30 galai, dan yang sisanya caracca dan kapal-kapal lainnya, yang ditemani oleh salah satu caracca terbesar dan tercantik yang pernah ada di laut. Armada ini akan menyertai dan mengawal angkatan bersenjata Haradin, yang juga akan dipasok oleh makanan dan amunisi dari Raja, yang, melalui tindakan tersebut, akan mencapai tujuannya, yang akan membuatnya sangat berterima kasih kepada Haradin.[...]
Kepada Tuan Agung, Monsieur de La Forêt harus meminta sejuta emas, dan agar angkatan bersenjatanya pertama-tama memasuki Sisilia dan Sardinia dan menetapkan raja yang akan diusulkan La Forêt, yaitu orang yang dapat dipercaya dan mengenal pulau-pulau tersebut yang akan ia pertahankan untuk mengabdi kepada, dan di bawah naungan dan dukungan Raja [Prancis]. Selain itu, ia akan menghargai berkat ini, dan akan membayar upeti dan pensiun kepada Tuan Agung untuk menghargainya atas dukungan finansial yang ia sediakan kepada Raja, dan juga dukungan armadanya yang akan dibantu sepenuhnya oleh Raja [Prancis]."— Instruksi militer dari François I kepada Jean de La Forêt, 1535.[5]
Para duta tiba di Marseille pada 3 April 1535 dan berangkat lagi pada 11 April 1535 di kapal galai Utsmaniyah yang sudah menunggu di sana. De la Forest berangkat bersama-sama mereka menggunakan galai Prancis, La Dauphine.[4] Pertama-tama mereka tiba di Tunis, dan di sana Barbarossa mempersenjatakan galai istimewa untuk mengangkut De la Forest ke Konstantinopel.[4]
Karl V berhasil merusak rencana François I dengan meluncurkan serangan besar terhadap Utsmaniyah dengan menaklukkan Tunis pada Juni 1535, segera setelah keberangkatan para duta besar.[6] Secara bersamaan, Paus Paulus III mengeluarkan sebuah larangan bagi kaum Kristen untuk bertempur antarsesama selama Karl V berperang dengan Utsmaniyah, dan dengan demikian menghalangi François I untuk melakukan serangannya.[6] Pada saat yang sama, Suleiman sendiri sedang menghadapi masalah dalam Perang Utsmaniyah-Safawiyah (1532–1555) yang mencegahnya berpartisipasi dalam peperangan di Eropa sepanjang 1535.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Garnier, Edith, L'Alliance Impie Editions du Felin, 2008, Paris ISBN 978-2-86645-678-8 Wawancara Diarsipkan 2009-08-18 di Wayback Machine.