Lompat ke isi

Stabat, Langkat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 112.215.65.55 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kata Sumatra menjadi Sumatera, per diskusi
 
(30 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kecamatan
{{kecamatan
|nama = Stabat
|nama = Stabat
|foto =Kecamatan Stabat, Langkat 01.jpg
|dati2=Kabupaten
|caption =Kantor Kecamatan Stabat
|nama dati2=Langkat
|dati2 =Kabupaten
|provinsi=Sumatera Utara
|nama dati2 =Langkat
|nama camat=Drs.Muhammad Nurta,M.A.P
|provinsi =Sumatera Utara
|kepadatan=851 jiwa/km²
|coordinates ={{coor|3.743670|98.446220}}
|luas=90.64 km²
|nama camat =Nuriadi, S.Sos<ref>[https://stabat.langkatkab.go.id/struktur/ Struktur Organisasi Kecamatan Stabat], www.stabat.langkatkab.go.id, 25 Agustus 2021</ref>
|penduduk=83.223 jiwa
|luas =108,56 km²
|suku bangsa=Melayu, Batak, Tionghoa, Jawa
|penduduk =93063
|agama=Islam, Kristen, Hindu, Konghucu
|penduduktahun =[[2021]]
|bahasa=Indonesia, Melayu, Mandailing, Batak, Karo, Jawa, Hokkian
|pendudukref =<ref name="DUKCAPIL"/>
|zona waktu=WIB
|kepadatan =857
|kelurahan=6/6
|kelurahan =6 [[desa]]<br>6 [[kelurahan]]
|Kode Area =061
|kode pos =20811 - 20816
|web ={{url|https://stabat.langkatkab.go.id/}}
}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Smalspoor locomotief en wagen van tabaksonderneming Stabat bij Timbang Langkat. TMnr 60001553.jpg|thumb|300px|Kereta api jalur sempit di perkebunan tembakau Stabat (1885-1889)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Smalspoor locomotief en wagen van tabaksonderneming Stabat bij Timbang Langkat. TMnr 60001553.jpg|jmpl|300px|Kereta api jalur sempit di perkebunan tembakau Stabat (1885-1889)]]
'''Stabat''' adalah [[ibu kota]] Kabupaten [[Langkat]] Provinsi [[Sumatera Utara]]. Sebelumnya ibu kota Kabupaten Langkat berkedudukan di Kotamadya [[Binjai]], namun sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1982 kedudukan ibu kota Kabupaten Langkat dipindahkan ke Stabat.
'''Stabat''' adalah salah satu [[kecamatan]] dan sekaligus merupakan [[ibu kota]] dari [[Kabupaten Langkat]], [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Sebelumnya ibu kota Kabupaten Langkat berkedudukan di [[Kota Binjai]], tetapi sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1982, ibu kota Kabupaten Langkat dipindahkan ke Stabat.


Stabat merupakan kota Kecamatan terbesar sekaligus dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kegiatan perekonomiannya banyak bergerak di sektor perdagangan, pertanian dan peternakan, perkebunan dan jasa. Kecamatan ini dilalui oleh salah satu sungai terpanjang di Sumatera Utara yakni [[Sungai Wampu, Sumatera Utara|Sungai Wampu]] yang sekaligus memisahkan kecamatan ini dengan [[Wampu, Langkat|Kecamatan Wampu]] di sebelah barat. Stabat juga dilalui oleh Jalan Raya Lintas Sumatera (Jalinsum Lintas Pantai Timur).
Stabat merupakan kecamatan terbesar sekaligus dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kegiatan perekonomiannya banyak bergerak di sektor perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan dan jasa. Kecamatan ini dilalui oleh salah satu sungai terpanjang di Sumatera Utara yakni [[Sungai Wampu]] yang sekaligus memisahkan kecamatan ini dengan [[Wampu, Langkat|Kecamatan Wampu]] di sebelah barat. Stabat juga dilalui oleh Jalan Raya Lintas Sumatera (Lintas Pantai Timur).

== Penduduk ==

Sebagian besar penduduk Kecamatan Stabat adalah Suku Melayu 60% sebagai salah satu suku asli di Propinsi Sumatera Utara terutama di Kabupaten Langkat. Namun, Suku Tionghoa dan Suku Jawa cukup besar sekitar 30% sedang selebihnya adalah suku Batak, Minang dan lainnya.{{cn}}


== Batas wilayah ==
== Batas wilayah ==
[[Berkas:Welcome gate to Stabat, Langkat.jpg|300px|kanan|Gapura selamat datang di Kecamatan Stabat]]


{{batas_USBT
{{batas_USBT
Baris 31: Baris 32:
|timur=[[Kabupaten Deli Serdang]]
|timur=[[Kabupaten Deli Serdang]]
}}
}}

== Demografi ==
Penduduk asli atau suku yang mendiami kabupaten Langkat adalah suku [[Suku Langkat|Melayu Langkat]], demikian juga di kecamatan Stabat. Meski demikian, Stabat memiliki keberagaman latar belakang suku. Suku lain juga banyak tinggal di kecamatan ini, termasuk suku [[Suku Batak|Batak]], khususnya [[Suku Karo|Karo]], dan [[Suku Batak Toba|Toba]].<ref>{{cite web|url=https://www.tobatabo.com/2324+kenali-suku-batak-melayu-langkat.htm|title=Suku Batak Melayu Langkat|website=www.tobatabo.com|accessdate=25 Agustus 2021}}</ref> Bahasa yang digunakan umumnya [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Karo|Karo]], [[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]].<ref>{{cite web|url=https://northsumatrainvest.id/id/city/langkat|title=Langkat|website=www.northsumatrainvest.id|accessdate=25 Agustus 2021}}</ref>

Berdasarkan hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], penduduk Stabat mayoritas bersuku bangsa [[Suku Jawa|Jawa]]. Adapun besaran penduduk kecamatan ini menurut suku bangsa ialah suku [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 67,24%, kemudian [[Suku Melayu|Melayu]] 14,25%. Orang [[Suku Batak|Batak]] sebanyak 7,73% dengan mayoritas [[Suku Batak Toba|Toba]] sebanyak 3,33%, kemudian [[Suku Mandailing|Mandailing]] serta [[Suku Angkola|Angkola]] sebanyak 2,60%, dan [[Suku Karo|Karo]] sebanyak 1,80%.<ref name="SUKU"/> Kemudian orang [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 2,56%, [[Orang Minangkabau|Minang]] sebanyak 1,38%, kemudian [[Suku Aceh|Aceh]] 0,80%, [[Suku Nias|Nias]] 0,25% dan suku lainnya sebanyak 5,79%.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jdihn.go.id/files/603/2019-12-12_1576123181_PERDA-No-1---2016-(RPJMD-2014---2019).pdf|title=Komposisi Penduduk Menurut Suku|publisher=Pemerintah Kabupaten Langkat|date=(2016)|accessdate=19 Januari 2022|page=17|format=pdf}}</ref>

Tahun 2021, jumlah kecamatan Stabat sebanyak 93.063 jiwa, dengan kepadatan 857 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Stabat berdasarkan agama yang dianut yakni [[Islam]] 93,52%, kemudian [[Kekristenan]] 3,79% dimana [[Protestan]] 3,31% dan [[Katolik]] 0,48%. Sebagian lagi menganut [[Agama Buddha|Buddha]] yakni 2,60%, [[Hindu]] 0,08% dan [[Agama Konghucu|Konghucu]] 0,01%.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=25 Agustus 2021|format=Visual}}</ref>

== Peristiwa penting ==
Pada tanggal 24 November 2017, Presiden [[Joko Widodo]] ([[Jokowi]]) mengunjungi Lapangan Sepak Bola Alun-Alun T. Amir Hamzah Stabat, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, untuk membagikan sertifikat hak atas tanah kepada 8.300 masyarakat yang hadir. Secara keseluruhan, hari itu sebanyak 9.000 sertifikat diterbitkan dan dibagikan kepada masyarakat dari dua kabupaten dan dua kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, di antaranya 3.000 masyarakat [[Kabupaten Langkat]], 3.250 masyarakat [[Kabupaten Deli Serdang]], 2.000 masyarakat [[Kota Medan]], dan 750 masyarakat [[Kota Binjai]].<ref>[http://presidenri.go.id/berita-aktual/ingatkan-ketelitian-masyarakat-manfaatkan-sertifikat-tanah.html Ingatkan Ketelitian Masyarakat Manfaatkan Sertifikat Tanah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181010095338/http://presidenri.go.id/berita-aktual/ingatkan-ketelitian-masyarakat-manfaatkan-sertifikat-tanah.html |date=2018-10-10 }} - PresidenRI.go.id - 24 November 2017</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
{{commonscat|Stabat}}


{{Stabat, Langkat}}
{{Stabat, Langkat}}
{{Kabupaten Langkat}}
{{Kabupaten Langkat}}
{{kecamatan-stub}}
{{commonscat|Stabat}}


[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sumatera Utara]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sumatera Utara]]

Revisi terkini sejak 12 Agustus 2023 05.03

Stabat
Kantor Kecamatan Stabat
Kantor Kecamatan Stabat
Stabat di Indonesia
Stabat
Stabat
Peta lokasi Kecamatan Stabat
Stabat di Indonesia
Stabat
Stabat
Stabat (Indonesia)
Koordinat: 3°44′37″N 98°26′46″E / 3.743670°N 98.446220°E / 3.743670; 98.446220
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenLangkat
Pemerintahan
 • CamatNuriadi, S.Sos[1]
Populasi
 • Total93.063 jiwa
 • Kepadatan857/km2 (2,220/sq mi)
Kode pos
20811 - 20816
Kode Kemendagri12.05.07 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1213070 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan6 desa
6 kelurahan
Situs webstabat.langkatkab.go.id
Kereta api jalur sempit di perkebunan tembakau Stabat (1885-1889)

Stabat adalah salah satu kecamatan dan sekaligus merupakan ibu kota dari Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sebelumnya ibu kota Kabupaten Langkat berkedudukan di Kota Binjai, tetapi sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1982, ibu kota Kabupaten Langkat dipindahkan ke Stabat.

Stabat merupakan kecamatan terbesar sekaligus dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kegiatan perekonomiannya banyak bergerak di sektor perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan dan jasa. Kecamatan ini dilalui oleh salah satu sungai terpanjang di Sumatera Utara yakni Sungai Wampu yang sekaligus memisahkan kecamatan ini dengan Kecamatan Wampu di sebelah barat. Stabat juga dilalui oleh Jalan Raya Lintas Sumatera (Lintas Pantai Timur).

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]
Gapura selamat datang di Kecamatan Stabat
Gapura selamat datang di Kecamatan Stabat
Utara Kecamatan Secanggang
Timur Kabupaten Deli Serdang
Selatan Kecamatan Binjai
Barat Kecamatan Wampu

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Penduduk asli atau suku yang mendiami kabupaten Langkat adalah suku Melayu Langkat, demikian juga di kecamatan Stabat. Meski demikian, Stabat memiliki keberagaman latar belakang suku. Suku lain juga banyak tinggal di kecamatan ini, termasuk suku Batak, khususnya Karo, dan Toba.[3] Bahasa yang digunakan umumnya Indonesia, Melayu, Karo, Batak Toba, Tionghoa.[4]

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000, penduduk Stabat mayoritas bersuku bangsa Jawa. Adapun besaran penduduk kecamatan ini menurut suku bangsa ialah suku Jawa sebanyak 67,24%, kemudian Melayu 14,25%. Orang Batak sebanyak 7,73% dengan mayoritas Toba sebanyak 3,33%, kemudian Mandailing serta Angkola sebanyak 2,60%, dan Karo sebanyak 1,80%.[5] Kemudian orang Tionghoa sebanyak 2,56%, Minang sebanyak 1,38%, kemudian Aceh 0,80%, Nias 0,25% dan suku lainnya sebanyak 5,79%.[5]

Tahun 2021, jumlah kecamatan Stabat sebanyak 93.063 jiwa, dengan kepadatan 857 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Stabat berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 93,52%, kemudian Kekristenan 3,79% dimana Protestan 3,31% dan Katolik 0,48%. Sebagian lagi menganut Buddha yakni 2,60%, Hindu 0,08% dan Konghucu 0,01%.[2]

Peristiwa penting

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 24 November 2017, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Lapangan Sepak Bola Alun-Alun T. Amir Hamzah Stabat, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, untuk membagikan sertifikat hak atas tanah kepada 8.300 masyarakat yang hadir. Secara keseluruhan, hari itu sebanyak 9.000 sertifikat diterbitkan dan dibagikan kepada masyarakat dari dua kabupaten dan dua kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, di antaranya 3.000 masyarakat Kabupaten Langkat, 3.250 masyarakat Kabupaten Deli Serdang, 2.000 masyarakat Kota Medan, dan 750 masyarakat Kota Binjai.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Struktur Organisasi Kecamatan Stabat, www.stabat.langkatkab.go.id, 25 Agustus 2021
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Agustus 2021. 
  3. ^ "Suku Batak Melayu Langkat". www.tobatabo.com. Diakses tanggal 25 Agustus 2021. 
  4. ^ "Langkat". www.northsumatrainvest.id. Diakses tanggal 25 Agustus 2021. 
  5. ^ a b "Komposisi Penduduk Menurut Suku" (pdf). Pemerintah Kabupaten Langkat. (2016). hlm. 17. Diakses tanggal 19 Januari 2022. 
  6. ^ Ingatkan Ketelitian Masyarakat Manfaatkan Sertifikat Tanah Diarsipkan 2018-10-10 di Wayback Machine. - PresidenRI.go.id - 24 November 2017

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]