F.X. Soedanto: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Underlinked|date=Mei 2016}} |
|||
{{tunggu dulu}} |
|||
{{tidak memenuhi kriteria kelayakan|d=11|m=06|y=2013|i=14|ket=|kat=Y}} |
|||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
| |
|name = F.X. Soedanto |
||
| |
|image = F.X. Soedanto.jpg |
||
| |
|alt = |
||
| |
|caption = |
||
| |
|birth_name = Fransiskus Xaverius Soedanto |
||
|birth_date = 1948 <ref name=liputan6>{{Cite web |url=http://news.liputan6.com/read/585869/video-pengabdian-dr-soedanto-di-papua-rp-1000-per-pasien |title=''Video Pengabdian Dr Soedanto di Papua, Rp1.000 per Pasien'', diakses dari situs Liputan 6 pada tanggal 14 Juni 2013 |access-date=2013-06-14 |archive-date=2017-03-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170313092930/http://news.liputan6.com/read/585869/video-pengabdian-dr-soedanto-di-papua-rp-1000-per-pasien |dead-url=no }}</ref> |
|||
| birth_date = 67 tahun |
|||
| |
|birth_place = Kebumen |
||
| |
|death_date = |
||
| |
|death_place = |
||
| |
|nationality = {{negara|Indonesia}} Indonesia |
||
| |
|other_names = Dokter Seribu |
||
| |
|known_for = |
||
| |
|occupation = Dokter |
||
}} |
}} |
||
'''Fransiskus Xaverius Soedanto''', lahir di Kebumen |
'''Fransiskus Xaverius Soedanto''', lahir di [[Kebumen]], tahun 1948,<ref name=liputan6/> adalah seorang dokter di Abepura, Papua yang menjadi terkenal karena melayani pasiennya hanya dengan tarif seribu rupiah. Ia bahkan menerima pasien yang hanya memberikan ucapan terima kasih sebagai balasan. Karena kemurahan hatinya, ia juga terkenal dengan sebutan Dokter Seribu.<ref name=jakpost/> |
||
⚫ | |||
⚫ | Soedanto lahir dari pasangan Umar dan Mursila, sebagai anak keenam. Ibunya yang berprofesi sebagai perawat menjadi inspirasi baginya saat memilih meninggalkan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan di UGM untuk memasuki Sekolah Kedokteran. |
||
Ibrahim usman |
|||
⚫ | |||
⚫ | Setelah lulus pada tahun 1975, ia diminta memilih daerah penugasan. Karena tak bisa membayar uang sogok untuk mendapat penempatan yang diinginkan, ia memilih Papua. Di Papua, ia melayani Kabupaten Asmat, sebelum akhirnya ditransfer ke Jayapura. Di Jayapura, ia ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa hingga akhirnya pensiun pada tahun 2003, dan kemudian membuka praktik sendiri dengan harga sangat murah. Karena tarif konsultasinya, dalam sehari ia bisa melayani hingga 200 orang pasien mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang<ref name=jakpost/> |
||
⚫ | |||
Selama praktiknya, ia dianugerahi penghargaan karena selalu memberikan obat generik kepada pasiennya. <ref name=jakpost/> Ia juga dianugerahi penghargaan Liputan 6 Award Kategori Kemanusiaan.<ref>[http://news.liputan6.com/read/594887/dokter-rp-1000-per-pasien-soedanto-setiap-orang-berhak-dilayani ''Dokter Rp 1000 per Pasien, Soedanto: Semua Orang Berhak Dilayani'', diakses dari situs berita Liputan6 pada tanggal 14 Juni 2013]</ref> |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Soedanto lahir dari pasangan Umar dan Mursila, sebagai anak keenam. Ibunya yang berprofesi sebagai perawat menjadi inspirasi baginya saat memilih meninggalkan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan di UGM untuk memasuki Sekolah Kedokteran.<ref name=jakpost>{{Cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/09/24/fx-soedanto-staying-true-his-calling.html |title=''FX Soedanto: Staying True His Calling'', diakses dari situs berita Jakarta Post |access-date=2013-05-12 |archive-date=2021-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210309153837/https://www.thejakartapost.com/news/2008/09/24/fx-soedanto-staying-true-his-calling.html |dead-url=no }}</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | Setelah lulus pada tahun 1975, ia diminta memilih daerah penugasan. Karena tak bisa membayar uang sogok untuk mendapat penempatan yang diinginkan, ia memilih Papua. Di Papua, ia melayani Kabupaten Asmat, sebelum akhirnya ditransfer ke Jayapura. Di Jayapura, ia ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa hingga akhirnya pensiun pada tahun 2003, dan kemudian membuka praktik sendiri dengan harga sangat murah. Karena tarif konsultasinya, dalam sehari ia bisa melayani hingga 200 orang pasien mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang,<ref name=jakpost/> tetapi dengan catatan pasien masih harus membayar untuk obat dan alat pemeriksaan.<ref>{{Cite web |url=http://tabloidjubi.com/2013/05/25/dr-soedanto-pemenang-liputan-6-awards-contoh-untuk-dokter-lainnya-di-papua/ |title=''Dokter Soedanto, Pemenang Liputan 6 Awards, Contoh untuk Dokter Lainnya di Papua'', diakses dari situs tabloidjubi.com pada tanggal 14 Juni 2013 |access-date=2013-06-14 |archive-date=2013-07-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130714040106/http://tabloidjubi.com/2013/05/25/dr-soedanto-pemenang-liputan-6-awards-contoh-untuk-dokter-lainnya-di-papua/ |dead-url=yes }}</ref> |
||
⚫ | |||
Selama praktiknya, ia dianugerahi penghargaan karena selalu memberikan obat generik kepada pasiennya.<ref name=jakpost/> Pada tahun 2013, ia juga dianugerahi penghargaan Liputan 6 Award Kategori Kemanusiaan.<ref>{{Cite web |url=http://news.liputan6.com/read/594887/dokter-rp-1000-per-pasien-soedanto-setiap-orang-berhak-dilayani |title=''Dokter Rp 1000 per Pasien, Soedanto: Semua Orang Berhak Dilayani'', diakses dari situs berita Liputan6 pada tanggal 14 Juni 2013 |access-date=2013-06-14 |archive-date=2017-03-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170307151454/http://news.liputan6.com/read/594887/dokter-rp-1000-per-pasien-soedanto-setiap-orang-berhak-dilayani |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.gatra.com/entertainmen/tv/31140-inilah-para-pemenang-liputan-6-awards-2013.html |title=''Inilah Para Pemenang Liputan 6 Awards 2013'', diakses dari situs Gatra pada tanggal 14 Juni 2013 |access-date=2013-06-14 |archive-date=2013-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130609003726/http://www.gatra.com/entertainmen/tv/31140-inilah-para-pemenang-liputan-6-awards-2013.html |dead-url=no }}</ref> |
|||
⚫ | |||
<references/> |
<references/> |
||
[[Kategori:Tokoh Jawa |
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
||
[[Kategori:Dokter]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Kebumen]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Kebumen]] |
[[Kategori:Tokoh dari Kebumen]] |
||
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]] |
Revisi terkini sejak 12 Juni 2024 04.11
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
F.X. Soedanto | |
---|---|
Berkas:F.X. Soedanto.jpg | |
Lahir | Fransiskus Xaverius Soedanto 1948 [1] Kebumen |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Dokter Seribu |
Pekerjaan | Dokter |
Fransiskus Xaverius Soedanto, lahir di Kebumen, tahun 1948,[1] adalah seorang dokter di Abepura, Papua yang menjadi terkenal karena melayani pasiennya hanya dengan tarif seribu rupiah. Ia bahkan menerima pasien yang hanya memberikan ucapan terima kasih sebagai balasan. Karena kemurahan hatinya, ia juga terkenal dengan sebutan Dokter Seribu.[2]
Ibrahim usman
Masa kecil dan pendidikan
[sunting | sunting sumber]Soedanto lahir dari pasangan Umar dan Mursila, sebagai anak keenam. Ibunya yang berprofesi sebagai perawat menjadi inspirasi baginya saat memilih meninggalkan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan di UGM untuk memasuki Sekolah Kedokteran.[2]
Praktik di Papua
[sunting | sunting sumber]Setelah lulus pada tahun 1975, ia diminta memilih daerah penugasan. Karena tak bisa membayar uang sogok untuk mendapat penempatan yang diinginkan, ia memilih Papua. Di Papua, ia melayani Kabupaten Asmat, sebelum akhirnya ditransfer ke Jayapura. Di Jayapura, ia ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa hingga akhirnya pensiun pada tahun 2003, dan kemudian membuka praktik sendiri dengan harga sangat murah. Karena tarif konsultasinya, dalam sehari ia bisa melayani hingga 200 orang pasien mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang,[2] tetapi dengan catatan pasien masih harus membayar untuk obat dan alat pemeriksaan.[3]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Selama praktiknya, ia dianugerahi penghargaan karena selalu memberikan obat generik kepada pasiennya.[2] Pada tahun 2013, ia juga dianugerahi penghargaan Liputan 6 Award Kategori Kemanusiaan.[4][5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Video Pengabdian Dr Soedanto di Papua, Rp1.000 per Pasien, diakses dari situs Liputan 6 pada tanggal 14 Juni 2013". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-13. Diakses tanggal 2013-06-14.
- ^ a b c d "FX Soedanto: Staying True His Calling, diakses dari situs berita Jakarta Post". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-09. Diakses tanggal 2013-05-12.
- ^ "Dokter Soedanto, Pemenang Liputan 6 Awards, Contoh untuk Dokter Lainnya di Papua, diakses dari situs tabloidjubi.com pada tanggal 14 Juni 2013". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-14. Diakses tanggal 2013-06-14.
- ^ "Dokter Rp 1000 per Pasien, Soedanto: Semua Orang Berhak Dilayani, diakses dari situs berita Liputan6 pada tanggal 14 Juni 2013". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-07. Diakses tanggal 2013-06-14.
- ^ "Inilah Para Pemenang Liputan 6 Awards 2013, diakses dari situs Gatra pada tanggal 14 Juni 2013". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-09. Diakses tanggal 2013-06-14.