Kamus: Perbedaan antara revisi
→Kamus Istimewa: salah eja tesaurus |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(275 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{tambah rujukan|date=Oktober 2022}} |
|||
[[Gambar:Contoh kamus Jawa-Belanda GR.jpg|thumb|200px|Contoh gambar kamus [[bahasa Jawa]]-[[bahasa Belanda|Belanda]], keluaran tahun [[1903]].]] |
|||
[[Berkas:Banjar-Indonesian dictionary.jpg|ka|jmpl|[[Kamus|Buku kamus]] bahasa [[Banjar]]-[[Indonesia]]]] |
|||
'''Kamus''' adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul ([[etimologi]]) sesuatu perkataan dan juga contoh pengunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga [[ilustrasi]] di dalam kamus. Biasanya hal ini terdapat dalam kamus [[bahasa Perancis]]. |
|||
'''Kamus''',<ref group=nota>Kata ''kamus'' berasal dari [[bahasa Arab]] قاموس ''qāmūs.</ref> '''bausastra''', atau '''kitab logat''' adalah buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal usul ([[etimologi]]) suatu kata dan juga contoh penggunaannya. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus. |
|||
Sejarah kata memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya. |
|||
==Jenis-jenis Kamus== |
|||
== Jenis-jenis kamus == |
|||
===Berdasarkan penggunaan bahasa=== |
|||
=== Berdasarkan penggunaan bahasa === |
|||
Kamus boleh ditulis dalam satu atau lebih daripada satu [[bahasa]]. Dengan itu kamus boleh dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: |
|||
[[Berkas:Contoh kamus Jawa-Belanda GR.jpg|jmpl|200px|Contoh gambar kamus [[bahasa Jawa]]-[[bahasa Belanda|Belanda]], keluaran tahun [[1903]]. Kamus ini merupakan kamus dwibahasa]] |
|||
*'''Kamus Ekabahasa'''<br/>Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata(entri) yang dijelaskan dan penjelasannya adalah terdiri daripada bahasa yang sama. Kamus ini mempunyai perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa kerana penyusunan dibuat berasaskan pembuktian data [[korpus]]. Ini bermaksud definisi makna ke atas kata-kata adalah berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh kalimat yang mengandung kata-kata berhubungan. Contoh bagi kamus ekabahasa ialah ''Kamus Besar Bahasa Indonesia'' (di Indonesia) dan ''Kamus Dewan'' di (Malaysia). |
|||
Kamus bisa ditulis dalam satu atau lebih dari satu [[bahasa]]. Dengan itu kamus bisa dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: |
|||
*'''Kamus Dwibahasa'''<br/>Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan daripada bahasa yang dikamuskan diberi padanan atau pemerian takrifnya dengan menggunakan bahasa yang lain. Contohnya: ''Kamus Inggris-Indonesia'', ''Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggeris-Melayu;Melayu-Inggeris)'' |
|||
* '''Kamus Ekabahasa'''{{br}}Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata(entri) yang dijelaskan dan penjelasannya adalah terdiri daripada bahasa yang sama. Kamus ini mempunyai perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa karena penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian data [[korpus]]. Ini bermaksud definisi makna ke atas kata-kata adalah berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh kalimat yang mengandung kata-kata berhubungan. Contoh bagi kamus ekabahasa ialah ''[[Kamus Besar Bahasa Indonesia]]'' (di Indonesia) dan ''Kamus Dewan'' (di [[Malaysia]]). |
|||
*'''Kamus Aneka Bahasa'''<br/>Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau lebih.Misalnya, Kata Bahasa Melayu Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin secara serentak. Contoh bagi kamus Aneka bahasa ialah ''Kamus Melayu-Cina-Inggeris Pelangi'' susunan Yuen Boon Chan pada tahun [[2004]]. |
|||
* '''Kamus Dwibahasa'''{{br}}Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan daripada bahasa yang dikamuskan diberi padanan atau pemerian takrifnya dengan menggunakan bahasa yang lain. Contohnya: ''Kamus Inggris-Indonesia'', ''Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggris-Melayu;Melayu-Inggris).'' |
|||
* '''Kamus Aneka Bahasa'''{{br}}Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau lebih. Misalnya, kata Bahasa Melayu Bahasa Inggris dan [[Bahasa Mandarin]] secara serentak. Contoh bagi kamus aneka bahasa ialah ''Kamus Melayu-Cina-Inggris Pelangi'' susunan Yuen Boon Chan pada tahun [[2004]]. |
|||
===Berdasarkan isi=== |
=== Berdasarkan isi === |
||
Kamus |
Kamus dapat muncul dalam berbagai isi. Hal ini disebabkan kamus diterbitkan dengan tujuan untuk memenuhi keperluan golongan tertentu. Contohnya, golongan pelajar sekolah memerlukan kamus berukuran kecil untuk memudahkan mereka membawa kamus ke sekolah. Secara umumnya kamus dapat dibagi kepada 3 jenis ukuran: |
||
*'''Kamus Mini''' |
* '''Kamus Mini'''{{br}}Kamus ini sekarang sukar untuk dijumpai. Ini juga dikenal sebagai kamus saku karena kamus ini dapat disimpan dalam saku. Kamus ini memiliki ketebalan kurang dari 2 cm. |
||
*'''Kamus |
* '''Kamus Mini'''{{br}}Kamus berukuran kecil yang biasa dijumpai. Ini merupakan kamus yang mudah untuk dibawa.''Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggris-Melayu;Melayu-Inggris).'' |
||
*'''Kamus |
* '''Kamus Mini'''{{br}}Kamus ini memuat segala [[leksikal]] yang terdapat dalam satu bahsaa. Setiap perkataannya dijelaskan secara lengkap. Biasanya ukurannya besar dan tidak sesuai untuk dibawa-bawa. Contohnya ''Kamus Besar Bahasa Indonesia''. |
||
==Kamus Istimewa== |
== Kamus Istimewa == |
||
Kamus istimewa merujuk kepada kamus yang mempunyai fungsi yang khusus. |
|||
[[Berkas:Wörterbuch de-ro.JPG|jmpl|Kamus bahasa Jerman dan bahasa Romawi.]] |
|||
Kamus istimewa merujuk kepada kamus yang mempunyai fungsi khusus. |
|||
Contohnya: |
Contohnya: |
||
*'''Kamus |
* '''Kamus Istilah'''{{br}}Kamus ini berisi istilah-istilah khusus dalam sebuah bidang tertentu. Fungsinya adalah untuk kegunaan ilmiah. Contohnya ''Kamus Istilah [[Fikih|Fiqh]]''. |
||
*'''Kamus Etimologi''' |
* '''Kamus Etimologi'''{{br}}Kamus yang menerangkan asal usul sesuatu perkataan dan maksud asalnya. |
||
*'''Kamus Tesaurus''' (perkataan searti) |
* '''Kamus [[Tesaurus]]''' (perkataan searti){{br}}Kamus yang menerangkan maksud sesuatu perkataan dengan memberikan kata-kata searti (sinonim) dan dapat juga kata-kata yang berlawanan arti (antonim). Kamus ini fungsinya ialah untuk membantu para penulis untuk meragamkan penggunaan diksi. Contohnya ''Tesaurus Bahasa Indonesia''. |
||
*'''Kamus |
* '''Kamus Peribahasa/Simpulan Bahasa'''{{br}}Kamus yang menerangkan maksud sesuatu peribahasa/simpulan bahasa. Selain digunakan sebagai rujukan, kamus ini juga sesuai untuk dibaca dengan tujuan keindahan. |
||
*'''Kamus Kata Nama Khas''' |
* '''Kamus Kata Nama Khas'''{{br}}Kamus yang hanya menyimpan kata nama khas seperti nama tempat, nama tokoh, dan juga nama bagi institusi. Fungsinya adalah untuk menyediakan rujukan bagi nama-nama ini. |
||
*'''Kamus Terjemahan''' |
* '''Kamus Terjemahan'''{{br}}Kamus yang menyedia kata searti bahasa asing untuk satu bahasa sasaran. Kegunaannya adalah untuk membantu para penerjemah. |
||
* '''Kamus [[Kolokasi]]'''{{br}}Kamus yang menerangkan tentang padanan kata, contohnya kata 'terdiri' yang selalu berpadanan dengan 'dari' atau 'atas'. |
|||
==Cara |
== Cara penyusunan kamus == |
||
Penyusunan kamus |
Penyusunan kamus biasanya dilakukan secara bertahap dan disusun secara berkelompok (''team work''). |
||
Secara umumnya penyusunan kamus akan melalui prosedur seperti di bawah. |
|||
Secara umum, penyusunan kamus akan melalui prosedur seperti di bawah: |
|||
#Perancangan |
|||
# Perancangan |
|||
#Pembinaan Data [[Korpus]] |
|||
# Pembinaan Data [[Korpus]] |
|||
#Pengisihan dan Pengabjadan Data |
|||
# Pengisihan dan Pengabjadan Data |
|||
#Pengolahan Data |
|||
# Pengolahan Data |
|||
#Pemerian Makna |
|||
# Pemerian Makna |
|||
===Perancangan=== |
=== Perancangan kamus === |
||
Pada peringkat ini, penyusun kamus harus menentukan |
Pada peringkat ini, penyusun kamus harus menentukan perkara seperti di bawah: |
||
*Tujuan Penyusunan Kamus |
* Tujuan Penyusunan Kamus |
||
*Pendekatan Kerja |
* Pendekatan Kerja |
||
Selepas itu, penyusun kamus akan mulai mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti pasukan penyusunnya, modal, komputer dan peralatan yang lain. |
Selepas itu, penyusun kamus akan mulai mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti pasukan penyusunnya, modal, komputer dan peralatan yang lain. |
||
===Pembinaan |
=== Pembinaan data korpus === |
||
Hanya kata-kata yang pernah digunakan oleh masyarakat akan dimasukkan ke dalam kamus. Maka dengan itu, pasukan penyusun kamus akan membaca sejumlah karya untuk mendapatkan kata-kata kutipan yang akan dimasukkan ke dalam kamus nanti. Kata-kata ini akan |
Hanya kata-kata yang pernah digunakan oleh masyarakat akan dimasukkan ke dalam kamus. Maka dengan itu, pasukan penyusun kamus akan membaca sejumlah karya untuk mendapatkan kata-kata kutipan yang akan dimasukkan ke dalam kamus nanti. Kata-kata ini akan dicatat ke dalam kartu, satu kata satu kartu, dan kartu-kartu ini disusun mengikuti urutan abjad. Semua kata-kata yang pernah muncul dalam karya yang terbaca akan dicatat. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang berat, tetapi pada zaman sekarang dipermudah dengan bantuan komputer. |
||
=== |
=== Pengisian dan pengabjadan data === |
||
Prosedur ini merupakan |
Prosedur ini merupakan prosedur yang sangat penting. Setiap kata yang telah dicatat akan disusun menurut abjad. Jika tidak, maka kamus tersebut menjadi tidak berguna karena akan sangat sulit untuk mencari arti suatu kata. |
||
Secara manual, kerja ini |
Secara manual, kerja ini dapat dilakukan dengan mencatat kata-kata kutipan di dalam kartu, satu kata satu kartu, supaya kata-kata ini dapat disusun dengan mudah. Setelah itu kartu-kartu ini akan disimpan dalam katalog. |
||
===Pengolahan |
=== Pengolahan data === |
||
Setelah kata-kata |
Setelah kata-kata dikumpulkan dan diabjadkan, maka data ini harus dianalisis. Pada peringkat ini penyusun kamus akan mengklasifikasikan kata-kata ini kepada: |
||
*Kata-kata yang lewah (tak perlu) |
* Kata-kata yang lewah (tak perlu) |
||
*Kata-kata baru |
* Kata-kata baru |
||
*Kata-kata neologisme (Kata-kata baru yang jarang digunakan) |
* Kata-kata neologisme (Kata-kata baru yang jarang digunakan) |
||
*Kata-kata yang mengalami perubahan makna |
* Kata-kata yang mengalami perubahan makna |
||
Selepas itu, penyusun kamus akan membuangkan kata-kata yang lewah, mendokumentasikan kata-kata neologisme, dan |
Selepas itu, penyusun kamus akan membuangkan kata-kata yang lewah, mendokumentasikan kata-kata neologisme, dan mengambil kata-kata baru dan kata-kata yang mengalami perubahan makna ke peringkat "pemberian makna" |
||
=== |
=== Pemberian makna === |
||
Pemberian makna bermaksud menjelaskan makna suatu kata. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan ilmu [[semantik]] dan pragmatik. Penyusun kamus dapat menggunakan bahan rujukan seperti kamus yang sudah ada, daftar istilah, dan sebagainya untuk mencari maksud sesuatu kata. |
|||
==Sejarah== |
== Sejarah == |
||
===Perkamusan di Indonesia=== |
|||
Menurut catatan karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di Indonesia adalah daftar kata Cina-Melayu pada awal [[abad ke-15]]. Daftar ini berisi 500 lema. Ada pula Daftar kata Italia-Melayu yang disusun oleh Pigafetta pada tahun [[1522]]. |
|||
Kamus tertua dalam sejarah [[bahasa Melayu]] adalah ''Spraeck ende woord-boek, Inde Malaysche ende Madagaskarsche Talen met vele Arabische ende Turcsche Woorden'' karya Frederick de Houtman yang diterbitkan pada tahun 1603. Kamus [[bahasa Jawa]] tertua adalah ''Lexicon Javanum'' (1706) yang sekarang tersimpan di Vatikan. Kamus bahasa Sunda baru ditulis oleh A. de Wilde pada [[1841]], dengan judul ''Nederduitsch-Maleisch en Soendasch Woordenboek''. Kamus-kamus yang ditulis oleh para ahli bahasa asing tersebut biasanya terbatas pada kamus dwibahasa (bahasa asing-bahasa di Indonesia ataupun sebaliknya). |
|||
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus. Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus, namun mereka belum tentu tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses. |
|||
Kamus ekabahasa pertama di Indonesia merupakan kamus bahasa Melayu yang ditulis oleh [[Raja Ali Haji]], berjudul ''Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama''. Kamus ini diperkirakan terbit pada abad ke-19. ''Kitab Pengetahuan Bahasa'' sebenarnya bukan kamus murni, namun merupakan kamus ensiklopedis untuk keperluan pelajar. |
|||
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-1784) dan Noah Webster (1758-1843). Johnson, ahli bahasa dari Inggris, membuat Dictionary of the English Language pada tahun 1755, yang terdiri atas dua volume. Di Amerika, Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English Language pada tahun 1828, yang juga terdiri atas dua volume. Selanjutnya, pada tahun 1884 diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume. |
|||
Pada tahun [[1930]] terbit kamus [[bahasa Jawa]] ''Baoesastra Djawa'' karangan W.J.S Poerwadarminta, C.S. Hardjasoedarma, dan J.C. Poedjasoedira. ''Boesastra Djawa'' merupakan kamus ekabahasa, seperti juga ''Kamoes Bahasa Soenda'' ([[1948]]) karangan R. Satjadibrata. |
|||
=== Perkamusan di Indonesia === |
|||
[[Berkas:Vocabularium, ofte Woordenboek, in 't Duytsch en Maleys (IA vocabulariumoft00dancgoog).djvu|page=5|jmpl|kiri|link=s:Indeks:Vocabularium, ofte Woordenboek, in 't Duytsch en Maleys (IA vocabulariumoft00dancgoog).djvu|Salah satu kamus Belanda-Melayu yang paling awal oleh [[Albert Cornelius Ruyl|A.C. Ruyl]], Justus Heurnius, dan Caspar Wiltens yang diterbitkan pada tahun 1650]] |
|||
[[Berkas:Kamus Linguistik.jpg|jmpl|Kamus Linguistik oleh [[Harimurti Kridalaksana]].]] |
|||
Menurut catatan, karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di Indonesia adalah daftar kata Tionghoa-Melayu pada awal [[abad ke-15]]. Daftar ini berisi 500 lema. Ada pula daftar kata Italia-Melayu yang disusun oleh [[Pigafetta]] pada tahun [[1522]].<ref>[http://www.jstor.org/stable/29754279 Alessandro Bausani, ''THE FIRST ITALIAN-MALAY VOCABULARY BY ANTONIO PIGAFETTA'', Jurnal East and West Vol. 11, No. 4 (Desember 1960), pp. 229-248, Istituto Italiano per l'Africa e l'Oriente (IsIAO)]</ref> |
|||
Kamus antarbahasa tertua dalam sejarah [[bahasa Melayu]] adalah ''Spraeck ende woord-boek, Inde Malaysche ende Madagaskarsche Talen met vele Arabische ende Turcsche Woorden'' karya Frederick de Houtman yang diterbitkan pada tahun 1603. Kamus [[bahasa Jawa]] tertua adalah ''Lexicon Javanum'' (1706) yang sekarang tersimpan di [[Vatikan]]. Kamus Bahasa Sunda baru ditulis oleh A. de Wilde tahun [[1841]], dengan judul ''Nederduitsch-Maleisch en Soendasch Woordenboek''. Kamus-kamus yang ditulis oleh para ahli bahasa asing tersebut biasanya terbatas pada kamus dwibahasa (bahasa asing-bahasa di Indonesia ataupun sebaliknya). |
|||
Kamus ekabahasa pertama di Indonesia merupakan kamus bahasa Melayu yang ditulis oleh [[Raja Ali Haji]], berjudul ''Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama''. Kamus ini terbit pada abad ke-19. ''Kitab Pengetahuan Bahasa'' sebenarnya bukan kamus murni namun merupakan kamus ensiklopedia untuk keperluan pelajar. |
|||
Pada tahun [[1939]] terbit kamus [[Bahasa Jawa]] ''Baoesastra Djawa'' karangan W.J.S Poerwadarminta, C.S. Hardjasoedarma, dan J.C. Poedjasoedira. ''Boesastra Djawa'' merupakan kamus ekabahasa, seperti juga ''Kamoes Bahasa Soenda'' ([[1948]]) karangan R. Satjadibrata. |
|||
Setelah kemerdekaan penerbitan kamus di Indonesia menjadi lebih merebak. [[Pusat Bahasa]] merupakan penerbit utama kamus Bahasa Indonesia berukuran besar. Selain itu Pusat Bahasa turut pula menerbitkan puluhan kamus bahasa daerah. |
Setelah kemerdekaan penerbitan kamus di Indonesia menjadi lebih merebak. [[Pusat Bahasa]] merupakan penerbit utama kamus Bahasa Indonesia berukuran besar. Selain itu Pusat Bahasa turut pula menerbitkan puluhan kamus bahasa daerah. |
||
Kamus besar terbitan Pusat Bahasa pertama adalah ''Kamus Umum Bahasa Indonesia'' ([[1952]]) yang diselenggarakan oleh [[W.J.S. Poerwadarminta]]. Edisi kelima terbit pada tahun [[1976]]. Kemudian pada tahun [[1988]] terbit ''Kamus Besar Bahasa Indonesia'' yang dimaksudkan sebagai kamus baku untuk bahasa Indonesia. |
Kamus besar terbitan Pusat Bahasa pertama adalah ''Kamus Umum Bahasa Indonesia'' ([[1952]]) yang diselenggarakan oleh [[W.J.S. Poerwadarminta]]. Edisi kelima terbit pada tahun [[1976]]. Kemudian pada tahun [[1988]] terbit ''Kamus Besar Bahasa Indonesia'' yang dimaksudkan sebagai kamus baku untuk bahasa Indonesia. Kamus ini merupakan hasil karya tim, dengan pemimpin redaksi Sri Sukesi Adiwimarta dan Adi Sunaryo, dan penyelia Anton M. Moeliono. Edisi ketiga ''Kamus Besar Bahasa Indonesia'' diterbitkan pada tahun [[2002]]. Kamus edisi ketiga ini memuat sekitar 78.000 lema. |
||
Selain Pusat Bahasa berbagai pihak lain turut pula menyelenggarakan kamus bahasa Indonesia. Kamus besar Bahasa Indonesia yang patut disebut di sini adalah ''Kamus Indonesia'' oleh E. St. Harahap (cetakan ke-9, [[1951]]), ''Kamus Besar Bahasa Indonesia'' (1951), oleh Hassan Noel Arifin, ''Kamus |
Selain Pusat Bahasa berbagai pihak lain turut pula menyelenggarakan kamus bahasa Indonesia. Kamus besar Bahasa Indonesia yang patut disebut di sini adalah ''Kamus Indonesia'' oleh E. St. Harahap (cetakan ke-9, [[1951]]), ''Kamus Besar Bahasa Indonesia'' (1951), oleh Hassan Noel Arifin, ''Kamus Modern Bahasa Indonesia'' ([[1954]]) oleh Sutan Muhammad Zain. |
||
== |
== Kamus daring == |
||
Kamus daring memiliki keunggulan dibandingkan kamus cetak, walaupun kebanyakan isi dari kamus daring merupakan salinan yang diambil dari kamus cetak. Kamus daring dengan pengembangan, misalnya [[Wiktionary]] di mana siapapun dapat menyuntingnya, serta kamus daring berbentuk tabelaris yang dapat di-sort, seperti kamus kedokteran sederhana yang juga dapat disunting oleh siapa saja. |
|||
*Ibrahim bin Ahmad. 2002. ''Perkamusan Melayu:Suatu Pengenalan''. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka. |
|||
==Catatan== |
|||
*Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. ''Kamus Besar Bahasa Indonesia.'' Jakarta. Balai Pustaka |
|||
{{reflist|group=nota}} |
|||
== Lihat |
== Lihat pula == |
||
* [[ |
* [[Kamus elektronik]] |
||
* [[Kamus daring]] |
|||
* [[Terjemahan mesin]] |
|||
* [[Tesaurus]] |
* [[Tesaurus]] |
||
* [[Wiktionary]] |
* [[wikt:Wiktionary|Wiktionary]], kamus daring milik [[Wikimedia Foundation]]. |
||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Daftar pustaka == |
|||
* Ibrahim bin Ahmad. 2002. ''Perkamusan Melayu: Suatu Pengenalan''. Kuala Lumpur. [[Dewan Bahasa dan Pustaka]]. |
|||
* Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. ''[[Kamus Besar Bahasa Indonesia]]''. Jakarta. [[Balai Pustaka]]. |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/01/28/TI/mbm.20080128.TI126177.id.html Artikel Tempo Online, Kamus Elektronik dari Gang Buntu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090827012438/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/01/28/TI/mbm.20080128.TI126177.id.html |date=2009-08-27 }}<!-- beserta daftar situs kamus elektronik lainnya--> |
|||
* [http://www.total.or.id Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi] |
|||
* [http://www.deplu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=2896&l=id KBRI Kuala Lumpur Edarkan 10.000 Eksemplar Kamus Bahasa Indonesia-Malaysia] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140420210955/http://www.deplu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=2896&l=id|date=20 April 2014}} |
|||
* [http://www.toggletext.com/kataku_trial.php Penterjemahan Mesin Inggris-Indonesia / Indonesia-Inggris] |
|||
* [http://pgoh.free.fr/dico.php Kamus asas BM A-E] |
|||
;Kamus ekabahasa Indonesia |
|||
* [http://search.cari.com.my/dictionary/ Kamus Inggeris-Melayu-Mandarin] |
|||
* [http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring (KBBI Daring)] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090713004258/http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ |date=13 September 2009 }} |
|||
* [http://ekamus.up.md/ Kamus Melayu-Mandarin] |
|||
* [http://kateglo.bahtera.org Kateglo - Kamus, Tesaurus, Glosarium Bahasa Indonesia] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140504025258/http://kateglo.bahtera.org/|date=4 Mei 2014}} |
|||
* [http://benci.tapi.rindu.net/kamus.php Kamus interaktif Inggris-Melayu] |
|||
* [http://kamus.sabda.org SABDA] - Kamus ekabahasa dan dwibahasa Indonesia dan Inggris |
|||
* [http://foldoc.doc.ic.ac.uk/foldoc/index.html Kamus Internet/Chat/Komputer] |
|||
* [http://www.atrinia.com Atrinia.Com - Kamus on the Fly] Kamus Inggris-Indonesia-Jepang |
|||
* [http://indict.log.web.id Indict - Kamus offline] Aplikasi kamus Inggris-Indonesia-Inggris |
|||
* [http://www.sederet.com Sederet.com - Kamus online] Online kamus Inggris-Indonesia-Inggris |
|||
* [http://indodic.com IndoDic E-Kamus Online Dictionary] Online kamus Inggris-Indonesia-Inggris |
|||
* [http://mbledug.com/kamsia Kamus Singkatan Indonesia] Kumpulan Istilah Gaul Lucu Indonesia |
|||
;Kamus multibahasa |
|||
[[Category:Kamus]] |
|||
* [http://id.wiktionary.org Wiktionary bahasa Indonesia] |
|||
* [http://translate.google.co.id Google Terjemahan] |
|||
[[ |
[[Kategori:Kamus| ]] |
||
[[be:Слоўнік]] |
|||
[[bg:Речник]] |
|||
[[br:Geriadur]] |
|||
[[ca:Diccionari]] |
|||
[[cs:Slovník]] |
|||
[[csb:Słowôrz]] |
|||
[[cv:Словарь]] |
|||
[[cy:Geiriadur]] |
|||
[[da:Ordbog]] |
|||
[[de:Wörterbuch]] |
|||
[[el:Λεξικό]] |
|||
[[en:Dictionary]] |
|||
[[eo:Vortaro]] |
|||
[[es:Diccionario]] |
|||
[[eu:Hiztegi]] |
|||
[[fi:Sanakirja]] |
|||
[[fr:Dictionnaire]] |
|||
[[gl:Dicionario]] |
|||
[[he:מילון]] |
|||
[[hi:शब्दकोष]] |
|||
[[io:Vorto-libro]] |
|||
[[it:Dizionario]] |
|||
[[ja:辞典]] |
|||
[[ko:사전]] |
|||
[[ku:Ferheng]] |
|||
[[la:Lexicon]] |
|||
[[lt:Žodynas]] |
|||
[[mg:Rakibolana]] |
|||
[[ms:Kamus]] |
|||
[[nah:Tlahtōltecpantiliztli]] |
|||
[[nap:Dezziunario]] |
|||
[[nl:Woordenboek]] |
|||
[[nn:Ordbok]] |
|||
[[no:Ordbok]] |
|||
[[nrm:Dictionnaithe]] |
|||
[[oc:Diccionari]] |
|||
[[pl:Słownik]] |
|||
[[pt:Dicionário]] |
|||
[[qu:Simi qullqa]] |
|||
[[ru:Словарь]] |
|||
[[sc:Dizionario]] |
|||
[[sco:Dictionar]] |
|||
[[si:ශබ්ද කෝෂය]] |
|||
[[simple:Dictionary]] |
|||
[[sk:Slovník]] |
|||
[[sl:Slovar]] |
|||
[[sv:Ordbok]] |
|||
[[ta:அகராதி]] |
|||
[[tg:Луғат]] |
|||
[[th:พจนานุกรม]] |
|||
[[tr:Sözlük]] |
|||
[[vi:Từ điển]] |
|||
[[wa:Motî]] |
|||
[[yi:ווערטערבוך]] |
|||
[[zh:字典]] |
Revisi terkini sejak 1 Oktober 2024 02.32
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Oktober 2022) |
Kamus,[nota 1] bausastra, atau kitab logat adalah buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal usul (etimologi) suatu kata dan juga contoh penggunaannya. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus.
Sejarah kata memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.
Jenis-jenis kamus
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan penggunaan bahasa
[sunting | sunting sumber]Kamus bisa ditulis dalam satu atau lebih dari satu bahasa. Dengan itu kamus bisa dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
- Kamus Ekabahasa
Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata(entri) yang dijelaskan dan penjelasannya adalah terdiri daripada bahasa yang sama. Kamus ini mempunyai perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa karena penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian data korpus. Ini bermaksud definisi makna ke atas kata-kata adalah berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh kalimat yang mengandung kata-kata berhubungan. Contoh bagi kamus ekabahasa ialah Kamus Besar Bahasa Indonesia (di Indonesia) dan Kamus Dewan (di Malaysia). - Kamus Dwibahasa
Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan daripada bahasa yang dikamuskan diberi padanan atau pemerian takrifnya dengan menggunakan bahasa yang lain. Contohnya: Kamus Inggris-Indonesia, Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggris-Melayu;Melayu-Inggris). - Kamus Aneka Bahasa
Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau lebih. Misalnya, kata Bahasa Melayu Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin secara serentak. Contoh bagi kamus aneka bahasa ialah Kamus Melayu-Cina-Inggris Pelangi susunan Yuen Boon Chan pada tahun 2004.
Berdasarkan isi
[sunting | sunting sumber]Kamus dapat muncul dalam berbagai isi. Hal ini disebabkan kamus diterbitkan dengan tujuan untuk memenuhi keperluan golongan tertentu. Contohnya, golongan pelajar sekolah memerlukan kamus berukuran kecil untuk memudahkan mereka membawa kamus ke sekolah. Secara umumnya kamus dapat dibagi kepada 3 jenis ukuran:
- Kamus Mini
Kamus ini sekarang sukar untuk dijumpai. Ini juga dikenal sebagai kamus saku karena kamus ini dapat disimpan dalam saku. Kamus ini memiliki ketebalan kurang dari 2 cm. - Kamus Mini
Kamus berukuran kecil yang biasa dijumpai. Ini merupakan kamus yang mudah untuk dibawa.Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggris-Melayu;Melayu-Inggris). - Kamus Mini
Kamus ini memuat segala leksikal yang terdapat dalam satu bahsaa. Setiap perkataannya dijelaskan secara lengkap. Biasanya ukurannya besar dan tidak sesuai untuk dibawa-bawa. Contohnya Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kamus Istimewa
[sunting | sunting sumber]Kamus istimewa merujuk kepada kamus yang mempunyai fungsi khusus. Contohnya:
- Kamus Istilah
Kamus ini berisi istilah-istilah khusus dalam sebuah bidang tertentu. Fungsinya adalah untuk kegunaan ilmiah. Contohnya Kamus Istilah Fiqh. - Kamus Etimologi
Kamus yang menerangkan asal usul sesuatu perkataan dan maksud asalnya. - Kamus Tesaurus (perkataan searti)
Kamus yang menerangkan maksud sesuatu perkataan dengan memberikan kata-kata searti (sinonim) dan dapat juga kata-kata yang berlawanan arti (antonim). Kamus ini fungsinya ialah untuk membantu para penulis untuk meragamkan penggunaan diksi. Contohnya Tesaurus Bahasa Indonesia. - Kamus Peribahasa/Simpulan Bahasa
Kamus yang menerangkan maksud sesuatu peribahasa/simpulan bahasa. Selain digunakan sebagai rujukan, kamus ini juga sesuai untuk dibaca dengan tujuan keindahan. - Kamus Kata Nama Khas
Kamus yang hanya menyimpan kata nama khas seperti nama tempat, nama tokoh, dan juga nama bagi institusi. Fungsinya adalah untuk menyediakan rujukan bagi nama-nama ini. - Kamus Terjemahan
Kamus yang menyedia kata searti bahasa asing untuk satu bahasa sasaran. Kegunaannya adalah untuk membantu para penerjemah. - Kamus Kolokasi
Kamus yang menerangkan tentang padanan kata, contohnya kata 'terdiri' yang selalu berpadanan dengan 'dari' atau 'atas'.
Cara penyusunan kamus
[sunting | sunting sumber]Penyusunan kamus biasanya dilakukan secara bertahap dan disusun secara berkelompok (team work).
Secara umum, penyusunan kamus akan melalui prosedur seperti di bawah:
- Perancangan
- Pembinaan Data Korpus
- Pengisihan dan Pengabjadan Data
- Pengolahan Data
- Pemerian Makna
Perancangan kamus
[sunting | sunting sumber]Pada peringkat ini, penyusun kamus harus menentukan perkara seperti di bawah:
- Tujuan Penyusunan Kamus
- Pendekatan Kerja
Selepas itu, penyusun kamus akan mulai mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti pasukan penyusunnya, modal, komputer dan peralatan yang lain.
Pembinaan data korpus
[sunting | sunting sumber]Hanya kata-kata yang pernah digunakan oleh masyarakat akan dimasukkan ke dalam kamus. Maka dengan itu, pasukan penyusun kamus akan membaca sejumlah karya untuk mendapatkan kata-kata kutipan yang akan dimasukkan ke dalam kamus nanti. Kata-kata ini akan dicatat ke dalam kartu, satu kata satu kartu, dan kartu-kartu ini disusun mengikuti urutan abjad. Semua kata-kata yang pernah muncul dalam karya yang terbaca akan dicatat. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang berat, tetapi pada zaman sekarang dipermudah dengan bantuan komputer.
Pengisian dan pengabjadan data
[sunting | sunting sumber]Prosedur ini merupakan prosedur yang sangat penting. Setiap kata yang telah dicatat akan disusun menurut abjad. Jika tidak, maka kamus tersebut menjadi tidak berguna karena akan sangat sulit untuk mencari arti suatu kata. Secara manual, kerja ini dapat dilakukan dengan mencatat kata-kata kutipan di dalam kartu, satu kata satu kartu, supaya kata-kata ini dapat disusun dengan mudah. Setelah itu kartu-kartu ini akan disimpan dalam katalog.
Pengolahan data
[sunting | sunting sumber]Setelah kata-kata dikumpulkan dan diabjadkan, maka data ini harus dianalisis. Pada peringkat ini penyusun kamus akan mengklasifikasikan kata-kata ini kepada:
- Kata-kata yang lewah (tak perlu)
- Kata-kata baru
- Kata-kata neologisme (Kata-kata baru yang jarang digunakan)
- Kata-kata yang mengalami perubahan makna
Selepas itu, penyusun kamus akan membuangkan kata-kata yang lewah, mendokumentasikan kata-kata neologisme, dan mengambil kata-kata baru dan kata-kata yang mengalami perubahan makna ke peringkat "pemberian makna"
Pemberian makna
[sunting | sunting sumber]Pemberian makna bermaksud menjelaskan makna suatu kata. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan ilmu semantik dan pragmatik. Penyusun kamus dapat menggunakan bahan rujukan seperti kamus yang sudah ada, daftar istilah, dan sebagainya untuk mencari maksud sesuatu kata.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus. Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus, namun mereka belum tentu tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses.
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-1784) dan Noah Webster (1758-1843). Johnson, ahli bahasa dari Inggris, membuat Dictionary of the English Language pada tahun 1755, yang terdiri atas dua volume. Di Amerika, Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English Language pada tahun 1828, yang juga terdiri atas dua volume. Selanjutnya, pada tahun 1884 diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume.
Perkamusan di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Menurut catatan, karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di Indonesia adalah daftar kata Tionghoa-Melayu pada awal abad ke-15. Daftar ini berisi 500 lema. Ada pula daftar kata Italia-Melayu yang disusun oleh Pigafetta pada tahun 1522.[1] Kamus antarbahasa tertua dalam sejarah bahasa Melayu adalah Spraeck ende woord-boek, Inde Malaysche ende Madagaskarsche Talen met vele Arabische ende Turcsche Woorden karya Frederick de Houtman yang diterbitkan pada tahun 1603. Kamus bahasa Jawa tertua adalah Lexicon Javanum (1706) yang sekarang tersimpan di Vatikan. Kamus Bahasa Sunda baru ditulis oleh A. de Wilde tahun 1841, dengan judul Nederduitsch-Maleisch en Soendasch Woordenboek. Kamus-kamus yang ditulis oleh para ahli bahasa asing tersebut biasanya terbatas pada kamus dwibahasa (bahasa asing-bahasa di Indonesia ataupun sebaliknya).
Kamus ekabahasa pertama di Indonesia merupakan kamus bahasa Melayu yang ditulis oleh Raja Ali Haji, berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama. Kamus ini terbit pada abad ke-19. Kitab Pengetahuan Bahasa sebenarnya bukan kamus murni namun merupakan kamus ensiklopedia untuk keperluan pelajar.
Pada tahun 1939 terbit kamus Bahasa Jawa Baoesastra Djawa karangan W.J.S Poerwadarminta, C.S. Hardjasoedarma, dan J.C. Poedjasoedira. Boesastra Djawa merupakan kamus ekabahasa, seperti juga Kamoes Bahasa Soenda (1948) karangan R. Satjadibrata.
Setelah kemerdekaan penerbitan kamus di Indonesia menjadi lebih merebak. Pusat Bahasa merupakan penerbit utama kamus Bahasa Indonesia berukuran besar. Selain itu Pusat Bahasa turut pula menerbitkan puluhan kamus bahasa daerah.
Kamus besar terbitan Pusat Bahasa pertama adalah Kamus Umum Bahasa Indonesia (1952) yang diselenggarakan oleh W.J.S. Poerwadarminta. Edisi kelima terbit pada tahun 1976. Kemudian pada tahun 1988 terbit Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksudkan sebagai kamus baku untuk bahasa Indonesia. Kamus ini merupakan hasil karya tim, dengan pemimpin redaksi Sri Sukesi Adiwimarta dan Adi Sunaryo, dan penyelia Anton M. Moeliono. Edisi ketiga Kamus Besar Bahasa Indonesia diterbitkan pada tahun 2002. Kamus edisi ketiga ini memuat sekitar 78.000 lema.
Selain Pusat Bahasa berbagai pihak lain turut pula menyelenggarakan kamus bahasa Indonesia. Kamus besar Bahasa Indonesia yang patut disebut di sini adalah Kamus Indonesia oleh E. St. Harahap (cetakan ke-9, 1951), Kamus Besar Bahasa Indonesia (1951), oleh Hassan Noel Arifin, Kamus Modern Bahasa Indonesia (1954) oleh Sutan Muhammad Zain.
Kamus daring
[sunting | sunting sumber]Kamus daring memiliki keunggulan dibandingkan kamus cetak, walaupun kebanyakan isi dari kamus daring merupakan salinan yang diambil dari kamus cetak. Kamus daring dengan pengembangan, misalnya Wiktionary di mana siapapun dapat menyuntingnya, serta kamus daring berbentuk tabelaris yang dapat di-sort, seperti kamus kedokteran sederhana yang juga dapat disunting oleh siapa saja.
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Kata kamus berasal dari bahasa Arab قاموس qāmūs.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Kamus elektronik
- Kamus daring
- Terjemahan mesin
- Tesaurus
- Wiktionary, kamus daring milik Wikimedia Foundation.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Ibrahim bin Ahmad. 2002. Perkamusan Melayu: Suatu Pengenalan. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka.
- Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Artikel Tempo Online, Kamus Elektronik dari Gang Buntu Diarsipkan 2009-08-27 di Wayback Machine.
- KBRI Kuala Lumpur Edarkan 10.000 Eksemplar Kamus Bahasa Indonesia-Malaysia Diarsipkan 20 April 2014 di Wayback Machine.
- Kamus ekabahasa Indonesia
- Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring (KBBI Daring) Diarsipkan 13 September 2009 di Wayback Machine.
- Kateglo - Kamus, Tesaurus, Glosarium Bahasa Indonesia Diarsipkan 4 Mei 2014 di Wayback Machine.
- SABDA - Kamus ekabahasa dan dwibahasa Indonesia dan Inggris
- Kamus multibahasa