Lompat ke isi

Gurindam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Koncorolas (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Meursault2004
Hasan T. (bicara | kontrib)
k Perbaikan ejaan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(62 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Gurindam 12.JPG|jmpl|Gurindam 12 oleh [[Raja Ali Haji]] (Pahlawan Nasional), Tanking Pining]]
'''Gurindam''' : adalah satu bentuk [[puisi]] [[Melayu]] lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam [[soal]], [[masalah]] atau perjanjian dan baris kedua berisikan [[jawaban]] nya atau [[akibat]] dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
[[Berkas:PDIKM 707 Majalah Berita Adat No. 2 Tahun 1935.pdf|hal=8|jmpl|Contoh gurindam di ''Berita Adat'']]


'''Gurindam''' adalah salah satu jenis [[puisi]] yang memadukan antara [[Sastra|sajak]] dan [[peribahasa]]. Jumlah baris pada gurindam hanya dua dengan [[rima]] a-a. Gurindam berisi ajaran yang berkaitan dengan [[budi pekerti]] dan nasihat [[Agama|keagamaan]]. Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Syarat merupakan baris pertama dan akibat sebagai baris kedua.<ref>{{Cite book|last=Kosasih, E.|first=|date=2008|url=https://tabloidsastra.files.wordpress.com/2015/11/apresiasi-sastra-indonesia-_-e-kosasih.pdf|title=Apresiasi Sastra Indonesia|location=Jakarta|publisher=Nobel Edumedia|isbn=978-602-8219-57-0|pages=13|url-status=live|access-date=2020-12-01|archive-date=2023-02-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230223091820/https://tabloidsastra.files.wordpress.com/2015/11/apresiasi-sastra-indonesia-_-e-kosasih.pdf|dead-url=no}}</ref> Baris pertama membahas tentang persoalan, [[masalah]] atau [[perjanjian]], sedangkan baris kedua memberitahukan jawaban atau penyelesaian dari bahasan pada baris pertama.<ref>{{Cite book|last=Sumaryanto|first=|date=2010|url=http://ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=402&bid=379|title=Mengenal Pantun dan Syair|location=Semarang|publisher=PT. Sindur Press|isbn=978-979-067-054-9|pages=11|url-status=live|access-date=2020-12-02|archive-date=2022-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220616161306/http://ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=402&bid=379|dead-url=no}}</ref>
==Pranala luar==
*http://www.bicarasufi.com/bscweb/muntahi/fansuri01/fansuri01-base.htm


Istilah gurindam berasal dari bahasa [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]] ''kirindam'' yang artinya adalah perumpamaan. Bahasa ini sudah mulai berkembang pada saat pengaruh [[Hindu]] masuk ke [[Indonesia]] yang menggunakan [[bahasa Tamil]] di [[India]]. Pengaruh Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh [[pendeta]] India pada abad ke-5 M. Pengaruh peradaban Hindu di masa lalu, sempat berjaya di Indonesia dan berhasil mendirikan banyak kerajaan terutama pada abad ke-7.<ref>{{Cite news|last=Tysara|first=Laudia|date=2020-11-20|title=Gurindam Adalah Puisi Lama, Ketahui Ciri, Jenis, dan Pengertiannya Menurut Ahli|url=https://hot.liputan6.com/read/4413252/gurindam-adalah-puisi-lama-ketahui-ciri-jenis-dan-pengertiannya-menurut-ahli|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-12-05|editor-last=Kinapti|editor-first=Tyas Titi|archive-date=2022-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220624181911/https://hot.liputan6.com/read/4413252/gurindam-adalah-puisi-lama-ketahui-ciri-jenis-dan-pengertiannya-menurut-ahli|dead-url=no}}</ref> Gurindam umumnya berisikan nasehat atau semacam kata-kata mutiara.<ref name=":1" />
{{stub}}


== Ciri ==
[[kategori:Sastra Melayu]]

* Gurindam memiliki dua buah baris pada setiap baitnya.
* Setiap baris terdapat 10 sampai dengan 14 kata.
* Terdapat hubungan sebab akibat pada tiap barisnya.
* Pada setiap baris memilki [[rima]] maupun saja A-A, B-B, C-C, D-D dan seterusnya.
* Isi kesimpulan atau maksud dari gurindam terdapat pada baris kedua.
* Isi keimpulan atau maksud berbentuk nasehat, [[filosofi]], atau sebagainya.<ref name=":3" />

== Jenis ==

* ''Gurindam berangkai'' merupakan salah satu bentuk gurindam yang bercirikan dengan tutur yang sama pada [[baris]] pertama di setiap [[Bait (sastra)|baitnya]]. Contoh gurindam berangkai:
::''Lakukan saja apa yang menurutmu benar''
::''Lakukan saja apa yang menurutmu pantas.''
::''Hidup hanya bergantung pada hati''
::''Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati.''
::''Bukalah pintu cinta dihatimu''
::''Jangan pintu cinta dimatamu.<ref name=":3" />''

* ''Gurindam berkait'' merupakan salah satu bentuk gurindam yang ditandai dengan adanya hubungan satu sama lain antara bait pertama dengan bait-bait berikutnya. Contoh Gurindam berkait:

::''Siapa yang enggan sesat dunia akhirat''
::''Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat.''
::''Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman''
::''Maka akan mendapatkan yang namanya selamat.''
::''Apabila tidak suka memberi''
::''Maka janganlah suka mencaci.''<ref name=":3">{{Cite book|last=RAHMAINI|first=SRI KHAIRANI LUBIS, SUPRIADI, RAFIKA|date=Mei 2020|url=https://books.google.co.id/books?id=U_7_DwAAQBAJ&pg=PA26&dq=gurindam+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjHqu2k6bXtAhUlguYKHS8yB94Q6AEwBHoECAMQAg#v=onepage&q=gurindam%20adalah&f=false|title=Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat|location=Medan|publisher=SPASI MEDIA|isbn=978-623-270-029-1|pages=28|language=id|url-status=live|access-date=2020-12-05|archive-date=2023-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230810233808/https://books.google.co.id/books?id=U_7_DwAAQBAJ&pg=PA26&dq=gurindam+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjHqu2k6bXtAhUlguYKHS8yB94Q6AEwBHoECAMQAg#v=onepage&q=gurindam%20adalah&f=false|dead-url=no}}</ref>

== Gurindam Dua Belas ==
[[Berkas:Ali Haji of Riau Lingga.jpg|jmpl|247x247px|Raja Ali Haji seorang penyair gurindam terkenal.]]
Pengarang gurindam yang terkenal dan orang pertama yang menjelaskan definisi gurindam secara lengkap adalah [[Raja Ali Haji]].<ref name=":2">{{Cite news|last=Burhani|first=Ruslan|date=2015-01-31|title=Gurindam Dua Belas, warisan nasihat dari Pulau Penyengat|url=https://www.antaranews.com/berita/477440/gurindam-dua-belas-warisan-nasihat-dari-pulau-penyengat|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-12-05|editor-last=Syafputri|editor-first=Ella|archive-date=2020-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20200923145728/https://www.antaranews.com/berita/477440/gurindam-dua-belas-warisan-nasihat-dari-pulau-penyengat|dead-url=no}}</ref> Beliau adalah saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di [[Riau]] ([[1844]]-[[1857]]). Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “[[Gurindam Dua Belas]]”. Gurindam Dua Belas adalah hasil refleksi yang mendalam dari [[Agama|religiusitas]] Raja Ali Haji. Hasil refleksi itu diperolehnya dari seluruh pergumulan hidupnya berhadapan dengan kehidupan [[sosial]] [[ekonomi]], [[adat istiadat]], peradaban dan pola pikir masyarakatnya yang diikat kuat oleh penghayatan religiusitas.<ref name=":1">{{Cite web|last=arman|first=dedi|date=2020-04-11|title=Terhindar dari Covid -19 Bersama Gurindam 12|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/terhindar-dari-covid-19-bersama-gurindam-12/|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau|language=en-US|access-date=2020-12-05|archive-date=2022-05-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20220517141138/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/terhindar-dari-covid-19-bersama-gurindam-12/|dead-url=no}}</ref> Gurindam ini berisi tentang persoalan [[akidah]] dan [[tasawuf]], [[rukun Islam]], [[syariat Islam]], [[budi pekerti]] atau [[akhlak]] dan konsep [[pemerintah]]an.<ref name=":2" />

''Gurindam Dua Belas'' berisi 12 pasal yang merupakan nasihat Ali Haji untuk masyarakat [[Pulau Penyengat]] di [[Kepulauan Riau]] yang dibuat ketika berusia 38 tahun. [[Sastrawan]] [[Melayu]] bergelar [[pahlawan]] [[nasional]] ini menyelesaikan karya gurindamnya pada 23 [[Rajab]] 1264 [[Hijriah]] atau tahun 1847. Raja Ali Haji adalah sastrawan yang memperkenalkan budaya tulis untuk [[karya sastra]] yang telah dihasilkannya. Contohnya dalam pengantar ''Gurindam Dua Belas'', Raja Ali Haji mencantumkan tanggal penulisan karya, menuliskan arti gurindam, perbedaan gurindam dengan syair dan manfaat gurindam.<ref name=":0">{{Cite web|last=Setiawan|first=Anton|date=08 September 2020|title=Warisan Nasihat dari Pulau Bahasa|url=https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/warisan-nasihat-dari-pulau-bahasa|website=Indonesia.go.id|language=en|access-date=2020-12-05|archive-date=2020-11-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20201124062820/https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/warisan-nasihat-dari-pulau-bahasa|dead-url=no}}</ref>

=== Penggalan Gurindam Dua Belas ===
[[File:Gurindam_traditional_Malay_poetry.jpg|267x267px|right|thumb|Gurindam fasal ke-11 dan 12]]
[[File:Gurindam_12_of_Raja_Ali_Haji_written_in_1847.jpg|265x265px|right|thumb|Gurindam 12 pada monumen di [[Tanjung Pinang]]]]
:''Barangsiapa tiada memegang agama,''
:''sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.''
:<br />''Barangsiapa mengenal yang empat,''
:''maka ia itulah orang yang ma'rifat.''
:<br />''Barang siapa mengenal diri,''
:''maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.''
:<br />''Barang siapa mengenal dunia,''
:''tahulah ia barang yang terperdaya.''
:<br />''Barang siapa mengenal akhirat,''
:''tahulah ia dunia mudharat.''<ref name=":0" />

== Referensi ==
<references />

== Pranala luar ==
* http://www.bicarasufi.com/bscweb/muntahi/fansuri01/fansuri01-base.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20041207164601/http://www.bicarasufi.com/bscweb/muntahi/fansuri01/fansuri01-base.htm |date=2004-12-07 }}

[[Kategori:Sastra Melayu]]

Revisi terkini sejak 20 April 2024 02.42

Gurindam 12 oleh Raja Ali Haji (Pahlawan Nasional), Tanking Pining
Contoh gurindam di Berita Adat

Gurindam adalah salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa. Jumlah baris pada gurindam hanya dua dengan rima a-a. Gurindam berisi ajaran yang berkaitan dengan budi pekerti dan nasihat keagamaan. Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Syarat merupakan baris pertama dan akibat sebagai baris kedua.[1] Baris pertama membahas tentang persoalan, masalah atau perjanjian, sedangkan baris kedua memberitahukan jawaban atau penyelesaian dari bahasan pada baris pertama.[2]

Istilah gurindam berasal dari bahasa Sanskerta kirindam yang artinya adalah perumpamaan. Bahasa ini sudah mulai berkembang pada saat pengaruh Hindu masuk ke Indonesia yang menggunakan bahasa Tamil di India. Pengaruh Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh pendeta India pada abad ke-5 M. Pengaruh peradaban Hindu di masa lalu, sempat berjaya di Indonesia dan berhasil mendirikan banyak kerajaan terutama pada abad ke-7.[3] Gurindam umumnya berisikan nasehat atau semacam kata-kata mutiara.[4]

  • Gurindam memiliki dua buah baris pada setiap baitnya.
  • Setiap baris terdapat 10 sampai dengan 14 kata.
  • Terdapat hubungan sebab akibat pada tiap barisnya.
  • Pada setiap baris memilki rima maupun saja A-A, B-B, C-C, D-D dan seterusnya.
  • Isi kesimpulan atau maksud dari gurindam terdapat pada baris kedua.
  • Isi keimpulan atau maksud berbentuk nasehat, filosofi, atau sebagainya.[5]
  • Gurindam berangkai merupakan salah satu bentuk gurindam yang bercirikan dengan tutur yang sama pada baris pertama di setiap baitnya. Contoh gurindam berangkai:
Lakukan saja apa yang menurutmu benar
Lakukan saja apa yang menurutmu pantas.
Hidup hanya bergantung pada hati
Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati.
Bukalah pintu cinta dihatimu
Jangan pintu cinta dimatamu.[5]
  • Gurindam berkait merupakan salah satu bentuk gurindam yang ditandai dengan adanya hubungan satu sama lain antara bait pertama dengan bait-bait berikutnya. Contoh Gurindam berkait:
Siapa yang enggan sesat dunia akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat.
Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman
Maka akan mendapatkan yang namanya selamat.
Apabila tidak suka memberi
Maka janganlah suka mencaci.[5]

Gurindam Dua Belas

[sunting | sunting sumber]
Raja Ali Haji seorang penyair gurindam terkenal.

Pengarang gurindam yang terkenal dan orang pertama yang menjelaskan definisi gurindam secara lengkap adalah Raja Ali Haji.[6] Beliau adalah saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857). Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua Belas”. Gurindam Dua Belas adalah hasil refleksi yang mendalam dari religiusitas Raja Ali Haji. Hasil refleksi itu diperolehnya dari seluruh pergumulan hidupnya berhadapan dengan kehidupan sosial ekonomi, adat istiadat, peradaban dan pola pikir masyarakatnya yang diikat kuat oleh penghayatan religiusitas.[4] Gurindam ini berisi tentang persoalan akidah dan tasawuf, rukun Islam, syariat Islam, budi pekerti atau akhlak dan konsep pemerintahan.[6]

Gurindam Dua Belas berisi 12 pasal yang merupakan nasihat Ali Haji untuk masyarakat Pulau Penyengat di Kepulauan Riau yang dibuat ketika berusia 38 tahun. Sastrawan Melayu bergelar pahlawan nasional ini menyelesaikan karya gurindamnya pada 23 Rajab 1264 Hijriah atau tahun 1847. Raja Ali Haji adalah sastrawan yang memperkenalkan budaya tulis untuk karya sastra yang telah dihasilkannya. Contohnya dalam pengantar Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji mencantumkan tanggal penulisan karya, menuliskan arti gurindam, perbedaan gurindam dengan syair dan manfaat gurindam.[7]

Penggalan Gurindam Dua Belas

[sunting | sunting sumber]
Gurindam fasal ke-11 dan 12
Gurindam 12 pada monumen di Tanjung Pinang
Barangsiapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.

Barangsiapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang yang ma'rifat.

Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.

Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terperdaya.

Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudharat.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kosasih, E. (2008). Apresiasi Sastra Indonesia (PDF). Jakarta: Nobel Edumedia. hlm. 13. ISBN 978-602-8219-57-0. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-02-23. Diakses tanggal 2020-12-01. 
  2. ^ Sumaryanto (2010). Mengenal Pantun dan Syair. Semarang: PT. Sindur Press. hlm. 11. ISBN 978-979-067-054-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-16. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  3. ^ Tysara, Laudia (2020-11-20). Kinapti, Tyas Titi, ed. "Gurindam Adalah Puisi Lama, Ketahui Ciri, Jenis, dan Pengertiannya Menurut Ahli". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-24. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  4. ^ a b arman, dedi (2020-04-11). "Terhindar dari Covid -19 Bersama Gurindam 12". Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-17. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  5. ^ a b c RAHMAINI, SRI KHAIRANI LUBIS, SUPRIADI, RAFIKA (Mei 2020). Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat. Medan: SPASI MEDIA. hlm. 28. ISBN 978-623-270-029-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  6. ^ a b Burhani, Ruslan (2015-01-31). Syafputri, Ella, ed. "Gurindam Dua Belas, warisan nasihat dari Pulau Penyengat". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-23. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  7. ^ a b Setiawan, Anton (08 September 2020). "Warisan Nasihat dari Pulau Bahasa". Indonesia.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-24. Diakses tanggal 2020-12-05. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]