Lompat ke isi

Tes Potensi Akademik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Soal TPA: clean up
 
(25 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
YANG BACA TULISAN INI BAU JIGONG
{{Rapikan}}
{{Rapikan}}
'''Tes Potensi Akademik''' atau '''TPA''' adalah sebuah [[tes]] yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan atau akademis. Karenanya TPA ini sering dihubungkan dengan [[kecerdasan]] seseorang. Tes Potensi Akademik identik dengan tes GRE atau [[Graduate Record Examination]] sebagai standar internasional. Model, materi, dan bidang yang diuji dalam TPA sebagian besar merujuk kepada tes GRE. Tes GRE menjadi standar internasional syarat penerimaan mahasiswa [[Perguruan Tinggi]].
'''Tes Potensi Akademik''' atau '''TPA''' merupakan [[tes]] psikologi yang dapat mengungkap apa yang telah dicapai seseorang secara [[Cendekiawan|intelektual]]. Karena mengungkap kualitas intelektual, maka tinggi/rendah-nya nilai TPA sering dihubungkan dengan tinggi/rendah-nya tingkat [[kecerdasan]]. TPA sesungguhnya merupakan versi Indonesia dari tes GRE atau [[Graduate Record Examination]]. Model, materi, dan bidang yang diuji dalam TPA sebagian besar merujuk kepada GRE.


== Fungsi TPA ==
== Guna TPA ==
TPA merupakan suatu standar tes yang bertujuan untuk mengukur potensi akademik calon mahasiswa dengan membandingkan potensi satu calon [[mahasiswa]] dengan mahasiswa lain secara lebih obyektif, baik itu calon mahasiswa S1, S2, dan S3. TPA masuk ke SMNPTN untuk S1 sejak tahun 2012. Bahkan juga, TPA digunakan pada Tes Calon Penerimaan Pegawai Negeri Sipil (CPNS) namun sering dipanggil sebagai psikotest.
TPA merupakan tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kegesitan mental seseorang ketika berurusan dengan objek kata (verbal), angka (numeris) dan gambar (figural). Secara psikologi dipercaya bahwa terdapat batas minimal tingkat kegesitan mental yang harus dimiliki seseorang sehingga ia berpeluang-besar berhasil menangani masalah yang bersifat intelektual. Karena itulah, TPA kerap dipergunakan dalam penyeleksian mahasiswa baru dan penyeleksian karyawan atau pegawai baru, bahkan untuk penyeleksian pimpinan suatu institusi negeri/swasta. TPA digunakan dalam SMNPTN untuk S1 sejak tahun 2009 dan digunakan dalam SNMPTN tertulis untuk S1 sejak tahun 2012. Selain digunakan dalam penyaringan mahasiswa, TPA juga digunakan dalam penyeleksian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Di kalangan peserta tes CPNS, TPA kerap disebut psikotest.
TPA masuk ke SNMPTN tertulis untuk S1 sejak tahun 2012.


== Penyelenggara TPA ==
== Penyelenggara TPA ==
Penyelenggara tes TPA adalah:
TPA biasanya diselenggarakan oleh 1) Program Pascasarjana [[Universitas]] tertentu secara independen atau 2) Unit Pelayanan Penyelenggaraan Tes Potensi Akademik (UPP-TPA) Bappenas bekerjasama dengan Program Pascasarjana Universitas tertentu. Untuk itu TPA sering disebut sebagai TPA OTO Bappenas.

1) Program Pascasarjana [[Universitas]] tertentu secara independen

2) Unit Pelayanan Penyelenggaraan Tes Potensi Akademik (UPP-TPA) Bappenas bekerjasama dengan Program Pascasarjana Universitas tertentu (sebagai penanda kerjasama penyelenggaraan tes TPA ini, maka TPA-nya sering disebut sebagai TPA OTO Bappenas)

3) Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dalam koordinasi Pusat Layanan Test Indonesia (TPA-nya dikenal sebagai TKDA, yakni singkatan dari Test Kemampuan Dasar Akademik).


== Biaya TPA ==
== Biaya TPA ==
Biaya TPA OTO Bappenas berkisar antara Rp. 250.000 hingga Rp.1.200.000 tergantung lokasi.<ref name="isbn9797955761">{{cite book
Biaya TPA OTO Bappenas berkisar antara Rp. 250.000 hingga Rp.1.200.000 tergantung lokasi.<ref name="isbn9797955761">{{cite book
| title = Rahasia 10 Detik/Soal Menyelesaikan Soal TPA Pascasarjana dan Beasiswa (S2/S3)
|title = Rahasia 10 Detik/Soal Menyelesaikan Soal TPA Pascasarjana dan Beasiswa (S2/S3)
| author = Aristo Candra
|author = Aristo Candra
| isbn = 979-795-576-1
|isbn = 979-795-576-1
| edition = 2
|edition = 2
| year = 2012
|year = 2012
| page = 268
|page = 268
| publisher = WahyuMedia
|publisher = WahyuMedia
| url = http://www.bukukita.com/Inspirasi-dan-Spiritual/Kiat-Sukses/102904-Rahasia-10-Detik-Soal-Menyelesaikan-Soal-TPA-PASCASARJANA-dan-BEASISWA-%28S2-S3%29.html
|url = http://www.bukukita.com/Inspirasi-dan-Spiritual/Kiat-Sukses/102904-Rahasia-10-Detik-Soal-Menyelesaikan-Soal-TPA-PASCASARJANA-dan-BEASISWA-%28S2-S3%29.html
| accessdate = 2012
|accessdate = 2012
}}</ref>
}}</ref>

Biaya TKDA HIMPSI: Rp 330.000 (tahun 2021).


== Soal TPA ==
== Soal TPA ==
Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.
Tes verbal berfungsi untuk mengukur kegesitan mental seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, tes pengelompokan kata, tes logika umum, tes analisis pernyataan dan kesimpulan (silogisme), serta tes logika cerita. Terkadang tes verbal juga dikombinasikan dengan figural yang mewakili hubungan antar kata tersebut.
Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita.
Tes angka berfungsi mengukur kegesitan mental seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita. Dalam tes aritmatika ini, terkadang muncul soal-soal seperti luas lingkaran, luas bidang dll.
Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.
Tes figural berfungsi mengukur kegesitan mental seseorang berurusan dengan gambar, simbol dan diagram. Tes ini meliputi tes logika diagram. Selain tes logika diagram, tes figural meliputi tes bayangan benda di cermin horisontal maupun cermin vertikal, tes hubungan gambar, serta tes deret gambar dimana peserta tes diminta untuk menentukan deret gambar selanjutnya.


Soal TPA OTO Bappenas terdiri atas 250 soal dengan waktu pengerjaan 3 jam. Soal dibagi dalam 3 subtes, yaitu tes kemampuan verbal, tes numerik, dan tes penalaran.<ref name="isbn9797955761">{{cite book
Soal TPA OTO Bappenas terdiri atas 250 soal dengan waktu pengerjaan 3 jam. Soal dibagi dalam 3 subtes, yaitu tes kemampuan verbal, tes numerik, dan tes penalaran.<ref name="isbn9797955761" />

| title = Rahasia 10 Detik/Soal Menyelesaikan Soal TPA Pascasarjana dan Beasiswa (S2/S3)
Soal TPA HIMPSI terdiri atas 130 soal dengan waktu pengerjaan 90 menit. Soal terbagi atas 3 subtes, yaitu tes kemampuan verbal, tes kemampuan numerik dan tes kemampuan figural.
| author = Aristo Candra
| isbn = 979-795-576-1
| edition = 2
| year = 2012
| page = 268
| publisher = WahyuMedia
| url = http://www.bukukita.com/Inspirasi-dan-Spiritual/Kiat-Sukses/102904-Rahasia-10-Detik-Soal-Menyelesaikan-Soal-TPA-PASCASARJANA-dan-BEASISWA-%28S2-S3%29.html
| accessdate = 2013
}}</ref>


== Skor TPA ==
== Skor TPA ==
Rentang nilai TPA adalah dari 200 hingga 800. Nilai TPA rerata nasional adalah 500 dan nilai TPA rerata penerima beasiswa Proyek DUE (1997, 1998 dan 1999) adalah 550. Rentang nilai TPA minimum untuk lolos saringan seleksi S2 adalah 450-500 dan untuk lolos saringan seleksi S3 adalah 550-600.<ref name="isbn9797955761" /> Bagi dosen baru, untuk memperoleh NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), TPA terendah adalah 530. Setiap kampus atau instansi biasanya memiliki kebijakan sendiri dalam menetapkan skor minimum. Baik untuk keperluan pendidikan (S1, S2, S3) ataupun untuk keperluan karir (kenaikan jabatan).
Nilai akhir skor TPA adalah 200 hingga 800. Masing-masing universitas memiliki syarat nilai TPA berbeda-beda untuk diterima. Untuk S2 dibutuhkan rata-rata minimal skor 450-500. Sedangkan, untuk S3 harus menempuh minimal skor 550-600.<ref name="isbn9797955761">{{cite book
| title = Rahasia 10 Detik/Soal Menyelesaikan Soal TPA Pascasarjana dan Beasiswa (S2/S3)
| author = Aristo Candra
| isbn = 979-795-576-1
| edition = 2
| year = 2012
| page = 268
| publisher = WahyuMedia
| url = http://www.bukukita.com/Inspirasi-dan-Spiritual/Kiat-Sukses/102904-Rahasia-10-Detik-Soal-Menyelesaikan-Soal-TPA-PASCASARJANA-dan-BEASISWA-%28S2-S3%29.html
| accessdate = 2013
}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
* {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140316133238/http://www.plti.or.id/ |date=2014-03-16 }}
* [http://www.upp-tpa.com/tes-potensi-akademik.html Unit Pelayanan Penyelenggaraan Tes Potensi Akademik (UPP-TPA) ]
* [https://calwriterssfv.com/contoh-tes-kemampuan-dasar/ Contoh Tes Kemampuan Dasar]
* [http://tespotensiakademik.org/ Sekolah Tes Potensi Akademik Online]


[[Kategori:Mahasiswa]]
[[Kategori:Tes]]
[[Kategori:Tes]]
[[Kategori:Perguruan Tinggi]]
[[Kategori:Perguruan tinggi]]

Revisi terkini sejak 22 Januari 2023 20.54

Tes Potensi Akademik atau TPA merupakan tes psikologi yang dapat mengungkap apa yang telah dicapai seseorang secara intelektual. Karena mengungkap kualitas intelektual, maka tinggi/rendah-nya nilai TPA sering dihubungkan dengan tinggi/rendah-nya tingkat kecerdasan. TPA sesungguhnya merupakan versi Indonesia dari tes GRE atau Graduate Record Examination. Model, materi, dan bidang yang diuji dalam TPA sebagian besar merujuk kepada GRE.

TPA merupakan tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kegesitan mental seseorang ketika berurusan dengan objek kata (verbal), angka (numeris) dan gambar (figural). Secara psikologi dipercaya bahwa terdapat batas minimal tingkat kegesitan mental yang harus dimiliki seseorang sehingga ia berpeluang-besar berhasil menangani masalah yang bersifat intelektual. Karena itulah, TPA kerap dipergunakan dalam penyeleksian mahasiswa baru dan penyeleksian karyawan atau pegawai baru, bahkan untuk penyeleksian pimpinan suatu institusi negeri/swasta. TPA digunakan dalam SMNPTN untuk S1 sejak tahun 2009 dan digunakan dalam SNMPTN tertulis untuk S1 sejak tahun 2012. Selain digunakan dalam penyaringan mahasiswa, TPA juga digunakan dalam penyeleksian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Di kalangan peserta tes CPNS, TPA kerap disebut psikotest.

Penyelenggara TPA

[sunting | sunting sumber]

Penyelenggara tes TPA adalah:

1) Program Pascasarjana Universitas tertentu secara independen

2) Unit Pelayanan Penyelenggaraan Tes Potensi Akademik (UPP-TPA) Bappenas bekerjasama dengan Program Pascasarjana Universitas tertentu (sebagai penanda kerjasama penyelenggaraan tes TPA ini, maka TPA-nya sering disebut sebagai TPA OTO Bappenas)

3) Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dalam koordinasi Pusat Layanan Test Indonesia (TPA-nya dikenal sebagai TKDA, yakni singkatan dari Test Kemampuan Dasar Akademik).

Biaya TPA

[sunting | sunting sumber]

Biaya TPA OTO Bappenas berkisar antara Rp. 250.000 hingga Rp.1.200.000 tergantung lokasi.[1]

Biaya TKDA HIMPSI: Rp 330.000 (tahun 2021).

Tes verbal berfungsi untuk mengukur kegesitan mental seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, tes pengelompokan kata, tes logika umum, tes analisis pernyataan dan kesimpulan (silogisme), serta tes logika cerita. Terkadang tes verbal juga dikombinasikan dengan figural yang mewakili hubungan antar kata tersebut.

Tes angka berfungsi mengukur kegesitan mental seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita. Dalam tes aritmatika ini, terkadang muncul soal-soal seperti luas lingkaran, luas bidang dll.

Tes figural berfungsi mengukur kegesitan mental seseorang berurusan dengan gambar, simbol dan diagram. Tes ini meliputi tes logika diagram. Selain tes logika diagram, tes figural meliputi tes bayangan benda di cermin horisontal maupun cermin vertikal, tes hubungan gambar, serta tes deret gambar dimana peserta tes diminta untuk menentukan deret gambar selanjutnya.

Soal TPA OTO Bappenas terdiri atas 250 soal dengan waktu pengerjaan 3 jam. Soal dibagi dalam 3 subtes, yaitu tes kemampuan verbal, tes numerik, dan tes penalaran.[1]

Soal TPA HIMPSI terdiri atas 130 soal dengan waktu pengerjaan 90 menit. Soal terbagi atas 3 subtes, yaitu tes kemampuan verbal, tes kemampuan numerik dan tes kemampuan figural.

Rentang nilai TPA adalah dari 200 hingga 800. Nilai TPA rerata nasional adalah 500 dan nilai TPA rerata penerima beasiswa Proyek DUE (1997, 1998 dan 1999) adalah 550. Rentang nilai TPA minimum untuk lolos saringan seleksi S2 adalah 450-500 dan untuk lolos saringan seleksi S3 adalah 550-600.[1] Bagi dosen baru, untuk memperoleh NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), TPA terendah adalah 530. Setiap kampus atau instansi biasanya memiliki kebijakan sendiri dalam menetapkan skor minimum. Baik untuk keperluan pendidikan (S1, S2, S3) ataupun untuk keperluan karir (kenaikan jabatan).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Aristo Candra (2012). Rahasia 10 Detik/Soal Menyelesaikan Soal TPA Pascasarjana dan Beasiswa (S2/S3) (edisi ke-2). WahyuMedia. hlm. 268. ISBN 979-795-576-1. Diakses tanggal 2012. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]