Lompat ke isi

Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°18′08″S 106°51′01″E / 6.302325°S 106.850414°E / -6.302325; 106.850414
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nononia01 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(167 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove|date=Juni 2016}}
{{kelurahan
{{kelurahan
|nama= Tanjung Barat
|nama= Tanjung Barat
|kecamatan= Jagakarsa
|kecamatan= Jagakarsa
|kode pos =12530 <ref name=":0">[[Kode pos]] [[kelurahan]] ini secara pasti sejak [[Maret 2012]].</ref>
|kode pos =12530
|dati2= Kota Administrasi
|dati2= Kota Administrasi
|nama dati2= Jakarta Selatan
|nama dati2= Jakarta Selatan
|provinsi=Jakarta
|provinsi = Daerah Khusus Ibukota Jakarta{{!}}D.I Jakarta
|kepadatan=5.840 jiwa/km² <ref>Kepadatan penduduk menurut pemerintah [[Kota Administrasi Jakarta Selatan]]</ref>
|luas=4 km² <ref>Luas wilayah menurut pemerintah [[Kota Administrasi Jakarta Selatan]]</ref>
|penduduk=23.360 jiwa ([[Desember 2014]])
}}
}}
'''Tanjung Barat''' adalah sebuah kelurahan yang terletak di [[Jakarta]]. Kelurahan ini memiliki kode wilayah 31.74.09.1005 dan [[kode pos]] 12530. Kelurahan ini terletak di [[kecamatan]] [[Jagakarsa, Jakarta Selatan]].
'''Tanjung Barat''' adalah sebuah kelurahan yang terletak di [[Jakarta]]. Kelurahan ini memiliki kode wilayah 31.74.09.1005 dan [[kode pos]] 12530.<ref name=":0"/> Kelurahan ini terletak di [[kecamatan]] [[Jagakarsa, Jakarta Selatan]]. Kelurahan ini memiliki [[Stasiun kereta api|Stasiun KA]] yang cukup ramai yakni [[Stasiun Tanjung Barat]]. Di kecamatan [[Jagakarsa, Jakarta Selatan|Jagakarsa]], posisi kelurahan Tanjung Barat berada di sisi [[timur laut]]. Dipisahkan oleh [[Sungai Ciliwung]], tepat di sebelah timur kelurahan ini terletak [[Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Kelurahan Gedong]] yang dulunya bernama '''Tanjung Timur'''.


==Sejarah==
==Sejarah==
===Naskah Wangsakerta===
===Abad ke-18===
[[File:Gezicht op de toren van landgoed Tanjong West.jpg|thumb|350px|right|[[Menara gerbang]] setinggi 25 meter dari tanah partikelir Tandjong West.]]
Pada jaman sebelum kemerdekaan, wilayah Tanjung Barat ini khususnya di daerah Muara, merupakan pusat dari sebuah kerajaan kecil bernama [[kerajaan Tanjung Jaya]]<ref>"Tanjung Jaya menurut Naskah Wangsakerta" : [http://www.westjavakingdom.info/2011/07/kerajaan-tanjung-jaya.html]</ref> atau Tanjung Wijaya yang merupakan kerajaan bawahan dari [[kerajaan Sunda Galuh]]/[[kerajaan Pajajaran]]. Kerajaan ini didirikan oleh Prabu Wangsatunggal, seorang sepupu Prabu Ragamulya Luhur Prabawa, raja Kerajaan Sunda ke-30. Wangsatunggal mendirikan kerajaan ini pada tahun 1333. Menurut [[naskah Wangsakerta]]. Lokasi pusat kerajaan Tanjung Jaya diperkirakan di daerah Muara dekat "kali kawin" (pertemuan kali Ciliwung dengan kali Cijantung). Kerajaan ini awalnya bernama Tanjung Kalapa dan berpusat di Tanjung Timur (Condet) tetapi oleh Wangsatunggal pusat Kerajaan Tanjung Kalapa (taklukan Tarumanagara) dipindahkan ke Tanjung Barat. Prabu Wangsatunggal kemudian mengganti nama Tanjung "Kalapa" dengan Tanjung "Jaya". Raja-raja Tanjung Jaya berturut-turut adalah:
Kelurahan ini memulai sejarahnya sebagai sebuah [[tanah partikelir]] dengan nama '''Tandjong West''', yang terletak di sisi barat hulu [[Sungai Ciliwung]] (kawasan antara Jalan Poltangan Raya, Jalan Raya Pasar Minggu, [[Jakarta Outer Ring Road]], dan Sungai Ciliwung). Pemilik pertama yang diketahui dari tanah partikelir Tandjong West adalah [[Jan Andries Duurkoop]], yang membeli Tandjong West dari pemilik sebelumnya antara tahun 1760 dan 1780. Duurkoop lalu menugaskan [[Johannes Rach]] untuk merancang [[Landhuis]] Tandjong West, yang dilengkapi dengan [[menara gerbang]] setinggi 25 meter bergaya Baroque dan taman yang luas. Bangunan utamanya terdiri dari rumah utama yang diapit oleh sejumlah bangunan sayap, yang kemungkinan ditujukan untuk tamu, tipikal fitur [[Gaya Indies]].<ref name="poestaha">{{cite web |url=http://poestahadepok.blogspot.co.id/2017/07/sejarah-kota-depok-17-sejarah-tanjung.html |title=Sejarah Kota Depok (17): Sejarah Tanjung Barat, Tandjong West Tetangga Depok di Westerweg; Bagaikan Frisia Timur, Howdy! |language=id |author=Akhir Matua Harahap |date=July 2017 |website=Poestaha Depok |publisher=Blogspot |access-date=November 1, 2017 }}</ref>
*Prabu Wangsatunggal
**Ratu Munding Kawati
***Raja Mental Buana
****Raja Banyak Citra
*****Raja Cakralarang
******Ratu Kiranawati (ratu terakhir).
Sumber sejarah tentang kerajaan Tanjung Jaya ini memang hanya berasal dari [[Naskah Wangsakerta]], sayangnya naskah ini termasuk kontroversial karena diragukan validitasnya.


[[File:Gezicht vanaf de toren van landgoed Tanjong West op het landgoed.jpg|thumb|left|Bangunan utama Landhuis Tandjong West, dengan lansekap Baroque yang luas.]]
{{utama|kerajaan Tanjung Jaya}}
Duurkoop memanfaatkan Tandjong West sebagai lahan peternakan, di mana ia memelihara sekitar 5.000 ekor sapi untuk memproduksi susu dan daging sapi untuk [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] di [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]]. Diketahui bahwa untuk pergi ke Batavia melalui Sungai Ciliwung memerlukan waktu sekitar 6 jam, sementara untuk kembali ke Tandjong West memerlukan waktu sekitar dua hari. Pada saat itu, Tandjong West dijuluki ''Oostvriesland'', sesuai nama [[Frisia Timur|wilayah produsen susu]] di Eropa.<ref name="front">{{cite web |url=http://www.atlasofmutualheritage.nl/nl/Gezicht-toren-landgoed-Tanjong-West.4922 |title=Gezicht toren landgoed Tanjong West |last=Rach |first=Johannes |date=1780 |website=Atlas of Mutual Heritage |publisher=Atlas of Mutual Heritage |access-date=November 1, 2017 }}</ref> Tandjong West berada dekat dengan tanah partikelir lain, seperti Tandjong Oost, yang terletak 600 meter di timur Tandjong West, di sisi timur Sungai Ciliwung.{{sfn|van de Wall|1932|pp=31-2}}


Tandjong West diketahui kurang cocok untuk ditanami, sehingga dimanfaatkan sebagai lahan peternakan.
===Islam di Tanjung Jaya===
Tidak diketahui kapan tepatnya Islam masuk ke kerajaan ini tetapi menurut kajian budayawan Betawi [[Ridwan Saidi]] hal ini bisa dirunut dari berdirinya Pesantren Syekh Quro atau Syekh Hasanuddin di Karawang pada tahun 1418. Syekh Quro adalah seorang pendakwah asal [[Kamboja]] yang pengaruhnya terasa hingga ke keraton Tanjung Jaya sehingga banyak pembesar-pembesar keraton yang masuk Islam.
Saat dipimpin Ratu Kiranawati, agama Islam sudah berkembang pesat. Hal ini berbeda dengan di kerajaan Sunda dimana pengaruh Hindu di [[keraton]] masih sangat kuat.


Duurkoop meninggal pada tahun 1792 dan kemungkinan dimakamkan di Tandjong West. Sementara nasib rumah kongsinya belum jelas. Istrinya, Johanna Adriana Christina Duurkoop, menikah kembali dengan Conraag Johnas dan pindah ke Jepang untuk tugas militer. Keduanya lalu kembali ke Batavia, dan Conraag akhirnya meninggal pada tahun 1803.<ref>Groninger courant, 30-09-1803</ref> Tanah partikelir Tandjong West lalu diwariskan ke keturunan Johanna Adriana Christina pada tahun 1838.<ref>Javasche courant, 13-10-1838</ref>
Selain dikenal sebagai seorang muslimah yang taat, Ratu Kiranawati juga terkenal dengan kecantikan wajahnya sehingga oleh rakyatnya dijuluki dengan Ratu Kebagusan. Ratu Kiranawati wafat dan dimakamkan di daerah Ratu Jaya [[Depok]].
Pada masa pemerintahan Ratu Kiranawati, salah satu Adipati Kerajaan yang bernama Pangeran Papak menjadi salah satu dari Tujuh Wali Betawi. Ke-tujuh wali [[Betawi]] adalah: Syekh Quro, Pangeran Cakrabuana (Kian Santang), Pangeran Darma Kumala, Kumpi Datuk, Habib Sawangan, Pangeran Papak dan Ki Aling <ref>"Islamisasi di Betawi" : [http://islamsunda.wordpress.com/sejarah/islamisasi-di-betawi/]</ref>. Ketujuh 'wali Betawi' ini, hidup sebelum penyerbuan [[Fatahillah]] ke [[Sunda Kelapa]].
===Penyerbuan Fatahillah===
Alasan Fatahillah ([[kesultanan Demak]]) melakukan penyerbuan ke [[Sunda Kelapa]] adalah untuk mengusir penjajah Potugis yang membangun benteng di pelabuhan Sunda Kelapa. Saat itu pelabuhan Sunda Kelapa adalah pelabuhan utama [[kerajaan Sunda Galuh]] sementara Sunda Galuh menyerahkan pengawasan dan pengelolaan Sunda Kelapa kepada kerajaan bawahannya yaitu kerajaan Tanjung Jaya. Keberadaan Potugis di Sunda Kelapa adalah atas undangan Sunda Galuh dan mereka bersekutu dalam sebuah [[Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal|Perjanjian]]. Persekutuan ini secara otomatis juga melibatkan Tanjung Jaya.


===Abad ke-19===
Pada tanggal [[22 Juni]] [[1527]], pasukan gabungan dari [[Kesultanan Demak]] dan [[Kesultanan Cirebon]] di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) berhasil merebut Sunda Kelapa. Kegagalan pasukan Tanjung Jaya yang dibantu Sunda Galuh dalam mempertahankan pelabuhan Sunda Kelapa menjadi awal keruntuhan Tanjung Jaya. Sisa-sisa pasukan mereka yang selamat beserta kerabat keraton akhirnya mengungsi ke ibukota Sunda yaitu Pakuan Pajajaran tetapi pada tahun 1579 sultan [[Maulana Yusuf]] dari [[Kesultanan Banten]] menghancurkan Pakuan Pajajaran sehingga berakhirlah riwayat kerajaan Sunda termasuk kerajaan-kerajaan kecil bawahannya.
Pada abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda, di bawah kepemimpinan [[Herman Willem Daendels|Daendels]], mulai mengkonsolidasikan tanah partikelir di antara Batavia dan [[Bogor|Buitenzorg]]. Ia memperkenalkan cara untuk mengoptimasi tanah menjadi lahan pertanian dengan memanfaatkan air dari Sungai Ciliwung. Di Tandjong West, sebuah bendungan pun dibangun untuk membuat [[Situ Babakan]]. Air yang terbendung lalu digunakan untuk mengirigasi lahan di sisi utaranya, seperti di [[Lenteng Agung]] dan Tanjung Barat, sehingga lahannya menjadi subur dan dapat ditanami.{{sfn|van de Wall|1932|pp=31-2}}


Pada tahun 1816, Kapten Quirijn Maurits Rudolph Ver Huell mengaku melihat Landhuis Tandjong West dari sisi timur Sungai Ciliwung saat mengunjungi [[Tanjung Timur|Landhuis Tandjong Oost]]. Ver Huell mendeskripsikan bahwa ''"berdiri di tepi sungai, Landhuis Tanjong-West dikelilingi oleh kebun kelapa... di bawahnya terbentang padang rumput hijau yang indah, yang tertutup oleh banyaknya hewan ternak yang merumput, di sana-sini terdapat sekelompok pohon asam yang gelap - di latar depan, terdapat alam terkaya yang bisa dibayangkan"''.{{sfn|van de Wall|1932|pp=31-2}} Pengakuan Ver Huell tersebut pun mengindikasikan dekatnya jarak antara Landhuis Tandjong West dengan Landhuis Tandjong Oost.{{sfn|van de Wall|1932|pp=31-2}}
Pada masa pemerintahan Fatahillah (sering disebut Pangeran Jayakarta I), beliau mambangun pusat pemerintahan [[Kadipaten]] lengkap dengan [[alun-alun]], [[Masjid raya]] serta perumahan pejabat Kadipaten. Pengawasan Kadipaten baru bentukan Fatahillah diserahkan kepada kesultanan Banten.
Pada tahun 1873, jalur rel Batavia-Buitenzorg resmi dibuka, sehingga mengubah moda transportasi utama di Tandjong West, dari sungai menjadi rel kereta api.{{sfn|van de Wall|1932|pp=31-2}}
Sultan Banten yaitu [[Maulana Hasanuddin]] atau Pangeran Sabakingkin ([[1552]] - [[1570]]) mengangkat menantunya [[Pangeran Tubagus Angke]] (sering disebut Pangeran Jayakarta II) menjadi Adipati Sunda Kalapa kemudian diteruskan oleh Pangeran Sungerasa Jayawikarta (sering disebut [[Pangeran Jayakarta]] III) <ref>"Silsilah Pangeran Jayakarta" : [http://ahmadirfanaw.wordpress.com/2011/11/18/pangeran-jayakarta/]</ref> <ref>"Pangeran Jayakarta" : [http://metro.news.viva.co.id/news/read/237262-rahasia-makam-pangeran-jayakarta]</ref>. Pada tanggal 30 Mei 1619, Jayakarta direbut Belanda di bawah pimpinan [[Jan Pieterszoon Coen]] sekaligus memusnahkannya. Di atas puing-puing Jayakarta didirikan sebuah kota baru yaitu [[Batavia]].
===Tidak Ada Peninggalan Sejarah===
Belum ada upaya menemukan kembali sisa-sisa peninggalan sejarah di Tanjung Barat, baik peninggalan fisik maupun peninggalan berupa tulisan masa lampau yang memiliki keterkaitan, hal ini berbeda dengan wilayah Condet, Bale Kambang, Batu Ampar, Kampung Gedong serta Tanjung Timur yang memiliki banyak peninggalan dari masa lampau seperti Situs Landhuis Gedong Tanjung Timur di kelurahan [[Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur]]<ref>"Situs Landhuis Gedong Tanjung Timur" : [http://www.tribunnews.com/metropolitan/2011/04/02/landhuis-tanjung-timur-menunggu-runtuh]</ref> <ref>"Sejarah Condet" : [http://condet-betawi.blogspot.com/]</ref>.


===Abad ke-20 - sekarang===
==Pemerintahan==
Pada tahun 1901, di peta Lenteng Agung, rumah kongsi sebagaimana yang dideskripsikan oleh Ver Huell masih eksis, yakni terletak di dekat [[Tanjung Timur|Landhuis Tandjong Oost]]. Peta tersebut mengindikasikan bahwa Landhuis Tandjong West terletak di ujung tenggara dari Jalan Poltangan Raya, yang bertemu dengan Jalan Nangka.{{sfn|Batavia Topographisch Bureau|1901}}
Kelurahan Tanjung Barat sebelumnya termasuk dalam wilayah Kecamatan [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan]]. Pada tanggal 18 Desember 1990 Pemerintah menerbitkan [[Peraturan Pemerintah]] No. 60 tahun 1990 yang antara lain berisi pemekaran wilayah [[Kecamatan]] Pasar Minggu menjadi dua yaitu Kecamatan Pasar Minggu dan Kecamatan Jagakarsa. Peraturan Pemerintah ini dimuat dalam [[Lembaran Negara]] No. LN 1990/87.


Pada awal abad ke-20, tanah partikelir Tandjong West dimiliki oleh ''N. V. Landbouw Maatschappij Tandjong West'', yang dipimpin oleh [[Tan Liok Tiauw]].<ref name="Tandjong West Landbouw">{{cite web|title=Tandjong West Landbouw|url=https://www.colonialbusinessindonesia.nl/en/database-en/catalog/item/tandjong-west-landbouw|website=Colonial Business Indonesia|publisher=Leiden University|access-date=25 February 2018|language=en-gb}}</ref><ref name="or landbouw, nijverheid en handel 1918">{{cite book|last1=Dutch East Indies Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel|title=Korte berichten voor landbouw, nijverheid en handel|date=1918|location=Batavia|url=https://books.google.com/books?id=wUhBAQAAMAAJ&q=%22LANDBOUW-MAATSCHAPPIJ+TANDJONG+WEST%22&dq=%22LANDBOUW-MAATSCHAPPIJ+TANDJONG+WEST%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjzq_a3qsHZAhUVTY8KHXpUDMgQ6AEIJzAA|language=nl}}</ref>
Penduduk Kelurahan ini sangat heterogen seperti umumnya kelurahan-kelurahan di Jakarta tetapi budaya umum yang diberlaku di masyarakat adalah [[suku betawi|budaya Betawi]]. Akses dari dan ke Kelurahan ini termasuk mudah karena dilalui [[jalan tol]], jalur [[KRL]] dll. [[Lurah]] Tanjung Barat sekarang adalah Aryan Syafari <ref>"Lurah Tanjung Barat" : [http://m.poskotanews.com/2013/07/15/aryan-syafari-lurah-tanjung-barat-2/]</ref> yang terpilih lewat proses lelang jabatan Lurah dan Camat yang diprakarsai Gubernur [[Joko Widodo]] dan Wakil Gubernur [[Basuki Tjahaya Purnama]]<ref>"Lurah dan Camat yang Lolos Lelang Jabatan" : [http://news.detik.com/read/2013/06/27/180212/2286406/10/ini-daftar-lurah-dan-camat-yang-lolos-lelang-jabatan‎]</ref>. Lurah Aryan Syafari menggantikan Satia, S.IP.
===Cakupan Wilayah===
Luas kelurahan Tanjung Barat: 364.64 ha<sup>2</sup> terdiri dari 6 [[RW]] serta 66 [[RT]] yang meliputi area-area:
*Utara: Poltangan, Beringin Besar, Remidi, Perikanan, Swadaya, Gunuk Ciliwung, Kober, Nangka Utara, Lebak Sari.
*Selatan: Rancho, TBI, Muara, Gintung, Buni, Bacang, Sonton, Kancil, Gang Guru, Jayanti, Gang Seratus, Kampung Bulak/Jambu, Tanjung Mas, Nangka Selatan.
*Barat: Gang Waru, Gang Langgar, Stasiun, Baung, AMD, Stoplas, Kolong (Jalan Baru).


Pada tahun 1932, rumah kongsi beserta menara gerbangnya tidak lagi eksis, walaupun lansekap sebagaimana yang dideskripsikan oleh Ver Huell belum berubah.{{sfn|van de Wall|1932|p=32}} Lahan bekas lokasi Landhuis Tandjong West sebagaimana yang digambarkan di peta tahun 1901 kini dimiliki oleh [[Pemerintah Provinsi DKI Jakarta]] dan digunakan sebagai lokasi Puskesmas Tanjung Barat. Kini, tidak ada lagi bekas Landhuis Tandjong West maupun lahan peternakannya yang masih tersisa.
===Batas-Batas===
Posisi astronomis kelurahan ini berada di koordinat 06°17’42.9” - 06°19’17.7” [[Lintang Selatan]] dan 106°50”06.7” - 106°51’30.7” [[Bujur Timur]].


== Angkutan kota ==
Batas-batas teritorial kelurahan Tanjung Barat:

{{batas_USBT|utara=[[Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Kelurahan Pejaten Timur]] Kecamatan [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]] garis batas terpanjangnya adalah di Jl. Poltangan mulai dari Gereja HKBP Poltangan lurus ke arah [[timur]] hingga [[Kali Ciliwung]]|selatan=[[Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Kelurahan Lenteng Agung]] Kecamatan [[Jagakarsa, Jakarta Selatan]]. garis batas terpanjangnya adalah Jl. Guru|timur=[[Kali Ciliwung]]. Sisi timur Kelurahan Tanjung Barat sebenarnya berbatasan dengan 3 kelurahan yaitu [[Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Kampung Gedong]], [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Kampung Baru, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Kampung Baru]], 1 Kecamatan yaitu [[Pasar Rebo, Jakarta Timur|Pasar Rebo]] dan 1 kota yaitu [[Kota Administrasi Jakarta Timur|Jakarta Timur]] yang semuanya berada di seberang timur [[kali Ciliwung]]|barat=[[Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Kelurahan Kebagusan]] Kecamatan [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]], garis batas terpanjangnya adalah kali Baru Barat, mulai dari patung macan AMD (TB Simatupang) di [[utara]] hingga gang Waru (Jl. Joe) di [[selatan]]}}

Di kecamatan [[Jagakarsa, Jakarta Selatan|Jagakarsa]], posisi kelurahan Tanjung Barat berada di sisi [[timur laut]].

===Program Unggulan Kelurahan===
*Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada masya­rakat menuju pelayanan prima dan satu pintu, serta menjadikan kantor kelurahan sebagai pusat informasi bagi masyarakat.
*Menjaga semangat dan keber­samaan­ masyarakat untuk membangun wilayah melalui penggerakan dan pemberdayaan masya­rakat dan lembaga kemasya­rakatan­ yang ada dengan tetap mengutamakan dialog atau musyawarah.
*Mempertahankan sebagai bagian dari wilayah yang mempunyai [[daerah resapan air]] serta selalu menjaga keteduhan dan keasrian di setiap lingkungan.
*Mengajak masyarakat untuk mendukung program kerja­ Gubernur [[Jokowi]] dan Wakil Gubernur [[Ahok]] selama­ 5 tahun ke depan.

==Kantor & Alamat==
===Di Wilayah Tanjung Barat===
*Kantor Lurah Tanjung Barat Jl. Rancho Indah Dalam RT 8 RW 2 Telp 7896054 pada koordinat 06°18’34.6” [[Lintang Selatan]] dan 106°51”01.5” [[Bujur Timur]].

*[[Badan Pertanahan Nasional]] RI Kota Administrasi Jakarta Selatan Jl. H. Alwi No.99 RT.004 RW.001 Telp. 78847664
*[[Kejaksaan Negeri]] Jakarta Selatan Jln. Tanjung Nomor 01, Muara
*Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta Jl. Nangka Utara RT.005/RW.005 No.60 Telp. 7824149 <ref>"LPMP DKI Jakarta" : [http://www.lpmpdki.web.id/]</ref>
*[[Pospol]] Tanjung Barat, Jl. TB Simatupang, Kolong Flyover
*[[PLN]] Kantor Layanan Area Lenteng Agung Jl. Raya Tanjung Barat No. 55 Telp. 021-7817981-84, 021-96470591 Fax. 021-7817964
*[[Kantor pos]] Jl. Tanjung Barat Lama Utara, Remidi
*[[Kantor pos]] Jl. Nangka Selatan, depan Masjid Al Murthado
*[[Kantor pos]] Jl. Lenteng Agung Barat, Stoplas
*[[Bank Mandiri]] Gedung Kantor Pusat PT. Aneka Tambang Jl. TB Simatupang No. 1 Telp: 7892956 Fax: 7892953
*[[Bank BNI]] Kompleks [[rukan]] Tanjung Mas Estate Jl Tanjung Barat Raya Telp: 78849312
*[[BRI|Bank BRI]] Komplek Ruko Tanjung Barat Jl. TB Simatupang No.1A/Jl. Nangka (selatan), Telp. 7815080 Fax. 7815665
*[[BTN]] KCP Tanjung Barat Jl. Tanjung Barat Raya Telp: 7871047 Fax: 7871047
*[[Bank Bukopin]] Jl. Raya Tanjung Barat No. 55 (PLN) Telp: 78843985 Fax: 78843985
*[[Pegadaian]] Jl. Tanjung Barat Lama Utara, Remidi
*[[Pegadaian]] Jl. Raya Poltangan
*[[Pegadaian]] Jl. Nangka Selatan, depan Masjid Al Murthado
*[[Pegadaian]] Jl. Rancho Indah, samping Apotik/Masjid Hidayatushalihin

===Di Sekitar Wilayah Tanjung Barat===
*[[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Kantor Walikota Jakarta Selatan]]: Jl. Prapanca Raya No. 9 Blok F, Kebayoran Baru Telp. 021-72786652
*[[Jagakarsa, Jakarta Selatan|Kantor Kecamatan Jagakarsa]]: Jl. Sirsak No. 2, Telp. 021-7270912
*[[Polda]] Metro Jaya, Cal Center (emergency) : 112, SMS 1717, Yanmas Telp. 021-5234313, 5234046, 5234555, 5707992, Piket Lantas 021-5234244, Patroli Jalan Raya (PJR) 021-85704164, Traffic Management Center (TMC) 021-5276001, Yanmas Narkoba 021-5250110/0817-999-6666, Yanmas SIM 021-5446362, Yanmas STNK 021-5234246, STNK Keliling 021-70883322
*[[Polres]] Jakarta Selatan Jl. Wijaya II Telp. 021-7206004, Yanmas 021-7206011, 7206013, 7221205, Intelkam 021-7207619, Reskrim 021-7206012, Narkoba 021-7206009 Derek 021-7892672
*[[Polsek]] Metro Jagakarsa, Jl. Timbul Jagakarsa Telp. 021-7864446
*[[Pospol]] Lenteng Agung Telp. 021-7801223, Pospol Ciganjur Telp. 021-7872023
*[[Kodim]] 0504 Jakarta Selatan Telp. 021-7220968
*[[Koramil]] 08 Jagakarsa Telp. 021-78893589
*[[Rumah Sakit|RS]] Umum Daerah Pasar Rebo Jl. TB Simatupang (Gedong) No. 30 Telp. 021-8400109, 8401127
*[[RS]] KESDAM Cijantung Jl. Mahoni 1, Cijantung II, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-8407886, Fax. 021-87793332
*RS Harapan Bunda Jl Raya Bogor Km 22/44 Telp. 021-8400257
*RS Marinir Cilandak KKO Jl. Cilandak KKO Raya Kompl. Marinir Telp. 021-7805415
*RS Fatmawati Telp. 021-7501524
*RS Mitra Keluarga Depok Jl. Margonda Raya, Depok Telp. 021-77210700
*RS Hermina Depok Jl. Siliwangi, Depok No. 50 Telp. 021-77202525
*RS Permata Depok Jl. Raya Muchtar No.20, Sawangan, Depok Telp. 021-31711175
*RS Siaga Raya Jl Siaga Raya No. 4-8 Pejaten Barat Telp. 021-7972750
*RS Kepolisian Pusat RS Sukanto Jl Raya Bogor Psr Kramat Jati Telp. 021-8093288
*RS Sentra Medika Jl Bogor Raya Km 33 Telp. 021-8743790
*RS Jakarta Medical Center Jl Warung Buncit Raya 15 Telp. 021-7980888
*RS Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo Jl. P. Diponegoro No. 71 Telp. 021-3143767
*[[Puskesmas]] Jagakarsa Jl. M. Kahfi Telp. 021-7864707
*[[PMI]] Jakarta Selatan Telp. 021-7980332
*[[Pemadam kebakaran]] Sudin Jakarta Selatan Telp. 021-7694519, Call Center: 113
*Posko Banjir Jakarta Selatan Telp. 021-72786646, 021-72786657
*Pos Pemantau Pintu Air Depok Telp. 021-7701484
*Badan SAR Jakarta Telp. 021-5501111
*[[PLN]] Kantor Layanan Area Lenteng Agung Jl. Raya Tanjung Barat No. 55 Telp. 021-7817981-84, 021-96470591 Fax. 021-7817964
*[[Pasar induk]]: Kramatjati
*[[Pasar tradisional]]: Pasar Minggu
*[[Mall]]: [[Cilandak Town Square]], [[Graha Cijantung]]
*[[Terminal bus]]: [[Terminal Kampung Rambutan]]
*[[Tempat wisata]]: [[Kebun Binatang Ragunan]], [[Taman Mini Indonesia Indah]]
*[[Bumi perkemahan]]: [[Bumi Perkemahan Ragunan]]
*Area terbuka hijau: [[Bumi Perkemahan Ragunan]], [[Setu Babakan]], [[Setu Mangga Bolong]], [[hutan kota]] [[Universitas Indonesia]], kompleks [[Kopasus]] Cijantung, [[Kebun Binatang Ragunan]].

==Sosial, Pendidikan & Kebudayaan==
===Kesehatan===
*Puskesmas PGI Jl. Nangka Utara 18 RT 009/03 Telp. 021-7804115 (dekat LPMP)
*Klinik Kirei Jl. Nangka Selatan No. 5 Telp. 021-97603103 (dekat Gedung Telkomsel)
*Klinik Avicenna Jl. Jalan Swadaya, Poltangan
*Klinik Permata Medika Jl. Tanjung Barat Lama Utara No. 111 B, Perlintasan kereta Beringin Besar
*Klinik Citra, Kompleks Tanjung Mas Raya Bl B-1/37 Telp. 021-78838769
*Klinik Gigi Agatha Jl. TB Simatupang (dekat MI Al Falah)
*Klinik Gigi Jl. Nangka Utara (dekat LPMP)
*Klinik & Apotik Zamzama, Jl. TB Simatupang No. 8, Putaran Rancho, Telp. 021-7810840
*Apotik Tanjung Barat Jl. Rancho Indah, Telp. 021-7813148, Putaran Rancho
*Apotik Naya Farma Jl. Nangka Selatan No. 2, depan Masjid Al Murthado
*Apotik Roxy Poltangan Jl. Raya Poltangan No.31 Telp. 021-78848245 Fax. 021-78848246

===Rumah Ibadah===
Rumah ibadah baik [[masjid]], [[mushala]], [[langgar]], [[gereja]] dll yang terdapat di Tanjung Barat antara lain:

#Masjid Al Arraf, Gang Delima, Poltangan
#Masjid Baiturrahman, Jl. Swadaya, Poltangan
#Masjid As Sa'adah, Jl. Poltangan Ujung
#Masjid Al Barokah, Lebak Sari
#Masjid An Nur, Gg. Jayadi, Tanjung Barat Lama Utara
#Masjid Al Murthado, Jl. Al Murthado, Nangka Selatan
#Masjid Al Kautsar, di kompleks perumahan Tanjung Barat Indah (TBI)
#Masjid Nurul Hidayatushalihin, Jl. Rancho Indah/Putaran Rancho
#Masjid Al Khairiyah, Jl. Rancho Indah Dalam/Belakang kantor Kelurahan
#Masjid Al Hikmah, Jl. H. Nawi, Nangka Selatan
#Masjid Al Barkah, Jl. Moh. Minul, Bacang
#Masjid Asy Syuhada, Jl. Tanjung Barat Selatan (Gg. Seratus)
#Mushala Nurul Hidayah, Jl. H. Alwi (Kampung Bulak)
#Masjid Al Munawaroh, Jl. Sonton, Tanjung Barat Selatan (Gg. Seratus)
#Masjid Nurul Huda, Jl. Nurul Huda, Nangka Selatan
#Masjid Nurul Islam, Jl. Nurul Islam, Nangka Selatan
#Masjid Nurul Huda, Muara (utara Tol)
#Masjid Al Badriyah, Muara (selatan Tol)
#Masjid Al Ikhsan, Muara (selatan Tol)
#Masjid Aisyiah, Muara (selatan Tol)
#Masjid Husnul Khatimah, Tanjung Mas Raya Estate
#Masjid As Syariyah Jl. AMD VIII, Gang Baung
#Masjid Nurul Badriyah Jl. Baung (depan)
#Masjid Ar Rohman Jl. Raya Lenteng Agung, Gang Waru
#Masjid Al Ajilin, Jl. Guru Muhyin
#Mushala Al Furqon, Jl. Gintung
#Masjid Ibnu Sabil, Gintung Dalam
#Gereja HKBP, Jl. Poltangan
#Gereja Advent, Jl. Tanjung Barat Lama Utara, Remidi

===Pendidikan===
Di Tanjung Barat terdapat semua tingkatan sekolah dari [[TK]], [[SD]] hingga [[perguruan tinggi]] juga [[pondok pesantren]]. Selain itu juga banyak terdapat [[Taman Pendidikan Alquran|TPA]], [[PAUD]], [[Kelompok bermain]], [[Raudatul Athfal]], kursus-kursus ketrampilan dll.
#[[Universitas Tama Jagakarsa]], Jl. T.B. Simatupang No. 152, Remidi
#[[Universitas Indraprasta PGRI|Universitas Indraprasta]]<ref> "Unindra" : [http://www.unindra.ac.id/]</ref>, Jl. Nangka Utara No.58C Telp./Fax.: 7818718
#[[STIA YAPPANN Jakarta]], Jl. Tanjung Barat Raya No. 1 Telp. 7806049
#[[STIAMI Jakarta]], Jl. TB Simatupang, putaran Rancho
#[[Pondok Pesantren]] Al I'tishom, Sonton
#[[Pondok Pesantren]] Ibnu Sabil Jl. Ranco Indah Dalam No.68A Rt. 009/02
#[[Politeknik]] Bunda Kandung, Jl. Tanjung Barat Selatan (Gg. Seratus)
#[[SMA]] Kharismawita II, Jl. Swadaya II No. 30
#[[MA]] Nurussa’adah <ref> "Nurussa’adah" : [http://www.yayasanassaadah.org/]</ref>, Jl. Poltangan Raya No. 25 Telp. 021-90235154
#[[SMK]] Taman Quraniyah, Jl. Melati No. 100
#[[SMK]] Kharismawita II, Jl. Swadaya II No. 30
#[[SMK]] Kahuripan, Jl. Nangka Utara No. 17
#[[SMP Negeri 239 Jakarta|SMP Negeri 239]], Jl. TB Simatupang, Nangka Utara
#[[SMP]] Taman Quraniyah, Jl. Melati No. 100
#[[MTs]] Nurussa’adah, Jl. Poltangan Raya No. 25
#[[SDN Tanjung Barat 01 Pagi|SD Negeri 01]], Nangka Utara
#[[SDN Tanjung Barat 03 Pagi|SD Negeri 03]], Rancho Indah Dalam
#[[SDN Tanjung Barat 04 Pagi|SD Negeri 04]], Muara
#[[SDN Tanjung Barat 05 Pagi|SD Negeri 05]], Rancho Indah
#[[SDN Tanjung Barat 07 Pagi|SD Negeri 07]], Jl. Masjid Al Murthado, Nangka Selatan
#[[SDN Tanjung Barat 08 Pagi|SD Negeri 08]], Jl. Masjid Al Murthado, Nangka Selatan
#[[SDN Tanjung Barat 09 Pagi|SD Negeri 09]], Swadaya 2
#[[SDN Tanjung Barat 10 Pagi|SD Negeri 10]], Swadaya 2
#[[MI]] Nurussa’adah, Jl. Poltangan Raya No. 25
#[[MI]] Al Falah, Jl. Nangka Selatan No. 3
#[[SD]] Al Fakhiriyah, Jl. Rancho Indah Dalam
#[[SD]] Taman Quraniyah, Jl. Melati No. 100
#[[SD]] Sa'adatun Rahim, Waru
#[[SD]] Teladan, Jl. Raya Lenteng Agung, Waru
#[[SDI]] Al I'tishom, Sonton
#[[SDIT]] Al Biruni, Jl. Guru Muhyin
#[[Bimbel]] Quin, Jl. TB Simatupang No. 47 Telp. 021-7818756, putaran Rancho
#Kumon, [[Ruko]] Tanjung Mas Raya B1-7 Telp. 021-78833485
#[[Toko Buku]] Leksika, Jl. Raya Tanjung Barat No. 101 Telp. 021-7806566 Fax. 021-7818486 <ref> "Leksika" : [http://www.leksikabooks.com/]</ref>

===Kebudayaan===
Budaya yang berkembang di Tanjung Barat merupakan budaya [[mestizo]], atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis, tetapi seperti umumnya di wilayah Jakarta Selatan maka budaya [[Betawi]] lebih dominan. Suku-suku yang mendiami kelurahan Tanjung Barat antara lain, [[Suku Betawi]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Minang|Minang]], [[Suku Batak|Batak]] dll.

Selain [[bahasa Betawi]], [[Bahasa daerah]] lainnya juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti [[bahasa Jawa]], [[bahasa Sunda|Sunda]], [[bahasa Minang|Minang]] juga [[bahasa Batak|Batak]]. Selain itu, muncul juga [[bahasa gaul]] yang tumbuh di kalangan anak muda dengan kata-kata yang kadang-kadang dicampur dengan bahasa asing tetapi umumnya penduduk Tanjung Barat menggunakan [[bahasa Betawi]].

Suasana Betawi memang masih mudah dijumpai di kelurahan ini, bukan hanya dari sisi bahasa yang dominan digunakan tetapi juga dari acara-acara keagamaan khususnya [[agama Islam]] seperti [[pengajian]], [[tahlilan]] dll juga dari makanan karena aneka makanan khas Betawi banyak di temukan di wilayah ini. Bila menelusuri jalan-jalan di kelurahan ini juga akan mudah ditemukan rumah khas Betawi <ref> "Rumah adat Betawi" : [http://rumahadat.blog.com/2011/08/15/rumah-adat-betawi/]</ref> yaitu [[rumah bapang]] atau [[rumah kebaya]] serta rumah gudang.

===Perumahan===
*Tanjung Mas Estate, lokasi: di depan (timur) [[Stasiun Tanjung Barat|Stasiun Kereta Tanjung Barat]]
*Tanjung Barat Indah (TBI), lokasi: sisi selatan Jl. TB Simatupang
*Rancho Indah, lokasi: sisi selatan Jl. TB Simatupang
*Apartemen Kebagusan City: Jl. Baung Raya, Kebagusan
*Agung Pratama Residence, lokasi: Jl Raya Lenteng Agung Barat (seberang Stasiun)
*Melati Residence, lokasi: Jl Baung Raya
*Arkania Residence, lokasi: Jl. Nangka (utara)
*Puri Mutiara Residence, lokasi: Jl. Gintung
*Puri Rancho Anggrek, lokasi: Rancho
*Tanjung Barat Residence, lokasi: Jl. Sonton
*Tanjung Barat 18 residence, lokasi: Jl. Moh. Minul (Bacang)
*Perumahan Mahoni, lokasi: Poltangan
*Tanjung Barat Townhouse, lokasi : Jl. Tanjung Barat Selatan/Gang Seratus

==Transportasi==
===Akses Tol===
Kelurahan ini dilewati [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]] atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas JORR S dengan ruas Ulujami - TMII
(Jalan Tol TB Simatupang) yang mulai beroperasi tahun 1990. 3 buah gerbang masuk dan keluar tol yang terdapat di kelurahan ini adalah:
*Gerbang masuk tol Lenteng Agung 1: Sebagai akses masuk tol JORR ke arah TMII. Letaknya di depan gedung Kantor Pusat PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ujung timur flyover TB. Simatupang).
*Gerbang keluar tol Lenteng Agung 2: Sebagai akses keluar tol JORR ke arah Pasar Minggu, Ragunan, Depok serta Jagakarsa. Letaknya di depan gedung TTC Telkomsel TB. Simatupang (Jl. Nangka Selatan).
*Gerbang keluar tol Lenteng Agung 3: Sebagai akses masuk tol JORR ke arah TMII. Letaknya di depan komplek Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta (Jl. Nangka Utara).

===Kereta Rel Listrik===
Tanjung Barat juga dilewati [[KA Commuter Jabodetabek]] atau KRL dengan [[Stasiun Tanjung Barat]] sebagai pintu aksesnya. Tujuan ke selatan (Lenteng Agung, Depok, Bogor) atau tujuan ke utara (Manggarai, Jakarta Kota, Tanah Abang, Jatinegara)

===Angkutan Kota===
Beberapa angkutan kota yang melewati kelurahan Tanjung Barat antara lain:
Beberapa angkutan kota yang melewati kelurahan Tanjung Barat antara lain:
# [[Kopaja]]: S 616 Cipedak-Blok M, S 606 Srengseng Sawah-Pasar Minggu, S 63 Depok-Blok M
# [[Kopaja]]: S 616 Cipedak-Blok M, S 606 Srengseng Sawah-Pasar Minggu, S 63 Depok-Blok M
Baris 251: Baris 50:
# [[Angkot]]: 129 Mekarsari-Pasar Minggu
# [[Angkot]]: 129 Mekarsari-Pasar Minggu
# [[KWK]]: T 19 Depok-Kp. Rambutan, S 15 Pasar Minggu-Cijantung, S 15 A Ragunan-Pinang Ranti
# [[KWK]]: T 19 Depok-Kp. Rambutan, S 15 Pasar Minggu-Cijantung, S 15 A Ragunan-Pinang Ranti
# [[Transjakarta]]: UI Depok-Manggarai, UI Depok - Lebak Bulus dan Kalibata - Cipedak
# Pool [[Taksi]] Putra, Jl. Nangka Selatan No. 88-89 Telp. 021-7817233 Order 021-7817771 Customer Care 021-7817577 Fax. 021-7817235 <ref> "Taksi Putra" : [http://www.putragroup.co.id/index.php]</ref>
# [[Bis Sekolah]]


===Getek===
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
Di spot tertentu di kelurahan ini kadang-kadang masih beroperasi [[getek]]/[[rakit]] untuk menyeberangi [[sungai Ciliwung]].


===SPBU===
==Rujukan==
{{refbegin}}
Beberapa [[Stasiun pengisian bahan bakar|SPBU]] di Kelurahan ini tidak beroperasi lagi antara lain SPBU 34-12505, SPBU 34-12104, SPBU Petronas.
*{{cite map |author =Batavia Topographisch Bureau |title =Lenteng Agoeng: herzien in het jaar 1900 |trans-title =Lenteng Agung in 1900 |language =nl |year =1901 |url =http://media-kitlv.library.leiden.edu/image/ffebf1a3-fc17-a29b-27ab-9c23142e3860/ |scale =1:20000 |publisher =Batavia Topographisch Bureau |location =Batavia |access-date =2022-06-25 |archive-date =2017-11-16 |archive-url =https://web.archive.org/web/20171116040441/http://media-kitlv.library.leiden.edu/image/ffebf1a3-fc17-a29b-27ab-9c23142e3860 |dead-url =yes }}
*SPBU 34-12604 Jl. Tanjung Barat Lama Utara (Remidi)
*{{cite book |last=van de Wall |first=V. I. |date=1932 |title=Indische Landhuizen en Hun Geschiedenis |trans-title=Indies Country Houses and Their History |location=Batavia |publisher=Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen bij G. Kolff & Co. }}
*SPBU 34-12605 Jl. Raya Lenteng Agung Barat, dekat kantor DPP PDI Perjuangan/Leksika Bookstore
{{refend}}
*SPBU 34-12505 Jl. Raya Tanjung Barat (selatan Kolong/Jalan Baru)(tutup ?)
*SPBU 34-12602 Jl. Raya Tanjung Barat (Kancil 3)
*SPBU 34-12603 Jl. Raya Tanjung Barat (Gang Guru)
*SPBU 34-12104 Jl. TB Simatupang (selatan), dekat MI Al Falah (tutup ?)
*SPBU 34-12406 Jl. Gedong, Lebak Sari (sebelum jembatan Gedong)
*SPBU Petronas Jl. Raya Lenteng Agung Barat, depan Jl. Joe (tutup ?)


== Pranala luar ==
===Jalan-Jalan Utama===
{{Commonscat|Tanjung Barat}}
Sebelum [[Jalan Tol]] TB Simatupang dibangun, Kelurahan ini memiliki jalan-jalan utama yang saling terhubung yaitu Jl. Nangka Utara menyambung dengan Jl. Nangka Selatan, demikian pula Jl. Tanjung Barat Lama yang sekarang menjadi terbagi dua. Jl. Rancho juga dulunya terhubung dengan Jl. Nangka Utara.
* [http://www.tanjung-barat.com/ Portal Tanjung Barat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140311105731/http://www.tanjung-barat.com/ |date=2014-03-11 }}

{{coord|-6.302325|106.850414|type:landmark|display=title}}
Antara wilayah Muara utara Tol dengan Muara selatan Tol dihubungkan dengan 2 buah jembatan penyeberangan.
{{Jagakarsa, Jakarta Selatan}}

{{Authority control}}
Berikut jalan-jalan utama di [[Kelurahan]] Tanjung Barat, dimulai dari sisi [[utara]] ke [[selatan]].
#Jl. Poltangan Raya (sisi selatan), sisi utara jalan ini masuk wilayah [[Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Kelurahan Pejaten Timur]]
#Jl. Tanjung Barat Lama Utara
#Jl. Melati, Tanjung Barat Lama Utara
#Jl. Delima, Tanjung Barat Lama Utara
#Jl. Mawar, Tanjung Barat Lama Utara
#Jl. Kenanga, Tanjung Barat Lama Utara
#Jl. Kamboja, Tanjung Barat Lama Utara
#Jl. Mekar, Tanjung Barat Lama Utara
#Jl. Swadaya 2 A s/d J, Poltangan
#Jl. Gunuk Ciliwung, Poltangan Ujung
#Jl. Nangka Utara
#Jl. Nangka Ujung
#Jl. Lebak Sari, dekat Jembatan Ciliwung Gedong
#Jl. H. Saidi, TB Simatupang menuju ke arah TPU Kober
#Jl. TB Simatupang, sebagai pusat kota dan banyak terdapat gedung-gedung tinggi
#Jl. Tanjung Barat Lama Selatan, di sisi timur [[Stasiun pengisian bahan bakar|SPBU]] Fly Over TB Simatupang
#Jl. Raya Tanjung Barat (Jl. Raya Lenteng Agung Timur)
#Jl. Raya Lenteng Agung Barat
#Jl. AMD VIII, Stoplas
#Jl. Baung Raya
#Jl. Nangka Selatan
#Jl. Masjid Al Murthado/Gang Langgar (Nangka Selatan)
#Jl. H. Nawi (Nangka Selatan)
#Jl. Masjid Nurul Islam (Nangka Selatan)
#Jl. Masjid Nurul Huda (Nangka Selatan)
#Jl. Mohammad Minul (Bacang)
#Jl. Teratai 1 s/d 19 (TBI)
#Jl. Rancho Indah
#Jl. Rancho Indah Dalam
#Jl. Muara (utara Tol)
#Jl. Muara Dalam (selatan Tol)
#Jl. Tanjung 1 s/d 27
#Jl. Tanjung Mas Utama, Jl. Tanjung Mas Jaya, Jl. Cendrawasih Mas, Jl. Merak Mas, Jl. Merpati Mas, Jl. Merpati Prima, Jl. Merpati Utama, Jl. Rajawali Mas, Jl. Elang Mas, Jl. Tanjung Mas Prima, Jl. Garuda Mas (Tanjung Mas Estate)
#Jl. H. Alwi, Jl. Jambu 1 & 2 (Kampung Bulak)
#Jl. Tanjung Barat Selatan, Jl. Family, Jl. Jayanti, Jl. H. Icang, Jl. Sonton (Gang Seratus)
#Jl. Gintung, Jl. Buni 1 & 2, Jl. Gintung Dalam, Jl. Gintung Ujung (Gintung)
#Jl. Guru Muhyin, Jl. Kancil 1 s/d 3, Jl. Guru Raya (Gang Guru)

==Permasalahan==
===Kemacetan===
Mengikuti irama kemacetan Ibukota Jakarta, Tanjung Barat juga rutin mengalami kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk yaitu pagi dan sore hari mulai hari Senin hingga Jumat.
Titik-titik kemacetan yang terjadi:
====Pagi Hari====
*Area kolong (Fly over jalan TB Simatupang): Kemacetan terjadi di sepanjang Jl. Leteng Agung Barat (sebelah barat [[Stasiun Tanjung Barat]]). Penyebabnya adalah arus besar kendaraan bergerak secara bersamaan ke arah utara terhambat akibat jalan yang menyempit (bottleneck) di bawah Flyover TB Simatupang serta tertahan akibat tingginya frekuensi perjalanan KRL yang menghambat kendaraan yang akan berbelok ke arah Pasar Rebo.
*Jalan Tanjung Barat Lama: Kemacetan mulai dari depan Universitas Tama hingga ke perlintasan kereta Beringin Besar. Penyebabnya karena tingginya frekuensi perjalanan KRL sehingga portal perlintasan KRL Beringin Besar sering ditutup.
*Putaran Rancho: Kemacetan terjadi akibat banyaknya penyeberang termasuk penyeberang sepeda motor yang menuju ke arah Pasar Rebo. [[Jembatan penyeberangan orang]] (JPO) yang ada kurang dimanfaatkan karena lokasinya yang lebih jauh.

====Sore Hari====
Kemacetan terjadi di 2 titik yang sama seperti pagi hari tetapi disisi jalan yang berlawanan karena arus besar kendaraan bergerak ke arah selatan.
====Akibat Genangan Air Hujan====
Kemacetan terjadi di Jl. Raya Tanjung Barat tepat di depan Tanjung Mas Estate (Stasiun Tanjung Barat)

===Banjir===
====Banjir Ciliwung====
*Daerah Gunuk Selatan, Jl. Poltangan (paling ujung)
*Lebak Sari, Jl. Nangka Utara (ujung)
*Daerah Muara Ciliwung (pinggir kali)
====Banjir Non Ciliwung====
*Jalan di sisi timur stasiun Tanjung Barat (di depan Tanjung Mas Estate)<ref>"Banjir di depan Stasiun Tanjung Barat" : [http://www.metrotvnews.com/foto/detail/2013/04/16/5/2568/Tanjung-Barat-Langganan-Tergenang-Banjir-]</ref>
*Jalan Nangka Selatan sekitar Masjid Al Murthado.

===Kebutuhan JPO===
Terdapat 3 [[Jembatan penyeberangan orang]] (JPO) di Tanjung Barat yaitu JPO di depan komplek LPMP DKI Jakarta serta 2 JPO di [[jalan]] Muara Dalam, di belakang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Pemanfaatan JPO ini tidak maksimal terutama JPO yang di depan komplek LPMP karena keberadaan JPO justru dibutuhkan di area putaran Rancho <ref> "Warga Tanjung Barat minta dibangun JPO di putaran Rancho" : [http://m.poskotanews.com/2012/04/21/warga-tanjung-barat-minta-dibangun-jpo/]</ref> <ref> "Warga Tanjung Barat minta dibangun JPO di putaran Rancho" : [http://www.poskotanews.com/2012/04/20/buatkan-jpo-di-jagakarsa/]</ref> dan di dekat Stasiun kereta Tanjung Barat. JPO Stasiun kereta Tanjung Barat dibangun Oktober 2013 <ref> "JPO Stasiun Tanjung Barat" : [http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=51218.]</ref>

==Hal-Hal Lain==
===Area Penting===
* [[Stasiun Tanjung Barat|Stasiun Kereta Tanjung Barat]] Jl. Tanjung Barat Raya. Stasiun kereta ini terletak diantara [[Stasiun Pasar Minggu]] dengan [[Stasiun Lenteng Agung]]. Penumpang [[KRL]] yang ingin melanjutkan perjalanan kearah timur (Cilandak, Lebak Bulus dll) turun di stasiun kereta ini.
{{utama|Stasiun Tanjung Barat}}
* Putaran Rancho, merupakan putaran yang sangat penting dan ramai karena kendaraan dari arah utara (Pasar Minggu) yang ingin belok kanan (ke arah Ragunan, Cilandak, Lebak Bulus, Pondok Indah dll) harus melalui [[putaran arah]] atau U-turn ini.
* Putaran/[[perlintasan kereta]] Beringin Besar (kompleks), terletak di depan kompleks [[Angkatan Laut]] [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan]]. Putaran Beringin Besar ini merupakan [[putaran arah]] untuk kembali ke arah Pasar Minggu.
* Kolong (jalan baru) yaitu area persimpangan antara jalur selatan-utara (Depok-Pasar Minggu) dengan jalur barat-timur Jl. TB Simatupang (Cilandak-Pasar Rebo), area ini berada di bawah [[Jalan layang]] TB Simatupang.
* [[TPU]] Kober, lokasinya di belakang gedung kantor pusat PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk Jl TB Simatupang. Akses ke lokasi ini melalui Jl. Saidi.
* Area terbuka hijau: sekitar arena olahraga komplek Tanjung Mas, lapangan [[sepakbola]] Sukatani Jl. Nangka Utara (ujung), pemancingan Kober, pemancingan jalan Buni, area parkir stasiun Tanjung Barat.

===Pusat Keramaian===
Tanjung Barat memiliki area-area lokal yang menarik baik sebagai area [[kuliner]], [[olah raga]], tempat santai/nongkrong, memancing, [[pasar malam]] dan lainnya. Sepanjang jalan Poltangan merupakan daerah [[jajanan]] yang menarik terutama saat sore hari, demikian pula sepanjang jalan Tanjung Barat Selatan atau yang lebih dikenal sebagai Gang Seratus. Di kedua area ini banyak dijual aneka [[kue tradisional]] atau [[jajanan pasar]] yang menarik seperti [[martabak]], [[pukis]], [[pisang goreng]], [[serabi]], dan sebagainya, juga [[makanan khas Betawi]] seperti [[kue cucur]], [[kue rangi]], [[kue talam]], [[kue kelen]], [[kembang goyang]], [[kerak telor]], [[sengkulun]], [[putu mayang]], [[andepite]], [[sagon]], [[kue ape]], [[kue cente manis]], [[kue pepe]], [[kue dongkal]], [[kue geplak]], [[rujak penganten]], [[es selendang mayang]], [[es goyang]], [[bir pletok]], [[asinan Betawi]], [[soto Betawi]], [[gabus pucung]], [[sayur babanci]], [[ayam sampyok]], [[sambelan lengkio]], [[pecak tembang]], [[bandeng pesmol]], dll. Beberapa jenis [[makanan khas Betawi]] perlu dipesan dahulu untuk mendapatkannya seperti [[dodol betawi]], [[roti buaya]], [[babanci]], [[gabus pucung]], [[kue geplak]] dll. Sepanjang jalan TB Simatupang sisi selatan merupakan area kuliner yang selalu ramai karena banyak terdapat restoran serta gedung-gedung perkantoran.<ref>"Gedung-gedung tinggi di Tanjung Barat" : [http://jakarta.kompasiana.com/sosial-budaya/2012/09/23/%E2%80%9Cpencakar-langit%E2%80%9D-jalan-tb-simatupang-495781.html]</ref>

===Jambu Biji Tanjung Barat===
Sebelum tahun 1980-an, wilayah Tanjung Barat merupakan sentra produksi buah [[Kecapi (buah)|kecapi]], [[rambutan]], [[salak]] serta [[jambu biji]] [[Jambu tanjung barat|Tanjung Barat]] yang terkenal itu. Pemasarannya umunya ke Pasar Minggu. Keistimewaan buah-buahan Tanjung Barat ini dilestarikan oleh musisi dalam sebuah [[lagu daerah]] Jakarta berjudul: ''Pepaya Mangga Pisang Jambu''<ref>"Pepaya Mangga Pisang Jambu" : [http://www.youtube.com/watch?v=jbtJCZahjD0]</ref>, lagu ini dipopulerkan oleh penyanyi legendaris [[Bing Slamet]].
*''Pepaya mangga pisang jambu,
*''Dibawa dari Pasar Minggu,
*''Disana banyak penjualnya,
*''Dikota banyak pembelinya,


*''Pepaya buah yang berguna,
*''Bentuknya sangat sederhana,
*''Pasanya manis tidak kalah,
*''Membikin badan sehat segar,

Reff :
*''Pepaya jeruk jambu rambutan duren duku dll nya,
*''Marilah mari kawan-kawan semua membeli buah buahan,


*''Papaya makanan rakyat,
*''Karena sangat bermanfaat,
*''Harganya juga tak mengikat,
*''Setalen tuan boleh angkat''

Konsumen umumnya mengenal jambu biji Pasar Minggu karena memang di pasarkan di Pasar Minggu tetapi secara ilmiah, jambu ini adalah varietas jambu biji Tanjung Barat ras lokal yang memiliki dua varian yaitu spesies yang berdaging buah putih dengan nama ilmiah Apple Guava (Psidium guajava) dan spesies yang berdaging buah merah dengan nama ilmiah Strawberry Guava (Psidium cattleianum). Yang berdaging putih, dikenal dengan nama lokal ''jambu susu putih'', lebih digemari karena rasanya manis, daging buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut. Spesies inilah yang di Indonesia telah dirilis oleh Menteri Pertanian sebagai spesies Tanjung Barat. Yang berdaging buah merah kurang disukai karena buahnya cepat membusuk dan rasanya kurang manis. Kulit buahnya tipis berwarna hijau kekuningan bila masak. Bentuk buahnya agak lonjong dengan bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Selain berdaging buah merah, spesies Strawberry Guava ini juga ada yang berkulit buah merah kecokelatan. Diduga, jambu biji yang berkulit buah hijau ketika mentah dan kekuningan setelah masak, namun berdaging buah merah ini, merupakan silangan alami antara Apple Guava dengan Strawberry Guava. Hasil persilangan alami ini sedemikian banyaknya, hingga sulit untuk dibedakan mana yang sudah menjadi spesies sendiri dan mana yang hanya varietas.<ref>"Jambu biji spesies Tanjung Barat" : [http://www.mekarsari.com/index.php?option=com_content&view=article&id=338%3Ajambu-biji&catid=62%3Abuah-produksi&lang=in&Itemid=210/]</ref>

Sekitar tahun 1981, masa kejayaan [[Jambu tanjung barat|jambu biji Tanjung Barat]] berakhir akibat serangan hama ulat bulu yang menghabiskan pohon-pohon jambu di wilayah ini.<ref>"Ulat bulu menghabiskan jambu biji Tanjung Barat" : [http://unik.kompasiana.com/2011/04/09/ketika-ulat-bulu-beraksi-kembali-354269.html]</ref>

Pada masa itu, selain jambu biji Tanjung Barat, yang juga terkenal adalah jambu sukun dan jambu bangkok.

==Pranala Luar==
*[http://www.jakarta.go.id/web/ Pemda DKI]
*[http://www.jakarta-tourism.go.id/ Dinas Pariwisata DKI, Enjoy Jakarta]
*[http://disdikdki.net/ Dinas Pendidikan DKI]
*[http://web.dinkes-dki.go.id/dinkesdki/ Dinas Kesehatan DKI]
*[http://kebakaran.jakarta.go.id/ Dinas Damkar DKI]
*[http://pasarjaya.co.id/ PD Pasar Jaya]
*[http://www.bankdki.co.id/ Bank DKI]
*[http://beritajakarta.com/ Berita Jakarta]
*[http://ahok.org/ Web Wagub Basuki Tjahaya Purnama]
*[http://lembagakebudayaanbetawi.com/ Web Budaya Betawi 1]
*[http://kampungbetawi.com/ Web Budaya Betawi 2]
*[http://www.makananbetawi.com/ Web Kuliner Betawi]
*[http://senibudayabetawi.blogspot.com/ Blog Betawi]

==Referensi==
{{reflist|30em}}

{{Kota Jakarta Selatan|state=show}}
{{Jakarta}}
{{Jakarta-stub}}


[[Kategori:Jagakarsa, Jakarta Selatan]]
[[Kategori:Jagakarsa, Jakarta Selatan]]


{{Rintisan-Kelurahan-DKI}}

Revisi terkini sejak 10 Oktober 2024 02.41

Tanjung Barat
Negara Indonesia
ProvinsiD.I Jakarta
Kota AdministrasiJakarta Selatan
KecamatanJagakarsa
Kodepos
12530 [1]
Kode Kemendagri31.74.09.1005 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3171010006 Edit nilai pada Wikidata
Luas4 km² [2]
Jumlah penduduk23.360 jiwa (Desember 2014)
Kepadatan5.840 jiwa/km² [3]
Peta
PetaKoordinat: 6°18′23.76″S 106°50′51.36″E / 6.3066000°S 106.8476000°E / -6.3066000; 106.8476000

Tanjung Barat adalah sebuah kelurahan yang terletak di Jakarta. Kelurahan ini memiliki kode wilayah 31.74.09.1005 dan kode pos 12530.[1] Kelurahan ini terletak di kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kelurahan ini memiliki Stasiun KA yang cukup ramai yakni Stasiun Tanjung Barat. Di kecamatan Jagakarsa, posisi kelurahan Tanjung Barat berada di sisi timur laut. Dipisahkan oleh Sungai Ciliwung, tepat di sebelah timur kelurahan ini terletak Kelurahan Gedong yang dulunya bernama Tanjung Timur.

Abad ke-18

[sunting | sunting sumber]
Menara gerbang setinggi 25 meter dari tanah partikelir Tandjong West.

Kelurahan ini memulai sejarahnya sebagai sebuah tanah partikelir dengan nama Tandjong West, yang terletak di sisi barat hulu Sungai Ciliwung (kawasan antara Jalan Poltangan Raya, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Outer Ring Road, dan Sungai Ciliwung). Pemilik pertama yang diketahui dari tanah partikelir Tandjong West adalah Jan Andries Duurkoop, yang membeli Tandjong West dari pemilik sebelumnya antara tahun 1760 dan 1780. Duurkoop lalu menugaskan Johannes Rach untuk merancang Landhuis Tandjong West, yang dilengkapi dengan menara gerbang setinggi 25 meter bergaya Baroque dan taman yang luas. Bangunan utamanya terdiri dari rumah utama yang diapit oleh sejumlah bangunan sayap, yang kemungkinan ditujukan untuk tamu, tipikal fitur Gaya Indies.[4]

Bangunan utama Landhuis Tandjong West, dengan lansekap Baroque yang luas.

Duurkoop memanfaatkan Tandjong West sebagai lahan peternakan, di mana ia memelihara sekitar 5.000 ekor sapi untuk memproduksi susu dan daging sapi untuk VOC di Batavia. Diketahui bahwa untuk pergi ke Batavia melalui Sungai Ciliwung memerlukan waktu sekitar 6 jam, sementara untuk kembali ke Tandjong West memerlukan waktu sekitar dua hari. Pada saat itu, Tandjong West dijuluki Oostvriesland, sesuai nama wilayah produsen susu di Eropa.[5] Tandjong West berada dekat dengan tanah partikelir lain, seperti Tandjong Oost, yang terletak 600 meter di timur Tandjong West, di sisi timur Sungai Ciliwung.[6]

Tandjong West diketahui kurang cocok untuk ditanami, sehingga dimanfaatkan sebagai lahan peternakan.

Duurkoop meninggal pada tahun 1792 dan kemungkinan dimakamkan di Tandjong West. Sementara nasib rumah kongsinya belum jelas. Istrinya, Johanna Adriana Christina Duurkoop, menikah kembali dengan Conraag Johnas dan pindah ke Jepang untuk tugas militer. Keduanya lalu kembali ke Batavia, dan Conraag akhirnya meninggal pada tahun 1803.[7] Tanah partikelir Tandjong West lalu diwariskan ke keturunan Johanna Adriana Christina pada tahun 1838.[8]

Abad ke-19

[sunting | sunting sumber]

Pada abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda, di bawah kepemimpinan Daendels, mulai mengkonsolidasikan tanah partikelir di antara Batavia dan Buitenzorg. Ia memperkenalkan cara untuk mengoptimasi tanah menjadi lahan pertanian dengan memanfaatkan air dari Sungai Ciliwung. Di Tandjong West, sebuah bendungan pun dibangun untuk membuat Situ Babakan. Air yang terbendung lalu digunakan untuk mengirigasi lahan di sisi utaranya, seperti di Lenteng Agung dan Tanjung Barat, sehingga lahannya menjadi subur dan dapat ditanami.[6]

Pada tahun 1816, Kapten Quirijn Maurits Rudolph Ver Huell mengaku melihat Landhuis Tandjong West dari sisi timur Sungai Ciliwung saat mengunjungi Landhuis Tandjong Oost. Ver Huell mendeskripsikan bahwa "berdiri di tepi sungai, Landhuis Tanjong-West dikelilingi oleh kebun kelapa... di bawahnya terbentang padang rumput hijau yang indah, yang tertutup oleh banyaknya hewan ternak yang merumput, di sana-sini terdapat sekelompok pohon asam yang gelap - di latar depan, terdapat alam terkaya yang bisa dibayangkan".[6] Pengakuan Ver Huell tersebut pun mengindikasikan dekatnya jarak antara Landhuis Tandjong West dengan Landhuis Tandjong Oost.[6]

Pada tahun 1873, jalur rel Batavia-Buitenzorg resmi dibuka, sehingga mengubah moda transportasi utama di Tandjong West, dari sungai menjadi rel kereta api.[6]

Abad ke-20 - sekarang

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1901, di peta Lenteng Agung, rumah kongsi sebagaimana yang dideskripsikan oleh Ver Huell masih eksis, yakni terletak di dekat Landhuis Tandjong Oost. Peta tersebut mengindikasikan bahwa Landhuis Tandjong West terletak di ujung tenggara dari Jalan Poltangan Raya, yang bertemu dengan Jalan Nangka.[9]

Pada awal abad ke-20, tanah partikelir Tandjong West dimiliki oleh N. V. Landbouw Maatschappij Tandjong West, yang dipimpin oleh Tan Liok Tiauw.[10][11]

Pada tahun 1932, rumah kongsi beserta menara gerbangnya tidak lagi eksis, walaupun lansekap sebagaimana yang dideskripsikan oleh Ver Huell belum berubah.[12] Lahan bekas lokasi Landhuis Tandjong West sebagaimana yang digambarkan di peta tahun 1901 kini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan digunakan sebagai lokasi Puskesmas Tanjung Barat. Kini, tidak ada lagi bekas Landhuis Tandjong West maupun lahan peternakannya yang masih tersisa.

Angkutan kota

[sunting | sunting sumber]

Beberapa angkutan kota yang melewati kelurahan Tanjung Barat antara lain:

  1. Kopaja: S 616 Cipedak-Blok M, S 606 Srengseng Sawah-Pasar Minggu, S 63 Depok-Blok M
  2. Mayasari Bakti: Patas AC 81 Depok–Kalideres, Patas AC 82 Depok-Tanjung Priok, Patas AC 84 Depok-Pulo Gadung
  3. Bianglala: Patas AC 102 Depok-Tanah Abang, Patas AC 143 Depok-Grogol
  4. PPD: Patas P 43 Depok-Pasar Baru, Patas P 54 Depok-Grogol, Patas AC 15 Depok-Kota
  5. Steady Safe: Patas AC 46 Depok-Tanah Abang, Patas AC 48 Depok-Grogol, Patas AC 86 Depok-Kota
  6. Deborah: Kalideres-Depok, Lebak Bulus-Depok
  7. Miniarta: Depok-Pasar Minggu
  8. Angkot: 129 Mekarsari-Pasar Minggu
  9. KWK: T 19 Depok-Kp. Rambutan, S 15 Pasar Minggu-Cijantung, S 15 A Ragunan-Pinang Ranti
  10. Transjakarta: UI Depok-Manggarai, UI Depok - Lebak Bulus dan Kalibata - Cipedak
  11. Bis Sekolah

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Kode pos kelurahan ini secara pasti sejak Maret 2012.
  2. ^ Luas wilayah menurut pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan
  3. ^ Kepadatan penduduk menurut pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan
  4. ^ Akhir Matua Harahap (July 2017). "Sejarah Kota Depok (17): Sejarah Tanjung Barat, Tandjong West Tetangga Depok di Westerweg; Bagaikan Frisia Timur, Howdy!". Poestaha Depok. Blogspot. Diakses tanggal November 1, 2017. 
  5. ^ Rach, Johannes (1780). "Gezicht toren landgoed Tanjong West". Atlas of Mutual Heritage. Atlas of Mutual Heritage. Diakses tanggal November 1, 2017. 
  6. ^ a b c d e van de Wall 1932, hlm. 31-2.
  7. ^ Groninger courant, 30-09-1803
  8. ^ Javasche courant, 13-10-1838
  9. ^ Batavia Topographisch Bureau 1901.
  10. ^ "Tandjong West Landbouw". Colonial Business Indonesia (dalam bahasa Inggris). Leiden University. Diakses tanggal 25 February 2018. 
  11. ^ Dutch East Indies Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel (1918). Korte berichten voor landbouw, nijverheid en handel (dalam bahasa Belanda). Batavia. 
  12. ^ van de Wall 1932, hlm. 32.
  • Batavia Topographisch Bureau (1901). Lenteng Agoeng: herzien in het jaar 1900 [Lenteng Agung in 1900] (Peta). 1:20000 (dalam bahasa Belanda). Batavia: Batavia Topographisch Bureau. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-16. Diakses tanggal 2022-06-25. 
  • van de Wall, V. I. (1932). Indische Landhuizen en Hun Geschiedenis [Indies Country Houses and Their History]. Batavia: Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen bij G. Kolff & Co. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

6°18′08″S 106°51′01″E / 6.302325°S 106.850414°E / -6.302325; 106.850414