Lompat ke isi

Anilin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{pindah ke|anilina}}
[[File:Anilin.png|thumb|319x319px|Senyawa Anilin]]
{{Chembox
=== Pengertian ===
| verifiedrevid = 443390967
Anilin merupakan senyawa organic dengan komposisi C6H7N yang termasuk kedalam senyawa aromatic, dengan bantuan doping asam aniline dapat menjadi bahan konduktor dengan nilai konduktivitas tertentu.<ref name="Anilin">HAR. Fachry, Edy Santoso dan Harisena Febriadi. Pembuatan Bahan Konduktor Melalui Proses Polimerisasi Anilin. Jurnal Teknik Kimia UNSRI. 1. 2005</ref> Panjang gelombang maksimal anilin adalah 230 nm. Hal ini disebabkan pasangan elektron menyendiri pada NH2 yang berinteraksi denagn elektron cincin untuk meningkatkan densitas elektron di keseluruhan cincin, terutama pada posisi orto dan para dari cincin.<ref name="lambda">HAR. Donald Cairns. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 152. 2004</ref> Anilin merupakan bahan kimia yang dapat dibuat dari beberapa macam cara dan bahan, serta dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk kimia. Di dalam era industrialisasi saat ini anilin mempunyai peranan penting dan banyak digunakan sebagai zat pewarna dan karet sintetis dalam dunia industri.
| Name = Anilin
| ImageFileL1 = Aniline.svg
| ImageNameL1 = Aniline
| ImageFileR1 = Aniline-3D-vdW.png
| ImageSizeR1 = 150px
| ImageNameR1 = Aniline
| ImageFile2 = Aniline-xtal-3D-vdW.png
| ImageName2 = Space-filling model of solid aniline
| IUPACName = Fenilamina
| OtherNames = Aminobenzena<br/>Benzenamina
| Section1 = {{Chembox Identifiers
| DrugBank_Ref = {{drugbankcite|correct|drugbank}}
| DrugBank = DB06728
| ChEBI_Ref = {{ebicite|correct|EBI}}
| ChEBI = 17296
| SMILES = Nc1ccccc1
| ChEMBL_Ref = {{ebicite|correct|EBI}}
| ChEMBL = 538
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|correct|chemspider}}
| ChemSpiderID = 5889
| UNII_Ref = {{fdacite|correct|FDA}}
| UNII = SIR7XX2F1K
| KEGG_Ref = {{keggcite|correct|kegg}}
| KEGG = C00292
| InChI = 1/C6H7N/c7-6-4-2-1-3-5-6/h1-5H,7H2
| InChIKey = PAYRUJLWNCNPSJ-UHFFFAOYAP
| SMILES1 = c1ccc(cc1)N
| StdInChI_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChI = 1S/C6H7N/c7-6-4-2-1-3-5-6/h1-5H,7H2
| StdInChIKey_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChIKey = PAYRUJLWNCNPSJ-UHFFFAOYSA-N
| CASNo = 62-53-3
| CASNo_Ref = {{cascite|correct|CAS}}
}}
| Section2 = {{Chembox Properties
| Formula = C<sub>6</sub>H<sub>5</sub>NH<sub>2</sub>
| MolarMass = 93.13 g/mol
| Appearance = cairan tak berwarna atau kuning
| Density = 1.0217 g/mL, cairan
| Solubility = 3.6 g/100 mL pada 20&nbsp;°C
| SolubleOther =
| Solvent = [[metanol]]
| MeltingPtC = -6.3
| BoilingPtC = 184.13
| pKb = 9.13<ref>"Petrucci, Ralph H. General Chemistry: Principles and Modern Applications. Toronto, Ont.: Pearson Canada, 2011. 710. Print"</ref>
| pKa =
| Viscosity = 3.71 [[Poise|cP]] (3.71&nbsp;[[pascal sekon|mPa·s]] pada 25&nbsp;°C
}}
| Section4 = {{Chembox Thermochemistry
| DeltaHf =
| DeltaHc = -3394 kJ/mol
| Entropy =
}}
| Section7 = {{Chembox Hazards
| EUClass = Beracun ('''T''')<br />[[Karsinogen|Carc. Cat. 3]]<br />[[Mutagen|Muta. Cat. 3]]<br />Berbahaya untuk<br />lingkungan ('''N''')
| NFPA-H = 3
| NFPA-F = 2
| NFPA-R =
| RPhrases = {{R23/24/25}} {{R40}} {{R41}} {{R43}} {{R48/23/24/25}} {{R68}} {{R50}}
| SPhrases = {{S1/2}} {{S26}} {{S27}} {{S36/37/39}} {{S45}} {{S46}} {{S61}} {{S63}}
| FlashPtC = 70
| AutoignitionC = 770
}}
| Section8 = {{Chembox Related
| Function = [[aromatik amina]]
| OtherFunctn = [[1-Naftilamina]]<br />[[2-Naftilamina]]
| OtherCpds = [[Fenilhidrazin]]<br />[[Nitrosobenzena]]<br />[[Nitrobenzena]]
}}
}}


'''Anilin''' merupakan [[senyawa organik]] dengan [[rumus kimia|rumus]] C<sub>6</sub>H<sub>5</sub>NH<sub>2</sub> yang termasuk kedalam [[senyawa aromatik]], dengan bantuan doping asam anilin dapat menjadi bahan konduktor dengan nilai konduktivitas tertentu.<ref name="Anilin">HAR. Fachry, Edy Santoso dan Harisena Febriadi. Pembuatan Bahan Konduktor Melalui Proses Polimerisasi Anilin. Jurnal Teknik Kimia UNSRI. 1. 2005</ref> [[Panjang gelombang]] maksimal anilin adalah 230&nbsp;nm. Hal ini disebabkan pasangan [[elektron]] menyendiri pada NH<sub>2</sub> yang berinteraksi dengan elektron cincin untuk meningkatkan densitas elektron di keseluruhan cincin, terutama pada posisi orto dan para dari cincin.<ref name="lambda">HAR. Donald Cairns. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 152. 2004</ref> Anilin merupakan bahan kimia yang dapat dibuat dari beberapa macam cara dan bahan, serta dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk kimia. Di dalam era industrialisasi saat ini anilin mempunyai peranan penting dan banyak digunakan sebagai [[zat pewarna]] dan [[karet sintetis]] dalam dunia industri.
=== Proses Pembuatan ===

== Sejarah ==
Anilin pertama kali diisolasi dari distilasi destruktif indigo pada tahun 1826 oleh Otto Unverdorben, yang menamainya kristal. Pada tahun 1834, Friedrich Runge (Pogg. Ann;., 1834, 31, hal 65 32, hal 331) terisolasi dari tar batubara zat yang menghasilkan warna biru yang indah pada pengobatan dengan klorida kapur, yang bernama kyanol atau cyanol Pada tahun 1841, CJ Fritzsche menunjukkan bahwa, dengan memperlakukan indigo dengan potas api, itu menghasilkan minyak, yang ia beri nama anilina, dari nama spesifik dari salah satu-menghasilkan tanaman nila, dari Portugis anil "yang semak indigo" dari bahasa Arab an- nihil "nila" asimilasi dari al-nihil, dari nila Persia, dari nili "indigo" dengan Indigofera anil, anil yang berasal dari Sanskerta (नीली) yakni biru tua, nila, dan pabrik nila. Tentang waktu yang sama NN Zinin menemukan bahwa, untuk mengurangi nitrobenzena, dasar terbentuk, yang ia beri nama benzidam. Agustus Wilhelm von Hofmann menyelidiki zat tersebut-siap dengan berbagai cara, dan terbukti mereka menjadi identik (1855), dan sejak itu mereka mengambil tempat mereka sebagai satu tubuh, dengan nama atau Fenilamin anilin.

Nilai komersial besar anilin adalah karena kesiapan dengan yang menghasilkan, langsung atau tidak langsung, zat warna. Penemuan ungu muda tahun 1856 oleh [[William Henry Perkin]] adalah yang pertama dari serangkaian serangkaian luas pengolahan bahan celup, seperti fuchsine, safranine dan induline. Its industri skala digunakan pertama dalam pembuatan mauveine, sebuah ungu pewarna ditemukan pada 1856 oleh Hofmann siswa William Henry Perkin. Pada saat itu penemuan mauveine, anilin merupakan senyawa laboratorium mahal, tetapi segera disiapkan "oleh ton" menggunakan proses yang sebelumnya ditemukan oleh Antoine Béchamp. Industri pewarna sintetis tumbuh pesat sebagai pewarna anilin baru berbasis ditemukan pada tahun 1850-an dan 1860-an.

== Proses Pembuatan ==
Proses pembuatan anilin dapat dilakukan melalui berbagai macam proses antara lain :
Proses pembuatan anilin dapat dilakukan melalui berbagai macam proses antara lain :


1. Aminasi Chlorobenzen
=== Aminasi Chlorobenzen ===


Pada proses aminasi chlorobenzen menggunakan zat pereaksi amoniak cair, dalam fasa cair dengan katalis Tembaga Oxide dipanaskan akan menghasilkan 85 - 90 % anilin. Sedangkan katalis yang aktif untuk reaksi ini adalah Tembaga Khlorid yang terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium khlorid dengan Tembaga Oxide. Mula - mula amoniak cair dimasukkan ke dalam mixer dan pada saat bersamaan chlorobenzen dimasukkan pula, tekanan di dalam mixer adalah 200 atm. Dari mixer campuran chlorobenzen dengan amoniak dilewatkan ke preheater kemudian masuk ke reaktor dengan suhu reaksi 235 °C dan tekanan 200 atm. Pada reaksi ini ammonia cair yang digunakan adalah berlebihan. Dengan menggunakan katalis tertentu, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Pada proses aminasi chlorobenzen menggunakan zat pereaksi amoniak cair, dalam fasa cair dengan katalis Tembaga Oxide dipanaskan akan menghasilkan 85 - 90 % anilin. Sedangkan katalis yang aktif untuk reaksi ini adalah Tembaga Khlorid yang terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium khlorid dengan Tembaga Oxide. Mula - mula amoniak cair dimasukkan ke dalam mixer dan pada saat bersamaan chlorobenzen dimasukkan pula, tekanan di dalam mixer adalah 200 atm. Dari mixer campuran chlorobenzen dengan amoniak dilewatkan ke preheater kemudian masuk ke reaktor dengan suhu reaksi 235&nbsp;°C dan tekanan 200 atm. Pada reaksi ini ammonia cair yang digunakan adalah berlebihan. Dengan menggunakan katalis tertentu, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
C6H5Cl + 2 NH3 ===> C6H5NH2+ NH4Cl
C6H5Cl + 2 NH3 ===> C6H5NH2+ NH4Cl
Pada proses aminasi chlorobenzen, hasil yang diperoleh berupa nitro anilin dengan yield yang dihasilkan adalah 96 % ( Groggins, 1958 ).
Pada proses aminasi chlorobenzen, hasil yang diperoleh berupa nitro anilin dengan yield yang dihasilkan adalah 96 % ( Groggins, 1958 ).


=== Reduksi Nitrobenzena ===
2. Reduksi Nitrobenzen


a. Reduksi fasa cair
a. Reduksi fasa cair
Untuk fasa cair, nitrobenzen direduksi dengan hidrogen dalam suasana asam ( HCl ) serta adanya iron boring, dengan suhu sekitar 135 - 170 °C dan tekanan antara 50 - 500 atm, dimana asam ini akan mengikat oksigen sehingga akan terbentuk air, dengan bantuan katalis Fe2O3 reaksinya sebagai berikut :
Untuk fasa cair, nitrobenzen direduksi dengan hidrogen dalam suasana asam ( HCl ) serta adanya iron boring, dengan suhu sekitar 135 - 170&nbsp;°C dan tekanan antara 50 - 500 atm, dimana asam ini akan mengikat oksigen sehingga akan terbentuk air, dengan bantuan katalis Fe2O3 reaksinya sebagai berikut :

4 C6H5NO2 + 11 H2 ===> 4 C6H5NH2 + 8 H2O
4 C6H5NO2 + 11 H2 ===> 4 C6H5NH2 + 8 H2O
( Faith and Keyes, DB, 1957 )
(Faith and Keyes, DB, 1957)


Proses reduksi dalam fasa cair sudah tidak digunakan lagi karena tekanan yang digunakan tinggi sehingga kurang effisien dari segi ekonomis dan teknis. Yield yang dihasilkan adalah 95 %( John Wiley and Sons. Inc, 1957 ).
Proses reduksi dalam fasa cair sudah tidak digunakan lagi karena tekanan yang digunakan tinggi sehingga kurang effisien dari segi ekonomis dan teknis. Yield yang dihasilkan adalah 95 %( John Wiley and Sons. Inc, 1957 ).


b. Reduksi fasa gas
b. Reduksi fasa gas
Proses pembuatan anilin dari reduksi nitrobenzen dalam fasa gas, sebagai pereduksi adalah gas hidrogen dan untuk mempercepat reaksi dibantu dengan katalisator Nikel Oksid, reaksinya sebagai berikut :
Proses pembuatan anilin dari reduksi nitrobenzen dalam fasa gas, sebagai pereduksi adalah gas hidrogen dan untuk mempercepat reaksi dibantu dengan katalisator Nikel Oksid, reaksinya sebagai berikut :


C6H5NO2 + 3 H2 ===> C6H5NH2 + 2H2O
C6H5NO2 + 3 H2 ===> C6H5NH2 + 2H2O


Pada proses reduksi fasa gas dengan suhu didalam reaktor sekitar 275 - 350 °C dan tekanan 1,4 atm, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis karena mengeluarkan panas. Yield yang dihasilkan pada prosese ini adalah 98 % dan kemurnian dari hasil ( anilin ) yang tinggi ini ( 99 % ) mengakibatkan anilin dari segi komersial dapat digunakan (Faith and Keyes, DB, 1957).
Pada proses reduksi fasa gas dengan suhu di dalam reaktor sekitar 275 - 350&nbsp;°C dan tekanan 1,4 atm, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis karena mengeluarkan panas. Yield yang dihasilkan pada prosese ini adalah 98 % dan kemurnian dari hasil ( anilin ) yang tinggi ini ( 99 % ) mengakibatkan anilin dari segi komersial dapat digunakan (Faith and Keyes, DB, 1957).


=== Penggunaan Analin ===
== Penggunaan Anilin ==
[[File:Anilin aus Phenol.svg|thumb|558x558px|Reaksi Pembuatan Anilin dari Fenol]]
[[Berkas:Anilin aus Phenol.svg|jmpl|558x558px|Reaksi Pembuatan Anilin dari Fenol]]
a. Bahan bakar roket.
a. Bahan bakar roket.


b. Pembuatan zat warna diazo.
b. Pembuatan zat warna diazo.


c. Obat-obatan
c. Obat-obatan


d. Bahan peledak.
d. Bahan peledak.


=== Sifat Kimia & Fisika Anilin ===
=== Sifat Kimia & Fisika Anilin ===
[[File:Anilin aus Nitrobenzol.svg|thumb|558x558px|Pembuatan Anilin dari Nitrobenzol]]
[[Berkas:Anilin aus Nitrobenzol.svg|jmpl|558x558px|Pembuatan Anilin dari Nitrobenzol]]
# '''Sifat Kimia Anilin<ref name="sifat kimia">HAR. Kirk, R.E and Othmer, D.F. Encyclopedia of Chemical Tecnology. The Interscience Encyclopedia Inc. 1997</ref>'''
1. Sifat Fisika Anilin
* Larut pada pelarut organik dengan baik, larut pada air dengan tingkat kelarutan 3,5 % pada 25 C

* Anilin adalah basa lemah (Kb = 3,8 x 10^ -10)
· Berupa zat cair seperti minyak
* Halogenasi senyawa anilin dengan brom dalam larutan sangat encer menghasilkan endapan 2,4,6 tribromanilin; sedangkan halogenasi dengan klorin menghasilkan trikloroanilin

* Anilin beraksi dengan gliserol membentuk quinoline dengan adanya nitrobenzen dan asam sulfat
· Sukar larut dalam air
* Anilin bereaksi dengan hidrogen peroksida dan arctonitril dalam larutan metanol membentuk azoxybenzene

* Hidrogenasi anilin dengan menggunakan brom menghasilkan 2,4,6 tribromoanilin
· Beracun

· Titik didih 184oC

· Titik leleh -6oC

· Berat molekul 93

· Berat jenis 1.02 gr/ml

· Indeks bias 1.58

2. Sifat Kimia Anilin

· Bersifat basa sangat lemah


# '''Sifat Fisika Anilin'''
· Anilin dapat bereaksi dengan asam membentuk garam – garamnya


== Referensi ==
· Anilin dapat bereaksi dengan H2SO4 membentuk anilin monosulfat dan anilin monosulfat jika dipanaskan berubah menjadi asam sulfonat
:{{1911}}
<references/>


=== Sejarah Anilin ===
== Pranala luar ==
{{commons|Aniline|Aniline}}
Anilin pertama kali diisolasi dari distilasi destruktif indigo pada tahun 1826 oleh Otto Unverdorben, yang menamainya kristal. Pada tahun 1834, Friedrich Runge (Pogg. Ann;., 1834, 31, hal 65 32, hal 331) terisolasi dari tar batubara zat yang menghasilkan warna biru yang indah pada pengobatan dengan klorida kapur, yang bernama kyanol atau cyanol Pada tahun 1841, CJ Fritzsche menunjukkan bahwa, dengan memperlakukan indigo dengan potas api, itu menghasilkan minyak, yang ia beri nama anilina, dari nama spesifik dari salah satu-menghasilkan tanaman nila, dari Portugis anil "yang semak indigo" dari bahasa Arab an- nihil "nila" asimilasi dari al-nihil, dari nila Persia, dari nili "indigo" dengan Indigofera anil, anil yang berasal dari Sansekerta नीली nila, biru tua, nila, dan pabrik nila. Tentang waktu yang sama NN Zinin menemukan bahwa, untuk mengurangi nitrobenzena, dasar terbentuk, yang ia beri nama benzidam. Agustus Wilhelm von Hofmann menyelidiki zat tersebut-siap dengan berbagai cara, dan terbukti mereka menjadi identik (1855), dan sejak itu mereka mengambil tempat mereka sebagai satu tubuh, dengan nama atau Fenilamin anilin.
* [http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0011.htm International Chemical Safety Card 0011]
Nilai komersial besar anilin adalah karena kesiapan dengan yang menghasilkan, langsung atau tidak langsung, zat warna. Penemuan ungu muda tahun 1856 oleh William Henry Perkin adalah yang pertama dari serangkaian serangkaian luas pengolahan bahan celup, seperti fuchsine, safranine dan induline. Its industri skala digunakan pertama dalam pembuatan mauveine, sebuah ungu pewarna ditemukan pada 1856 oleh Hofmann siswa William Henry Perkin. Pada saat itu penemuan mauveine, anilin merupakan senyawa laboratorium mahal, tapi segera disiapkan "oleh ton" menggunakan proses yang sebelumnya ditemukan oleh Antoine Béchamp. Industri pewarna sintetis tumbuh pesat sebagai pewarna anilin baru berbasis ditemukan di tahun 1850-an dan 1860-an.
* [http://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd0033.html CDC - NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazrds]
Yes (verify) (what is: Yes/?)
* [http://www.abc.chemistry.bsu.by/vi/aniline_electropolymerisation.htm Aniline electropolymerisation]
Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 °C (77 °F), 100 kPa)
* {{ChemID|62-53-3}}
Infobox references
{{Authority control}}


[[Kategori:Anilina| ]]
{{uncategorized|date=Januari 2014}}
[[Kategori:Pewarna]]
<references />
[[Kategori:Polutan udara berbahaya]]
[[Kategori:Amina]]
[[Kategori:Senyawa aromatik]]

Revisi terkini sejak 8 Juni 2024 14.10

Anilin
Aniline
Aniline
Aniline
Aniline
Space-filling model of solid aniline
Nama
Nama IUPAC
Fenilamina
Nama lain
Aminobenzena
Benzenamina
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChEMBL
ChemSpider
DrugBank
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/C6H7N/c7-6-4-2-1-3-5-6/h1-5H,7H2 YaY
    Key: PAYRUJLWNCNPSJ-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/C6H7N/c7-6-4-2-1-3-5-6/h1-5H,7H2
    Key: PAYRUJLWNCNPSJ-UHFFFAOYAP
  • Nc1ccccc1
  • c1ccc(cc1)N
Sifat
C6H5NH2
Massa molar 93.13 g/mol
Penampilan cairan tak berwarna atau kuning
Densitas 1.0217 g/mL, cairan
Titik lebur −63 °C (−81 °F; 210 K)
Titik didih 18.413 °C (33.175 °F; 18.686 K)
3.6 g/100 mL pada 20 °C
Kebasaan (pKb) 9.13[1]
Viskositas 3.71 cP (3.71 mPa·s pada 25 °C
Termokimia
Entalpi
pembakaran
standar
ΔcHo298
-3394 kJ/mol
Bahaya
Beracun (T)
Carc. Cat. 3
Muta. Cat. 3
Berbahaya untuk
lingkungan (N)
Frasa-R R23/24/25 R40 R41 R43 R48/23/24/25 R68 R50
Frasa-S (S1/2) S26 S27 S36/37/39 S45 S46 S61 S63
Titik nyala 70 °C (158 °F; 343 K)
Senyawa terkait
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Anilin merupakan senyawa organik dengan rumus C6H5NH2 yang termasuk kedalam senyawa aromatik, dengan bantuan doping asam anilin dapat menjadi bahan konduktor dengan nilai konduktivitas tertentu.[2] Panjang gelombang maksimal anilin adalah 230 nm. Hal ini disebabkan pasangan elektron menyendiri pada NH2 yang berinteraksi dengan elektron cincin untuk meningkatkan densitas elektron di keseluruhan cincin, terutama pada posisi orto dan para dari cincin.[3] Anilin merupakan bahan kimia yang dapat dibuat dari beberapa macam cara dan bahan, serta dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk kimia. Di dalam era industrialisasi saat ini anilin mempunyai peranan penting dan banyak digunakan sebagai zat pewarna dan karet sintetis dalam dunia industri.

Anilin pertama kali diisolasi dari distilasi destruktif indigo pada tahun 1826 oleh Otto Unverdorben, yang menamainya kristal. Pada tahun 1834, Friedrich Runge (Pogg. Ann;., 1834, 31, hal 65 32, hal 331) terisolasi dari tar batubara zat yang menghasilkan warna biru yang indah pada pengobatan dengan klorida kapur, yang bernama kyanol atau cyanol Pada tahun 1841, CJ Fritzsche menunjukkan bahwa, dengan memperlakukan indigo dengan potas api, itu menghasilkan minyak, yang ia beri nama anilina, dari nama spesifik dari salah satu-menghasilkan tanaman nila, dari Portugis anil "yang semak indigo" dari bahasa Arab an- nihil "nila" asimilasi dari al-nihil, dari nila Persia, dari nili "indigo" dengan Indigofera anil, anil yang berasal dari Sanskerta (नीली) yakni biru tua, nila, dan pabrik nila. Tentang waktu yang sama NN Zinin menemukan bahwa, untuk mengurangi nitrobenzena, dasar terbentuk, yang ia beri nama benzidam. Agustus Wilhelm von Hofmann menyelidiki zat tersebut-siap dengan berbagai cara, dan terbukti mereka menjadi identik (1855), dan sejak itu mereka mengambil tempat mereka sebagai satu tubuh, dengan nama atau Fenilamin anilin.

Nilai komersial besar anilin adalah karena kesiapan dengan yang menghasilkan, langsung atau tidak langsung, zat warna. Penemuan ungu muda tahun 1856 oleh William Henry Perkin adalah yang pertama dari serangkaian serangkaian luas pengolahan bahan celup, seperti fuchsine, safranine dan induline. Its industri skala digunakan pertama dalam pembuatan mauveine, sebuah ungu pewarna ditemukan pada 1856 oleh Hofmann siswa William Henry Perkin. Pada saat itu penemuan mauveine, anilin merupakan senyawa laboratorium mahal, tetapi segera disiapkan "oleh ton" menggunakan proses yang sebelumnya ditemukan oleh Antoine Béchamp. Industri pewarna sintetis tumbuh pesat sebagai pewarna anilin baru berbasis ditemukan pada tahun 1850-an dan 1860-an.

Proses Pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Proses pembuatan anilin dapat dilakukan melalui berbagai macam proses antara lain :

Aminasi Chlorobenzen

[sunting | sunting sumber]

Pada proses aminasi chlorobenzen menggunakan zat pereaksi amoniak cair, dalam fasa cair dengan katalis Tembaga Oxide dipanaskan akan menghasilkan 85 - 90 % anilin. Sedangkan katalis yang aktif untuk reaksi ini adalah Tembaga Khlorid yang terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium khlorid dengan Tembaga Oxide. Mula - mula amoniak cair dimasukkan ke dalam mixer dan pada saat bersamaan chlorobenzen dimasukkan pula, tekanan di dalam mixer adalah 200 atm. Dari mixer campuran chlorobenzen dengan amoniak dilewatkan ke preheater kemudian masuk ke reaktor dengan suhu reaksi 235 °C dan tekanan 200 atm. Pada reaksi ini ammonia cair yang digunakan adalah berlebihan. Dengan menggunakan katalis tertentu, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : C6H5Cl + 2 NH3 ===> C6H5NH2+ NH4Cl Pada proses aminasi chlorobenzen, hasil yang diperoleh berupa nitro anilin dengan yield yang dihasilkan adalah 96 % ( Groggins, 1958 ).

Reduksi Nitrobenzena

[sunting | sunting sumber]

a. Reduksi fasa cair Untuk fasa cair, nitrobenzen direduksi dengan hidrogen dalam suasana asam ( HCl ) serta adanya iron boring, dengan suhu sekitar 135 - 170 °C dan tekanan antara 50 - 500 atm, dimana asam ini akan mengikat oksigen sehingga akan terbentuk air, dengan bantuan katalis Fe2O3 reaksinya sebagai berikut :

4 C6H5NO2 + 11 H2 ===> 4 C6H5NH2 + 8 H2O (Faith and Keyes, DB, 1957)

Proses reduksi dalam fasa cair sudah tidak digunakan lagi karena tekanan yang digunakan tinggi sehingga kurang effisien dari segi ekonomis dan teknis. Yield yang dihasilkan adalah 95 %( John Wiley and Sons. Inc, 1957 ).

b. Reduksi fasa gas Proses pembuatan anilin dari reduksi nitrobenzen dalam fasa gas, sebagai pereduksi adalah gas hidrogen dan untuk mempercepat reaksi dibantu dengan katalisator Nikel Oksid, reaksinya sebagai berikut :

C6H5NO2 + 3 H2 ===> C6H5NH2 + 2H2O

Pada proses reduksi fasa gas dengan suhu di dalam reaktor sekitar 275 - 350 °C dan tekanan 1,4 atm, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis karena mengeluarkan panas. Yield yang dihasilkan pada prosese ini adalah 98 % dan kemurnian dari hasil ( anilin ) yang tinggi ini ( 99 % ) mengakibatkan anilin dari segi komersial dapat digunakan (Faith and Keyes, DB, 1957).

Penggunaan Anilin

[sunting | sunting sumber]
Reaksi Pembuatan Anilin dari Fenol

a. Bahan bakar roket.

b. Pembuatan zat warna diazo.

c. Obat-obatan

d. Bahan peledak.

Sifat Kimia & Fisika Anilin

[sunting | sunting sumber]
Pembuatan Anilin dari Nitrobenzol
  1. Sifat Kimia Anilin[4]
  • Larut pada pelarut organik dengan baik, larut pada air dengan tingkat kelarutan 3,5 % pada 25 C
  • Anilin adalah basa lemah (Kb = 3,8 x 10^ -10)
  • Halogenasi senyawa anilin dengan brom dalam larutan sangat encer menghasilkan endapan 2,4,6 tribromanilin; sedangkan halogenasi dengan klorin menghasilkan trikloroanilin
  • Anilin beraksi dengan gliserol membentuk quinoline dengan adanya nitrobenzen dan asam sulfat
  • Anilin bereaksi dengan hidrogen peroksida dan arctonitril dalam larutan metanol membentuk azoxybenzene
  • Hidrogenasi anilin dengan menggunakan brom menghasilkan 2,4,6 tribromoanilin
  1. Sifat Fisika Anilin

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Public Domain Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikChisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press. 
  1. ^ "Petrucci, Ralph H. General Chemistry: Principles and Modern Applications. Toronto, Ont.: Pearson Canada, 2011. 710. Print"
  2. ^ HAR. Fachry, Edy Santoso dan Harisena Febriadi. Pembuatan Bahan Konduktor Melalui Proses Polimerisasi Anilin. Jurnal Teknik Kimia UNSRI. 1. 2005
  3. ^ HAR. Donald Cairns. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 152. 2004
  4. ^ HAR. Kirk, R.E and Othmer, D.F. Encyclopedia of Chemical Tecnology. The Interscience Encyclopedia Inc. 1997

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]