Chairun Nissa: Perbedaan antara revisi
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
|||
(39 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
| |
|name = Chairun Nissa |
||
| |
|image = |
||
| alt = |
|||
| |
|alt = |
||
|caption = Chairun Nissa |
|||
| birth_name = |
|||
| birth_date = 3 Desember 1984 |
|birth_name = |
||
|birth_date = 3 Desember 1984 |
|||
| |
|birth_place = [[Jakarta]], Indonesia |
||
| |
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (death date then birth date) --> |
||
| |
|death_place = |
||
| |
|nationality = Indonesia |
||
| |
|known_for = Sutradara film |
||
| |
|occupation = Sutradara |
||
| |
|alma_mater = [[Institut Kesenian Jakarta]] |
||
}} |
}} |
||
'''''Chairun Nissa''''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|3|12|1984}}) adalah seorang sutradara [[film]] dari [[Indonesia]].<ref name="Chairun Nissa">http://www.tempo.co/read/news/2011/01/16/004306622/Dibantu-Tuhan Tempo.co]</ref> |
|||
'''Chairun Nissa''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|3|12|1984}}) adalah sutradara [[film]] [[Indonesia]].<ref name="Chairun Nissa">{{Cite web |url=http://www.tempo.co/read/news/2011/01/16/004306622/Dibantu-Tuhan |title=Tempo.co |access-date=2013-12-17 |archive-date=2013-12-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131217041127/http://www.tempo.co/read/news/2011/01/16/004306622/Dibantu-Tuhan |dead-url=yes }}</ref> lulusan Jurusan Penyutradaraan [[Institut Kesenian Jakarta]]. Ia akrab disapa dengan nama panggilan "Ilun". |
|||
Perempuan yang biasa dipanggil "Ilun" ini lulus dari jurusan Penyutradaraan [[Institut Kesenian Jakarta]] pada tahun 2009. Ketertarikannya pada film telah tumbuh sejak ia kanak-kanak. <ref name="Chairun Nissa Jakpost">http://www.thejakartapost.com/news/2011/01/28/chairun-nissa-behind-scenes.html</ref> |
|||
== Karya dan Penghargaan == |
|||
⚫ | Debut perdananya di festival internasional lewat film fiksi [[Purnama di Pesisir]] atau ''Full Moon'', yang merupakan film tugas akhirnya di [[Institut Kesenian Jakarta]]. Film ini mendapatkan ''Special Jury Mention'' dari ''Rome Independent Film Festival'', Roma, Italia, dan telah diputar di beberapa festival internasional, antara lain ''Rotterdam International Film Festival'', Belanda, serta ''Indonesian Film Festival'' di Melbourne dan Sydney, Australia.<ref name="Chairun Nissa" |
||
⚫ | Debut perdananya di festival internasional lewat film fiksi [[Purnama di Pesisir]] atau ''Full Moon'', yang merupakan film tugas akhirnya di [[Institut Kesenian Jakarta]]. Film ini mendapatkan ''Special Jury Mention'' dari ''Rome Independent Film Festival'', Roma, Italia, dan telah diputar di beberapa festival internasional, antara lain ''Rotterdam International Film Festival'', Belanda, serta ''Indonesian Film Festival'' di Melbourne dan Sydney, Australia.<ref name="Chairun Nissa" /> |
||
Disusul sejumlah karya lainnya, seperti film [[Payung Hitam]] (Black Umbrella) yang diputar di ''Salaya Bangkok Film Festival'', [[Thailand]], dan di ''Flying Broom International Women's Festival'', [[Turki]].<ref name="Payung Hitam">http://hot.detik.com/read/2013/12/11/143728/2438932/1059/1/indonesia-tempat-harta-karun-membuat-film-dokumenter</ref>; juga film [[Chocolate Comedy]] yang diputar pada ajang ''International Documentary Film Festival Amsterdam'' di [[Belanda]]. |
|||
Dalam film-filmnya, ia kerap mengangkat berbagai persoalan sosial, seperti tema korupsi dalam film [[Kita Versus Korupsi]], [[Nol Rupiah]], dan [[Cerita Kami]] yang terangkum dalam [[Film BPK]]; serta tema penggusuran lahan di tepi pantai dalam film [[Purnama di Pesisir]]. |
|||
Tahun 2013 ia menerima beasiswa ''John Darling Fellowship'' sehingga berkesempatan belajar antropologi visual di [[Australian National University]].<ref name="beasiswa John Darling">http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/12/1715022/Dua.Sutradara.Dapat.Beasiswa.ke.Australia kompas.com]</ref> |
|||
Tahun 2013 ia menerima beasiswa ''John Darling Fellowship'' sehingga berkesempatan belajar antropologi visual di [[Australian National University]]. John Darling Fellowship didirikan oleh Sara Darling sebagai kenangan atas suaminya, John Darling, pembuat film dokumenter Australia yang mempersembahkan sebagian besar masa kariernya untuk Indonesia.<ref name="beasiswa John Darling">[http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SM13_026.html]</ref> Pada 2017, dengan membawa proyek dokumenter musik yang sedang ia kembangkan, ia terpilih menjadi satu dari 12 sutradara dokumenter di dunia untuk belajar di American Film Showcase 2017 yang diselenggarakan atas kemitraan antara Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri Amerika, University of Southern California Cinematic arts, dan Asosiasi Dokumenter International dan Film Independen Amerika. |
|||
Bersama [[Sastha Sunu]], editor film senior yang juga ketua ''Indonesian Film Editors'' (INAFEd) dan [[Wini Angraeni]] mendirikan sebuah rumah produksi, PT Sinema Sedap Asia (Sedap Films) pada tahun 2015. Salah satu karyanya yang diproduksi Sedap Films adalah ''web series'' Orkes Moral [[Pengantar Minum Racun]] (OM PMR), "[https://www.youtube.com/playlist?list=PLISf1IvhIyVKCHqgOqET1RxoAwtPMPYvc OM PMR Belum Ada Judul]". |
|||
== Filmografi == |
== Filmografi == |
||
* [[Purnama di Pesisir |
* [[Purnama di Pesisir]] <nowiki/>(film pendek, fiksi) (2009) |
||
* [[Payung Hitam |
* [[Payung Hitam]] <nowiki/>(film pendek, dokumenter) (2011)<ref name="Payung Hitam di Amsterdam">http://hot.detik.com/read/2013/12/11/114854/2438676/1059/film-dokumenter-indonesia-jadi-sorotan-di-amsterdam</ref> |
||
* [[Kita Versus Korupsi]] (omnibus film) (2012) |
|||
* [[ |
* [[Kita Versus Korupsi]] (omnibus film) (2012) |
||
* [[ |
* [[Hi5teria]] <nowiki/>(omnibus film) (2012) |
||
* Laila (film pendek, fiksi) (2012) |
|||
* [[Chocolate Comedy|''Chocolate Comedy'']] (dokumenter)(2013) |
|||
* [[ |
* [[Chocolate Comedy]] (film pendek, dokumenter)(2013) |
||
* [[Nol Rupiah]] (film pendek, fiksi) (2013) |
|||
* [[Cerita Kami]] (terangkum dalam 3 [[Film BPK]]) (2014)<ref name="Cerita Kami"> http://www.beritasatu.com/nasional/161755-dapat-bantuan-usaid-bpk-ri-rilis-3-film-pendek.html</ref> |
|||
* [[ |
* [[Cerita Kami]] (omnibus, dalam 3 [[Film BPK]]) (2014)<ref name="Cerita Kami">http://www.beritasatu.com/nasional/161755-dapat-bantuan-usaid-bpk-ri-rilis-3-film-pendek.html</ref> |
||
* [[Inerie]] (doku-drama) (2014) |
* [[Inerie]] (doku-drama) (2014)<ref name="inerie">http://hot.detik.com/read/2014/01/24/141057/2477226/1059/film-inerie-mengadopsi-keseharian-hingga-bahasa-warga-flores</ref> |
||
* [[Tarian Malam]] (dokumenter)(2014)<ref name="Payung Hitam di Amsterdam"/> |
|||
* [[Masa Sih?]] (film pendek, fiksi) (2014)<ref name="Masa Sih">http://lakilakibaru.or.id/2015/05/masa-sih/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
* [[Kok ke Mana?]] (film pendek, fiksi) (2015)<ref name="Kok">http://senggang.republika.co.id/berita/senggang/film/15/02/12/njnndj-kineforum-gelar-program-film-untuk-kota</ref> |
|||
* [[OM PMR Belum Ada Judul]] episode 1 (web series) (2015) |
|||
* [[OM PMR Belum Ada Judul]] episode 2 (web series) (2015) |
|||
* [[Asa di Kekait Daye]] (film pendek, dokumenter) (2016)<ref name="Asa di Kekait Daye">http://youthproactive.com/youth-programs/memanfaatkan-budaya-lokal-untuk-lawan-korupsi/</ref> |
|||
* [[Potongan]] (dokumenter) (2016)<ref name="Potongan">http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20160323201007-220-119381/mencari-potongan-yang-hilang-dari-lsf/</ref> |
|||
* [[Rumah Siput (film)]] |
|||
*Islands of Faith (Dokumenter) (2018) |
|||
* [[Semes7a]] atau [[Semesta (film)|Semesta]] (dokumenter) (2020) <ref name="Semes7a">https://www.harpersbazaar.co.id/articles/read/1/2020/9337/Mengenal-Tiga-Sosok-Di-Balik-Film-Semesta/</ref> |
|||
* [[Ibu Bumi (Mother Earth)|Ibu Bumi]] (film pendek, dokumenter) (2020)<ref name="Ibu Bumi">https://www.asumsi.co/post/film-dokumenter-ibu-bumi-sorot-partisipasi-generasi-muda-petani-kendeng-melawan-pabrik-semen/</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
*{{id}} [http://www.tempo.co/read/news/2011/01/16/004306622/Dibantu-Tuhan Profil di Tempo] |
|||
⚫ | |||
* {{id}} [http://www.tempo.co/read/news/2011/01/16/004306622/Dibantu-Tuhan Profil di Tempo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131217041127/http://www.tempo.co/read/news/2011/01/16/004306622/Dibantu-Tuhan |date=2013-12-17 }} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
* {{id}} [https://www.youtube.com/channel/UCH0Ensom5qRJfh7ADYz1RXg Sedap Films web series] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Alumni Institut Kesenian Jakarta]] |
[[Kategori:Alumni Institut Kesenian Jakarta]] |
Revisi terkini sejak 8 Desember 2022 05.59
Chairun Nissa | |
---|---|
Lahir | 3 Desember 1984 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Institut Kesenian Jakarta |
Pekerjaan | Sutradara |
Dikenal atas | Sutradara film |
Chairun Nissa (lahir 3 Desember 1984) adalah sutradara film Indonesia.[1] lulusan Jurusan Penyutradaraan Institut Kesenian Jakarta. Ia akrab disapa dengan nama panggilan "Ilun".
Karya dan Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Debut perdananya di festival internasional lewat film fiksi Purnama di Pesisir atau Full Moon, yang merupakan film tugas akhirnya di Institut Kesenian Jakarta. Film ini mendapatkan Special Jury Mention dari Rome Independent Film Festival, Roma, Italia, dan telah diputar di beberapa festival internasional, antara lain Rotterdam International Film Festival, Belanda, serta Indonesian Film Festival di Melbourne dan Sydney, Australia.[1] Disusul sejumlah karya lainnya, seperti film Payung Hitam (Black Umbrella) yang diputar di Salaya Bangkok Film Festival, Thailand, dan di Flying Broom International Women's Festival, Turki.[2]; juga film Chocolate Comedy yang diputar pada ajang International Documentary Film Festival Amsterdam di Belanda.
Dalam film-filmnya, ia kerap mengangkat berbagai persoalan sosial, seperti tema korupsi dalam film Kita Versus Korupsi, Nol Rupiah, dan Cerita Kami yang terangkum dalam Film BPK; serta tema penggusuran lahan di tepi pantai dalam film Purnama di Pesisir.
Tahun 2013 ia menerima beasiswa John Darling Fellowship sehingga berkesempatan belajar antropologi visual di Australian National University. John Darling Fellowship didirikan oleh Sara Darling sebagai kenangan atas suaminya, John Darling, pembuat film dokumenter Australia yang mempersembahkan sebagian besar masa kariernya untuk Indonesia.[3] Pada 2017, dengan membawa proyek dokumenter musik yang sedang ia kembangkan, ia terpilih menjadi satu dari 12 sutradara dokumenter di dunia untuk belajar di American Film Showcase 2017 yang diselenggarakan atas kemitraan antara Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri Amerika, University of Southern California Cinematic arts, dan Asosiasi Dokumenter International dan Film Independen Amerika.
Bersama Sastha Sunu, editor film senior yang juga ketua Indonesian Film Editors (INAFEd) dan Wini Angraeni mendirikan sebuah rumah produksi, PT Sinema Sedap Asia (Sedap Films) pada tahun 2015. Salah satu karyanya yang diproduksi Sedap Films adalah web series Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR), "OM PMR Belum Ada Judul".
Filmografi
[sunting | sunting sumber]- Purnama di Pesisir (film pendek, fiksi) (2009)
- Payung Hitam (film pendek, dokumenter) (2011)[4]
- Kita Versus Korupsi (omnibus film) (2012)
- Hi5teria (omnibus film) (2012)
- Laila (film pendek, fiksi) (2012)
- Chocolate Comedy (film pendek, dokumenter)(2013)
- Nol Rupiah (film pendek, fiksi) (2013)
- Cerita Kami (omnibus, dalam 3 Film BPK) (2014)[5]
- Inerie (doku-drama) (2014)[6]
- Tarian Malam (dokumenter)(2014)[4]
- Masa Sih? (film pendek, fiksi) (2014)[7]
- Kok ke Mana? (film pendek, fiksi) (2015)[8]
- OM PMR Belum Ada Judul episode 1 (web series) (2015)
- OM PMR Belum Ada Judul episode 2 (web series) (2015)
- Asa di Kekait Daye (film pendek, dokumenter) (2016)[9]
- Potongan (dokumenter) (2016)[10]
- Rumah Siput (film)
- Islands of Faith (Dokumenter) (2018)
- Semes7a atau Semesta (dokumenter) (2020) [11]
- Ibu Bumi (film pendek, dokumenter) (2020)[12]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Tempo.co". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-17. Diakses tanggal 2013-12-17.
- ^ http://hot.detik.com/read/2013/12/11/143728/2438932/1059/1/indonesia-tempat-harta-karun-membuat-film-dokumenter
- ^ [1]
- ^ a b http://hot.detik.com/read/2013/12/11/114854/2438676/1059/film-dokumenter-indonesia-jadi-sorotan-di-amsterdam
- ^ http://www.beritasatu.com/nasional/161755-dapat-bantuan-usaid-bpk-ri-rilis-3-film-pendek.html
- ^ http://hot.detik.com/read/2014/01/24/141057/2477226/1059/film-inerie-mengadopsi-keseharian-hingga-bahasa-warga-flores
- ^ http://lakilakibaru.or.id/2015/05/masa-sih/[pranala nonaktif permanen]
- ^ http://senggang.republika.co.id/berita/senggang/film/15/02/12/njnndj-kineforum-gelar-program-film-untuk-kota
- ^ http://youthproactive.com/youth-programs/memanfaatkan-budaya-lokal-untuk-lawan-korupsi/
- ^ http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20160323201007-220-119381/mencari-potongan-yang-hilang-dari-lsf/
- ^ https://www.harpersbazaar.co.id/articles/read/1/2020/9337/Mengenal-Tiga-Sosok-Di-Balik-Film-Semesta/
- ^ https://www.asumsi.co/post/film-dokumenter-ibu-bumi-sorot-partisipasi-generasi-muda-petani-kendeng-melawan-pabrik-semen/
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Profil di Tempo Diarsipkan 2013-12-17 di Wayback Machine.
- (Inggris) Profil di The Jakarta Post
- (Indonesia) Sedap Films web series