Masjid Agung Demak: Perbedaan antara revisi
tanggal pendirian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(66 revisi perantara oleh 40 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox religious building |
{{Infobox religious building |
||
| name = Masjid Agung Demak<br>''مَسْجِد اَڮَوڠ دَمَق'' |
|||
|image = Masjid demak.jpg | 250px |
|||
| image = Masjid_demak.jpg |
|||
⚫ | |||
| image_size = 265px |
|||
|building_name = Masjid Agung Demak |
|||
⚫ | |||
|map_type = Topografi Jawa |
|||
⚫ | |||
|map_size = 250 |
|||
| location = Jalan Sultan Fatah №1, [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Indonesia]] |
|||
|latitude = -6.894695 |
|||
| province = {{flag|Jawa Tengah}} |
|||
|longitude = 110.637602 |
|||
| established = [[1479]] |
|||
|location = Desa [[Kauman, Demak, Demak|Kauman]]<br />[[Demak]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]] |
|||
| architect = [[Sunan Kalijaga]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
| architecture_style = [[Jawa Kuno]]; perpaduan antara bentuk [[Joglo]] dan [[Limasan]] serta sedikit polesan arsitektur [[Persia]] pada keramik |
|||
|architect = |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|architecture_style = Tajug tumpang tiga<ref>{{id}} {{cite web|url=http://karatonsurakarta.com/rumahjawa.html|title=Rumah Jawa|format=html|accessdate=2012-10-9|quote= Bangunan dengan atap bertingkat dalam arsitektur Jawa menunjukan strata sosial.}}</ref> |
|||
⚫ | |||
|groundbreaking = |
|||
⚫ | |||
|year_completed = 1479 |
|||
|construction_cost = |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
|dome_height_outer = |
|||
|dome_dia_outer = |
|||
⚫ | |||
|minaret_height = |
|||
}} |
}} |
||
'''Masjid Agung Demak''' ([[abjad Pegon]]: ''مَسْجِد اَڮَوڠ دَمَق'') adalah salah satu kompleks [[masjid]] tertua yang berada di [[Kabupaten Demak]], [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Masjid ini diyakini dibangun oleh [[Wali Sanga]]–penyebar [[Islam|agama Islam]] di [[Jawa|Pulau Jawa]]–dengan sosok yang paling menonjol [[Sunan Kalijaga]], pada masa penguasa [[Kesultanan Demak]] pertama, [[Raden Patah]] pada abad ke-15.<ref name="FloridaDUP1995">{{cite book |last=Florida |first=Nancy K. |title=Babad Jaka Tingkir: Writing the past, inscribing the future: history as prophesy in colonial Java |location=[[Durham, North Carolina|Durham, N. C.]] |publisher=[[Duke University Press]] |year=1995 |chapter=5: The Demak Mosque: A Construction of Authority |isbn=0-8223-1622-6}}</ref> |
|||
'''Masjid Agung Demak''' adalah salah satu [[mesjid]] tertua yang ada di [[Indonesia]]. Masjid ini terletak di desa Kauman, [[Kabupaten Demak]], [[Jawa Tengah]]. |
|||
Di dalam lokasi kompleks masjid ini, terdapat beberapa makam raja-raja [[Kesultanan Demak]] termasuk di antaranya adalah Raden Patah yang merupakan raja pertama Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat museum–[[Museum Masjid Agung Demak]]–yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya masjid ini.<ref>{{Cite web|date=2016-09-23|title=Masjid Agung Demak – info wisata terbaru|url=http://wisataterbaru.com/wisata-religi/masjid-agung-demak-4.html|website=web.archive.org|access-date=2022-12-22|archive-date=2016-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20160923221557/http://wisataterbaru.com/wisata-religi/masjid-agung-demak-4.html|dead-url=yes}}</ref> |
|||
==Sejarah== |
|||
Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para [[ulama]] (wali) yang menyebarkan [[agama]] [[Islam]] di tanah [[Jawa]] yang disebut dengan [[Walisongo]]. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah [[Raden Patah]], yaitu raja pertama dari [[Kesultanan Demak]] sekitar abad ke-15 Masehi. |
|||
Dindingnya berasal dari keramik [[Vietnam]]. Dengan bentuknya yang berasal dari konvensi ukiran kayu dan [[batu bata]] [[Pulau Jawa|Jawa]], yang dianggap telah dipesan secara khusus. Penggunaan keramik daripada batu dianggap meniru masjid-masjid Persia.<ref>{{Citation |last=Schoppert |first=Peter |first2=Soedarmadji |last2=Damais |name-list-style=amp |first3=Tara |last3=Sosrowardoyo |year=1998 |title=Java Style |location=Tokyo |page=41 |publisher=[[Tuttle Publishing]] |isbn=962-593-232-1 }}</ref> Masjid Agung Demak Ini merupakan Pusat dari Keraton Demak Bintoro dengan ditandai adanya singgasana Majapahit<ref>{{Citation|title=Singgasana Raja Majapahit yang Menjadi Mimbar di Masjid Agung Demak|url=https://20.detik.com/spot-wisata/20210128-210128110/singgasana-raja-majapahit-yang-menjadi-mimbar-di-masjid-agung-demak|accessdate=2024-04-11|language=id-ID|first=Reportase|last=TransTV}}</ref> dan kayu jati Soko Guru, pendopo kerajaan Majapahit yang digunakan di Masjid ini<ref>{{Cite web|title=Keunikan Serambi Masjid Agung Demak, Bikin Takjub!|url=https://investor.id/national/327634/keunikan-serambi-masjid-agung-demak-bikin-takjub|website=investor.id|language=id|access-date=2024-04-11}}</ref>. |
|||
[[Raden Patah]] bersama [[Wali Songo]] mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa [[bulus]]. Ini merupakan ''candra sengkala memet'', dengan arti ''Sarira Sunyi Kiblating Gusti'' yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka. Masjid ini didirikan pada tanggal 1 Shofar. |
|||
== Arsitektur == |
|||
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut ''saka guru''. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai ''saka tatal''. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk [[limas]] yang ditopang delapan tiang yang disebut ''Saka Majapahit''. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung [[candra sengkala]], yang dapat dibaca ''Naga Mulat Salira Wani'', dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H. |
|||
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja [[Kesultanan Demak]] dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat [[Museum Masjid Agung Demak]], yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak. |
|||
Masjid Agung Demak dicalonkan untuk menjadi [[Situs Warisan Dunia UNESCO]] pada tahun [[1995]]. |
|||
==Galeri== |
|||
<gallery> |
|||
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De moskee van Demak TMnr 10016515.jpg|Masjid Agung Demak, akhir abad ke-19 |
|||
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM De moskee van Demak TMnr 60054754.jpg | Masjid Agung Demak, 1920-1939 |
|||
</gallery> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{ |
{{ref-list}} |
||
⚫ | |||
* [http://kotawisataindonesia.com/wisata-religi-masjid-agung-demak '''Wisata Religi Masjid Agung Demak'''] |
|||
{{Masjid di Indonesia}} |
|||
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}} |
|||
{{Masjid-stub}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Masjid di Jawa Tengah|Agung Demak]] |
|||
[[ |
[[Masjid di Indonesia]] |
||
[[Kategori:Arsitektur Jawa]] |
|||
[[Kategori:Arsitektur Islam di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Kabupaten Demak]] |
|||
[[Kategori:Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 23 Agustus 2024 08.57
Masjid Agung Demak مَسْجِد اَڮَوڠ دَمَق | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Provinsi | Jawa Tengah |
Lokasi | |
Lokasi | Jalan Sultan Fatah №1, Demak, Indonesia |
Arsitektur | |
Arsitek | Sunan Kalijaga |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Jawa Kuno; perpaduan antara bentuk Joglo dan Limasan serta sedikit polesan arsitektur Persia pada keramik |
Didirikan | 1479 |
Masjid Agung Demak (abjad Pegon: مَسْجِد اَڮَوڠ دَمَق) adalah salah satu kompleks masjid tertua yang berada di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Masjid ini diyakini dibangun oleh Wali Sanga–penyebar agama Islam di Pulau Jawa–dengan sosok yang paling menonjol Sunan Kalijaga, pada masa penguasa Kesultanan Demak pertama, Raden Patah pada abad ke-15.[1]
Di dalam lokasi kompleks masjid ini, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak termasuk di antaranya adalah Raden Patah yang merupakan raja pertama Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat museum–Museum Masjid Agung Demak–yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya masjid ini.[2]
Dindingnya berasal dari keramik Vietnam. Dengan bentuknya yang berasal dari konvensi ukiran kayu dan batu bata Jawa, yang dianggap telah dipesan secara khusus. Penggunaan keramik daripada batu dianggap meniru masjid-masjid Persia.[3] Masjid Agung Demak Ini merupakan Pusat dari Keraton Demak Bintoro dengan ditandai adanya singgasana Majapahit[4] dan kayu jati Soko Guru, pendopo kerajaan Majapahit yang digunakan di Masjid ini[5].
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Florida, Nancy K. (1995). "5: The Demak Mosque: A Construction of Authority". Babad Jaka Tingkir: Writing the past, inscribing the future: history as prophesy in colonial Java. Durham, N. C.: Duke University Press. ISBN 0-8223-1622-6.
- ^ "Masjid Agung Demak – info wisata terbaru". web.archive.org. 2016-09-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-23. Diakses tanggal 2022-12-22.
- ^ Schoppert, Peter; Damais, Soedarmadji; Sosrowardoyo, Tara (1998), Java Style, Tokyo: Tuttle Publishing, hlm. 41, ISBN 962-593-232-1
- ^ TransTV, Reportase, Singgasana Raja Majapahit yang Menjadi Mimbar di Masjid Agung Demak, diakses tanggal 2024-04-11
- ^ "Keunikan Serambi Masjid Agung Demak, Bikin Takjub!". investor.id. Diakses tanggal 2024-04-11.