Lompat ke isi

Jamiat Kheir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Buhadram (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sejarah pendirian: Perbaikan nama jamiatul kheir menjadi jamiat kheir
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(27 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{notability|date=september 2013}}
{{rapikan}}
{{rapikan}}
[[Berkas:Jamiat kheir sekarang.jpg|300px|thumb|Kantor Jamiat Kheir sekarang]]
[[Berkas:Jamiat kheir School taken from accross the street, July 2008.jpg|300px|jmpl|Kantor Jamiat Kheir sekarang]]
'''Jamiat Kheir''' adalah lembaga swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan dan berperan penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. Berpusat di jalan KH Mas Mansyur 17, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
'''Jamiat Kheir''' adalah lembaga swasta yang bergerak pada bidang pendidikan dan berperan penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. Berpusat di jalan KH Mas Mansyur 17, Tanah Abang, Jakarta Pusat.


== Sejarah pendirian ==
== Sejarah pendirian ==
Jamiatul Kheir sebagai suatu perkumpulan jauh sebelum tahun 1919 telah terbentuk dan bermula berada di Pekojan, yang merupakan suatu yayasan atau perkumpulan sosial dan menampung semua aspirasi baik Al-Alawiyyin, Al Masyaikh dan Al-Ajami, kemudian tanggal 27 Desember 1928 izin pertama berdirinya Al Arabithah AlAlawiyyah dari pemerintah Belanda, dan izin kedua 27 November 1929.
Jamiat Kheir merupakan perkumpulan yang dibentuk pada tahun 1901 M dan bermula berada di Pekojan, suatu yayasan atau perkumpulan sosial dan menampung semua aspirasi baik [[Alawiyyin|Al-Alawiyyin]], [[Masyayikh Hadrami|Al-Masyaikh]] dan Al-Ajami, kemudian tanggal 27 Desember 1928 izin pertama berdirinya Al Arabithah AlAlawiyyah dari pemerintah Belanda, dan izin kedua 27 November 1929.


Pada awal mula didirikan tahun 1901 M, Organisasi Jamiat Kheir lebih bersifat organisasi sosial kemasyarakatan, dimana tujuan awalnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, membantu fakir miskin, baik dalam segi material maupun spiritual. Kedua, mendidik dan mempersiapkan generasi muda Islam untuk mampu berperan di masa depan. Dan yang ketiga, menolong ummat yang lemah dalam sektor ekonomi.
Pada awal mula didirikan, Organisasi Jamiat Kheir lebih bersifat organisasi sosial kemasyarakatan, dimana tujuan awalnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, membantu fakir miskin, baik dalam segi material maupun spiritual. Kedua, mendidik dan mempersiapkan generasi muda Islam untuk mampu berperan pada masa depan. Dan yang ketiga, menolong umat yang lemah dalam sektor ekonomi.


Berdirinya madrasah Jamiat Kheir berdasarkan akte notaris J.W.Roeloffs Valks Notaris Batavia, nomor 143 tertanggal 17 Oktober 1919 dalam akte ''STICHTINGSBRIEF der STICHTING'' '''"SCHOOL DJAMEAT GEIR"''' dengan susunan pengurus pertamanya, sebagai ketua Said Aboebakar bin Alie bin Shahab dan sebagai anggota-anggota pengurus lainnya adalah : Said Abdulla bin Hoesin Alaijdroes, Said Aloei bin Abdulrachman Alhabsi, Said Aboebakar bin Mohamad Alhabsi, Said Aboebakar bin Abdullah Alatas, Said Aijdroes bin Achmad bin Shahab dan Sech Achmad bin Abdulla Basalama (semua dalam ejaan aslinya dalam akta tersebut).
Berdirinya madrasah Jamiat Kheir berdasarkan akta notaris J.W.Roeloffs Valks Notaris Batavia, nomor 143 tertanggal 17 Oktober 1919 dalam akta ''STICHTINGSBRIEF der STICHTING'' '''"SCHOOL DJAMEAT GEIR"''' dengan susunan pengurus pertamanya, sebagai ketua Said Aboebakar bin Alie bin Shahab dan sebagai anggota-anggota pengurus lainnya adalah: Said Abdulla bin Hoesin Alaijdroes, Said Aloei bin Abdulrachman Alhabsi, Said Aboebakar bin Mohamad Alhabsi, Said Aboebakar bin Abdullah Alatas, Said Aijdroes bin Achmad bin Shahab dan Sech Achmad bin Abdulla Basalama (semua dalam ejaan aslinya dalam akta tersebut).


[[Al Maktab Addaimi]] adalah salah satu lembaga di bawah payung [[Rabithah Alawiyah]] yang dikhususkan melakukan pencatatan dan penetapan nasab-nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan dalam keterangan hasil pencatatan pada tanggal 18 Dzulhijjah 1358 H bertepatan dengan 28 Januari 1940 atas biaya Syekh bin Ahmad bin Muhammad bin Shahabuddin, jumlah yang tercatat adalah 17.764 orang. Pekerjaan pencatatan ini dilaksanakan oleh Habib Ali bin Ja'far Assegaf dengan biaya dari Al Arabithah Al-Alawiyyin. Daarul Aitam didirikan dengan akta notaris D.J.M. De HONDT No. 40.
[[Al Maktab Addaimi]] adalah salah satu lembaga di bawah payung [[Rabithah Alawiyah]] yang dikhususkan melakukan pencatatan dan penetapan nasab-nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan dalam keterangan hasil pencatatan pada tanggal 18 Dzulhijjah 1358 H bertepatan dengan 28 Januari 1940 atas biaya Syekh bin Ahmad bin Muhammad bin Shahabuddin, jumlah yang tercatat adalah 17.764 orang. Pekerjaan pencatatan ini dilaksanakan oleh Habib Ali bin Ja'far Assegaf dengan biaya dari Al Arabithah Al-Alawiyyin. Daarul Aitam didirikan dengan akta notaris D.J.M. De HONDT No. 40.


== Anggota dan pengurus pertama ==
== Anggota dan pengurus pertama ==
Anggota pengurus pertama adalah :
Anggota pengurus pertama adalah:


* Said [[Aboebakar bin Mohammad bin Abdulrachman Alhabsi]], sbg ketua
* Sayyid [[Aboebakar bin Mohammad bin Abdulrachman Alhabsyi]], sbg ketua
* Said Aboebakar bin Abdullah bin Achmad Alatas, wakil ketua
* Sayyid Aboebakar bin Abdullah bin Achmad Alatas, wakil ketua
* Said Idroes bin Ahmad bin Mohamad Sjahab, ketua ketiga
* Sayyid Idroes bin Ahmad bin Mohamad Sjahab, ketua ketiga
* Said Hoesain bin Ahmad bin Hoesin bin Semit, sekretaris satu
* Sayyid Hoesain bin Ahmad bin Hoesin bin Semit, sekretaris satu
* Said Moehamad bin Ahmad bin Hoesin bin Semit, sekretaris kedua
* Sayyid Moehamad bin Ahmad bin Hoesin bin Semit, sekretaris kedua
* Said Salim bin Tahir bin Saleh Alhabsi, bendahara kesatu
* Sayyid Salim bin Tahir bin Saleh Alhabsyi, bendahara kesatu
* Said Abdulqadir bin Hasan bin Abdulrachman Molagela, bendahara kedua
* Sayyid Abdulqadir bin Hasan bin Abdulrachman Mulachela, bendahara kedua


Para komisaris :
Para komisaris:


* Said Ali bin Abdulrachman bin Abdullah Alhabsi
* Sayyid Ali bin Abdulrachman bin Abdullah Alhabsyi
* Said Alwi bin Tahir Alhadad
* Sayyid Alwi bin Tahir Alhadad
* Said Alwi bin Mochamad bin Tahir Alhadad
* Sayyid Alwi bin Mochamad bin Tahir Alhadad
* Said Ahmad bin Abdullah bin Mochsin Assegaf
* Sayyid Ahmad bin Abdullah bin Mochsin Assegaf
* Said Jahja bin Oesman bin Jahja
* Sayyid Jahja bin Oesman bin Jahja
* Said Abdullah bin Aboebakar bin Salim Alhabsi
* Sayyid Abdullah bin Aboebakar bin Salim Alhabsyi
* Said Hasjim bin Mohamad bin Hasjim Alhabsi
* Sayyid Hasjim bin Mohamad bin Hasjim Alhabsyi
* Said Hasan bin Sech Assolabiah Alaidroes
* Sayyid Hasan bin Sech Assolabiah Alaidroes
* Said Abdoellah bin Moehamad Alhadad
* Sayyid Abdoellah bin Moehamad Alhadad
* Said Aloei bin Abdullah bin Hoesin Alaijdroes
* Sayyid Aloei bin Abdullah bin Hoesin Alaijdroes
* Said Tahir bin Hoesin bin Semit
* Sayyid Tahir bin Hoesin bin Semit
* Sjech Salim bin Achmad bin Djoenet Bawazir
* Syech Salim bin Achmad bin Djoenet Bawazir
* Said Abdulrachman bin Abdilla bin Abdulrachman Alhabsi
* Sayyid Abdulrachman bin Abdilla bin Abdulrachman Alhabsyi
* Said Ali bin Aloei bin Abdulrachman Alhabsi
* Sayyid Ali bin Aloei bin Abdulrachman Alhabsi
* Said Abdullah bin Mohamad bin Achmad bin Hasan Alatas
* Sayyid Abdullah bin Mohamad bin Achmad bin Hasan Alatas


Almarhum [[Habib Abubakar bin Ali bin Abubakar bin Shahabuddin]] adalah salah seorang pendiri yayasan Jamiatul Kheir dan ketua pertama madrasah Jamiatul Kheir, telah membuat sebuah buku otobiografinya yang diberi judul RIHLATUL ASHFAR (telah diterjemahkan oleh Ali Yahya). Ia lahir di Jakarta tanggal 28 Rajab tahun 1287 H dan wafat di Jakarta juga tanggal 23 Rabiul Awal 1363 H, bertepatan dengan 18 Maret 1944 dan dimakamkan di pemakaman Tanah Abang, Jakarta. Ayahnya adalah Ali bin Abubakar bin Umar bin Ali bin Abdullah bin Shahabuddin, Ibunya Muznah binti Syekh Said Na'um (Pendiri yayasan waqaf Turbah Syekh Said Na'um). (Lihat Biografi Habib Abubakar Shahab.)
Almarhum [[Abubakar bin Ali Syahab|Habib Abubakar bin Ali bin Abubakar bin Shahabuddin]] adalah salah seorang pendiri yayasan Jamiatul Kheir dan ketua pertama madrasah Jamiatul Kheir.


Kondisi umat pada masa kolonial memang sungguh memprihatinkan. Mereka tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan kemampuan. Sementara itu, kitapun tidak dapat memungkiri ada sebagian kecil orang Islam terutama orang-orang Islam yang hijrah dari Hadramaut justru mampu bersaing dan berhasil menjadi pedagang dan pengusaha yang handal, mereka inilah yang kemudian berinisiatif membuat perkumpulan yang diberi nama Jamia Kheir (Perkumpulan Kebaikan) dengan motivasi dan tujuan sebagaimana disebutkan diatas.
Kondisi umat pada masa kolonial memang sungguh memprihatinkan. Mereka tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan kemampuan. Sementara itu, kitapun tidak dapat memungkiri ada sebagian kecil orang Islam terutama orang-orang Islam yang hijrah dari Hadramaut justru mampu bersaing dan berhasil menjadi pedagang dan pengusaha yang handal, mereka inilah yang kemudian berinisiatif membuat perkumpulan yang diberi nama Jamiat Kheir (Perkumpulan Kebaikan) dengan motivasi dan tujuan sebagaimana disebutkan diatas.


Terlebih bila dilihat dari anggota yang ikut berperan dalam tubuh organisasi Jamiat Kheir saat itu yang terdiri dari orang-orang pergerakan, baik dari kalangan ulama maupun dari kalangan cendikiawan muslim yang kemudian mereka dietapkan sebagai pahlawan nasional, seperti misalnya [[Haji Omar Said (HOS) Tjokroaminoto]], [[Husein Jayadiningrat]], [[Ahmad Dahlan]] dan lain-lain, dimana mereka adalah pemuda-pemuda Islam Indonesia yang mempunyai garis keturunan ulama yang berasal dari negeri Arab. Sebagai contoh, almarhum [[Ahmad Dahlan]] yang dikenal sebagai pendiri perkumpulan Islam Muhammadiyah adalah cucu dari Sunan Giri, salah satu wali Songo yang bernama asli Muhammad Ainul Yaqin dan bergaris keturunan ke atas hingga Al-Imam Ali bin Abi Thalib R.A. suami dari Siti Fatimah binti Rasulullah SAW.
Terlebih bila dilihat dari anggota yang ikut berperan dalam tubuh organisasi Jamiat Kheir saat itu yang terdiri dari orang-orang pergerakan, baik dari kalangan ulama maupun dari kalangan cendikiawan muslim yang kemudian mereka dietapkan sebagai pahlawan nasional, seperti misalnya [[Oemar Said Tjokroaminoto|Haji Omar Said (HOS) Tjokroaminoto]], [[Husein Jayadiningrat]], [[Ahmad Dahlan]] dan lain-lain, dimana mereka adalah pemuda-pemuda Islam Indonesia yang mempunyai garis keturunan ulama yang berasal dari negeri Arab. Sebagai contoh, almarhum [[Ahmad Dahlan]] yang dikenal sebagai pendiri perkumpulan Islam Muhammadiyah adalah cucu dari Sunan Giri, salah satu wali Songo yang bernama asli Muhammad Ainul Yaqin dan bergaris keturunan ke atas hingga Al-Imam Ali bin Abi Thalib R.A. suami dari Siti Fatimah binti Rasulullah SAW.


== Kegiatan sosial ==
== Kegiatan sosial ==
Disamping itu, aktivitas Jamiat Kheir kala itu lebih mengarah pada masalah sosial kemasyarakatan, yang menitik-beratkan pada masalah penanggulangan kemiskinan dan kebodohan yang diderita oleh umat Islam akibat penjajahan.
Disamping itu, aktivitas Jamiat Kheir kala itu lebih mengarah pada masalah sosial kemasyarakatan, yang menitik-beratkan pada masalah penanggulangan kemiskinan dan kebodohan yang diderita oleh umat Islam akibat penjajahan.{{Butuh rujukan}}


Kegiatan santunan orang yang tidak mampu, yatim, orang jompo sangat mendominasi program Jamiat Kheir dibuktikan kemudian oleh pengurus dengan membuat panti asuhan Daarul Aitam, yang secara khusus merawat dan mendidik anak-anak yatim yang hingga saat ini masih aktif.
Kegiatan santunan orang yang tidak mampu, yatim, orang jompo sangat mendominasi program Jamiat Kheir dibuktikan kemudian oleh pengurus dengan membuat panti asuhan Daarul Aitam, yang secara khusus merawat dan mendidik anak-anak yatim yang hingga saat ini masih aktif.{{Butuh rujukan}}


Dan yang tiak kalah pentingnya untuk diketahui adalah bahwa Jamiat Kheir ketika itu memiliki reputasi internasional melalui hubungan dengan kaum muslimin di timur tengah. Dengan dasar ukhuwah Islamiyah, Jamiat Kheir banyak membantu secara finansial untuk korban perang di Tripoli (Libya), membantu pembangunan jalan kereta api di Hijaz yang menghubungkan kota Madinah Almunawwarah dengan daerah-dearah disekitar Syam (Yordania, Palestina, Syria, Iraq) dan lain-lain.
Dan yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui adalah bahwa Jamiat Kheir ketika itu memiliki reputasi internasional melalui hubungan dengan kaum muslimin di timur tengah. Dengan dasar ukhuwah Islamiyah, Jamiat Kheir banyak membantu secara finansial untuk korban perang di Tripoli (Libya), membantu pembangunan jalan kereta api di Hijaz yang menghubungkan kota Madinah Almunawwarah dengan daerah-daerah disekitar Syam (Yordania, Palestina, Syria, Irak) dan lain-lain.{{Butuh rujukan}}


== Referensi ==

==Referensi==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}


==Bibliografi==
== Bibliografi ==
{{Refbegin}}
{{Refbegin}}
* {{cite web|url=http://www.arrahmah.com/rubrik/pelopor-kebangkitan-nasional-budi-utomo-atau-jamiat-kheir.html|title=Pelopor Kebangkitan Nasional: Budi Utomo atau Jamiat Kheir?|publisher=Arrahmah Online|accessdate=13 April 2014}}
* {{cite web|url=http://jamiatkheir.wordpress.com/sejarah/|title=Sejarah Jamiat Kheir}}
* {{cite web|url=http://benmashoor.wordpress.com/2008/08/14/yayasan-pendidikan-jamiat-kheir/|title=Yayasan Pendidikan Jamiat Kheir|author=Al-Masyhur, Idrus bin Ali }}
* {{cite web|url=https://sites.google.com/site/makalahpai/jamiat-kheir-pembaharu-pendidikan-islam-di-indonesia|title=Jamiat Kheir : Pembaharu Pendidikan Islam Di Indonesia}}
* {{cite web|url=https://sites.google.com/site/makalahpai/jamiat-kheir-pembaharu-pendidikan-islam-di-indonesia|title=Jamiat Kheir : Pembaharu Pendidikan Islam Di Indonesia}}
* {{cite web|url=http://www.republika.co.id/berita/republika-tv/ummat/10/01/25/102195-jamiat-kheir-perlawanan-melalui-pendidikan|title=Jamiat Kheir, Perlawanan Melalui Pendidikan|publisher=Harian Republika|accessdate=13 April 2014}}
* {{cite web|url=http://www.republika.co.id/berita/republika-tv/ummat/10/01/25/102195-jamiat-kheir-perlawanan-melalui-pendidikan|title=Jamiat Kheir, Perlawanan Melalui Pendidikan|publisher=Harian Republika|accessdate=13 April 2014}}
* {{cite web|url=http://softoh-jamaah.blogspot.com/2007/12/habib-abubakar-pendiri-jamiat-kheir.html|title=Habib Abubakar Pendiri Jamiat Kheir|accessdate=13 April 2014}}
* {{cite book|url=http://books.google.com/books?id=dleWlsGRsjAC&pg=PA12&dq=jamiat+kheir&hl=en&sa=X&ei=zXlLU4P8Kqi9yAGptYDQBw&ved=0CEwQ6AEwBQ#v=onepage&q=jamiat%20kheir&f=false|title=Kiai Haji Mas Mansur, 1896-1946: perjuangan dan pemikiran|publisher=Erlangga|year=2005|author=Aqsha, Darul }}
* {{cite book|url=http://books.google.com/books?id=dleWlsGRsjAC&pg=PA12&dq=jamiat+kheir&hl=en&sa=X&ei=zXlLU4P8Kqi9yAGptYDQBw&ved=0CEwQ6AEwBQ#v=onepage&q=jamiat%20kheir&f=false|title=Kiai Haji Mas Mansur, 1896-1946: perjuangan dan pemikiran|publisher=Erlangga|year=2005|author=Aqsha, Darul }}
* {{cite book|url=http://books.google.com/books?id=ZYVxAAAAMAAJ&q=jamiat+kheir&dq=jamiat+kheir&hl=en&sa=X&ei=zXlLU4P8Kqi9yAGptYDQBw&ved=0CFMQ6AEwBg|title=Derita puteri-puteri nabi: studi historis kafa'ah Syarifah|author=Assagaf, M. Hasyim|isbn=9789796920044|pages=322|publisher=Remaja Rosdakarya|year=2000 }}
* {{cite book|url=http://books.google.com/books?id=ZYVxAAAAMAAJ&q=jamiat+kheir&dq=jamiat+kheir&hl=en&sa=X&ei=zXlLU4P8Kqi9yAGptYDQBw&ved=0CFMQ6AEwBg|title=Derita puteri-puteri nabi: studi historis kafa'ah Syarifah|author=Assagaf, M. Hasyim|isbn=9789796920044|pages=322|publisher=Remaja Rosdakarya|year=2000 }}
* {{cite book|url=|title=Ulama Pembawa Islam Di Indonesia Dan Sekitarnya|author=Syamsu Assegaf, Muhammad|publisher=Lentera|year=1996|isbn=9789798880162}}
* {{cite book|url=|title=Ulama Pembawa Islam Di Indonesia Dan Sekitarnya|author=Syamsu Assegaf, Muhammad|publisher=Lentera|year=1996|isbn=9789798880162}}
* {{cite book|title=Syaikh Ahmad Syurkati, 1874-1943: pembaharu & pemurni Islam di Indonesia|url=http://books.google.com/books?id=A7_XAAAAMAAJ&q=jamiat+kheir&dq=jamiat+kheir&hl=en&sa=X&ei=inxLU_XWDum2yAHNz4GYBA&ved=0CCwQ6AEwADgU|author=Affandi, Bisri|publisher=Al-Kautsar|year=1999|isbn=9789795921141}}
{{Refend}}
{{Refend}}


{{Ormas Islam di Indonesia}}
[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi agama yang didirikan tahun 1905]]

Revisi terkini sejak 24 Januari 2024 06.58

Kantor Jamiat Kheir sekarang

Jamiat Kheir adalah lembaga swasta yang bergerak pada bidang pendidikan dan berperan penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. Berpusat di jalan KH Mas Mansyur 17, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sejarah pendirian

[sunting | sunting sumber]

Jamiat Kheir merupakan perkumpulan yang dibentuk pada tahun 1901 M dan bermula berada di Pekojan, suatu yayasan atau perkumpulan sosial dan menampung semua aspirasi baik Al-Alawiyyin, Al-Masyaikh dan Al-Ajami, kemudian tanggal 27 Desember 1928 izin pertama berdirinya Al Arabithah AlAlawiyyah dari pemerintah Belanda, dan izin kedua 27 November 1929.

Pada awal mula didirikan, Organisasi Jamiat Kheir lebih bersifat organisasi sosial kemasyarakatan, dimana tujuan awalnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, membantu fakir miskin, baik dalam segi material maupun spiritual. Kedua, mendidik dan mempersiapkan generasi muda Islam untuk mampu berperan pada masa depan. Dan yang ketiga, menolong umat yang lemah dalam sektor ekonomi.

Berdirinya madrasah Jamiat Kheir berdasarkan akta notaris J.W.Roeloffs Valks Notaris Batavia, nomor 143 tertanggal 17 Oktober 1919 dalam akta STICHTINGSBRIEF der STICHTING "SCHOOL DJAMEAT GEIR" dengan susunan pengurus pertamanya, sebagai ketua Said Aboebakar bin Alie bin Shahab dan sebagai anggota-anggota pengurus lainnya adalah: Said Abdulla bin Hoesin Alaijdroes, Said Aloei bin Abdulrachman Alhabsi, Said Aboebakar bin Mohamad Alhabsi, Said Aboebakar bin Abdullah Alatas, Said Aijdroes bin Achmad bin Shahab dan Sech Achmad bin Abdulla Basalama (semua dalam ejaan aslinya dalam akta tersebut).

Al Maktab Addaimi adalah salah satu lembaga di bawah payung Rabithah Alawiyah yang dikhususkan melakukan pencatatan dan penetapan nasab-nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan dalam keterangan hasil pencatatan pada tanggal 18 Dzulhijjah 1358 H bertepatan dengan 28 Januari 1940 atas biaya Syekh bin Ahmad bin Muhammad bin Shahabuddin, jumlah yang tercatat adalah 17.764 orang. Pekerjaan pencatatan ini dilaksanakan oleh Habib Ali bin Ja'far Assegaf dengan biaya dari Al Arabithah Al-Alawiyyin. Daarul Aitam didirikan dengan akta notaris D.J.M. De HONDT No. 40.

Anggota dan pengurus pertama

[sunting | sunting sumber]

Anggota pengurus pertama adalah:

  • Sayyid Aboebakar bin Mohammad bin Abdulrachman Alhabsyi, sbg ketua
  • Sayyid Aboebakar bin Abdullah bin Achmad Alatas, wakil ketua
  • Sayyid Idroes bin Ahmad bin Mohamad Sjahab, ketua ketiga
  • Sayyid Hoesain bin Ahmad bin Hoesin bin Semit, sekretaris satu
  • Sayyid Moehamad bin Ahmad bin Hoesin bin Semit, sekretaris kedua
  • Sayyid Salim bin Tahir bin Saleh Alhabsyi, bendahara kesatu
  • Sayyid Abdulqadir bin Hasan bin Abdulrachman Mulachela, bendahara kedua

Para komisaris:

  • Sayyid Ali bin Abdulrachman bin Abdullah Alhabsyi
  • Sayyid Alwi bin Tahir Alhadad
  • Sayyid Alwi bin Mochamad bin Tahir Alhadad
  • Sayyid Ahmad bin Abdullah bin Mochsin Assegaf
  • Sayyid Jahja bin Oesman bin Jahja
  • Sayyid Abdullah bin Aboebakar bin Salim Alhabsyi
  • Sayyid Hasjim bin Mohamad bin Hasjim Alhabsyi
  • Sayyid Hasan bin Sech Assolabiah Alaidroes
  • Sayyid Abdoellah bin Moehamad Alhadad
  • Sayyid Aloei bin Abdullah bin Hoesin Alaijdroes
  • Sayyid Tahir bin Hoesin bin Semit
  • Syech Salim bin Achmad bin Djoenet Bawazir
  • Sayyid Abdulrachman bin Abdilla bin Abdulrachman Alhabsyi
  • Sayyid Ali bin Aloei bin Abdulrachman Alhabsi
  • Sayyid Abdullah bin Mohamad bin Achmad bin Hasan Alatas

Almarhum Habib Abubakar bin Ali bin Abubakar bin Shahabuddin adalah salah seorang pendiri yayasan Jamiatul Kheir dan ketua pertama madrasah Jamiatul Kheir.

Kondisi umat pada masa kolonial memang sungguh memprihatinkan. Mereka tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan kemampuan. Sementara itu, kitapun tidak dapat memungkiri ada sebagian kecil orang Islam terutama orang-orang Islam yang hijrah dari Hadramaut justru mampu bersaing dan berhasil menjadi pedagang dan pengusaha yang handal, mereka inilah yang kemudian berinisiatif membuat perkumpulan yang diberi nama Jamiat Kheir (Perkumpulan Kebaikan) dengan motivasi dan tujuan sebagaimana disebutkan diatas.

Terlebih bila dilihat dari anggota yang ikut berperan dalam tubuh organisasi Jamiat Kheir saat itu yang terdiri dari orang-orang pergerakan, baik dari kalangan ulama maupun dari kalangan cendikiawan muslim yang kemudian mereka dietapkan sebagai pahlawan nasional, seperti misalnya Haji Omar Said (HOS) Tjokroaminoto, Husein Jayadiningrat, Ahmad Dahlan dan lain-lain, dimana mereka adalah pemuda-pemuda Islam Indonesia yang mempunyai garis keturunan ulama yang berasal dari negeri Arab. Sebagai contoh, almarhum Ahmad Dahlan yang dikenal sebagai pendiri perkumpulan Islam Muhammadiyah adalah cucu dari Sunan Giri, salah satu wali Songo yang bernama asli Muhammad Ainul Yaqin dan bergaris keturunan ke atas hingga Al-Imam Ali bin Abi Thalib R.A. suami dari Siti Fatimah binti Rasulullah SAW.

Kegiatan sosial

[sunting | sunting sumber]

Disamping itu, aktivitas Jamiat Kheir kala itu lebih mengarah pada masalah sosial kemasyarakatan, yang menitik-beratkan pada masalah penanggulangan kemiskinan dan kebodohan yang diderita oleh umat Islam akibat penjajahan.[butuh rujukan]

Kegiatan santunan orang yang tidak mampu, yatim, orang jompo sangat mendominasi program Jamiat Kheir dibuktikan kemudian oleh pengurus dengan membuat panti asuhan Daarul Aitam, yang secara khusus merawat dan mendidik anak-anak yatim yang hingga saat ini masih aktif.[butuh rujukan]

Dan yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui adalah bahwa Jamiat Kheir ketika itu memiliki reputasi internasional melalui hubungan dengan kaum muslimin di timur tengah. Dengan dasar ukhuwah Islamiyah, Jamiat Kheir banyak membantu secara finansial untuk korban perang di Tripoli (Libya), membantu pembangunan jalan kereta api di Hijaz yang menghubungkan kota Madinah Almunawwarah dengan daerah-daerah disekitar Syam (Yordania, Palestina, Syria, Irak) dan lain-lain.[butuh rujukan]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]