Lompat ke isi

Catenaccio: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
WildanKarim (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Meilisade (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(19 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Catenaccio1.png|jmpl|ka|200px|Ilustrasi formasi ala catenaccio]]
{{InuseBP|BP70Wildan|10 Mei 2014}}
'''Catenaccio''' adalah sistem taktis dalam permainan [[sepakbola]] yang menitikberatkan kekuatan pada pertahanan.<ref name="Pengertian">{{cite web|url=http://satupedia.com/pengertian/?id=Catenaccio|accessdate=30 April 2014|publisher=Satupedia|title=Pengertian Catenaccio}}</ref> Dalam bahasa [[Italia]], catenaccio berarti "Kunci" sehingga dapat diartikan bahwa catenaccio adalah strategi permainan dengan pertahanan yang terorganisir dan efektif agar lawan kesulitan menyerang atau mencetak gol.<ref name="Pengertian"></ref> Strategi ini dikenal luas ketika pada tahun 1960-an [[Helenio Herrera]] menerapkannya pada [[Internazionale]].<ref name="Pengertian"></ref> Ciri khusus dalam sistem ini adalah penempatan seorang ''sweeper'' yang berdiri bebas tepat di belakang tiga pemain belakang dan di depan penjaga gawang.<ref name="Pengertian"></ref> Tugas utama seorang ''sweeper'' adalah menghentikan pergerakan penyerang lawan dan membuang bola yang berada di wilayah pertahanannya.<ref name="Pengertian"></ref>
'''Catenaccio''' adalah sistem taktis dalam permainan [[sepak bola]] yang menitikberatkan kekuatan pada pertahanan.<ref name="Pengertian">{{cite web|url=http://satupedia.com/pengertian/?id=Catenaccio|accessdate=30 April 2014|publisher=Satupedia|title=Pengertian Catenaccio}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Dalam bahasa [[Italia]], catenaccio berarti "Kunci" sehingga dapat diartikan bahwa catenaccio adalah strategi permainan dengan pertahanan yang terorganisir dan efektif agar lawan kesulitan menyerang atau mencetak gol.<ref name="Pengertian"/> Strategi ini dikenal luas ketika pada tahun 1960-an [[Helenio Herrera]] menerapkannya pada [[Internazionale]].<ref name="Pengertian"/> Ciri khusus dalam sistem ini adalah penempatan seorang libero yang berdiri bebas tepat di belakang tiga pemain belakang dan di depan penjaga gawang.<ref name="Pengertian"/> Tugas utama seorang ''sweeper'' adalah menghentikan pergerakan [[Penyerang (sepak bola)|penyerang]] lawan dan membuang bola yang berada di wilayah pertahanannya.<ref name="Pengertian"/>


==Awal Mula==
== Sejarah ==
Jika ditelusur lebih dalam, dasar dari catenaccio adalah sistem ''verrou'' yang digunakan oleh pelatih asal [[Austria]] bernama Karl Rappan untuk Tim Nasional sepakbola [[Swiss]] pada tahun 1930-an hingga 1940-an.<ref name="Tactic">{{cite web|url=http://worldsoccer.about.com/od/skillsandtactics/a/Catenaccio.htm|title=Catenaccio Soccer Tactic|publisher= World Soccer|first=Stewart|last=Coggin|accessdate=30 April 2014}}</ref> Publik sepakbola Italia pertama kali melihat sistem permainan bertahan pada akhir 1940-an saat Giuseppe Viani menerapkan penggunaan seorang ''sweeper'' untuk Salernitana.<ref name="Tactic"></ref> [[Nereo Rocco]] kemudian menerapkan sistem ini ketika membawa Triestina menempati posisi dua klasemen.<ref name="Tactic"></ref> Rocco kemudia menerapkan sistem ini di [[Padova]] dan akhirnya meraih sukses ketika membawa [[AC Milan]] memenangkan Kejuaraan Eropa dan [[Serie A]] pada tahun 1950-an.<ref name="Tactic"></ref>
Jika ditelusur lebih dalam, dasar dari catenaccio adalah sistem ''verrou'' yang digunakan oleh pelatih asal [[Austria]] bernama Karl Rappan untuk Tim Nasional sepak bola [[Swiss]] pada tahun 1930-an hingga 1940-an.<ref name="Tactic">{{cite web|url=http://worldsoccer.about.com/od/skillsandtactics/a/Catenaccio.htm|title=Catenaccio Soccer Tactic|publisher=World Soccer|first=Stewart|last=Coggin|accessdate=30 April 2014|archive-date=2014-02-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20140220050408/http://worldsoccer.about.com/od/skillsandtactics/a/Catenaccio.htm|dead-url=yes}}</ref> Publik sepak bola Italia pertama kali melihat sistem permainan bertahan pada akhir 1940-an ketika Giuseppe Viani menempatkan seorang libero saat mengarsiteki [[U.S. Salernitana 1919|Salernitana]].<ref name="Tactic"/> [[Nereo Rocco]] kemudian menerapkan sistem ini ketika membawa Triestina menempati posisi dua klasemen.<ref name="Tactic"/> Rocco melanjutkan penerapan sistem ini di [[Padova]] dan meraih sukses besar ketika mengantarkan [[AC Milan]] memenangkan Kejuaraan Eropa dan [[Serie A]] pada tahun 1950-an.<ref name="Tactic"/>


==Kekuatan dan Kelemahan==
== Kekuatan dan kelemahan ==


===Kekuatan===
=== Kekuatan ===
*Catenaccio adalah strategi yang sangat efektif dalam bertahan.<ref name="Catenaccio Style">{{cite web|url=http://www.football-bible.com/soccer-info/catenaccio-style-football.html|title=Catenaccio Style Football|publisher=Football bible|accessdate=5 Mei 2014}}</ref> Garis ganda pertahanan akan mencegah lawan masuk ke area penalti.<ref name="Catenaccio Style"></ref> Jika kedua garis pertahanan berhasil ditembus, masih ada libero dan penjaga gawang yang siap mengamankan gawang.<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Catenaccio adalah strategi yang sangat efektif dalam bertahan.<ref name="Catenaccio Style">{{cite web|url=http://www.football-bible.com/soccer-info/catenaccio-style-football.html|title=Catenaccio Style Football|publisher=Football bible|accessdate=5 Mei 2014}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Garis ganda pertahanan akan mencegah lawan masuk ke area penalti.<ref name="Catenaccio Style"/> Jika kedua garis pertahanan berhasil ditembus, masih ada libero dan penjaga gawang yang siap mengamankan gawang.<ref name="Catenaccio Style"/>
*Keberadaan libero sangat bermanfaat untuk menjaga pergerakan penyerang lawan.<ref name="Catenaccio Style"></ref> Penjagaan ketat terhadap penyerang akan melemahkan kekuatan sang penyerang sehingga membuatnya sulit untuk mencetak gol.<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Keberadaan libero sangat bermanfaat untuk menjaga pergerakan penyerang lawan.<ref name="Catenaccio Style"/> Penjagaan ketat terhadap penyerang akan melemahkan kekuatan sang penyerang sehingga membuatnya sulit untuk mencetak gol.<ref name="Catenaccio Style"/>
*Catenaccio adalah formasi yang sangat baik untuk skema serangan balik.<ref name="Catenaccio Style"></ref> Benteng pertahanan yang tangguh akan memaksa lawan untuk menambah lebih banyak pemain dalam menyerang sehingga akan membuat lawan melupakan sisi pertahanan.<ref name="Catenaccio Style"></ref> Hal ini dapat dimanfaatkan dengan mengirimkan umpan lambung yang jauh untuk dikonversi menjadi gol oleh penyerang.<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Catenaccio adalah formasi yang sangat baik untuk skema serangan balik.<ref name="Catenaccio Style"/> Benteng pertahanan yang tangguh akan memaksa lawan untuk menambah lebih banyak pemain dalam menyerang sehingga akan membuat lawan melupakan sisi pertahanan.<ref name="Catenaccio Style"/> Hal ini dapat dimanfaatkan dengan mengirimkan umpan lambung yang jauh untuk dikonversi menjadi gol oleh penyerang.<ref name="Catenaccio Style"/>
*Catenaccio adalah strategi yang menitikberatkan kekuatan pada kerja keras seluruh tim, bukan individu.<ref name="Catenaccio Style"></ref> Strategi ini efektif untuk digunakan oleh tim yang lebih lemah atau tim yang pemainnya terkena kartu merah<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Catenaccio menuntut kerja keras seluruh tim, bukan individu.<ref name="Catenaccio Style"/> Strategi ini efektif untuk digunakan oleh tim yang lebih lemah atau tim yang pemainnya terkena kartu merah<ref name="Catenaccio Style"/>
*Bermain dengan pola bertahan telah melahirkan banyak pemain belakang dengan kualitas handal, contoh pemain belakan produk catenaccio adalah [[Claudio Gentile]], [[Gaetano Scirea]], [[Paolo Maldini]], dan [[Alessandro Costacurta]].<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Bermain dengan pola bertahan telah melahirkan banyak pemain belakang dengan kualitas handal, contoh pemain belakang produk catenaccio adalah [[Claudio Gentile]], [[Gaetano Scirea]], [[Franco Baresi]], [[Paolo Maldini]], dan [[Alessandro Costacurta]].<ref name="Catenaccio Style"/>


===Kelemahan===
=== Kelemahan ===
*Pada masa lalu, kemenangan bernilai 2 poin, imbang bernilai 1 poin, dan kalah bernilai 0 poin.<ref name="Catenaccio Style"></ref> Pada saat ini, kemenangan bernilai 3 poin sehingga tim yang hanya mengincar hasil imbang ketika melawan tim yang lebih kuat akan kesulitan untuk menjuarai kompetisi.<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Pada masa lalu, kemenangan bernilai 2 poin, imbang bernilai 1 poin, dan kalah bernilai 0 poin.<ref name="Catenaccio Style"/> Pada saat ini, kemenangan bernilai 3 poin sehingga tim yang hanya mengincar hasil imbang ketika melawan tim yang lebih kuat akan kesulitan untuk menjuarai kompetisi.<ref name="Catenaccio Style"/>
*Catenaccio adalah sistem yang tidak seimbang karena hanya menitikberatkan kekuatan pada pertahanan.<ref name="Catenaccio Style"></ref> Hal ini menjadi tidak praktis bagi tim besar karena menghilangkan kekuatan menyerang yang mereka miliki.<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Catenaccio adalah sistem yang tidak seimbang karena hanya menitikberatkan kekuatan pada pertahanan.<ref name="Catenaccio Style"/> Hal ini menjadi tidak praktis bagi tim besar karena menghilangkan kekuatan menyerang yang mereka miliki.<ref name="Catenaccio Style"/>
*Catenaccio menerapkan penjagaan pemain per pemain (''man-mark'') sehingga akan menimbulkan kebingungan ketika menghadapi tim dengan gaya [[Total Football]] yang mewajibkan pemain untuk senantiasa bertukar posisi.<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Catenaccio menerapkan penjagaan pemain per pemain (''man-mark'') sehingga akan kesulitan saat menghadapi tim dengan gaya [[Total Football]] yang seluruh pemainnya saling bertukar posisi.<ref name="Catenaccio Style"/>
*Ketika sebuah tim menerapkan catenaccio, mereka akan lebih sering memainkan bola ke belakang, hal ini akan menyebabkan membuat memicu kritik dan dianggap sebagai "Anti Football".<ref name="Catenaccio Style"></ref>
* Ketika sebuah tim menerapkan catenaccio, mereka akan lebih sering memainkan bola ke belakang, hal ini akan memicu kritik "Anti Football" pada tim yang menerapkannya.<ref name="Catenaccio Style"/>


== Perbedaan catenaccio dan parkir bus ==
==Rujukan==
Perbedaan utama sistem catenaccio dengan sistem "Parkir Bus" adalah penggunaan libero yang tidak hanya berperan dalam menjaga pertahanan namun juga berperan sebagai titik awal penyerangan.<ref name="Beauty">{{cite web|url=http://www.sportskeeda.com/football/the-beauty-of-catenaccio-style-of-football/|title=The beauty of 'Catenaccio' style of Football|first=Abhishek|last=Chakraborty|publisher=Sports Keeda|accessdate=5 Mei 2014|year=2012}}</ref>

== Sepak bola modern ==
Masa kejayaan catenaccio berangsur hilang semenjak banyak tim yang menerapkan strategi menyerang seperti Total Football yang diperagakan oleh [[Tim nasional sepak bola Belanda|Tim Nasional Belanda]].<ref name="article">{{cite web|url=http://www.instantactionsports.com/uk/sports-articles/soccer2.html|title=Catenaccio - The Lost Art Of Defensive Football|accessdate=10 Mei 2014|publisher=Instant Action Sports}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Di Italia, AC Milan pada era "The Dream Team" mulai meninggalkan permainan defensif yang berujung pada trofi [[Liga Champions]] tahun 1989, 1990, dan 1994.<ref name="article">{{cite web|url=http://www.instantactionsports.com/uk/sports-articles/soccer2.html|title=Catenaccio - The Lost Art Of Defensive Football|accessdate=10 Mei 2014|publisher=Instant Action Sports}}</ref> Kini, Tim Nasional Italia di bawah asuhan [[Cesare Prandelli]] menerapkan catenaccio versi modern yang atraktif dan tidak hanya bertahan.<ref name="Euro">{{cite web|url=http://www.firstpost.com/blogs/euro-2012-this-is-not-the-death-of-catenaccio-364240.html|title=Euro 2012: This is not the death of Catenaccio|first=Gautam|last=Viswanathan|accessdate=10 Mei 2014|year=2012|publisher=Firstpost}}</ref> Namun, lini pertahanan tetap menjadi bagian penting yang tidak dapat dilupakan.<ref name="Euro">{{cite web|url=http://www.firstpost.com/blogs/euro-2012-this-is-not-the-death-of-catenaccio-364240.html|title=Euro 2012: This is not the death of Catenaccio|first=Gautam|last=Viswanathan|accessdate=10 Mei 2014|year=2012|publisher=Firstpost}}</ref> Meskipun dianggap tidak sesuai dengan sepak bola modern, catenaccio mengalami modifikasi dan tidak pernah mati.<ref name="Euro">{{cite web|url=http://www.firstpost.com/blogs/euro-2012-this-is-not-the-death-of-catenaccio-364240.html|title=Euro 2012: This is not the death of Catenaccio|first=Gautam|last=Viswanathan|accessdate=10 Mei 2014|year=2012|publisher=Firstpost}}</ref>

== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Terminologi sepak bola}}


[[Kategori:Olahraga]]
[[Kategori:Sepak bola]]

Revisi terkini sejak 30 November 2023 02.52

Ilustrasi formasi ala catenaccio

Catenaccio adalah sistem taktis dalam permainan sepak bola yang menitikberatkan kekuatan pada pertahanan.[1] Dalam bahasa Italia, catenaccio berarti "Kunci" sehingga dapat diartikan bahwa catenaccio adalah strategi permainan dengan pertahanan yang terorganisir dan efektif agar lawan kesulitan menyerang atau mencetak gol.[1] Strategi ini dikenal luas ketika pada tahun 1960-an Helenio Herrera menerapkannya pada Internazionale.[1] Ciri khusus dalam sistem ini adalah penempatan seorang libero yang berdiri bebas tepat di belakang tiga pemain belakang dan di depan penjaga gawang.[1] Tugas utama seorang sweeper adalah menghentikan pergerakan penyerang lawan dan membuang bola yang berada di wilayah pertahanannya.[1]

Jika ditelusur lebih dalam, dasar dari catenaccio adalah sistem verrou yang digunakan oleh pelatih asal Austria bernama Karl Rappan untuk Tim Nasional sepak bola Swiss pada tahun 1930-an hingga 1940-an.[2] Publik sepak bola Italia pertama kali melihat sistem permainan bertahan pada akhir 1940-an ketika Giuseppe Viani menempatkan seorang libero saat mengarsiteki Salernitana.[2] Nereo Rocco kemudian menerapkan sistem ini ketika membawa Triestina menempati posisi dua klasemen.[2] Rocco melanjutkan penerapan sistem ini di Padova dan meraih sukses besar ketika mengantarkan AC Milan memenangkan Kejuaraan Eropa dan Serie A pada tahun 1950-an.[2]

Kekuatan dan kelemahan

[sunting | sunting sumber]
  • Catenaccio adalah strategi yang sangat efektif dalam bertahan.[3] Garis ganda pertahanan akan mencegah lawan masuk ke area penalti.[3] Jika kedua garis pertahanan berhasil ditembus, masih ada libero dan penjaga gawang yang siap mengamankan gawang.[3]
  • Keberadaan libero sangat bermanfaat untuk menjaga pergerakan penyerang lawan.[3] Penjagaan ketat terhadap penyerang akan melemahkan kekuatan sang penyerang sehingga membuatnya sulit untuk mencetak gol.[3]
  • Catenaccio adalah formasi yang sangat baik untuk skema serangan balik.[3] Benteng pertahanan yang tangguh akan memaksa lawan untuk menambah lebih banyak pemain dalam menyerang sehingga akan membuat lawan melupakan sisi pertahanan.[3] Hal ini dapat dimanfaatkan dengan mengirimkan umpan lambung yang jauh untuk dikonversi menjadi gol oleh penyerang.[3]
  • Catenaccio menuntut kerja keras seluruh tim, bukan individu.[3] Strategi ini efektif untuk digunakan oleh tim yang lebih lemah atau tim yang pemainnya terkena kartu merah[3]
  • Bermain dengan pola bertahan telah melahirkan banyak pemain belakang dengan kualitas handal, contoh pemain belakang produk catenaccio adalah Claudio Gentile, Gaetano Scirea, Franco Baresi, Paolo Maldini, dan Alessandro Costacurta.[3]

Kelemahan

[sunting | sunting sumber]
  • Pada masa lalu, kemenangan bernilai 2 poin, imbang bernilai 1 poin, dan kalah bernilai 0 poin.[3] Pada saat ini, kemenangan bernilai 3 poin sehingga tim yang hanya mengincar hasil imbang ketika melawan tim yang lebih kuat akan kesulitan untuk menjuarai kompetisi.[3]
  • Catenaccio adalah sistem yang tidak seimbang karena hanya menitikberatkan kekuatan pada pertahanan.[3] Hal ini menjadi tidak praktis bagi tim besar karena menghilangkan kekuatan menyerang yang mereka miliki.[3]
  • Catenaccio menerapkan penjagaan pemain per pemain (man-mark) sehingga akan kesulitan saat menghadapi tim dengan gaya Total Football yang seluruh pemainnya saling bertukar posisi.[3]
  • Ketika sebuah tim menerapkan catenaccio, mereka akan lebih sering memainkan bola ke belakang, hal ini akan memicu kritik "Anti Football" pada tim yang menerapkannya.[3]

Perbedaan catenaccio dan parkir bus

[sunting | sunting sumber]

Perbedaan utama sistem catenaccio dengan sistem "Parkir Bus" adalah penggunaan libero yang tidak hanya berperan dalam menjaga pertahanan namun juga berperan sebagai titik awal penyerangan.[4]

Sepak bola modern

[sunting | sunting sumber]

Masa kejayaan catenaccio berangsur hilang semenjak banyak tim yang menerapkan strategi menyerang seperti Total Football yang diperagakan oleh Tim Nasional Belanda.[5] Di Italia, AC Milan pada era "The Dream Team" mulai meninggalkan permainan defensif yang berujung pada trofi Liga Champions tahun 1989, 1990, dan 1994.[5] Kini, Tim Nasional Italia di bawah asuhan Cesare Prandelli menerapkan catenaccio versi modern yang atraktif dan tidak hanya bertahan.[6] Namun, lini pertahanan tetap menjadi bagian penting yang tidak dapat dilupakan.[6] Meskipun dianggap tidak sesuai dengan sepak bola modern, catenaccio mengalami modifikasi dan tidak pernah mati.[6]

  1. ^ a b c d e "Pengertian Catenaccio". Satupedia. Diakses tanggal 30 April 2014. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b c d Coggin, Stewart. "Catenaccio Soccer Tactic". World Soccer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-20. Diakses tanggal 30 April 2014. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q "Catenaccio Style Football". Football bible. Diakses tanggal 5 Mei 2014. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Chakraborty, Abhishek (2012). "The beauty of 'Catenaccio' style of Football". Sports Keeda. Diakses tanggal 5 Mei 2014. 
  5. ^ a b "Catenaccio - The Lost Art Of Defensive Football". Instant Action Sports. Diakses tanggal 10 Mei 2014. [pranala nonaktif permanen] Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "article" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  6. ^ a b c Viswanathan, Gautam (2012). "Euro 2012: This is not the death of Catenaccio". Firstpost. Diakses tanggal 10 Mei 2014.