Lompat ke isi

Daya cipta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.79.2.100 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 139.195.145.20
ErelaLorde (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{noref}}
{{noref}}
[[Berkas:Crystal Clear app ktip.svg|kanan|jmpl|140x140px|Gambar bola lampu sebagai gambaran dari orang yang memiliki ide, atau tanda kreativitas]]
'''Daya cipta''' atau '''kreativitas''' adalah proses mental yang melibatkan pemunculan [[gagasan]] atau [[konsep|anggitan]] (''concept'') baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.
'''Daya cipta''' atau '''kreativitas''' adalah proses mental yang melibatkan pemunculan [[gagasan]] atau [[konsep|anggitan]] (''concept'') baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.


Dari sudut pandang [[ilmu|keilmuan]], hasil dari pemikiran berdayacipta (''creative thinking'') (kadang disebut pemikiran [[divergen|bercabang]]) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.
Dari sudut pandang [[ilmu|keilmuan]], hasil dari pemikiran berdaya cipta (''creative thinking'') (kadang disebut pemikiran [[divergen|bercabang]]) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.


Daya cipta di masa kini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan.
Daya cipta pada masa kini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan.

{{ilmu-stub}}
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan<ref>{{Cite web|last=Sujiono|first=Yuliani Nurani|date=2014|title=Metode Pengembangan Kognitif|url=http://repository.ut.ac.id/4687/1/PAUD4101-M1.pdf|website=Universitas Terbuka|access-date=20231212}}</ref>

== Model Empat C ==
[[James C. Kaufman]] dan Beghetto memperkenalkan model kreativitas "empat C", yakni: ''mini-c'', ''little-c'', ''Pro-C'', dan ''Big-C''. Robinson<ref name="allourfutures">{{cite book|last=Robinson|first=Ken|title=All our futures: Creativity, culture, education|year=1998|publisher=National Advisory Committee on Creative and Cultural Education|url=http://sirkenrobinson.com/skr/pdf/allourfutures.pdf|access-date=2 October 2010|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20141016051449/http://sirkenrobinson.com/skr/pdf/allourfutures.pdf|archive-date=16 October 2014}}</ref> dan Anna Craft<ref name="Craft1" /> berfokus pada kreativitas dalam masyarakat umum, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan. Craft membuat perbedaan serupa antara kreativitas "tinggi" (''high'') dan "c kecil" (''little-C'')<ref name="Craft1">{{cite book|last=Craft|first=Anna|title=Creativity in education|year=2001|publisher=Continuum International|isbn=978-0-8264-4863-7 |editor=Craft, A. |editor2=Jeffrey, B. |editor3=Leibling, M. |chapter='Little C' creativity}}</ref> dan mengutip pernyataan [[Ken Robinson]] yang mengacu pada kreativitas "tinggi" dan "demokratis".

== Referensi ==
{{reflist}}


[[Kategori:Kognisi]]
[[Kategori:Kognisi]]
[[Kategori:Kreativitas| ]]
[[Kategori:Kreativitas| ]]


{{ilmu-stub}}

Revisi terkini sejak 12 Desember 2023 06.22

Gambar bola lampu sebagai gambaran dari orang yang memiliki ide, atau tanda kreativitas

Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.

Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdaya cipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.

Daya cipta pada masa kini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan.

Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan[1]

Model Empat C

[sunting | sunting sumber]

James C. Kaufman dan Beghetto memperkenalkan model kreativitas "empat C", yakni: mini-c, little-c, Pro-C, dan Big-C. Robinson[2] dan Anna Craft[3] berfokus pada kreativitas dalam masyarakat umum, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan. Craft membuat perbedaan serupa antara kreativitas "tinggi" (high) dan "c kecil" (little-C)[3] dan mengutip pernyataan Ken Robinson yang mengacu pada kreativitas "tinggi" dan "demokratis".

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sujiono, Yuliani Nurani (2014). "Metode Pengembangan Kognitif" (PDF). Universitas Terbuka. Diakses tanggal 20231212. 
  2. ^ Robinson, Ken (1998). All our futures: Creativity, culture, education (PDF). National Advisory Committee on Creative and Cultural Education. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 October 2014. Diakses tanggal 2 October 2010. 
  3. ^ a b Craft, Anna (2001). "'Little C' creativity". Dalam Craft, A.; Jeffrey, B.; Leibling, M. Creativity in education. Continuum International. ISBN 978-0-8264-4863-7.