Elang Mulia Lesmana: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Out of Context Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(32 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox person |
|||
{{inuseBP|BP87Laurentius|l5 Mei 2014|9 Mei 2014}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{Infobox_President |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
| birth_date = {{birth date|1978|7|5}} |
|||
⚫ | |||
| birth_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
|||
⚫ | |||
| |
| death_date = {{death date and age|1998|5|12|1978|7|5}} |
||
| |
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
||
| death_cause = Ditembak dalam [[tragedi Trisakti]] |
|||
|death_date = {{death date and age|1998|5|12|1978|7|5}} |
|||
| |
| nationality = Indonesia |
||
| alma_mater = [[Universitas Trisakti]] (tidak selesai) |
|||
|nationality = [[Indonesia]] |
|||
| occupation = Pelajar/mahasiswa |
|||
|profession = [[mahasiswa]] [[Fakultas Arsitektur]] [[Universitas Trisakti]] |
|||
| mother = Hira Tetty Yoga |
|||
| father = Bagus Yoga Nandita |
|||
}} |
}} |
||
'''Elang Mulia Lesmana''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|5|7|1978|[[Jakarta]]|12|5|1998}}) adalah seorang mahasiswa |
'''Elang Mulia Lesmana''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|5|7|1978|[[Jakarta]]|12|5|1998}}) adalah seorang mahasiswa Fakultas Arsitektur, [[Universitas Trisakti]] angkatan 1996 yang meninggal karena tertembak dalam [[Tragedi Trisakti]].<ref name=mirnawati>{{cite book|first=Mirnawati|title=Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap|publisher =[[Penebar Swadaya Grup]]|date=2012|pages=158|isbn=979-788-343-4}}</ref><ref name=nana>{{cite book|author=Nana Supriatna|title=Sejarah Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam|publisher =[[Grafindo Media Pratama]]|date=2006|pages=26}}</ref> Pada tragedi ini beberapa mahasiswa gugur ketika menyampaikan [[aspirasi]] untuk memperjuangkan [[reformasi]].<ref name=galangpress>{{cite book|last=T. Wardaya|first=Baskara|title=Menguak Misteri Kekuasaan Suharto|publisher =[[Galangpress]]|date=2007|pages=270|isbn=978-979-23-9981-3}}</ref> |
||
== Kematian == |
|||
==Kronologi Meninggalnya Elang Mulia Lesmana== |
|||
===Kesaksian |
=== Kesaksian dari teman dekat Lesmana === |
||
Kronologi meninggalnya |
Kronologi meninggalnya Lesmana diingat jelas oleh [[Arfianda Bachtiar]] (Frankie), lulusan Jurusan Arsitektur, [[Fakultas Teknik Industri]], Universitas Trisakti angkatan 1996, yang merupakan sahabat karib Lesmana. Satu hari sebelum peristiwa, Frankie dan Lesmana berniat mengerjakan tugas kelompok yang harus dikumpulkan esok hari. Frankie kerap menginap di rumah Lesmana untuk belajar bersama dalam rangka mempersiapkan ujian tengah semester (UTS). Saat hujan deras mereka berboncengan menuju rumah Lesmana di [[Ciputat]], [[Tangerang Selatan|Tangerang]]. Pada malam itu Lesmana mengalami perubahan sikap, seperti menjadi banyak melamun, sehingga Frankie harus menegurnya.<ref name="okezone">{{Cite news|title=Detik-Detik Elang Mulya Lesmana sebelum Tewas Ditembak|url=http://news.okezone.com/read/2013/05/13/337/805923/detik-detik-elang-mulya-lesmana-sebelum-tewas-ditembak|accessdate=9 Mei 2014|last=Isnaini|work=[[Okezone.com]]}}</ref> |
||
Esok harinya pada pukul 09.00 WIB, mereka pun pergi ke kampus. Ibu Lesmana berpesan supaya berhati-hati. Namun Lesmana membalasnya dengan candaan, "Mami jangan ngomong gitu dong ke Frankie, Elang kan jadi malu." UTS dibatalkan karena akan digelar [[demonstrasi]], sehingga keduanya pun ikut demonstrasi. Frankie segera mengenakan [[jas almamater]], tetapi Lesmana lupa membawa jas almamater.<ref name=okezone/> |
|||
Keduanya sempat meninjau proyek [[indekos]] milik orang tua Frankie yang tengah dibangun di seberang kampus. Mereka menghabiskan waktu selama kurang lebih satu jam di lokasi proyek. Saat akan menuju kampus, seorang tukang bangunan memanggil Frankie dan memberikan pensil milik Lesmana yang jatuh. Begitu melewati halte bus di salah satu sudut Jalan Letjend S. Parman, mendadak ada perempuan yang menangis di dekat Lesmana. Ketika orasi berlangsung di halaman parkir kampus, Frankie juga menemukan perempuan lain yang menangis di dekat Lesmana.<ref name=okezone/> |
|||
Menjelang sore, para mahasiswa bergerak menuju Kompleks Parlemen/[[DPR]]. Sontak mereka dihadang aparat keamanan dan negosiasi semakin alot selama hampir 3 jam. Sejumlah demonstran sempat melaksanakan foto bersama, termasuk Frankie dan Lesmana. Aparat keamanan memaksa mahasiswa kembali ke kampus. Dalam kondisi tidak terkendali, Frankie, Lesmana, dan Adny melaksanakan janjian berkumpul di pos satpam di depan pintu masuk kampus.<ref name=okezone/> |
|||
===Peluru Menembus Jantung Elang=== |
|||
[[File:May 1998 Trisakti incident.jpg|thumb|right|Aparat keamanan dan mahasiswa di luar Trisakti]] |
|||
Aparat mulai menyerang para demonstran dengan [[gas air mata]] dan [[peluru karet]] serta tembakan peringatan ke atas.<ref name=okezone></ref> Mendengar suara tembakan tersebut, ribuan mahasiswa serentak berlari dan berebut untuk masuk kampus melalui gerbang di Jalan S Parman.<ref name=okezone></ref> Karena Frankie dan Elang posisinya di depan polisi, Frankie melihat tidak ada peluang untuk masuk kampus karena posisinya paling belakang, sedangkan polisi semakin dekat jaraknya.<ref name=okezone></ref> Oleh sebab itu, Frankie memutuskan untuk segera memanjat pagar kampus yang pada saat itu terkunci.<ref name=okezone></ref> Ketika dalam posisi memanjat, Frankie merasakan panas pada bagian perut.<ref name=okezone></ref> Ternyata ia terkena puluru karet yang meleset dan mengenai kancing celananya.<ref name=okezone></ref> Frankie mencoba kembali ke kampusnya dengan memanjat tembok pembatas kedua kampus ([[Universitas Tarumanegara]] dan [[Universitas Trisakti]]) yang letaknya bersebelahan.<ref name=okezone></ref> Ia mencoba mencari keberadaan kedua sahabatnya.<ref name=okezone></ref> Seperti yang dijanjikan ketiganya akan berkumpul di pos satpam.<ref name=okezone></ref> Bergegas ia menuju tempat tersebut.<ref name=okezone></ref> Namun ia hanya mendapati dirinya sendiri, tak ada Elang maupun Adny.<ref name=okezone></ref> |
|||
⚫ | |||
Tak lama kemudian, Frankie mendengar kabar bahwa Elang terkena tembak.<ref name=okezone></ref> Ia bertanya kepada temannya di bagian mana Elang tertembak, lalu temannya menunjuk ke arah jantungnya.<ref name=okezone></ref> Dengan [[emosi]] Frankie menuju ke [[Rumah Sakit Sumber Waras]], di mana semua korban dilarikan ke rumah sakit tersebut.<ref name=okezone></ref> Di sana Frankie menemukan sosok sahabatnya telah terbaring di kamar jenazah dengan terbalut kain tubuhnya telah kaku dan dingin.<ref name=okezone></ref> Luka peluru Elang menembus jantung hingga punggung.<ref name=okezone></ref> Peluru tajam yang menembus jantung Elang ditemukan di dalam tas punggung yang dibawanya.<ref name=okezone></ref> Di dalam tas itu ada botol parfum yang juga pecah terkena peluru.<ref name=okezone></ref> Parfum itu merupakan kado ulang tahun untuk teman wanitanya yang belum sempat Elang berikan.<ref name=okezone></ref> |
|||
=== Penembakan === |
|||
==Penghargaan Bagi Elang Mulia Lesmana== |
|||
[[ |
[[Berkas:May 1998 Trisakti incident.jpg|jmpl|ka|Aparat keamanan dan mahasiswa di luar Trisakti|200px]] |
||
Semakin tidak terkendali, aparat keamanan menyerang demonstran dengan [[gas air mata]] dan [[peluru karet]], juga dengan tembakan peringatan. Mahasiswa serentak berlari masuk kampus melalui gerbang di Jalan S. Parman. Frankie dan Lesmana berada pada posisi yang sangat dekat dengan petugas kepolisian dan merasa tak ada lagi harapan untuk memasukinya. Mereka pun memanjat gerbang kampus yang saat itu terkunci. Frankie merasa kepanasan pada bagian perut dan rupanya ia telah terkena peluru karet yang meleset dan mengenai kancing celananya. Frankie mencoba kembali ke kampus dengan memanjat dinding pembatas antara kampus [[Universitas Tarumanegara]] dan [[Universitas Trisakti]]. Sesuai janji, ia akan bertemu dengan Lesmana dan Adny di pos satpam, tetapi ia hanya mendapati dirinya sendiri, tanpa Lesmana maupun Adny.<ref name=okezone/> |
|||
⚫ | Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pada hari |
||
⚫ | |||
Frankie mendengar kabar bahwa Lesmana tertembak pada jantungnya. Ia bergegas menuju [[Rumah Sakit Sumber Waras]], tempat korban kerusuhan dirawat. Ia menemui sahabatnya itu telah terbaring di kamar jenazah. Terdapat bekas luka tembak peluru tajam pada jantung dan punggungnya.<ref name=okezone/> Di dalam tas ransel yang Lesmana bawa terdapat botol parfum yang pecah terkena peluru, yang merupakan hadiah ulang tahun untuk teman wanita Lesmana yang belum diberikan.<ref name=okezone/> |
|||
== |
== Penghargaan == |
||
[[Berkas:Penghargaan trisakti.jpg|jmpl|kiri|Penghargaan korban Tragedi Trisakti|200px]] |
|||
⚫ | Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pada hari Senin pagi tanggal 15 Agustus 2005 memberikan [[Bintang Jasa Pratama]] kepada 4 orang mahasiswa Trisakti yang tewas dalam kerusuhan massa Mei 1998 lalu yakni Elang Mulia Lesmana, [[Hafidin Royan]], [[Heri Hertanto]], dan [[Hendriawan Sie]].<ref name=indosiar>{{cite web|url=http://www.indosiar.com/fokus/presiden-berikan-bintang-jasa-4-mahasiswa-trisakti_43571.html|title=Presiden Berikan Bintang Jasa 4 Mahasiswa Trisakti|publisher=www.indosiar.com|accessdate=11 Mei 2014}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pemberian penghargaan kehormatan dilakukan di [[Istana Negara]] dalam suatu upacara penghormatan.<ref name=indosiar/> Mereka dianggap berjasa sebagai pejuang reformasi karena pengorbanan jiwa mereka dapat mendorong terjadinya perubahan besar dalam kehidupan bernegara.<ref name=indosiar/> |
||
== Rujukan == |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{DEFAULTSORT:Lesmana, E.M.}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Aktivis Indonesia]] |
[[Kategori:Aktivis Indonesia]] |
||
[[Kategori:Gerakan mahasiswa]] |
[[Kategori:Gerakan mahasiswa]] |
||
[[Kategori:Universitas Trisakti]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Cirebon]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Jakarta]] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Aktivis 98]] |
|||
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh di Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 17 September 2023 13.00
Elang Mulia Lesmana | |
---|---|
Lahir | Jakarta, Indonesia | 5 Juli 1978
Meninggal | 12 Mei 1998 Jakarta, Indonesia | (umur 19)
Sebab meninggal | Ditembak dalam tragedi Trisakti |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Universitas Trisakti (tidak selesai) |
Pekerjaan | Pelajar/mahasiswa |
Orang tua |
|
Elang Mulia Lesmana (5 Juli 1978 – 12 Mei 1998) adalah seorang mahasiswa Fakultas Arsitektur, Universitas Trisakti angkatan 1996 yang meninggal karena tertembak dalam Tragedi Trisakti.[1][2] Pada tragedi ini beberapa mahasiswa gugur ketika menyampaikan aspirasi untuk memperjuangkan reformasi.[3]
Kematian
[sunting | sunting sumber]Kesaksian dari teman dekat Lesmana
[sunting | sunting sumber]Kronologi meninggalnya Lesmana diingat jelas oleh Arfianda Bachtiar (Frankie), lulusan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Industri, Universitas Trisakti angkatan 1996, yang merupakan sahabat karib Lesmana. Satu hari sebelum peristiwa, Frankie dan Lesmana berniat mengerjakan tugas kelompok yang harus dikumpulkan esok hari. Frankie kerap menginap di rumah Lesmana untuk belajar bersama dalam rangka mempersiapkan ujian tengah semester (UTS). Saat hujan deras mereka berboncengan menuju rumah Lesmana di Ciputat, Tangerang. Pada malam itu Lesmana mengalami perubahan sikap, seperti menjadi banyak melamun, sehingga Frankie harus menegurnya.[4]
Esok harinya pada pukul 09.00 WIB, mereka pun pergi ke kampus. Ibu Lesmana berpesan supaya berhati-hati. Namun Lesmana membalasnya dengan candaan, "Mami jangan ngomong gitu dong ke Frankie, Elang kan jadi malu." UTS dibatalkan karena akan digelar demonstrasi, sehingga keduanya pun ikut demonstrasi. Frankie segera mengenakan jas almamater, tetapi Lesmana lupa membawa jas almamater.[4]
Keduanya sempat meninjau proyek indekos milik orang tua Frankie yang tengah dibangun di seberang kampus. Mereka menghabiskan waktu selama kurang lebih satu jam di lokasi proyek. Saat akan menuju kampus, seorang tukang bangunan memanggil Frankie dan memberikan pensil milik Lesmana yang jatuh. Begitu melewati halte bus di salah satu sudut Jalan Letjend S. Parman, mendadak ada perempuan yang menangis di dekat Lesmana. Ketika orasi berlangsung di halaman parkir kampus, Frankie juga menemukan perempuan lain yang menangis di dekat Lesmana.[4]
Menjelang sore, para mahasiswa bergerak menuju Kompleks Parlemen/DPR. Sontak mereka dihadang aparat keamanan dan negosiasi semakin alot selama hampir 3 jam. Sejumlah demonstran sempat melaksanakan foto bersama, termasuk Frankie dan Lesmana. Aparat keamanan memaksa mahasiswa kembali ke kampus. Dalam kondisi tidak terkendali, Frankie, Lesmana, dan Adny melaksanakan janjian berkumpul di pos satpam di depan pintu masuk kampus.[4]
Penembakan
[sunting | sunting sumber]Semakin tidak terkendali, aparat keamanan menyerang demonstran dengan gas air mata dan peluru karet, juga dengan tembakan peringatan. Mahasiswa serentak berlari masuk kampus melalui gerbang di Jalan S. Parman. Frankie dan Lesmana berada pada posisi yang sangat dekat dengan petugas kepolisian dan merasa tak ada lagi harapan untuk memasukinya. Mereka pun memanjat gerbang kampus yang saat itu terkunci. Frankie merasa kepanasan pada bagian perut dan rupanya ia telah terkena peluru karet yang meleset dan mengenai kancing celananya. Frankie mencoba kembali ke kampus dengan memanjat dinding pembatas antara kampus Universitas Tarumanegara dan Universitas Trisakti. Sesuai janji, ia akan bertemu dengan Lesmana dan Adny di pos satpam, tetapi ia hanya mendapati dirinya sendiri, tanpa Lesmana maupun Adny.[4]
Frankie mendengar kabar bahwa Lesmana tertembak pada jantungnya. Ia bergegas menuju Rumah Sakit Sumber Waras, tempat korban kerusuhan dirawat. Ia menemui sahabatnya itu telah terbaring di kamar jenazah. Terdapat bekas luka tembak peluru tajam pada jantung dan punggungnya.[4] Di dalam tas ransel yang Lesmana bawa terdapat botol parfum yang pecah terkena peluru, yang merupakan hadiah ulang tahun untuk teman wanita Lesmana yang belum diberikan.[4]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Senin pagi tanggal 15 Agustus 2005 memberikan Bintang Jasa Pratama kepada 4 orang mahasiswa Trisakti yang tewas dalam kerusuhan massa Mei 1998 lalu yakni Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hertanto, dan Hendriawan Sie.[5] Pemberian penghargaan kehormatan dilakukan di Istana Negara dalam suatu upacara penghormatan.[5] Mereka dianggap berjasa sebagai pejuang reformasi karena pengorbanan jiwa mereka dapat mendorong terjadinya perubahan besar dalam kehidupan bernegara.[5]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap. Penebar Swadaya Grup. 2012. hlm. 158. ISBN 979-788-343-4.
- ^ Nana Supriatna (2006). Sejarah Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam. Grafindo Media Pratama. hlm. 26.
- ^ T. Wardaya, Baskara (2007). Menguak Misteri Kekuasaan Suharto. Galangpress. hlm. 270. ISBN 978-979-23-9981-3.
- ^ a b c d e f g Isnaini. "Detik-Detik Elang Mulya Lesmana sebelum Tewas Ditembak". Okezone.com. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c "Presiden Berikan Bintang Jasa 4 Mahasiswa Trisakti". www.indosiar.com. Diakses tanggal 11 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]