Mi letheg: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
+Kategori:Hidangan Yogyakarta; ±Kategori:Hidangan Indonesia→Kategori:Hidangan mi Indonesia menggunakan HotCat |
||
(26 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Mie lethek.jpg|jmpl|ka|Mie letheg|200px]] |
|||
{{inuseBP|BP87Laurentius|15 Mei 2014|11 April 2014}} |
|||
'''Mi letheg''' atau '''Mi |
'''Mi letheg''' atau '''Mi lethek''' ({{lang-jv|ꦧꦏ꧀ꦩꦶꦊꦛꦺꦒ꧀|Bakmi lěṭèg}}) adalah salah satu [[kuliner]] [[mie]] yang berasal dari [[Srandakan, Bantul]], [[Yogyakarta]] dengan menggunakan bahan dasar [[tepung tapioka]] dan [[singkong]].<ref name=mirotakampus/><ref name=jogjatrip/> Proses produksi mie letheg masih dengan menggunakan cara yang [[tradisional]].<ref name=mirotakampus>{{Cite web|url=http://www.mirotakampus.com/berita-54-mie-lethek-cap-busur-panah-dari-margomulyo-bantul-kini-hadir-di-mirota-kampus.html|title=Mie Lethek Cap Busur Panah Dari Margomulyo Bantul Kini Hadir Di Mirota Kampus|accessdate=12 Mei 2014|publisher= www.mirotakampus.com}}</ref> Sebutan letheg ini muncul karena mi letheg memiliki warna yang keruh kecoklatan dan kurang menarik, tidak seperti mi pada umumnya.<ref name=travel>{{Cite web|url=http://travel.kompas.com/read/2014/03/01/0925291/Mi.Lethek.Kegemaran.Kawula.Mataram|title=Mie Lethek, Kegemaran Kawula Mataram|accessdate=12 Mei 2014|publisher= www.travel.kompas.com}}</ref><ref name=republika>{{Cite web|url=http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/10/12/09/151115-mi-lethek-khas-bantul-seni-kuliner-yang-nyaris-punah|title=Mie Lethek Khas Bantul, Seni Kuliner Yang Nyaris Punah|accessdate=12 Mei 2014|publisher= www.republika.co.id}}</ref> Mi letheg tidak menggunakan pewarna zat kimia serta zat pengawet.<ref name=republika/> Meski tanpa zat pengawet, mi lethek kering bisa awet disimpan hingga lebih tiga bulan.<ref name=jogjatrip/> |
||
Sekilas, mie ini mirip seperti [[sohun]]. Itu karena warna mie letheg yang bewarna kecoklatan, memang benar-benar membangkitkan selera makan.<ref>{{Cite news|url=https://www.njogja.co.id/wisata-kuliner/mie-lethek-lezat-asli-bantul/|title=Mie Lethek, nan Lezat Asli Bantul|date=2015-07-13|language=en-US|access-date=2018-05-06}}{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
⚫ | |||
⚫ | Warna mi letheg keruh kecoklatan dan tidak menarik karena proses produksinya yang benar-benar alami dan diolah secara tradisional.<ref name=jogjatrip |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Warna mi letheg keruh kecoklatan dan tidak menarik karena proses produksinya yang benar-benar alami dan diolah secara tradisional.<ref name=jogjatrip/> Dikatakan alami karena mi ini tidak menggunakan bahan pemutih, pewarna atau zat pengawet.<ref name=jogjatrip/> Secara fisik, mie letheg mirip dengan mi bihun.<ref name=jogjatrip/> Tetapi mi letheg lebih tebal dan memiliki [[tektur]] yang lebih kenyal dibandingkan dengan mi yang terbuat dari gandum.<ref name=jogjatrip/> |
||
⚫ | Mi yang berasal dari bahan baku singkong ini diproduksi dengan bantuan sapi.<ref name=jogjatrip>{{Cite web|url=http://jogjatrip.com/id/2159/Mie-Lethek-Tak-Se-Lethek-Rasanya|title=Mie Lethek Tak Selethek Rasanya|accessdate=12 Mei 2014|publisher= |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Berkas:Proses Pembuatan Mie Lethek Srandakan Bantul.jpg|jmpl|ka|Mie letheg|200px|Menggiling adonan mi letheg dengan memanfaatkan tenaga sapi]] |
|||
⚫ | Mi letheg terdiri dari 2 jenis yaitu mi letheg mentah dalam bentuk kemasan dan mi letheg siap saji.<ref name=jogjatrip |
||
[[Berkas:Mi dijemur.jpg|jmpl|ka|Mie letheg|200px|penjemuran mie letheg]] |
|||
⚫ | Mi yang berasal dari bahan baku singkong dan tepung tapioka ini diproduksi dengan bantuan [[sapi]].<ref name=jogjatrip>{{Cite web|url=http://jogjatrip.com/id/2159/Mie-Lethek-Tak-Se-Lethek-Rasanya|title=Mie Lethek Tak Selethek Rasanya|accessdate=12 Mei 2014|publisher=www.jogjatrip.com|archive-date=2014-05-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20140512232004/http://jogjatrip.com/id/2159/Mie-Lethek-Tak-Se-Lethek-Rasanya|dead-url=yes}}</ref> Tenaga seekor sapi dimanfaatkan untuk menggerakkan silinder seberat 1 ton sebagai alat pengaduk bahan baku mi.<ref name=jogjatrip/><ref name=indosiar>{{Cite web|url=http://www.indosiar.com/ragam/44165/mie-lethek-yang-melegenda|title=Mie Lethek Yang Melegenda|accessdate=12 Mei 2014|publisher=www.indosiar.com|archive-date=2011-05-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20110518113745/http://www.indosiar.com/ragam/44165/mie-lethek-yang-melegenda|dead-url=yes}}</ref> Bahan baku utama mi letheg yang diaduk-aduk terdiri dari tepung singkong serta [[gaplek]] atau singkong kering.<ref name=jogjatrip/> Adonan ini selanjutnya dikukus di atas tungku yang masih berbahan tanah liat.<ref name=jogjatrip/> Setelah kadar airnya diatur, adonan dikukus lagi, dipotong dan kemudian dicetak menjadi mi.<ref name=jogjatrip/> Untuk mencetak, dibutuhkan sebuat alat pencetak mi yang biasa disebut dengan tarikan.<ref name=indosiar/> Tarikan ini terbuat dari [[kayu tepeng]] dan membutuhkan sedikitnya 8 tenaga manusia untuk menggerakannya.<ref name=indosiar/> Masing-masing orang mendapatkan pembagian tugas yang jelas.<ref name=indosiar/> Ada yang bertugas sebagai penginjak balok kayu berdiameter 40 [[cm]] yang disebut munyuk, karena gerakannya meloncat-loncat seperti kera.<ref name=indosiar/> Selain itu ada juga yang bertugas secara serempak untuk menarik kayu.<ref name=indosiar/> Setelah dicetak, mi lalu dijemur pada panas matahari.<ref name=indosiar/> |
||
⚫ | |||
⚫ | Mi letheg terdiri dari 2 jenis yaitu mi letheg mentah dalam bentuk kemasan dan mi letheg siap saji.<ref name=jogjatrip/> Mi letheg mentah dapat diperoleh di pasar-[[pasar tradisional]] maupun [[swalayan]] yang berada di sekitar Bantul.<ref name=jogjatrip/> Sedangkan untuk ke pabrik pembuat mi letheg, terdapat di [[Dusun Bendo]], [[Desa Trimurti]], [[Kecamatan Srandakan]], [[Kabupaten Bantul]], [[Yogyakarta]]. Untuk mi letheg yang siap saji dapat ditemukan di warung-warung mi di daerah [[Srandakan]], khususnya di sekitar [[Pasar Srandakan]].<ref name=jogjatrip/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Pranala luar == |
|||
* [https://www.voaindonesia.com/a/mie-lethek-makanan-organik-lokal-yang-digemari-obama/3926806.html {{PAGENAME}}, salah satu makanan favorit Obama] |
|||
[[Kategori: |
[[Kategori:Hidangan mi Indonesia]] |
||
[[Kategori:Mi]] |
[[Kategori:Mi]] |
||
[[Kategori:Hidangan Yogyakarta]] |
Revisi terkini sejak 25 Juli 2024 13.05
Mi letheg atau Mi lethek (bahasa Jawa: ꦧꦏ꧀ꦩꦶꦊꦛꦺꦒ꧀, translit. Bakmi lěṭèg) adalah salah satu kuliner mie yang berasal dari Srandakan, Bantul, Yogyakarta dengan menggunakan bahan dasar tepung tapioka dan singkong.[1][2] Proses produksi mie letheg masih dengan menggunakan cara yang tradisional.[1] Sebutan letheg ini muncul karena mi letheg memiliki warna yang keruh kecoklatan dan kurang menarik, tidak seperti mi pada umumnya.[3][4] Mi letheg tidak menggunakan pewarna zat kimia serta zat pengawet.[4] Meski tanpa zat pengawet, mi lethek kering bisa awet disimpan hingga lebih tiga bulan.[2]
Sekilas, mie ini mirip seperti sohun. Itu karena warna mie letheg yang bewarna kecoklatan, memang benar-benar membangkitkan selera makan.[5]
Keistimewaan
[sunting | sunting sumber]Warna mi letheg keruh kecoklatan dan tidak menarik karena proses produksinya yang benar-benar alami dan diolah secara tradisional.[2] Dikatakan alami karena mi ini tidak menggunakan bahan pemutih, pewarna atau zat pengawet.[2] Secara fisik, mie letheg mirip dengan mi bihun.[2] Tetapi mi letheg lebih tebal dan memiliki tektur yang lebih kenyal dibandingkan dengan mi yang terbuat dari gandum.[2]
Pembuatan mie letheg
[sunting | sunting sumber]Mi yang berasal dari bahan baku singkong dan tepung tapioka ini diproduksi dengan bantuan sapi.[2] Tenaga seekor sapi dimanfaatkan untuk menggerakkan silinder seberat 1 ton sebagai alat pengaduk bahan baku mi.[2][6] Bahan baku utama mi letheg yang diaduk-aduk terdiri dari tepung singkong serta gaplek atau singkong kering.[2] Adonan ini selanjutnya dikukus di atas tungku yang masih berbahan tanah liat.[2] Setelah kadar airnya diatur, adonan dikukus lagi, dipotong dan kemudian dicetak menjadi mi.[2] Untuk mencetak, dibutuhkan sebuat alat pencetak mi yang biasa disebut dengan tarikan.[6] Tarikan ini terbuat dari kayu tepeng dan membutuhkan sedikitnya 8 tenaga manusia untuk menggerakannya.[6] Masing-masing orang mendapatkan pembagian tugas yang jelas.[6] Ada yang bertugas sebagai penginjak balok kayu berdiameter 40 cm yang disebut munyuk, karena gerakannya meloncat-loncat seperti kera.[6] Selain itu ada juga yang bertugas secara serempak untuk menarik kayu.[6] Setelah dicetak, mi lalu dijemur pada panas matahari.[6]
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Mi letheg terdiri dari 2 jenis yaitu mi letheg mentah dalam bentuk kemasan dan mi letheg siap saji.[2] Mi letheg mentah dapat diperoleh di pasar-pasar tradisional maupun swalayan yang berada di sekitar Bantul.[2] Sedangkan untuk ke pabrik pembuat mi letheg, terdapat di Dusun Bendo, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Untuk mi letheg yang siap saji dapat ditemukan di warung-warung mi di daerah Srandakan, khususnya di sekitar Pasar Srandakan.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Mie Lethek Cap Busur Panah Dari Margomulyo Bantul Kini Hadir Di Mirota Kampus". www.mirotakampus.com. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n "Mie Lethek Tak Selethek Rasanya". www.jogjatrip.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-12. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ "Mie Lethek, Kegemaran Kawula Mataram". www.travel.kompas.com. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b "Mie Lethek Khas Bantul, Seni Kuliner Yang Nyaris Punah". www.republika.co.id. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ "Mie Lethek, nan Lezat Asli Bantul" (dalam bahasa Inggris). 2015-07-13. Diakses tanggal 2018-05-06.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e f g "Mie Lethek Yang Melegenda". www.indosiar.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-18. Diakses tanggal 12 Mei 2014.