Interjeksi: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan pembagian Interjeksi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{tanpa referensi}} |
|||
'''Interjeksi''' atau '''kata seru''' adalah [[kata]] yang mengungkapkan perasaan dan maksud seseorang, misalnya ''ah'' dan ''aduh'', atau melambangkan tiruan bunyi, misalnya ''meong''. Bentuk ini biasanya tak dapat diberi [[afiks]] dan tidak memiliki dukungan sintaksis dengan bentuk lain. |
'''Interjeksi''' atau '''kata seru''' adalah [[kata]] yang mengungkapkan perasaan dan maksud seseorang, misalnya ''ah'' dan ''aduh'', atau melambangkan tiruan bunyi, misalnya ''meong''. Bentuk ini biasanya tak dapat diberi [[afiks]] dan tidak memiliki dukungan [[sintaksis]] dengan bentuk lain. Secara struktural, interjeksi tidak mempunyai jalinan dengan unsur kalimat lain. Oleh karena itu, pengetikan setelah kata interjeksi harus dibubuhi koma<ref>{{Cite book|date=2021|title=[Salinan] SK tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia|location=Jakarta|publisher=Badan Pengembahan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek.|pages=33|url-status=live}}</ref> |
||
Interjeksi berdasarkan perasaan yang diungkapkan terbagi menjadi 10 <ref>{{Cite book|last=Moeliono|first=Anton M., dkk.|date=2016|title=Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Keempat)|location=Jakarta|pages=400|url-status=live}}</ref>: |
|||
⚫ | |||
# Interjeksi Harapan; ''insyaallah'' |
|||
# Interjeksi Kekaguman dan Kepuasan; ''aduhai, amboi, asyik'' |
|||
# Interjeksi Kekesalan; ''sialan, buset'' |
|||
# Interjeksi keheranan; ''aduh, loh, duilah, eh, ah'' |
|||
# Interjeksi kekagetan; ''astaga, astaghfirullah, masyaallah'' |
|||
# Interjeksi kejijikan; ''bah, cih, idih, ih, cis'' |
|||
# Interjeksi ajakan; ''ayo, mari'' |
|||
# Interjeksi kesyukuran; ''alhamdulillah, syukur'' |
|||
# Interjeksi panggilan; ''hai, halo, eh, he'' |
|||
# Interjeksi simpulan; ''nah'' |
|||
Dari beberapa contoh interjeksi, berdasarkan asalnya terbagi menjadi 2 macam, yaitu Interjeksi asli dan serapan. |
|||
⚫ | |||
{{wikibooks|Bahasa Indonesia|Interjeksi}} |
{{wikibooks|Bahasa Indonesia|Interjeksi}} |
||
{{wiktionary|Interjeksi|Kategori:id:Interjeksi}} |
{{wiktionary|Interjeksi|Kategori:id:Interjeksi}} |
||
{{bahasa-stub}} |
{{bahasa-stub}} |
||
Revisi terkini sejak 6 November 2024 06.05
Interjeksi atau kata seru adalah kata yang mengungkapkan perasaan dan maksud seseorang, misalnya ah dan aduh, atau melambangkan tiruan bunyi, misalnya meong. Bentuk ini biasanya tak dapat diberi afiks dan tidak memiliki dukungan sintaksis dengan bentuk lain. Secara struktural, interjeksi tidak mempunyai jalinan dengan unsur kalimat lain. Oleh karena itu, pengetikan setelah kata interjeksi harus dibubuhi koma[1]
Interjeksi berdasarkan perasaan yang diungkapkan terbagi menjadi 10 [2]:
- Interjeksi Harapan; insyaallah
- Interjeksi Kekaguman dan Kepuasan; aduhai, amboi, asyik
- Interjeksi Kekesalan; sialan, buset
- Interjeksi keheranan; aduh, loh, duilah, eh, ah
- Interjeksi kekagetan; astaga, astaghfirullah, masyaallah
- Interjeksi kejijikan; bah, cih, idih, ih, cis
- Interjeksi ajakan; ayo, mari
- Interjeksi kesyukuran; alhamdulillah, syukur
- Interjeksi panggilan; hai, halo, eh, he
- Interjeksi simpulan; nah
Dari beberapa contoh interjeksi, berdasarkan asalnya terbagi menjadi 2 macam, yaitu Interjeksi asli dan serapan.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Lihat entri Interjeksi atau Kategori:id:Interjeksi di kamus bebas Wiktionary.