Sintilasi: Perbedaan antara revisi
BP39Candra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
k →Referensi: clean up |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Orphan|date=Oktober 2016}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | '''Sintilasi''' adalah gejala yaitu menurunnya itensitas gelombang [[radio]] setelah melalui ionosfir.<ref name="Soegeng">R Soegeng.1994.IONOSFIR. Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.234-235</ref> Ionosfir merupakan bagian atas [[bumi]] atau bagian paling luar dari [[ |
||
⚫ | |||
⚫ | ">Wisnu Arya Wardhana.1994.Teknik Analisis Radioaktifitas Lingkungan .Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.28</ref> Gejala penurunan ini atau sintilas berlangsung dalam proses yang pendek atau dalam selang [[waktu]] yang pendek.<ref name="Soegeng" |
||
⚫ | '''Sintilasi''' adalah gejala yaitu menurunnya itensitas gelombang [[radio]] setelah melalui ionosfir.<ref name="Soegeng">R Soegeng.1994.IONOSFIR. Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.234-235</ref> Ionosfir merupakan bagian atas [[bumi]] atau bagian paling luar dari [[atmosfer]] [[bumi]] yang banyak mengandung [[ion]] dan [[elektro]] bebas.<ref name="Wardhana |
||
⚫ | |||
⚫ | ">Wisnu Arya Wardhana.1994.Teknik Analisis Radioaktifitas Lingkungan .Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.28</ref> Gejala penurunan ini atau sintilas berlangsung dalam proses yang pendek atau dalam selang [[waktu]] yang pendek.<ref name="Soegeng" /> Sintilasi terjadi biasanya terjadi beberapa saat setelah [[matahari]] terbenam.<ref name="Soegeng" /> Sintilasi atau gejala penurunan intensitas gelombang [[radio]] ini pertama kali ditemukan oleh [[Hey]], [[Person]], dan [[phillips]] saat mengamati radiasi gelombang [[radio]] dengan prekuensi 64 MHz dari Cygnus.<ref name="Soegeng" /> Pada awalnya gejala ini dianggap sebagai gejala gangguan di sumber gelombang [[radio]].<ref name="Soegeng" /> Namun dalam penelitian selanjutnya [[sinyal]] yang diterima melului dua station pengamat yang berjarak 210 kilo meter tersebut tidak ada korelasinya atau hubungan timbal balik.<ref name="Soegeng" /> Sedangkan antara dua station pengamat yang memiliki jarak cukup dekat yaitu 4 kilo meter ada korelasinya atau ada hubungan timbal balik.<ref name="Soegeng" /> [[Penelitian]] tentang sintilasi atau gejala itensitas gelombang mulai berkembang dengan pesat sejak diluncurkannya [[satelit]] buatan pada tahun 1957.<ref name="Soegeng" /> |
||
⚫ | |||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Bumi]] |
[[Kategori:Bumi]] |
||
{{Astronomi-stub}} |
{{Astronomi-stub}} |
Revisi terkini sejak 29 Desember 2022 02.08
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2016. |
Sintilasi adalah gejala yaitu menurunnya itensitas gelombang radio setelah melalui ionosfir.[1] Ionosfir merupakan bagian atas bumi atau bagian paling luar dari atmosfer bumi yang banyak mengandung ion dan elektro bebas.[2] Gejala penurunan ini atau sintilas berlangsung dalam proses yang pendek atau dalam selang waktu yang pendek.[1] Sintilasi terjadi biasanya terjadi beberapa saat setelah matahari terbenam.[1] Sintilasi atau gejala penurunan intensitas gelombang radio ini pertama kali ditemukan oleh Hey, Person, dan phillips saat mengamati radiasi gelombang radio dengan prekuensi 64 MHz dari Cygnus.[1] Pada awalnya gejala ini dianggap sebagai gejala gangguan di sumber gelombang radio.[1] Namun dalam penelitian selanjutnya sinyal yang diterima melului dua station pengamat yang berjarak 210 kilo meter tersebut tidak ada korelasinya atau hubungan timbal balik.[1] Sedangkan antara dua station pengamat yang memiliki jarak cukup dekat yaitu 4 kilo meter ada korelasinya atau ada hubungan timbal balik.[1] Penelitian tentang sintilasi atau gejala itensitas gelombang mulai berkembang dengan pesat sejak diluncurkannya satelit buatan pada tahun 1957.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]