Lompat ke isi

Sintilasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
k →‎Referensi: clean up
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
[[File:Collocated antennas on towers.jpg|thumb|35opx|Sintilasi merupakan gejala turunnya itensitas gelombang radio]]

'''Sintilasi''' adalah gejala yaitu menurunnya itensitas gelombang [[radio]] setelah melalui ionosfir.<ref name="Soegeng">R Soegeng.1994.IONOSFIR. Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.234-235</ref> Ionosfir merupakan bagian atas [[bumi]] atau bagian paling luar dari [[atmosfir]] [[bumi]] yang banyak mengandung [[ion]] dan [[elektro]] bebas.<ref name="Wardhana
[[Berkas:Collocated antennas on towers.jpg|jmpl|35opx|Sintilasi merupakan gejala turunnya itensitas gelombang radio]]
">Wisnu Arya Wardhana.1994.Teknik Analisis Radioaktifitas Lingkungan .Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.28</ref> Gejala penurunan ini atau sintilas berlangsung dalam proses yang pendek atau dalam selang [[waktu]] yang pendek.<ref name="Soegeng"></ref> Sintilasi terjadi biasanya terjadi beberapa saat setelah [[matahari]] terbenam.<ref name="Soegeng"></ref> Sintilasi atau gejala penurunan intensitas gelombang [[radio]] ini pertama kali ditemukan oleh [[Hey]], [[Person]], dan [[phillips]] saat mengamati radiasi gelombang [[radio]] dengan prekuensi 64 MHz dari Cygnus.<ref name="Soegeng"></ref> Pada awalnya gejala ini dianggap sebagai gejala gangguan di sumber gelombang [[radio]].<ref name="Soegeng"></ref> Namun dalam penelitian selanjutnya [[sinyal]] yang diterima melului dua station pengamat yang berjarak 210 kilo meter tersebut tidak ada korelasinya atau hubungan timbal balik.<ref name="Soegeng"></ref> Sedangkan antara dua station pengamat yang memiliki jarak cukup dekat yaitu 4 kilo meter ada korelasinya atau ada hubungan timbal balik.<ref name="Soegeng"></ref> [[Penelitian]] tentang sintilasi atau gejala itensitas gelombang mulai berkembang dengan pesat sejak diluncurkannya [[satelit]] buatan pada tahun 1957.<ref name="Soegeng"></ref>
'''Sintilasi''' adalah gejala yaitu menurunnya itensitas gelombang [[radio]] setelah melalui ionosfir.<ref name="Soegeng">R Soegeng.1994.IONOSFIR. Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.234-235</ref> Ionosfir merupakan bagian atas [[bumi]] atau bagian paling luar dari [[atmosfer]] [[bumi]] yang banyak mengandung [[ion]] dan [[elektro]] bebas.<ref name="Wardhana
==Referensi==
">Wisnu Arya Wardhana.1994.Teknik Analisis Radioaktifitas Lingkungan .Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.28</ref> Gejala penurunan ini atau sintilas berlangsung dalam proses yang pendek atau dalam selang [[waktu]] yang pendek.<ref name="Soegeng" /> Sintilasi terjadi biasanya terjadi beberapa saat setelah [[matahari]] terbenam.<ref name="Soegeng" /> Sintilasi atau gejala penurunan intensitas gelombang [[radio]] ini pertama kali ditemukan oleh [[Hey]], [[Person]], dan [[phillips]] saat mengamati radiasi gelombang [[radio]] dengan prekuensi 64&nbsp;MHz dari Cygnus.<ref name="Soegeng" /> Pada awalnya gejala ini dianggap sebagai gejala gangguan di sumber gelombang [[radio]].<ref name="Soegeng" /> Namun dalam penelitian selanjutnya [[sinyal]] yang diterima melului dua station pengamat yang berjarak 210 kilo meter tersebut tidak ada korelasinya atau hubungan timbal balik.<ref name="Soegeng" /> Sedangkan antara dua station pengamat yang memiliki jarak cukup dekat yaitu 4 kilo meter ada korelasinya atau ada hubungan timbal balik.<ref name="Soegeng" /> [[Penelitian]] tentang sintilasi atau gejala itensitas gelombang mulai berkembang dengan pesat sejak diluncurkannya [[satelit]] buatan pada tahun 1957.<ref name="Soegeng" />
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Bumi]]
[[Kategori:Bumi]]



{{Astronomi-stub}}
{{Astronomi-stub}}

Revisi terkini sejak 29 Desember 2022 02.08


Sintilasi merupakan gejala turunnya itensitas gelombang radio

Sintilasi adalah gejala yaitu menurunnya itensitas gelombang radio setelah melalui ionosfir.[1] Ionosfir merupakan bagian atas bumi atau bagian paling luar dari atmosfer bumi yang banyak mengandung ion dan elektro bebas.[2] Gejala penurunan ini atau sintilas berlangsung dalam proses yang pendek atau dalam selang waktu yang pendek.[1] Sintilasi terjadi biasanya terjadi beberapa saat setelah matahari terbenam.[1] Sintilasi atau gejala penurunan intensitas gelombang radio ini pertama kali ditemukan oleh Hey, Person, dan phillips saat mengamati radiasi gelombang radio dengan prekuensi 64 MHz dari Cygnus.[1] Pada awalnya gejala ini dianggap sebagai gejala gangguan di sumber gelombang radio.[1] Namun dalam penelitian selanjutnya sinyal yang diterima melului dua station pengamat yang berjarak 210 kilo meter tersebut tidak ada korelasinya atau hubungan timbal balik.[1] Sedangkan antara dua station pengamat yang memiliki jarak cukup dekat yaitu 4 kilo meter ada korelasinya atau ada hubungan timbal balik.[1] Penelitian tentang sintilasi atau gejala itensitas gelombang mulai berkembang dengan pesat sejak diluncurkannya satelit buatan pada tahun 1957.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h R Soegeng.1994.IONOSFIR. Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.234-235
  2. ^ Wisnu Arya Wardhana.1994.Teknik Analisis Radioaktifitas Lingkungan .Penerbit:Andi Offset Yogyakarta.28