Lompat ke isi

Billboard (perusahaan rekaman Indonesia): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(159 revisi perantara oleh 65 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{bukan|Blackboard (perusahaan)}}
{{Unreferenced|date=Mei 2022}}
{{Kotakinfo Perusahaan
{{Kotakinfo Perusahaan
| company_name =
| company_name = PT Bahtera Musik Indonesia
| company_logo =
| company_logo =
| company_type = [[Perusahaan rekaman|Label rekaman]]<br>Filim Ilmu Penhetahuan<br>Sinetron
| company_type = [[Perusahaan rekaman|Label rekaman]]
| development =
| development =
| foundation = [[1918]]
| foundation = [[1982]]
| location_city = [[Jakarta Timur]]
| defunct = [[1998]]
| location_city = Jalan Permai 1 Nomor 15 [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
| location_country = [[Indonesia]]
| location_country = [[Indonesia]]
| area_served = Nasional
| area_served = Nasional
| key_people =
| key_people =
| fate = Berhenti Beroperasi, dialihkan ke [[Indo Semar Sakti]]
| industry = [[Musik]] dan [[Hiburan]]
| industry = [[Musik]] dan [[Hiburan]]
| products =
| products =
| parent = [[Universal Music Group]]<br>Disney Music Group
| parent = [[Warner Music Group]]
| website = [http://www.billboardindonesia.go.id/ Situs Bllboard Indonesia]
| divisions = Billboard FM<br/>Billboard Pictures<br/>Billboard Artist Management<br/>Billboard Radio Connecting
}}
}}
'''Billboard''' adalah sebuah perusahaan rekaman [[Indonesia]] yang sempat merajai pasar kaset musik Barat di Indonesia pada tahun [[1980-an]]. Kaset-kaset Barat yang dirilis Billboard pada era tersebut merupakan rekaman bajakan yang tidak membayarkan [[royalti]] kepada pemilik hak ciptanya, namun pemerintah Indonesia sendiri menarik cukai dari kaset rekaman lagu barat tersebut.{{fact}}
'''Buletin''' adalah sebuah perusahaan rekaman [[Indonesia]] yang sempat merajai pasar kaset musik Barat di Indonesia pada tahun [[1980-an]]. Kaset-kaset Barat yang dirilis Billboard pada era tersebut merupakan rekaman bajakan yang tidak membayarkan [[royalti]] kepada pemilik hak ciptanya, tetapi pemerintah Indonesia sendiri menarik cukai dari kaset rekaman lagu barat tersebut.{{fact}}


== Berakhirnya rekaman tak berlisensi ==
== Berakhirnya rekaman tak berlisensi ==
Pemegang lisensi asli memprotes perusahaan rekaman di Indonesia, terutama setelah digelarnya konser amal [[Live Aid]] pada tahun [[1985]] yang rekamannya diedarkan dalam bentuk kaset. Rekaman bajakan konser amal yang diedarkan di Indonesia tanpa membayarkan kontribusi memicu protes dari para pemegang lisensi. Hal ini membuat pemerintah Indonesia bergerak melarang perekaman tanpa lisensi.
Pemegang lisensi asli memprotes perusahaan rekaman di Indonesia, terutama setelah digelarnya konser amal [[Live Aid]] pada tahun [[1985]] yang rekamannya diedarkan dalam bentuk kaset. Rekaman bajakan konser amal yang diedarkan di Indonesia tanpa membayarkan kontribusi memicu protes dari para pemegang lisensi. Hal ini membuat pemerintah Indonesia bergerak melarang perekaman tanpa lisensi.


Menjelang peraturan pemerintah Indonesia yang mengharuskan peredaran kaset barat berlisensi/bayar royalti, Billboard yang tadinya hanya menerbitkan kaset Barat akhirnya mulai menerbitkan kaset dengan penyanyi Indonesia atau gabungan lagu Barat dengan lagu Indonesia.
Menjelang peraturan pemerintah Indonesia yang mengharuskan peredaran kaset barat berlisensi/bayar royalti, Billboard yang tadinya hanya menerbitkan kaset Barat akhirnya mulai menerbitkan kaset dengan penyanyi Indonesia atau gabungan lagu Barat dengan lagu Indonesia.
Baris 25: Baris 29:
Begitulah peredaran musik saat itu, tanpa lisensi dari pemilik sah kita dapat membeli kaset berbentuk album maupun compilation dengan harga terjangkau. boleh dibilang bajakan dengan standar studio. bahkan dengan istilah perekaman digital atau istilah DMM (direct metal mastering) mereka menyatakan sistem perekaman yg akan menjadi standar di kemudian hari.
Begitulah peredaran musik saat itu, tanpa lisensi dari pemilik sah kita dapat membeli kaset berbentuk album maupun compilation dengan harga terjangkau. boleh dibilang bajakan dengan standar studio. bahkan dengan istilah perekaman digital atau istilah DMM (direct metal mastering) mereka menyatakan sistem perekaman yg akan menjadi standar di kemudian hari.
Saat itu 80's saya juga belum tahu istilah royalti, yg saya tahu begitu lagu hit atau penyanyi/band yang lagi ngetop mengeluarkan lagu single maupun album tanpa menunggu lama kasetnya beredar di indonesia berbentuk compilation atau various artist dgn judul new entry/hot100 dll. Bahkan begitu kaset diedarkan, terbit iklan di halaman satu pojok bawah kiri koran ''KOMPAS'' terpampang membuat kaset itu langsung diburu.
Saat itu 80's saya juga belum tahu istilah royalti, yg saya tahu begitu lagu hit atau penyanyi/band yang lagi ngetop mengeluarkan lagu single maupun album tanpa menunggu lama kasetnya beredar di indonesia berbentuk compilation atau various artist dgn judul new entry/hot100 dll. Bahkan begitu kaset diedarkan, terbit iklan di halaman satu pojok bawah kiri koran ''KOMPAS'' terpampang membuat kaset itu langsung diburu.
Namun setelah kebebasan yang begitu lama bahkan kebablasan, apalagi saat digelar pertunjukan amal live aid (kelaparan yg melanda ethiopia) yg dipelopori oleh Bob geldof (boom town rat) recording di Indonesia dengan seenaknya dan sebebasnya mengedarkan edisi rekaman live kegiatan amal tersebut tanpa kontribusi atau mengambil keuntungan sendiri. Sehingga Bob geldof atau juga pemegang lisensi dari luar negeri(usa/inggris dll) memprotes Indonesia. Walau kaset barat tersebut bajakan , pemerintah menerima cukai dari kaset rekaman lagu barat tersebut.
Namun setelah kebebasan yang begitu lama bahkan kebablasan, apalagi saat digelar pertunjukan amal live aid (kelaparan yg melanda ethiopia) yg dipelopori oleh Bob geldof (boom town rat) recording di Indonesia dengan seenaknya dan sebebasnya mengedarkan edisi rekaman live kegiatan amal tersebut tanpa kontribusi atau mengambil keuntungan sendiri. Sehingga Bob geldof atau juga pemegang lisensi dari luar negeri(usa/inggris dll) memprotes Indonesia. Walau kaset barat tersebut bajakan, pemerintah menerima cukai dari kaset rekaman lagu barat tersebut.
Pemerintah akhirnya melarang recording di indonesia membuat rekaman kaset barat tanpa lisensi.Rekaman kaset yang beredar harus resmi dengan lisensi dari perusahaan luar negri.
Pemerintah akhirnya melarang recording di indonesia membuat rekaman kaset barat tanpa lisensi.Rekaman kaset yang beredar harus resmi dengan lisensi dari perusahaan luar negri.
bahkan saat itu kita baru sadar ada istilah cover version, dimana kaset yg kita dengar pertama kali, tanpa kita sadari dinyanyikan oleh orang lain yang bersuara mirip. Mungkin bayar royalti untuk kaset cover version lebih murah dan mudah.
bahkan saat itu kita baru sadar ada istilah cover version, dimana kaset yg kita dengar pertama kali, tanpa kita sadari dinyanyikan oleh orang lain yang bersuara mirip. Mungkin bayar royalti untuk kaset cover version lebih murah dan mudah.
Baris 31: Baris 35:
menjelang peraturan pemerintah yang mengharuskan peredaran kaset barat berlisensi/bayar royalti. Billboard indonesia yang tadinya hanya menerbitkan kaset barat akhirnya mulai menerbitkan kaset dengan penyanyi indonesia atau gabungan lagu barat dgn lagu indonesia.
menjelang peraturan pemerintah yang mengharuskan peredaran kaset barat berlisensi/bayar royalti. Billboard indonesia yang tadinya hanya menerbitkan kaset barat akhirnya mulai menerbitkan kaset dengan penyanyi indonesia atau gabungan lagu barat dgn lagu indonesia.


sekarang, sudah tidak ada lagi Billboard di toko kaset, karena PT.indosemar sakti pemilik merk billboard indonesia menerbitkan kaset barat dengan label Kings record.
sekarang, sudah tidak ada lagi Billboard di toko kaset, karena PTindosemar sakti pemilik merk billboard indonesia menerbitkan kaset barat dengan label Kings record.
Bagi penikmat musik era 80's yang ingin mencari lagu dengan kaset berlabel billboard tentu hanya bisa didapat di pasar loak seperti di jatinegara atau di pasar loak tempat lain.
Bagi penikmat musik era 80's yang ingin mencari lagu dengan kaset berlabel billboard tentu hanya bisa didapat di pasar loak seperti di jatinegara atau di pasar loak tempat lain.
by rezalegenda@yahoo.com
by rezalegenda@yahoo.com
-->
-->
== Daftar artis mancanegara ==
== Daftar artis ==
{{col-css3-begin|2}}
# [[Husein Alatas]]
# [[Di Muhammad Devirzha]]
# [[Krakatau (grup musik)|Krakatau]]
# [[Stinky]]
# [[Kotak (grup musik)|Kotak]]
# Geger
# [[Donita]]
# [[Koes Plus|Junior Koes Plus]]
# [[Tantowi Yahya]]
# [[Shanty]]
# [[Maribeth]]
# [[Natasha Dewi]]
# [[Lentera (grup musik)|Lentera]]
# [[Trie Utami]]
# [[Seventeen (grup musik)|Seventeen]]
# [[Aryani Fitriana]]
# [[Yuni Shara]]
# [[Luna Maya]]
# [[Arthur Kaunang]]
# [[Alisia Rininta]]
# [[Ucie Nurul]]
# [[Andien]]
# [[Johan Untung]]
# [[Sarwana Thamrin]]
# [[Rita Sugiarto]] dibayar 25 Juli 2014
# [[Meliana Pancarani]]
# [[Ita Purnamasari]]
# [[Paramitha Rusady]]
# [[Poppy Mercury]]
{{col-css3-end}}

== Album kompilasi ==
{{col-css3-begin|2}}
# [[RCTI|RCTI Oke Love Songs]] (1998)
# Oke Love Songs Vol. 2 (2002)
# Slow Best Sellers
# [[RCTI|RCTI Oke Classic Disco]]
# [[Festival Lagu Populer Indonesia]] (1986 & 1987)
{{col-css3-end}}

== Pranala luar ==
* [http://www.artikel.web.id/berita/tangga-lagu-barat-terbaru.html Lagu Barat Terpopuler]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.artikel.web.id/berita/daftar-tangga-lagu-indonesia-terbaru-terbaik.html Lagu Indonesia Terbaik]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{musik-stub}}
{{musik-stub}}


[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1982]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1918]]
[[Kategori:Label rekaman Indonesia]]

Revisi terkini sejak 8 Mei 2024 11.20

PT Bahtera Musik Indonesia
Label rekaman
IndustriMusik dan Hiburan
NasibBerhenti Beroperasi, dialihkan ke Indo Semar Sakti
Didirikan1982
Ditutup1998
Kantor pusat
Jalan Permai 1 Nomor 15 Jakarta
,
Wilayah operasi
Nasional
IndukWarner Music Group
Situs webSitus Bllboard Indonesia

Buletin adalah sebuah perusahaan rekaman Indonesia yang sempat merajai pasar kaset musik Barat di Indonesia pada tahun 1980-an. Kaset-kaset Barat yang dirilis Billboard pada era tersebut merupakan rekaman bajakan yang tidak membayarkan royalti kepada pemilik hak ciptanya, tetapi pemerintah Indonesia sendiri menarik cukai dari kaset rekaman lagu barat tersebut.[butuh rujukan]

Berakhirnya rekaman tak berlisensi

[sunting | sunting sumber]

Pemegang lisensi asli memprotes perusahaan rekaman di Indonesia, terutama setelah digelarnya konser amal Live Aid pada tahun 1985 yang rekamannya diedarkan dalam bentuk kaset. Rekaman bajakan konser amal yang diedarkan di Indonesia tanpa membayarkan kontribusi memicu protes dari para pemegang lisensi. Hal ini membuat pemerintah Indonesia bergerak melarang perekaman tanpa lisensi.

Menjelang peraturan pemerintah Indonesia yang mengharuskan peredaran kaset barat berlisensi/bayar royalti, Billboard yang tadinya hanya menerbitkan kaset Barat akhirnya mulai menerbitkan kaset dengan penyanyi Indonesia atau gabungan lagu Barat dengan lagu Indonesia.

Daftar artis

[sunting | sunting sumber]

Album kompilasi

[sunting | sunting sumber]
  1. RCTI Oke Love Songs (1998)
  2. Oke Love Songs Vol. 2 (2002)
  3. Slow Best Sellers
  4. RCTI Oke Classic Disco
  5. Festival Lagu Populer Indonesia (1986 & 1987)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]