Lompat ke isi

Kabupaten Ogan Komering Ilir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(155 revisi perantara oleh 75 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|kabupaten hasil pemekarannya|Kabupaten Ogan Ilir}}
{{Dati2
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| nama ={{PAGENAME}}
| translit_lang1 = bahasa daerah
| motto = "'''Bende Seguguk'''"
| translit_lang1_type = [[Surat Lampung|Kayuagung]]
| translit_lang1_info = {{script/Lampung|𞜀𞜔𞜂𞜕𞜗𞜁𞜔𞜌𞜎𞜓𞜖𞜀𞜓𞜏𞜓𞜙}}
|translit_lang1_type2 = [[Abjad Jawi|Jawi]]
|translit_lang1_info2 = اوڬن كومريڠ ايلير
|translit_lang1_info1 = {{script/Java|ꦲꦺꦴꦒꦤ꧀ꦏꦺꦴꦩꦼꦫꦶꦁꦲꦶꦭꦶꦂ}}
| nama = Kabupaten Ogan Komering Ilir
| nama_lain =
| motto = {{script/Lampung|𞜋𞜗𞜈𞜑𞜂𞜔𞜂𞜔𞜁𞜜}}<br/>'''Bende Seguguk'''<br/>{{small|{{lang icon|Bahasa Kayuagung}} Gong Persatuan}}
| semboyan =
| semboyan =
| provinsi = [[Sumatera Selatan]]
| provinsi = [[Sumatera Selatan]]
| foto = {{multiple image
| ibukota = [[Kayu Agung]]
| border = infobox
| luas=19023.47
| total_width = 300
| penduduk=752906
| image_style = border:1;
| penduduktahun=([[2012]])<ref>[http://okikab.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=3 Penduduk Kabupaten OKI Menurut Kecamatan Tahun 2012 - BPS]</ref>
| perrow = 1/2
| kepadatan=
| image1=Bangsal OKI.jpg
| negara = [[Indonesia]]
| lambang= [[Berkas:Lambang Kabupaten Ogan Komering Ilir.jpg|150px]]
| image2=River Komering West Riverside Park - Kayuagung, Ogan Komering Ilir, SS (18 Nov. 2021).jpg
| image3=Kerbau_OKI.jpg
| peta=
| kepala daerah= [[Bupati]]
| nama kepala daerah= [[Iskandar|Iskandar, SE]]
| dau= Rp. 620.189.348.653,-
| dauref=(2013)<ref>[http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873 Perpres No. 10 Tahun 2013.] 4 Februari 2013. Diakses pada Februari 2013.</ref>
| kodearea= 0712
| web = [http://www.kaboki.go.id/ www.kaboki.go.id]
| kelurahan = 299
| kecamatan= 18
}}
}}
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Desa Bangsal, Pampangan di tengah rawa; Tepian Sungai Komering di kota Kayu Agung; Kerbau di rawa Pampangan
| lambang = Lambang Kabupaten Ogan Komering Ilir.jpg
| peta = [[Berkas:Lokasi Sumatera Selatan Kabupaten Ogan Komering Ilir.svg|250px]]
| ibukota = [[Kayu Agung, Ogan Komering Ilir|Kayu Agung]]
| luas = 17071,33
| penduduk = 786703
| penduduktahun = 2024
| pendudukref = <ref name="OKI">{{cite web|url=https://okikab.bps.go.id/publication/2020/05/05/5313da8a659eddba69cd8545/kabupaten-ogan-komering-ilir-dalam-angka-2020.html|title=Kabupaten Ogan Komering Ilir Dalam Angka 2020|website=www.okikab.bps.go.id|accessdate=26 Januari 2021|format=pdf|archive-date=2021-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20210130141225/https://okikab.bps.go.id/publication/2020/05/05/5313da8a659eddba69cd8545/kabupaten-ogan-komering-ilir-dalam-angka-2020.html|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan = 46
| agama = [[Islam di Indonesia|Islam]] 97,58%<br> [[Hindu di Indonesia|Hindu]] 1,33%<br> [[Kristen]] 1,05%<br>- [[Protestanisme di Indonesia|Protestan]] 0,66%<br>- [[Gereja Katolik di Indonesia|Katolik]] 0,39%<br> [[Buddhisme di Indonesia|Buddha]] 0,47%
| kecamatan = 18
| kelurahan = 13
| desa = 314
| hari jadi = 11 Oktober 1945
| kepala daerah = [[Daftar Bupati Ogan Komering Ilir|Bupati]]
| nama kepala daerah = Asmar Wijaya (Pj.)
| nama wakil kepala daerah = ''lowong''
| sekretaris daerah = M Refly (Pj.)
| dau = Rp 1.106.078.586.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=25 Januari 2021}}</ref>
| nomor_polisi = BG ''xxxx'' K**
| Bahasa = [[Bahasa Indonesia]]
| IPM = {{decrease}} 66,82 ([[2020]])<br>{{increase}} 66,96 ([[2019]]) (<span style="background:Yellow;color:#000000">&nbsp;Sedang&nbsp;</span>)<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2 020|website=www.bps.go.id|accessdate=25 Januari 2021|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| kodearea = +62 712
| zona = GMT+7
| web = {{URL|http://www.kaboki.go.id/}}
| bahasa = *'''Bahasa Resmi''':<br/>[[Bahasa Indonesia]]
*'''Bahasa Pribumi''':<br/>[[Bahasa Komering|Komering]]<br/>[[Bahasa Kayuagung|Kayuagung]]<br/>Pedamaran<br/>[[Bahasa Penesak|Penesak]]<br/>Pegagan<br/>[[Bahasa Ogan|Ogan]]<br/>[[Bahasa Melayu Palembang|Palembang]]
}}
'''Ogan Komering Ilir''' ('''OKI''') adalah [[kabupaten]] di [[Sumatera Selatan]], Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas 17.071,33&nbsp;km² dan berpenduduk sekitar 786.703 jiwa. [[Ibu kota]]nya adalah [[Kayu Agung, Ogan Komering Ilir|Kecamatan Kayu Agung]]. Pada tahun 2020, kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan yang terdiri atas 314 desa beserta 13 kelurahan.

Kayu Agung dan kecamatan di sekitarnya termasuk dalam kawasan [[metropolitan]] Palembang bernama [[Patungraya Agung]]. OKI adalah kabupaten terluas di Sumatera Selatan yang wilayahnya membentang dari pesisir timur hingga mendekati Kota Palembang. Wilayahnya didominasi oleh dataran rendah dengan banyak rawa-rawa.

Salah satu perusahaan besar yang beroperasi disini adalah PT OKI Pulp and Paper di Kecamatan Air Sugihan. Perusahaan ini adalah bagian dari [[Asia Pulp & Paper|APP Sinar Mas]] yang bergerak di industri kertas.<ref>{{Cite web|url=https://okipulppaper.co.id/in/about-us|title=Sekilas mengenai OKI Pulp & Paper|publisher=OKI Pulp & Paper Mills}}</ref>

== Geografis ==
Wilayah Kabupaten Ogan Komering ilir terletak di bagian timur Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya antara 104°20’ dan 106°00’ Bujur Timur dan 2°30’ sampai 4°15’ Lintang Selatan, luasnya mencapai 19.023,47 Km².

Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan luas wilayah 21.689,54&nbsp;km² dan kepadatan 1.568 jiwa/km² memiliki 18 kecamatan dan 321 desa/kelurahan terdiri dari 308 desa dan 13 kelurahan. Wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Tulung Selapan dengan luas 4.853,40&nbsp;km².

=== Batas wilayah ===
Secara administrasi berbatasan dengan:
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Ogan Ilir|Ogan Ilir]], [[Kabupaten Banyuasin|Banyuasin]] dan [[Kota Palembang]].
|selatan = [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur|OKU Timur]] dan Provinsi [[Lampung]].
|barat = [[Kabupaten Ogan Ilir|Ogan Ilir]] dan [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur|OKU Timur]].
|timur = [[Selat Bangka]] dan [[Laut Jawa]].
}}

Sekitar 75 persen dari luas wilayah Kabupaten OKI merupakan bentangan rawa dan 25 persennya merupakan daratan. Daerah ini dialiri oleh banyak sungai dan memiliki wilayah pantai dan laut. Wilayah pesisir Pantai Timur OKI meliputi Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Kecamatan Sungai Menang. Secara fisiografi datarannya dibedak

=== Fisiologi ===
Secara fisiografis Kabupaten OKI terletak pada bentang alam dataran rendah yang menempati sepanjang Sumatra bagian timur. Wilayah ini sebagian besar memperlihatkan tipologi ekologi rawa, meskipun secara lokal dapat ditemukan dataran kering. Dengan demikian wilayah OKI dapat dibedakan menjadi dataran lahan basah dengan topografi rendah dan dataran lahan kering yang memperlihatkan topografi lebih tinggi. Daerah lahan basah hampir meliputi 75 % wilayah OKI dan dapat dijumpai di kawasan sebelah timur seperti Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, dan Kecamatan Sungai Menang. Sedangkan lahan kering terdapat di wilayah dengan topografi bergelombang, yaitu di Kecamatan Mesuji Makmur, Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya.

Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki tofografi lembah, datar sampai bergelombang dengan ketinggian 8 meter sampai 45 meter di atas permukaan air laut. Lokasi tertinggi berada kecamatan Mesuji Makmur, dengan titik ketinggian sekitar 45 meter dpal, sedangkan daerah terendah terletak di kawasan timur yang termasuk di wilayah Kecamatan Air Sugihan, dengan rata-rata ketinggian sekitar 8 meter dpal. Berdasarkan tingkat kemiringan, wilayah Kabupaten OKI dapat dibedakan menjadi daerah dengan topografi datar sampai landai dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2 %, dan daerah dengan topografi bergelombang dengan tingkat kemiringan berkisar antara 2 – 15 %. Sebagian besar daerah OKI merupakan daerah datar sampai landai, sedangkan daerah yang bergelombang hanya dijumpai di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Mesuji, Mesuji Makmur dan Kecamatan Pedamaran Timur.

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir dialiri oleh beberapa sungai besar yaitu sungai Komering yang mengalir mulai dari Kecamatan Tanjung Lubuk, Pedamaran, Kayuagung, Sirah Pulau Padang dan Kecamatan Jejawi serta bermuara di Sungai Musi di Kota Palembang, Sungai Mesuji mengalir dari Kecamatan Mesuji sampai Kecamatan Sungai Menang yang merupakan perbatasan Kabupaten OKI dengan Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Sedangkan sungai lainnya antara lain sungai Lempuing, Air Sugihan, Sungai Jeruju, Sungai Riding, Sungai Lebong Hitam, Sungai Lumpur, dan Sungai Jeruju. Danau Teluk Gelam merupakan potensi sumber penampungan air, sarana olahraga air dan objek wisata. Disamping itu juga terdapat lebak yang luas dan dalam yaitu lebak teleko di Kecamatan Kota Kayuagung, lebak Danau Rasau di Kecamatan Pedamaran, lebak Deling di Kecamatan Pangkalan Lampam, dan lebak Air Itam di Kecamatan Pedamaran.

=== Iklim ===
Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah (Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan April sampai dengan bulan September, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan Oktober sampai dengan Maret. Curah hujan 5 tahun terakhir rata-rata per bulan terendah 118&nbsp;mm pada bulan Agustus dan September 2011, atau rata-rata per tahun adalah 2.600–2.900&nbsp;mm dan rata-rata hari hujan lebih dari 160 hari per tahun. Suhu udara harian berkisar antara 21&nbsp;°C terendah pada malam hari sampai 36&nbsp;°C tertinggi pada siang hari. Kelembaban udara harian berkisar antara 69 % sampai 98 %.

Iklim di Kayu Agung, Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ilir tergolong dalam Tropik Basah dengan curah hujan rerata tahunan ≥2.500&nbsp;mm per tahun dan jumlah hari hujan dan hari hujan rata-rata ≥150 hari/tahun. Musim kemarau umumnya berkisar antara bulan April sampai September setiap tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan Oktober sampai bulan Maret. Penyimpangan musim biasanya terjadi sekali dalam lima tahun, berupa musim kemarau yang lebih panjang dari musim penghujan, dengan rata – rata curah hujan kurang dari 1.900&nbsp;mm per tahun dengan rata-rata hari hujan 60 hari per tahun.
{{Ogan Komering Ilir weatherbox}}

=== Hidrologi ===
Berdasarkan daerah Aliran Sungai (DAS), wilayah OKI dapat dibedakan menjadi tiga sistem yaitu DAS Musi yang meliputi sub DAS Komering dan arah aliran ke Sungai Musi, DAS Bulurarinding yang meliputi Sub DAS Sugihan dengan sungai utama Sugihan, Batang dengan sungai utama Sungai Batang, Riding dengan sungai utama Sungai Batang, Lebong Hitam dengan sungai utama Sungai Lebong Hitam, Lumpur dengan sungai utama Sungai Lumpur, Jeruju dengan sungai utama Sungai Jeruju. Arah aliran ke Selat Bangka dan Laut Jawa, dan DAS Mesuji yang meliputi Sub DAS Mesuji Hulu, Padang Mas Hitam dan Mesuji dengan sungai utama Sungai Mesuji.
Sub DAS Komering mencakup wilayah Kecamatan Mesuji Makmur bagian barat, Lempuing, Tanjung Lubuk, Lempuing Jaya, Teluk Gelam, Kota Kayuagung, Pampangan bagian utara, SP Padang, dan Kecamatan Jejawi. Sungai –sungai yang membentuk Sub DAS Sugihan dan Sub DAS Batang mengaliri wilayah Kecamatan Air Sugihan; sedangkan Sub DAS Riding dan Sub DAS Lebong Hitam meliputi wilayah Kecamatam Tulung Selapan dan Sub DAS Jeruju berkembang di wilayah Kecamatan Cengal dan sebagian di Kecamatan Sungai Menang.
Disamping sistem sungai, di wilayah OKI banyak terdapat danau, di antara yang cukup besar adalah Danau Deling di Kecamatan Pangkalan Lampam, Danau Air Nilang di Kecamatan Pedamaran, Danau Teluk Gelam yang saat ini sudah dikembangkan menjadi salah objek tujuan wisata di Kabupaten OKI dan Teloko di Kota kayuagung.
Disamping sungai dan danau, dalam sistem hidrologi di Kabupaten OKI terdapat lebak, yang kuantitas airnya sangat tergantung dengan musim. Pada masa musim kemarau airnya kering, dan saat musim hujan terendam air. Di dalam sistem lebak ini terdapat bagian yang dalam dan tidak pernah kering airnya, yang di masyarakat Kabupaten OKI dikenal dengan istilah Lebak Lebung. Biasanya kawasan lebak lebung ini memiliki sumberdaya ikan yang besar dan potensial untuk dikembangkan untuk kawasan budidaya perikanan air tawar

=== Tanah ===
Jenis tanah di wilayah OKI meliputi beberapa jenis mulai dari glei humus dan organosol, latosol, litosol, podsolik, alluvial hidromorf, sampai hidromorf. Sedangkan jenis tanah yang paling dominan agihannya adalah glei humus dan organosol yang berasosiasi dengan air. Litosol dan podsolik.
Tanah glei humus dan organosol (+ air) tersebar luas terutama di wilayah Kecamatan Air Sugihan dan Tulung Selapan. Jenis tanah ini merupakan endapan rawa. Untuk jenis latosol dijumpai di kecamatan Pampangan dan Pedamaran. Di daerah ini Latosol berwarna coklat kemerahan. Seri tanah Podsolik dan hidromorf dapat di jumpai agihannya di Kecamatan Mesuji, Mesuji Makmur dan Mesuji Raya. Secara umum jenis tanah memperlihatkan warna coklat.

Jenis tanah yang lain dan tergolong cukup luas agihannya adalah Podsolik berwarna kuning yang dijumpai di kecamatan Sungai Menang. Podsolik berwarna kuning dan hidromorf terdapat di wilayah Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya, Sedangkan Podsolik berwarna coklat kekuningan di jumpai di kecamatan Cengal. Selain Podsolik di kecamatan Cengal terdapat jenis tanah Latosol berwarna Coklat dan Litosol. Untuk seri tanah Latosol yang berwarna merah kekuningan agihannya tidak begitu luas dan terutama tersebar di Kecamatan Pangkalan Lampam.
Jenis tanah yang agihannya tidak terlalu luas namun lebih beragam pada umumnya dijumpai di kawasan barat Kabupaten OKI. Di Kecamatan SP Padang dan Jejawi dapat ditemukan jenis tanah litosol dan latosol coklat, serta glei humus dan organosol. Kecamatan Teluk Gelam dan Kayuagung di dominasi oleh glei humus dan organosol, sedangkan Kecamatan Tanjung Lubuk memiliki jenis tanah Alluvial Hidromorf dan Hidromorf Kelabu.

=== Topografi Daerah ===
Topografi Kabupaten OKI secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 10 mdpl. Lokasi tertinggi berada di daerah Bukit Gajah kecamatan Tulung Selapan, dengan titik ketinggian sekitar 14 mdpal, sedangkan daerah terendah terletak di kawasan timur yang termasyuk di wilayah Kecamatan Tulung Selapan juga, dengan rata-rata ketinggian sekitar 6 mdpal.Berdasarkan tingkat kemiringan, wilayah Kabupaten OKI dapat dibedakan menjadi daerah dengan topografi datar sampai landai dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2%, dan daerah dengan topografi bergelombang dengan tingkat kemiringan berkisar antara 2 – 15 %. Sebagian besar daerah OKI merupakan daerah datar sampai landai, sedangkan daerah yang bergelombang hanya dijumpai di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Mesuji. Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya.

== Sejarah ==
Era penjajahan Belanda wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) termasuk ke dalam wilayah Keresidenan Sumatera Selatan dan Sub Keresidenan (Afdeeling) Palembang dan Tanah Datar dengan ibu kota Palembang. Afdeeling ini dibagi dalam beberapa onder afdeeling, dan wilayah Kabupaten OKI meliputi wilayah onder afdeeling Komering Ilir dan onder afdeeling Ogan Ilir. Di era kemerdekaan wilayah Kabupaten OKI termasuk dalam Keresidenan Palembang yang meliputi 26 marga. Kemudian pada era ORBA wilayah Kabupaten OKI menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Setelah adanya pembubaran marga, wilayah Kabupaten OKI dibagi menjadi 12 Kecamatan defenitif dan 6 kecamatan perwakilan.

Sebelum tahun 2000 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki 14 kecamatan defenitif dan 4 kecamatan perwakilan. Keempat kecamatan perwakilan tersebut adalah Kecamatan Rantau Alai dengan Kecamatan Induk Tanjung Raja, Kecamatan Jejawi dengan Kecamatan Induk Sirah Pulau Padang, Kecamatan Pematang Panggang dengan Kecamatan Induk Mesuji dan Kecamatan Cengal dengan Kecamatan Induk Tulung Selapan. Namun semenjak tahun 2001, empat kecamatan perwakilan tersebut disahkan menjadi kecamatan defenitif sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten OKI menjadi 18 kecamatan dan meliputi 434 desa dan 13 kelurahan.

Dalam perjalanannya, berdasarkan KEPPRES Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten OKI dimekarkan menjadi dua kabupaten yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir yang beribu kota di Inderalaya. Wilayah Kabupaten Ogan Ilir meliputi Kecamatan Inderalaya, Tanjung Raja, Tanjung Batu, Muara Kuang, Rantau Alai dan Kecamatan Pemulutan. Setelah pemekaran ini, wilayah Kabupaten OKI terdiri dari 12 kecamatan, yang meliputi 272 desa dan 11 kelurahan.

Selanjutnya, Berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir kembali dimekarkan sehingga terbentuk 6 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Pangkalan Lampam, Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Lempuing Jaya, Teluk Gelam dan Kecamatan Pedamaran Timur. Setelah pemekaran ini Kabupaten Ogan Komering Ilir secara administratif meliputi 18 Kecamatan, 11 kelurahan dan 290 desa.

== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Ogan Komering Ilir}}
{{:Daftar Bupati Ogan Komering Ilir}}


=== Dewan Perwakilan ===
'''Kabupaten Ogan Komering Ilir''' atau sering disingkat '''OKI''' yang beribukotakan [[Kayu Agung]], adalah salah satu [[Kabupaten]] di [[Sumatera Selatan]] yang memiliki luas 19.023,47 Km² dan berpenduduk sekitar 700.000 jiwa. Pada Tahun 2005 Kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan, yang terdiri atas 299 Desa/Kelurahan.
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir}}


=== Kecamatan ===
Iklim di Kayu Agung, Ibu Kota Kabupaten Ogan tergolong Tropik Basah dengan curah hujan rerata Tahunan > 2.500 mm/tahun dan jumlah hari hujan dan hari hujan rata-rata > 116 hari/tahun. Musim Kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai Oktober setiap tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan November sampai Bulan April.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir}}


== Demografi ==
Penyimpangan musim biasanya terjadi dalam lima tahun, berupa musim penghujan, dengan rata-rata curah hujan lebih kurang 1.000 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 60 hari/tahun. Di wilayah OKI juga terdapat beberapa pelabuhan yakni, Pelabuhan Sungai Lumpur yang dimana jumlah dermaganya adalah 2 Buah.
=== Penduduk ===
Dari segi demografi penduduk OKI Pada hasil sensus penduduk akhir tahun 2023 adalah 779.893 Jiwa yang terdiri atas 400.607 Jiwa Laki-laki, dan 379.286 Jiwa Perempuan, memiliki pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 1 persen per tahun, dan tingkat kepadatan sekitar 46 jiwa per km².


=== Demografi ===
{| class="wikitable sortable"
{| class="wikitable sortable"
|-
|-
Baris 36: Baris 134:
!Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)
!Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)
|-
|-
|[[Lempuing, Ogan Komering Ilir|Lempuing]]||525,61||70.642||134
|[[Lempuing, Ogan Komering Ilir|Lempuing]]||306,13||75.105||4
|-
|-
||[[Lempuing Jaya, Ogan Komering Ilir|Lempuing Jaya]]||503,80||59.786||119
||[[Lempuing Jaya, Ogan Komering Ilir|Lempuing Jaya]]||474,56||63.174||4
|-
|-
|[[Sungai Menang, Ogan Komering Ilir|Sungai Menang]]||2.876,17||46.567||16
|[[Sungai Menang, Ogan Komering Ilir|Sungai Menang]]||2.027,19||31.824||2
|-
|-
|[[Mesuji, Ogan Komering Ilir|Mesuji]]||55,86||38.870||696
|[[Mesuji, Ogan Komering Ilir|Mesuji Induk]]||621,52||44.180||3
|-
|-
|[[Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir|Mesuji Raya]]||128,85||34.334||266
|[[Mesuji Makmur, Ogan Komering Ilir|Mesuji Makmur]]||505,78||56.663||3
|-
|-
|[[Mesuji Makmur, Ogan Komering Ilir|Mesuji Makmur]]||1.513,14||51.456||34
|[[Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir|Mesuji Raya]]||511,32||37.782||2
|-
|-
|[[Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir|Tulung Selapan]]||4.853,40||40.683||8
|[[Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir|Tulung Selapan]]||4.565,19||47.718||3
|-
|-
||[[Cengal, Ogan Komering Ilir|Cengal]]||2.226,41||42.778||19
||[[Cengal, Ogan Komering Ilir|Cengal]]||2.581,02||34.672||2
|-
|-
||[[Tanjung Lubuk, Ogan Komering Ilir|Tanjung Lubuk]]||222,97||32.296||145
||[[Tanjung Lubuk, Ogan Komering Ilir|Tanjung Lubuk]]||222,45||35.195||2
|-
|-
||[[Teluk Gelam, Ogan Komering Ilir|Teluk Gelam]]||168,29||21.268||126
||[[Teluk Gelam, Ogan Komering Ilir|Teluk Gelam]]||173,32||24.652||1
|-
|-
||[[Pedamaran, Ogan Komering Ilir|Pedamaran]]||1.059,68||40.114||38
||[[Pedamaran, Ogan Komering Ilir|Pedamaran]]||614,99||47.012||3
|-
|-
||[[Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir|Pedamaran Timur]]||464,79||20.110||43
||[[Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir|Pedamaran Timur]]||773,66||22.604||1
|-
|-
||[[Kayu Agung|Kota Kayu Agung]]||145,45||62.694||431
||[[Kayu Agung|Kota Kayu Agung]]||131,72||78.453||5
|-
|-
||[[Pampangan, Ogan Komering Ilir|Pampangan]]||177,42||27.758||156
||[[Pampangan, Ogan Komering Ilir|Pampangan]]||424,06||30.732||2
|-
|-
||[[Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir|Pangkalan Lapam]]||1.139,75||26.033||23
||[[Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir|Pangkalan Lapam]]||810,41||28.111||2
|-
|-
||[[Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir|SP. Padang]]||149,08||41.709||280
||[[Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir|SP. Padang]]||133,57||45.552||3
|-
|-
||[[Jejawi, Ogan Komering Ilir|Jejawi]]||218,98||38.098||174
||[[Jejawi, Ogan Komering Ilir|Jejawi]]||212,95||40.611||2
|-
|-
||[[Air Sugihan, Ogan Komering Ilir|Air Sugihan]]||2.593,82||32.180||12
||[[Air Sugihan, Ogan Komering Ilir|Air Sugihan]]||2.904,17||35.853||2
|-
|-
![[Ogan Komering Ilir]]||17.071,33||779.893||46
|}
|}


=== Geografis Daerah ===
=== Suku bangsa ===
Berdasarkan data tahun 2015, sebagian besar penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah beretnis [[Suku Jawa|Jawa]] karena banyaknya transmigran pada masa lalu. Mayoritas Populasi penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ilir lainnya berasal dari suku asli seperti [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Komering|Komering]], [[Suku Kayu Agung|Kayu Agung]], Penesak (Pedamaran) dan Pegagan. Keberagaman suku bangsa di Kabupaten Ogan Komering Ilir memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat. Berikut adalah besaran penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir berdasarkan suku bangsa;
Wilayah Kabupaten Ogan Komering ilir terletak di bagian Timur Provinsi Sumatera Selatan yaitu tepatnya antara 104°20’ dan 106°00’ Bujur Timur dan 2°30’ sampai 4°15’ Lintang Selatan, luasnya mencapai 19.023,47 Km². Secara administrasi berbatasan dengan :


{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
* Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang di sebelah Utara;
! style="background:#E0F0FF;" |No
* Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Provinsi Lampung di sebelah Selatan;
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
* Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten OKU Timur di sebelah Barat, dan;
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2015]]
* Selat Bangka dan Laut Jawa di sebelah Timur.
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| ''[[Suku Jawa|Jawa]]''
| style="text-align: right;" | 278.780
| style="text-align: right;" | 35,39%
|-
| 2
| ''[[Suku Melayu|Melayu Pesisir]]''
| style="text-align: right;" | 204.438
| style="text-align: right;" | 25,96%
|-
| 3
| ''[[Suku Komering|Komering]]''
| style="text-align: right;" | 62.868
| style="text-align: right;" | 7,99%
|-
| 4
| ''[[Suku Kayu Agung|Kayu Agung]]''
| style="text-align: right;" | 45.912
| style="text-align: right;" | 5,83%
|-
| 5
| ''Pedamaran''
| style="text-align: right;" | 45.282
| style="text-align: right;" | 5,75%
|-
| 6
| ''Lainnya''
| style="text-align: right;" | 150.233
| style="text-align: right;" | 19,08%
|-
! colspan="2"|Kabupaten Ogan Komering Ilir
! style="text-align: right;" | 787.513
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}


=== Agama ===
Sekitar 75 persen dari luas wilayah Kabupaten OKI merupakan bentangan rawa dan 25 persennya merupakan daratan. Daerah ini dialiri oleh banyak sungai dan memiliki wilayah pantai dan laut. Wilayah pesisir Pantai Timur OKI meliputi Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Kecamatan Sungai Menang. Secara fisiografi datarannya dibedak
{{Pie chart
|thumb = right
|caption = Agama di Ogan Komering Ilir (2023)
|label1 = [[Islam di Indonesia|Islam]]
|value1 = 97.70
|color1 = DarkGreen
|label2 = [[Hindu di Indonesia|Hindu]]
|value2 = 1.33
|color2 = DarkOrange
|label3 = [[Protestanisme di Indonesia|Kristen Protestan]]
|value3 = 0.66
|color3 = Blue
|label4 = [[Gereja Katolik di Indonesia|Kristen Katolik]]
|value4 = 0.39
|color4 = Purple
|label5 = [[Buddhisme di Indonesia|Buddhisme]]
|value5 = 0.05
|color5 = Yellow
|label6 = Lainnya
|value6 = 0.00141
|color6 = Black
}}


=== Fisiografi ===
== Sosial Budaya ==
Kabupaten Ogan Komering Ilir terbagi atas beberapa suku bangsa baik suku asli Ogan Komering Ilir maupun pendatang dari Jawa, Bali dan Sunda. Adapun suku asli Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri atas:
Kabupaten OKI secara fisiografis terletak pada bentang alam dataran rendah yang menempati sepanjang Sumatera bagian timur. Wilayah ini sebagian besar memperlihatkan tipologi ekologi rawa,
# [[Suku Melayu]]: meliputi penduduk asli tersebar di Kecamatan Teluk Gelam terkecuali Desa Talang Pangeran, Bumi Harapan, Panca Tunggal Benawa dan Sinar Harapan Mulya dan Mulya Guna. Di Kecamatan Kayuagung terkecuali 11 Kelurahan dan Desa Celikah. Di Kecamatan Pedamaran meliputi Desa Sukadamai, Serinanti dan Sukaraja. Di Kecamatan Tanjung Lubuk meliputi Desa Suka Mulya, sebagian Kecamatan Sirah Pulau Padang, Pampangan, Pangkalan Lampam dan Tulung Selapan.
meskipun secara lokal dapat ditemukan dataran kering. Dengan demikian wilayah OKI dapat dibedakan menjadi dataran lahan basah dengan topografi rendah (lowland) dan dataran lahan kering yang memperlihatkan topografi lebih tinggi (Upland).
#Suku Melayu Penesak meliputi penduduk asli Kecamatan Pedamaran tersebar di desa-desa dalam Kecamatan Pedamaran namun tidak termasuk penduduk Sukadamai, Serinanti, Sukaraja, Burnai Timur dan Suka Pulih kemudian di Kecamatan Pedamaran Timur meliputi Desa Kayu Labu, Pulau Geronggang dengan Bahasa Penasak..
Daerah lahan basah hampir meliputi 75 % wilayah OKI dan dapat dijumpai di kawasan sebelah timur seperti Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, dan Kecamatan Sungai Menang. Sedangkan lahan kering dapat terdapat di wilayah dengan topografi bergelombang, yaitu di Kecamatan Mesuji Makmur, Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya.
#Suku Melayu Pegagan meliputi penduduk asli di Kecamatan Jejawi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kelurahan Tanjung Rancing, Desa Celikah di Kecamatan Kayuagung.
#[[Suku Palembang]] meliputi penduduk asli Desa Talang Pangeran Kecamatan Teluk Gelam dengan susunan penduduk multietnis dengan Bahasa Palembang.
# [[Suku Komering]]/[[Ulun Lampung|Lampung]]: meliputi penduduk asli di Kecamatan Tanjung Lubuk terkecuali Desa Suka Mulya, meliputi penduduk asli yang tersebar di 10 Kelurahan Kecamatan Kayuagung, sebagian kecil di Kecamatan Lempung Jaya, Lempuing, Mesuji Raya dan Sungai Menang sehari-hari berbahasa Komering.
# Suku Pendatang : Jawa, Bali, Madura, Bugis atau Sunda: meliputi penduduk di Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Sungai Menang, 18/19 Desa di Air Sugihan, 5/7 Desa di Pedamaran Timur dan 4/14 Desa di Teluk Gelam, di Tulung Selapan dan 2/14 di Pedamaran. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Jawa, Bali, Bugis, Sunda, atau Madura.


=== Sejarah ===
== Pariwisata ==
=== Objek Wisata ===
Era penjajahan Belanda wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) termasuk ke dalam wilayah Keresidenan Sumatera Selatan dan Sub Keresidenan (Afdeeling) Palembang dan Tanah Datar dengan ibukota Palembang. Afdeeling ini dibagi dalam beberapa onder afdeeling, dan wilayah Kabupaten OKI meliputi wilayah onder afdeeling Komering Ilir dan onder afdeeling Ogan Ilir. Di era kemerdekaan wilayah Kabupaten OKI termasuk dalam Keresidenan Palembang yang meliputi 26 marga. Kemudian di era ORBA wilayah Kabupaten OKI menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Setelah adanya pembubaran marga, wilayah Kabupaten OKI dibagi menjadi 12 Kecamatan defenitif dan 6 kecamatan perwakilan.
==== Danau Teluk Gelam ====
Danau Teluk Gelam menawarkan pesona alam yang menawan. Danau yang terletak di pinggir jalan lintas timur Sumatra sekitar 92&nbsp;km di sebelah tenggara kota Palembang itu airnya cukup tenang. Meski sedikit dipenuhi rumput air, danaunya bisa digunakan untuk olahraga dayung dan jet ski. Di lokasi danau ini, pengunjung bisa berolahraga air, mandi, berenang, memancing, atau sekadar berkeliling. Angin yang berembus semilir menciptakan gelombang-gelombang kecil di permukaan air danau yang bening membuat suasana terasa tenang. Di tengah danau terdapat daratan yang ditumbuhi ribuan pohon Gelam (Melaleuka leucadendron) dengan daun-daunnya yang mungil berwarna hijau muda.


Danau ini terletak di Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). Danau Teluk Gelam dapat dicapai melalui jalan lintas timur Sumatra. Dari kota Palembang melalui jalan raya yang menuju ke arah Lampung dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran. Untuk masuk ke objek wisata, setiap mobil dikenakan retribusi Rp4.000,00 dan sepeda motor Rp2.000,00. Sedangkan untuk setiap pengunjung dihitung per kepala dengan tarif Rp2.000,00 untuk orang dewasa dan Rp1.500,00 untuk anak-anak.


Bagi yang ingin hanya sekadar menonton, di tempat ini disediakan tribun untuk penonton. Selain itu, di tempat ini terdapat hotel dan pemandu wisata. Tidak jauh dari Danau Teluk Gelam, terdapat 34 rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70 yang dibangun dengan metode knock down (bongkar pasang). Rumah-rumah ini disewakan sehingga bisa untuk menginap atau beristirahat. Suasana rumah masih alami, sehingga pengunjung yang menginap akan merasakan seperti tinggal di perkampungan. Bagi pengunjung yang ingin menyewa jet-ski tarifnya Rp300.000,00 per jam, sedangkan speed boat Rp150.000,00 per jam.
Sebelum tahun 2000 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki 14 kecamatan defenitif dan 4 kecamatan perwakilan. Keempat kecamatan perwakilan tersebut adalah Kecamatan Rantau Alai dengan Kecamatan Induk Tanjung Raja, Kecamatan Jejawi dengan Kecamatan Induk Sirah Pulau Padang, Kecamatan Pematang Panggang dengan Kecamatan Induk Mesuji dan Kecamatan Cengal dengan Kecamatan Induk Tulung Selapan. Namun semenjak tahun 2001, empat kecamatan perwakilan tersebut disahkan menjadi kecamatan defenitif sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten OKI menjadi 18 kecamatan dan meliputi 434 desa dan 13 kelurahan.

Dalam perjalanannya, berdasarkan KEPPRES Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten OKI dimekarkan menjadi dua kabupaten yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir yang beribukota di Inderalaya. Wilayah Kabupaten Ogan Ilir meliputi Kecamatan Inderalaya, Tanjung Raja, Tanjung Batu, Muara Kuang, Rantau Alai dan Kecamatan Pemulutan. Setelah pemekaran ini, wilayah Kabupaten OKI terdiri dari 12 kecamatan, yang meliputi 272 desa dan 11 kelurahan.

Selanjutnya, Berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir kembali dimekarkan sehingga terbentuk 6 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Pangkalan Lampam, Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Lempuing Jaya, Teluk Gelam dan Kecamatan Pedamaran Timur. Setelah pemekaran ini Kabupaten Ogan Komering Ilir secara administratif meliputi 18 Kecamatan, 11 kelurahan dan 290 desa

=== Sosial Budaya Kabupaten OKI ===
Kabupaten Ogan Komering Ilir terbagi atas beberapa suku bangsa baik suku asli Ogan Komering Ilir maupun pendatang dari Jawa, Bali dan Sunda. Adapun suku asli Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri atas:
(1) Suku Ogan : meliputi penduduk asli tersebar di Desa Sugih Waras, Buluh Cawang, Teleko, sebagian Sirah Pulau Padang, Pampangan, Keman, Pangkalan Lampam, dan Tulung Selapan, berbahasa Ogan.
(2) Suku Komering: meliputi penduduk asli di sepanjang sungai Komering mulai dari Kecamatan Tanjung Lubuk sampai Kota Kayuagung, sehari-hari berbahasa Komering.
(3) Suku Kayuagung: meliputi penduduk asli di Kecamatan Kota Kayuagung kecuali Celikah dan Tanjung Rancing, sebagian penduduk di Kecamatan Lempuing dan desa-desa perairan sungai Mesuji di Kecamatan Mesuji dan Kecamatan Sungai Menang, sehari-hari berbahasa asliKayuagung.
(4) Suku Penesak/Danau: meliputi penduduk asli Kecamatan Pedamaran tersebar di desa-desa dalam Kecamatan Pedamaran tidak termasuk penduduk Sukaraja, berbahasa Melayu Palembang.
(5) Suku Pegagan : meliputi penduduk asli di Kecamatan Jejawi, Sirah Pulau Padang, Tanjung Rancing dan Celikah Kecamatan Kota Kayuagung, berbahasa Pegagan.
(6) Suku Jawa, Sunda dan bali : meliputi penduduk di Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Sungai Menang, Air Sugihan, Pedamaran Timur dan sebagian penduduk di Kecamatan Teluk Gelam, Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa sunda atau jawa dan untuk pergaulan dengan penduduk setempat menggunakan Bahasa Indonesia.

=== Geografi Wilayah Kabupaten OKI ===
Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah 19.023,47 Km² secara geografis terletak di antara 20 30' sampai 4015' LS dan di antara 1040 20' sampai 1060 00' BT.

Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki batas wilayah administrasi dengan rincian :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur dan Provinsi Lampung.
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bangka dan Laut Jawa.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten OKU Timur.
Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan luas wilayah 21.689,54 Km² dan kepadatan 1.568 jiwa/Km² memiliki 18 kecamatan dan 321 desa/kelurahan terdiri dari : 308 desa dan 13 kelurahan. Wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Tulung Selapan dengan luas 4.853,40 km², dan wilayah yang paling sempit adalah Kecamatan Mesuji dengan luas wilayah 55,86 Km² . Secara rinci luas wilayah dan jumlah desa/kelurahan masing-masing kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir tampak pada Tabel 1.
Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah (Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan April. Curah hujan 5 tahun terahir rata-rata per bulan terendah 118 mm pada bulan Agustus dan September 2011, atau rata-rata per tahunadalah 2.906 mm dan rata-rata hari hujan 116 hari per tahun. Suhu udara harian berkisar antara 210 C terendah pada malam hari sampai 360 C tertinggi malam siang hari. Kelembaban udara harian berkisar antara 69 % sampai 98 %.
Secara fisiografis Kabupaten OKI terletak pada bentang alam dataran rendah yang menempati sepanjang Sumatera bagian timur. Wilayah ini sebagian besar memperlihatkan tipologi ekologi rawa, meskipun secara lokal dapat ditemukan dataran kering. Dengan demikian wilayah OKI dapat dibedakan menjadi dataran lahan basah dengan topografi rendah dan dataran lahan kering yang memperlihatkan topografi lebih tinggi. Daerah lahan basah hampir meliputi 75 % wilayah OKI dan dapat dijumpai di kawasan sebelah timur seperti Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, dan Kecamatan Sungai Menang. Sedangkan lahan kering terdapat di wilayah dengan topografi bergelombang, yaitu di Kecamatan Mesuji Makmur, Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya.
Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki tofografi lembah, datar sampai bergelombang dengan ketinggian 8 meter sampai 45 meter diatas permukaan air laut. Lokasi tertinggi berada kecamatan Mesuji Makmur, dengan titik ketinggian sekitar 45 meter dpal, sedangkan daerah terendah terletak di kawasan timur yang termasuk di wilayah Kecamatan Air Sugihan, dengan rata-rata ketinggian sekitar 8 meter dpal. Berdasarkan tingkat kemiringan, wilayah Kabupaten OKI dapat dibedakan menjadi daerah dengan topografi datar sampai landai dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2 %, dan daerah dengan topografi bergelombang dengan tingkat kemiringan berkisar antara 2 – 15 %. Sebagian besar daerah OKI merupakan daerah datar sampai landai, sedangkan daerah yang bergelombang hanya dijumpai di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Mesuji, Mesuji Makmur dan Kecamatan Pedamaran Timur.
Di Kabupaten Ogan Komering Ilir dialiri oleh beberapa sungai besar yaitu sungai Komering yang mengalir mulai dari Kecamatan Tanjung Lubuk, Pedamaran, Kayuagung, Sirah Pulau Padang dan Kecamatan Jejawi serta bermuara di Sungai Musi di Kota Palembang, Sungai Mesuji mengalir dari Kecamatan Mesuji sampai Kecamatan Sungai Menang yang merupakan perbatasan Kabupaten OKI dengan Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Sedangkan sungai lainnya antara lain sungai Lempuing, Air Sugihan, Sungai Jeruju, Sungai Riding, Sungai Lebong Hitam, Sungai Lumpur, dan Sungai Jeruju. Danau Teluk Gelam merupakan potensi sumber penampungan air, sarana olahraga air dan objek wisata. Disamping itu juga terdapat lebak yang luas dan dalam yaitu lebak teleko di Kecamatan Kota Kayuagung, lebak Danau Rasau di Kecamatan Pedamaran, lebak Deling di Kecamatan Pangkalan Lampam, dan lebak Air Itam di Kecamatan Pedamaran.

== Objek Wisata ==

=== Danau Teluk Gelam ===

Danau Teluk Gelam menawarkan pesona alam yang menawan. Danau yang terletak di pinggir jalan lintas timur Sumatera sekitar 92 km di sebelah tenggara kota Palembang itu airnya cukup tenang. Meski sedikit dipenuhi rumput air, danaunya bisa digunakan untuk olah raga dayung dan jet ski.

Di lokasi danau ini, pengunjung bisa berolahraga air, mandi, berenang, memancing, atau sekedar berkeliling. Angin yang berembus semilir menciptakan gelombang-gelombang kecil di permukaan air danau yang bening membuat suasana terasa tenang. Di tengah danau terdapat daratan yang ditumbuhi ribuan pohon Gelam (Melaleuka leucadendron) dengan daun-daunnya yang mungil berwarna hijau muda.

Danau ini terletak di Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).

Danau Teluk Gelam dapat dicapai melalui jalan lintas timur Sumatera. Dari kota Palembang melalui jalan raya yang menuju ke arah Lampung dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran.

Untuk masuk ke objek wisata, setiap mobil dikenakan retribusi Rp 4.000,- dan sepeda motor Rp 2.000,-. Sedangkan untuk setiap pengunjung dihitung per kepala dengan tarif Rp 2.000,- untuk orang dewasa dan Rp 1.500,- untuk anak-anak.

Bagi yang ingin hanya sekedar menonton, di tempat ini disediakan tribun untuk penonton. Selain itu, di tempat ini terdapat hotel dan pemandu wisata. Tidak jauh dari Danau Teluk Gelam, terdapat 34 rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70 yang dibangun dengan metode knock down (bongkar pasang). Rumah-rumah ini disewakan sehingga bisa untuk menginap atau beristirahat. Suasana rumah masih alami, sehingga pengunjung yang menginap akan merasakan seperti tinggal di perkampungan.

Bagi pengunjung yang ingin menyewa jet-ski tarifnya Rp 300.000,- per jam, sedangkan speed boat Rp 150.000,- per jam.


=== Bukit Batu ===
==== Bukit Batu ====
(Bukit Batu dan Legenda Si Pahit Lidah) Bukit Batu atau Batu Gajah merupakan situs budaya yang menjadi destinasi wisata sejarah di Kabupaten OKI. Lokasi wisata di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam ini menawarkan wisata sejarah yang memukau yaitu tentang sosok manusia sakti yang melegenda bagi masyarakat Sumatera Selatan bernama “Serunting Sakti atau Si Pahit lidah”. Menurut kepercayaan masyarakat Sumatera Selatan, Si Pahit Lidah selalu meninggalkan kenangan yang kemudian menjadi sebuah situs atau pembuktian bahwa dia pernah ada di wilayah tersebut.
(Bukit Batu dan Legenda Si Pahit Lidah) Bukit Batu atau Batu Gajah merupakan situs budaya yang menjadi destinasi wisata sejarah di Kabupaten OKI. Lokasi wisata di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam ini menawarkan wisata sejarah yang memukau yaitu tentang sosok manusia sakti yang melegenda bagi masyarakat Sumatera Selatan bernama “Serunting Sakti atau Si Pahit lidah”. Menurut kepercayaan masyarakat Sumatera Selatan, Si Pahit Lidah selalu meninggalkan kenangan yang kemudian menjadi sebuah situs atau pembuktian bahwa dia pernah ada di wilayah tersebut.


Sampai saat ini situs peninggalan Si Pahit Lidah ini tetap ada dan asri di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam seperti batu lesung, batu pengantin dan batu gajah. Situs ini kerap banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Masyarakat setempat menjaga dan memelihara situs-situs ini dan tidak berani mengganggunya karena dipercaya akan membawa malapetaka
Sampai saat ini situs peninggalan Si Pahit Lidah ini tetap ada dan asri di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam seperti batu lesung, batu pengantin dan batu gajah. Situs ini kerap banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Masyarakat setempat menjaga dan memelihara situs-situs ini dan tidak berani mengganggunya karena dipercaya akan membawa malapetaka


=== Rumah Seratus Tiang ===
==== Rumah Seratus Tiang ====
Rumah Seratus Tiang
Rumah Seratus Tiang
(Rumah dengan Seratus Tiang Penyangga) Berawal dari Pangeran Rejed suku Rambang yang merantau ke Komering meminangkan putranya seorang puteri dari suku Kayuagung. Dalam adat suku Kayuagung, apabila ingin meminang seorang puterinya harus menempatkan putri pada tempat yang layak. Orang tua Putri yaitu Pangeran Ismail meminta Pangeran Rejed untuk membangunrumah besar yang dibangun dari kayu besi (onglen) dengan tiangnya harus berjumlah seratus tiang dengan kayu serumpun kayu onglen dengan ornamen yang harus semuanya diukir-ukir timbul 3 dimensi maupun ukiran dalam bentuk lukisan. Oleh Pangeran Rejed didatangkanlah arsitek dari Cina dan juga dari Arab untuk membangun rumah tersebut. Konon pembangunan rumah ini tidak selesai dalam waktu sepuluh tahun karena ahli atau arsiteknya tidak kuasa meneruskan dan selalu berganti-ganti. Akhirnya pada tahun 1811 atau pada abad 18, selesailah pembangunan rumah ini dengan seratus tiangnya dan ornamennya meskipun tidak sesuai dengan harapan Pangeran Rejed.
(Rumah dengan Seratus Tiang Penyangga) Berawal dari Pangeran Rejed suku Rambang yang merantau ke Komering meminangkan putranya seorang puteri dari suku Kayuagung. Dalam adat suku Kayuagung, apabila ingin meminang seorang puterinya harus menempatkan putri pada tempat yang layak. Orang tua Putri yaitu Pangeran Ismail meminta Pangeran Rejed untuk membangun rumah besar yang dibangun dari kayu besi (onglen) dengan tiangnya harus berjumlah seratus tiang dengan kayu serumpun kayu onglen dengan ornamen yang harus semuanya diukir-ukir timbul 3 dimensi maupun ukiran dalam bentuk lukisan. Oleh Pangeran Rejed didatangkanlah arsitek dari Cina dan juga dari Arab untuk membangun rumah tersebut. Konon pembangunan rumah ini tidak selesai dalam waktu sepuluh tahun karena ahli atau arsiteknya tidak kuasa meneruskan dan selalu berganti-ganti. Akhirnya pada tahun 1811 atau pada abad 18, selesailah pembangunan rumah ini dengan seratus tiangnya dan ornamennya meskipun tidak sesuai dengan harapan Pangeran Rejed.
Oleh anak Pangeran Rejed rumah tersebut dijadikan sebagai pusat kekuasaan pemerintahan warga Bengkulah. Hingga saat ini, rumah seratus tiang tetap asri dan sebagaimana adanya. Disebut seratus tiang karena rumah ini benar-benar memiliki seratus tiang penyangga. Rumah bersejarah ini terletak di desa Sugi Waras Kecamatan Teluk Gelam. Penghuni rumah tersebut merupakan turunan ke-tujuh dari Pangeran Rejed. Konon ornamen rumah menurut pengakuan penghuni, belum ada yang berubah kecuali genteng bagian atas yang diganti karena bocor maupun patah. Renovasi yang dilakukan diupayakan tidak mengubah keaslian bentuk semula rumah seratus tiang ini.
Oleh anak Pangeran Rejed rumah tersebut dijadikan sebagai pusat kekuasaan pemerintahan warga Pegagan Ulu Suku I. Hingga saat ini, rumah seratus tiang tetap asri dan sebagaimana adanya. Disebut seratus tiang karena rumah ini benar-benar memiliki seratus tiang penyangga. Rumah bersejarah ini terletak di desa Sugi Waras Kecamatan Teluk Gelam. Penghuni rumah tersebut merupakan turunan ke-tujuh dari Pangeran Rejed. Konon ornamen rumah menurut pengakuan penghuni, belum ada yang berubah kecuali genteng bagian atas yang diganti karena bocor maupun patah. Renovasi yang dilakukan diupayakan tidak mengubah keaslian bentuk semula rumah seratus tiang ini.

=== Pulau Maspari ===


==== Pulau Maspari ====
Pulau Maspari adalah sebuah pulau indah yang terletak di Desa Sungai Lumpur Kecamatan Tulung Selapan. Perjalanan menuju Pulau Maspari apabila ditempuh dari Kota Palembang dapat melalui 2 cara. Alternatif pertama yakni menggunakan jalur air yg langsung dari perairan Sungai Musi, tepatnya melalui BKB (Benteng Kuto Besak) atau dermaga dekat Jembatan Musi naik kapal speed dengan motor tempel menelusuri Sungai Musi menuju Upang dan jalur Laut Selat Bangka ke arah Timur Sumatera Selatan langsung menuju Pulau Maspari dalam waktu lebih kurang 6 jam. Alternatif berikutnya yakni melalui jalur darat menyusuri Sungai Lumpur, dari Kota Palembang menuju Kecamatan Tulung Selapan-OKI lebih kurang 2 jam, kemudian disambung dari Kecamatan Tulung Selapan-OKI dengan kapal speed motor tempel langsung menuju Pulau Maspari dengan jarak tempuh lebih kurang 4 jam perjalanan air.
Pulau Maspari adalah sebuah pulau indah yang terletak di Desa Sungai Lumpur Kecamatan Tulung Selapan. Perjalanan menuju Pulau Maspari apabila ditempuh dari Kota Palembang dapat melalui 2 cara. Alternatif pertama yakni menggunakan jalur air yg langsung dari perairan Sungai Musi, tepatnya melalui BKB (Benteng Kuto Besak) atau dermaga dekat Jembatan Musi naik kapal speed dengan motor tempel menelusuri Sungai Musi menuju Upang dan jalur Laut Selat Bangka ke arah Timur Sumatera Selatan langsung menuju Pulau Maspari dalam waktu lebih kurang 6 jam. Alternatif berikutnya yakni melalui jalur darat menyusuri Sungai Lumpur, dari Kota Palembang menuju Kecamatan Tulung Selapan-OKI lebih kurang 2 jam, kemudian disambung dari Kecamatan Tulung Selapan-OKI dengan kapal speed motor tempel langsung menuju Pulau Maspari dengan jarak tempuh lebih kurang 4 jam perjalanan air.


Pulau ini menawarkan hamparan pasir putih yang memukau pemandangan yang sangat indah, deburan ombak yang bersahabat, serta kejernihan airnya yang menawan yang merupakan lokasi yang sangat cocok untuk melakukan diving, snorkeling serta berbagai olahraga lainnya. Bagian tereksostis pulau ini, yakni pantai pasir meliuk memanjang yang menyerupaekor ikan pari, bahkan menurut masyarakat setempat bagian ekor ini pada musim tertentu akan berubah-ubah liukannya mengikuti terpaan angin, ombak dan arus yang membawa pasir ke arah tertentu dan membentuk sebuah dataran menyerupai ekor ikan pari.
Pulau ini menawarkan hamparan pasir putih yang memukau pemandangan yang sangat indah, deburan ombak yang bersahabat, serta kejernihan airnya yang menawan yang merupakan lokasi yang sangat cocok untuk melakukan diving, snorkeling serta berbagai olahraga lainnya. Bagian tereksostis pulau ini, yakni pantai pasir meliuk memanjang yang menyerupaekor ikan pari, bahkan menurut masyarakat setempat bagian ekor ini pada musim tertentu akan berubah-ubah liukannya mengikuti terpaan angin, ombak dan arus yang membawa pasir ke arah tertentu dan membentuk sebuah dataran menyerupai ekor ikan pari.


Di Pulau Maspari hidup flora dan fauna laut yang eksotis, di beberapa lokasi terdapat tempat penyu meletakkan telurnya, terdapat ratusan telur dalamlubang yang siap menetas yang dikenal dengan nama tukik dari sejenis penyu sisik yang keberadaannya sangat dilindungi karena sudah cukup langka di muka bumi ini. Konon dari 1.000 butir telur diperkirakan hanya satu ekor saja yang mampu bertahan hingga dewasa, selebihnya banyak mati sebelum mencapai dewasa. Belum lagi karena campur tangan manusia tidak bertanggungjawab yang memburu telur-telur penyu ini bahkan sebelum telur ini sempat menetas. Untuk satu ekor induk penyu sekali bertelur lebih kurang sebanyak 250 butir, artinya kalau untuk 1.000 butir baru bisa didapat dari setidaknya 4 ekor induk.
Di Pulau Maspari hidup flora dan fauna laut yang eksotis, di beberapa lokasi terdapat tempat penyu meletakkan telurnya, terdapat ratusan telur dalam lubang yang siap menetas yang dikenal dengan nama tukik dari sejenis penyu sisik yang keberadaannya sangat dilindungi karena sudah cukup langka di muka bumi ini. Konon dari 1.000 butir telur diperkirakan hanya satu ekor saja yang mampu bertahan hingga dewasa, selebihnya banyak mati sebelum mencapai dewasa. Belum lagi karena campur tangan manusia tidak bertanggungjawab yang memburu telur-telur penyu ini bahkan sebelum telur ini sempat menetas. Untuk satu ekor induk penyu sekali bertelur lebih kurang sebanyak 250 butir, artinya kalau untuk 1.000 butir baru bisa didapat dari setidaknya 4 ekor induk.


Di atas bukit Pulau Maspari berdiri kokoh rambu suar yang berguna untuk memandu kapal-kapal laut yang lewat melintasi Selat Bangka. Dari arah daratan itulah muncul bunyi yang akan semakin bergema di saat musim kemarau tiba. suara ini berasal dari dataran cukup luas yang mengeluarkan suara “dung, dung, dung” dan terus bergema apalagi jika diinjak sambil menghentakkan kaki lebih keras, maka suaranyapun jadi terdengar lebih keras. Kondisi geografis yang berada sangat jauh dari pemukiman ini membuat Pulau Maspari sangat susah dijangkau oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten OKI terus berupaya mengoptimalkan potensi Surga yang belum terungkap ini.
Di atas bukit Pulau Maspari berdiri kokoh rambu suar yang berguna untuk memandu kapal-kapal laut yang lewat melintasi Selat Bangka. Dari arah daratan itulah muncul bunyi yang akan semakin bergema di saat musim kemarau tiba. suara ini berasal dari dataran cukup luas yang mengeluarkan suara “dung, dung, dung” dan terus bergema apalagi jika diinjak sambil menghentakkan kaki lebih keras, maka suaranyapun jadi terdengar lebih keras. Kondisi geografis yang berada sangat jauh dari pemukiman ini membuat Pulau Maspari sangat susah dijangkau oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten OKI terus berupaya mengoptimalkan potensi Surga yang belum terungkap ini.


== Wisata Warisan Budaya Daerah ==
== Warisan Budaya Daerah ==
=== Midang ===
=== Midang ===
Kayuagung memiliki khasanah budaya yang kuat dan kental. Suku Kayuagung yang mendiami wilayah Kota Kayuagung dan sekitarnya selalu menjunjung tinggi adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari berbagai segi kehidupan seperti kelahiran bayi, pernikahan, sampai kematian diatur dan dituntun oleh adat istiadat budaya setempat.
Kayuagung memiliki khasanah budaya yang kuat dan kental. Suku Komering Kayuagung yang mendiami wilayah Kota Kayuagung dan sekitarnya selalu menjunjung tinggi adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari berbagai segi kehidupan seperti kelahiran bayi, pernikahan, sampai kematian diatur dan dituntun oleh adat istiadat budaya setempat.


Midang (tradisi arak-arakan yang diiringi musik tradisional seperti tanjidor) merupakan agenda nasional dalam kunjungan wisata lokal maupun mancanegara yang dimiliki Kabupaten OKI khususnya. Tradisi yang telah ada pada abad 17 yang lalu ini berawal dari adanya persyaratan keluarga perempuan dalam menikahkan putra-putri mereka. Sang putri merupakan keluarga dari keturunan orang terpandang pada waktu itu.
Midang (tradisi arak-arakan yang diiringi musik tradisional seperti tanjidor) merupakan agenda nasional dalam kunjungan wisata lokal maupun mancanegara yang dimiliki Kabupaten OKI khususnya. Tradisi yang telah ada pada abad 17 yang lalu ini berawal dari adanya persyaratan keluarga perempuan dalam menikahkan putra-putri mereka. Sang putri merupakan keluarga dari keturunan orang terpandang pada waktu itu.


Sementara calon pengantin laki-laki berasal dari keluarga miskin yang berkepribadian luhur. Persyaratan itu diantaranya pihak calon laki-laki harus menyediakan semacam kereta hias yang dibentuk menyerupai naga yang disebut dengan juli (karena nama pengantin perempuan bernama Juliah). Kereta ini dipergunakan untuk untuk membawa kedua orang tua calon pengantin laki-laki yang bertandang ke rumah pengantin perempuan setelah ijab Kabul; pengantin laki-laki dan perempuan diapit oleh kedua orang tuanya diarak keliling kampung. Berkat keluhuran budi keluarga mempelai laki-laki, semua permintaan keluarga mempelai perempuan ini dapat dipenuhi. Inilah asal muasal budaya Midang yang masih dilestarikan sampai saat ini.
Sementara calon pengantin laki-laki berasal dari keluarga miskin yang berkepribadian luhur. Persyaratan itu diantaranya pihak calon laki-laki harus menyediakan semacam kereta hias yang dibentuk menyerupai naga yang disebut dengan juli (karena nama pengantin perempuan bernama Juliah). Kereta ini dipergunakan untuk untuk membawa kedua orang tua calon pengantin laki-laki yang bertandang ke rumah pengantin perempuan setelah ijab Kabul; pengantin laki-laki dan perempuan diapit oleh kedua orang tuanya diarak keliling kampung. Berkat keluhuran budi keluarga mempelai laki-laki, semua permintaan keluarga mempelai perempuan ini dapat dipenuhi. Inilah asal muasal budaya Midang yang masih dilestarikan sampai saat ini.


Midang dalam perkembangannya sesuai dengan fungsi dan hakekatnya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu: (1) Midang Begorok yakni arak-arakan yang menjadi bagian prosesi pernikahan yang bersifat besar-besaran, termasuk juga sunatan, atau pun persedekahan lainnya; (2) Midang Bebuke (Midang Lebaran Idul Fitri) yang disebut demikian karena dilakukan untuk memeriahkan hari Raya Idul Fitri tepatnya pada hari ketiga dan keempat Hari Raya idul Fitri. Midang Bebuke ini disebut juga Midang Morge Siwe (Sembilan Marga) karena diikuti oleh seluruh marga yang ada di wilayah karesidenan.
Midang dalam perkembangannya sesuai dengan fungsi dan hakekatnya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu: (1) Midang Begorok yakni arak-arakan yang menjadi bagian prosesi pernikahan yang bersifat besar-besaran, termasuk juga sunatan, ataupun persedekahan lainnya; (2) Midang Bebuke (Midang Lebaran Idul Fitri) yang disebut demikian karena dilakukan untuk memeriahkan hari Raya Idul Fitri tepatnya pada hari ketiga dan keempat Hari Raya idul Fitri. Midang Bebuke ini disebut juga Midang Morge Siwe (Sembilan Marga) karena diikuti oleh seluruh marga yang ada di wilayah karesidenan.
Pemerintah Daerah Kabupaten OKI menyikapi tradisi midang sebagai warisan tradisi budaya leluhur yang sangat mahal nilai karakteristiknya. Tradisi ini merupakan aset budaya yang sangat diperhatikan disamping tradisi lainnya di Kabupaten OKI. Kondisi midang sampai saat ini masih sangat lestari bahkan berkembang menjadi wisata budaya Primadona di OKI. Midang telah menjadi nilai tradisi budaya unik di negeri pertiwi. Saat ini midang sudah dijadikan suatu kelengkapan karnafal Budaya di OKI yang dilaksanakan setiap tahunnya
Pemerintah Daerah Kabupaten OKI menyikapi tradisi midang sebagai warisan tradisi budaya leluhur yang sangat mahal nilai karakteristiknya. Tradisi ini merupakan aset budaya yang sangat diperhatikan disamping tradisi lainnya di Kabupaten OKI. Kondisi midang sampai saat ini masih sangat lestari bahkan berkembang menjadi wisata budaya Primadona di OKI. Midang telah menjadi nilai tradisi budaya unik di negeri pertiwi. Saat ini midang sudah dijadikan suatu kelengkapan karnafal Budaya di OKI yang dilaksanakan setiap tahunnya


=== Mulah ===
=== Mulah ===
Malam mulah adalah malam menjelang akan dilaksanakan prosesi akad nikah pada esok harinya. Secara adat di era 80- an bahwa Malam Mulah itu adalah malam bagi pihak Keluarga dan Tetangga untuk bermasak-masak guna persiapan Hari persedekahan. Sedangkan pihak mudamudinya mengadakan malam tetabuhan semacam Malam Gembira. Pada saat itu pasangan Calon penganten berada di antara muda-mudi yang hadir, Baik muda-mudi yang datang dari kampung /dusunnya sendiri maupun dari luar dusun. Secara adat tempo dulu, pasangan Calon Penganten berkali-Kali naik-turun/keluarmasuk Rumah untuk berganti-ganti pakaian sebanyak 12 Kali. Pakaian yang digunakan Calon Mempelai Perempuan disebut “Pesakin”, yang dipakai Calon Penganten Laki-laki adalah satu stel dengan kain Calon Penganten Perempuannya.
Malam mulah adalah malam menjelang akan dilaksanakan prosesi akad nikah pada esok harinya. Secara adat pada era 80- an bahwa Malam Mulah itu adalah malam bagi pihak Keluarga dan Tetangga untuk bermasak-masak guna persiapan Hari persedekahan. Sedangkan pihak mudamudinya mengadakan malam tetabuhan semacam Malam Gembira. Pada saat itu pasangan Calon penganten berada di antara muda-mudi yang hadir, Baik muda-mudi yang datang dari kampung /dusunnya sendiri maupun dari luar dusun. Secara adat tempo dulu, pasangan Calon Penganten berkali-Kali naik-turun/keluarmasuk Rumah untuk berganti-ganti pakaian sebanyak 12 Kali. Pakaian yang digunakan Calon Mempelai Perempuan disebut “Pesakin”, yang dipakai Calon Penganten Laki-laki adalah satu stel dengan kain Calon Penganten Perempuannya.
Perempuan memakai kebaya panjang, sedangkan laki-laki memakai stelan jas, peci dan memakai handuk. Namun karena adanya pergeseran nilai, Calon Mempelai Laki-laki terkadang hanya melakukan ganti pakaian sebanyak 5 atau 3 Kali Saja.
Perempuan memakai kebaya panjang, sedangkan laki-laki memakai stelan jas, peci dan memakai handuk. Namun karena adanya pergeseran nilai, Calon Mempelai Laki-laki terkadang hanya melakukan ganti pakaian sebanyak 5 atau 3 Kali Saja.


Baris 182: Baris 301:
Dari sejarahnya, tarian ini lahir pada tahun 1889 dan pada tahun 1920, oleh keluarga Pangeran Bakri, tarian ini disempurnakan untuk penyambutan kedatangan Gubernur Jendral Belanda. Sejak itu tarian ini dijadikan sebagai tari sekapur sirih Kayuagung. Tarian ini ditarikan oleh Sembilan orang gadiscantik yang dipilih dari Sembilan Marga yang ada di Kayuagung menggunakan iringan musik perkusi seperti Gamelan, gong, gendang yang sebagian instrumen tersebut merupakan hadiah dari Kerajaan Majapahit pada abad ke 15 dibawa oleh utusan Patih Gajah Mada. Konon alat-alat ini masih ada dan digunakan pada saat menyambut kedangan Presiden Soekarno saat pertama kali berkunjung ke Bumi Bende Seguguk pada tahun 1959. Pada tahun 1992 tari ini dibakukan sebagai tari sekapur sirih Kabupaten OKI.
Dari sejarahnya, tarian ini lahir pada tahun 1889 dan pada tahun 1920, oleh keluarga Pangeran Bakri, tarian ini disempurnakan untuk penyambutan kedatangan Gubernur Jendral Belanda. Sejak itu tarian ini dijadikan sebagai tari sekapur sirih Kayuagung. Tarian ini ditarikan oleh Sembilan orang gadiscantik yang dipilih dari Sembilan Marga yang ada di Kayuagung menggunakan iringan musik perkusi seperti Gamelan, gong, gendang yang sebagian instrumen tersebut merupakan hadiah dari Kerajaan Majapahit pada abad ke 15 dibawa oleh utusan Patih Gajah Mada. Konon alat-alat ini masih ada dan digunakan pada saat menyambut kedangan Presiden Soekarno saat pertama kali berkunjung ke Bumi Bende Seguguk pada tahun 1959. Pada tahun 1992 tari ini dibakukan sebagai tari sekapur sirih Kabupaten OKI.


'''Tari Gopung'''
=== Tari Gopung ===
Tari Gopung
Tari Gopung
Tari Gopung merupakan tari-tarian yang digunakan untuk penobatan rajaraja. Tarian ini lahir pada tahun 1778 di suku Bengkulah Komering. Fungsi tarian ini sampai sekarang masih eksis digunakan sebagai tari penobatan pangkat dan penyambutan tamu pemerintah di Kecamatan Tanjung Lubuk.
Tari Gopung merupakan tari-tarian yang digunakan untuk penobatan rajaraja. Tarian ini lahir pada tahun 1778 di suku Bengkulah Komering. Fungsi tarian ini sampai sekarang masih eksis digunakan sebagai tari penobatan pangkat dan penyambutan tamu pemerintah di Kecamatan Tanjung Lubuk.
Baris 202: Baris 321:
Untuk kaum wanita, nama-nama pakaian adatnya adalah: Beribit, Pelangi dan Jupri. Sedangkan motif yang utama adalah: Motif bunga biduk, Motif bunga oteh, Motif bunga Payi, Motif bunga Inton, Motif bunga Kipas, Motif Kemplang, Motif Jelujur, dan Motif bunga Kecubung.
Untuk kaum wanita, nama-nama pakaian adatnya adalah: Beribit, Pelangi dan Jupri. Sedangkan motif yang utama adalah: Motif bunga biduk, Motif bunga oteh, Motif bunga Payi, Motif bunga Inton, Motif bunga Kipas, Motif Kemplang, Motif Jelujur, dan Motif bunga Kecubung.


=== Demografi ===
== Pendidikan ==
Dari segi demografi penduduk OKI Pada hasil sensus penduduk tahun 2010 adalah 727.376 Jiwa yang terdiri atas 373.006 Jiwa Laki-laki, dan 354.370 Jiwa Perempuan, memiliki pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 2,01 persen per tahun, dan tingkat kepadatan sekitar 69 jiwa per km².

=== Iklim ===
{{Weather box
| location = Kayu Agung
| metric first = Yes
| single line = yes
| Jan high F = 85
| Feb high F = 86
| Mar high F = 87
| Apr high F = 88
| May high F = 88
| Jun high F = 88
| Jul high F = 88
| Aug high F = 88
| Sep high F = 88
| Oct high F = 88
| Nov high F = 87
| Dec high F = 86
| year high F = 87
| Jan low F = 75
| Feb low F = 75
| Mar low F = 75
| Apr low F = 76
| May low F = 77
| Jun low F = 76
| Jul low F = 75
| Aug low F = 75
| Sep low F = 75
| Oct low F = 75
| Nov low F = 75
| Dec low F = 75
| year low F = 75
| Jan precipitation mm = 238
| Feb precipitation mm = 256
| Mar precipitation mm = 280
| Apr precipitation mm = 273
| May precipitation mm = 190
| Jun precipitation mm = 115
| Jul precipitation mm = 104
| Aug precipitation mm = 90
| Sep precipitation mm = 110
| Oct precipitation mm = 200
| Nov precipitation mm = 260
| Dec precipitation mm = 330
| year precipitation mm = 2.500
| source 1 =
|date=}}

Iklim di Kayu Agung, Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ilir tergolong dalam Tropik Basah dengan curah hujan rerata tahunan > 2.500 mm/tahun dan jumlah hari hujan dan hari hujan rata-rata > 116 hari/tahun. Musim kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai Oktober setiap tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan November sampai bulan April.
Penyimpangan musim biasanya terjadi sekali dalam lima tahun, berupa musim kemarau yang lebih panjang dari musim penghujan, dengan rata – rata curah hujan lebih kurang 1.000 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 60 hari/tahun.

=== Kondisi Hidrologi ===
Berdasarkan daerah Aliran Sungai (DAS), wilayah OKI dapat dibedakan menjadi tiga sistem yaitu DAS Musi yang meliputi sub DAS Komering dan arah aliran ke Sungai Musi, DAS Bulurarinding yang meliputi Sub DAS Sugihan dengan sungai utama Sugihan, Batang dengan sungai utama Sungai Batang, Riding dengan sungai utama Sungai Batang, Lebong Hitam dengan sungai utama Sungai Lebong Hitam, Lumpur dengan sungai utama Sungai Lumpur, Jeruju dengan sungai utama Sungai Jeruju. Arah aliran ke Selat Bangka dan Laut Jawa, dan DAS Mesuji yang meliputi Sub DAS Mesuji Hulu, Padang Mas Hitam dan Mesuji dengan sungai utama Sungai Mesuji.
Sub DAS Komering mencakup wilayah Kecamatan Mesuji Makmur bagian barat, Lempuing, Tanjung Lubuk, Lempuing Jaya, Teluk Gelam, Kota Kayuagung, Pampangan bagian utara, SP Padang, dan Kecamatan Jejawi. Sungai –sungai yang membentuk Sub DAS Sugihan dan Sub DAS Batang mengaliri wilayah Kecamatan Air Sugihan; sedangkan Sub DAS Riding dan Sub DAS Lebong Hitam meliputi wilayah Kecamatam Tulung Selapan dan Sub DAS Jeruju berkembang di wilayah Kecamatan Cengal dan sebagian di Kecamatan Sungai Menang.
Disamping sistem sungai, di wilayah OKI banyak terdapat danau, di antara yang cukup besar adalah Danau Deling di Kecamatan Pangkalan Lampam, Danau Air Nilang di Kecamatan Pedamaran, Danau Teluk Gelam yang saat ini sudah dikembangkan menjadi salah obyek tujuan wisata di Kabupaten OKI dan Teloko di Kota kayuagung.
Disamping sungai dan danau, dalam sistem hidrologi di Kabupaten OKI terdapat lebak, yang kuantitas airnya sangat tergantung dengan musim. Di masa musim kemarau airnya kering, dan saat musim hujan terendam air. Di dalam sistem lebak ini terdapat bagian yang dalam dan tidak pernah kering airnya, yang di masyarakat Kabupaten OKI dikenal dengan istilah Lebak Lebung. Biasanya kawasan lebak lebung ini memiliki sumberdaya ikan yang besar dan potensial untuk dikembangkan untuk kawasan budidaya perikanan air tawar

=== Pendidikan ===
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:65%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:65%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
Baris 271: Baris 331:
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
|- Align="center"
|- Align="center"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Jumlah satuan
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Jumlah satuan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 179
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 179
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 136
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 136
Baris 277: Baris 337:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 63
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 63
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 20
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 20
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 2
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 4
|}
|}


=== Tanah ===
Jenis tanah di wilayah OKI meliputi beberapa jenis mulai dari glei humus dan organosol, latosol, litosol, podsolik, alluvial hidromorf, sampai hidromorf. Sedangkan jenis tanah yang paling dominan agihannya adalah glei humus dan organosol yang berasosiasi dengan air. Litosol dan podsolik.
Tanah glei humus dan organosol (+ air) tersebar luas terutama di wilayah Kecamatan Air Sugihan dan Tulung Selapan. Jenis tanah ini merupakan endapan rawa. Untuk jenis latosol dijumpai di kecamatan Pampangan dan Pedamaran. Di daerah ini Latosol berwarna coklat kemerahan. Seri tanah Podsolik dan hidromorf dapat di jumpai agihannya di Kecamatan Mesuji, Mesuji Makmur dan Mesuji Raya. Secara umum jenis tanah memperlihatkan warna coklat.


=== Referensi ===
Jenis tanah yang lain dan tergolong cukup luas agihannya adalah Podsolik berwarna kuning yang dijumpai di kecamatan Sungai Menang. Podsolik berwarna kuning dan hidromorf terdapat di wilayah Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya, Sedangkan Podsolik berwarna coklat kekuningan di jumpai di kecamatan Cengal. Selain Podsolik di kecamatan Cengal terdapat jenis tanah Latosol berwarna Coklat dan Litosol. Untuk seri tanah Latosol yang berwarna merah kekuningan agihannya tidak begitu luas dan terutama tersebar di Kecamatan Pangkalan Lampam.
{{reflist|2}}
Jenis tanah yang agihannya tidak terlalu luas namun lebih beragam pada umumnya dijumpai di kawasan barat Kabupaten OKI. Di Kecamatan SP Padang dan Jejawi dapat ditemukan jenis tanah litosol dan latosol coklat, serta glei humus dan organosol. Kecamatan Teluk Gelam dan Kayuagung di dominasi oleh glei humus dan organosol, sedangkan Kecamatan Tanjung Lubuk memiliki jenis tanah Alluvial Hidromorf dan Hidromorf Kelabu.


=== Layanan Perbankan ===
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi}}
Di Kayu Agung, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir terdapat beberapa jenis Bank, yakni :
{{Kabupaten Ogan Komering Ilir}}{{Patungraya Agung}}{{sumsel}}

{{Authority control}}
* Bank Sumsel Babel
* Bank Negara Indonesia (BNI)
* Bank Mega
* Bank Mandiri Syariah
* Bank Perkreditan Rakyat Sumsel (BPR Sumsel)
* Bank Rakyat Indonesia (BRI)

=== Hotel ===
Sebagai salah satu wilayah dengan destinasi wisata andalan, Kabupaten OKI memilik fasilitas penginapan, antara lain di Kecamatan Lempuing (Hotel Romli dan Ratu Pangkat; Penginapan Lestari dan Musi); Teluk Gelam (Hotel Kembar, Parai Lake, Resort, dan SPA Teluk Gelam yang berbintang 3); Kayuagung (Hotel Dinesti berbintang 3, Cipta, Gatra Pratama, Pajri, Gatra Pratama II, Ciknah, Wisata dan Risky); Tulung Selapan (Hotel Waras; Penginapan Deny Cipta, Mitra Usaha,

Losmen Handayani Lestari); Pampangan (Penginapan Fikri). Demikian juga dengan restoran yang banyak bertebaran dengan berbagai jenis menu makanan baik daerah, nasional, maupun internasional yang tersebar di 18 Kecamatan.

=== Topografi Daerah ===
Topografi Kabupaten OKI secara umum merupakan datatran rendah dengan ketinggian rata-rata 10 mdpal. Lokasi tertinggi berada di daerah Bukit Gajah kecamatan Tulung Selapan, dengan titik ketinggian sekitar 14 mdpal, sedangkan daerah terendah terletak di kawasan timur yang termasyuk di wilayah Kecamatan Tulung Selapan juga, dengan rata-rata ketinggian sekitar 6 mdpal.Berdasarkan tingkat kemiringan, wilayah Kabupaten OKI dapat dibedakan menjadi daerah dengan topografi datar sampai landai dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2%, dan daerah dengan topografi bergelombang dengan tingkat kemiringan berkisar antara 2 – 15 %. Sebagian besar daerah OKI merupakan daerah datar sampai landai, sedangkan daerah yang bergelombang hanya dijumpai di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Mesuji. Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya.

== Pemekaran Daerah==
=== Kabupaten Pantai Timur ===
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :
* [[Sungai Menang, Ogan Komering Ilir|Sungai Menang]]
* [[Cengal, Ogan Komering Ilir|Cengal]]
* [[Air Sugihan, Ogan Komering Ilir|Air Sugihan]]
* [[Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir|Tulung Selapan]]
* [[Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir|Pangkalan Lampam]]
Ibukota kabupaten ini adalah [[Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir|Tulung Selapan]].<ref name="Pantai Timur">[http://palembang.tribunnews.com/2013/10/24/pantai-timur-resmi-jadi-kabupaten-baru-di-sumsel Pantai Timur Resmi Jadi Kabupaten Baru di Sumsel] palembang.tribunnews.com</ref>
=== Kota [[Kayu Agung]] ===

== Media televisi ==
Kota Kayuagung memiliki rencana membangun stasiun televisi, di antaranya:
* [[Kampung TV]] milik Pemerintah Kota [[Kayu Agung]] lagu pembuka Indonesia Raya seperti di CB Channel Depok lagu penutup [[Garuda Pancasila]] 41 UHF (masih rencana)
* [[Unsri TV]] 23 UHF lagu pembuka Indonesia seperti di [[NET.]] lagu penutup [[Rayuan Pulau Kelapa]] (masih rencana)

== Pranala Luar ==
* {{id}} [http://www.disbudpar.kaboki.go.id Website Resmi Dinas Pariwisata Daerah]
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0230/08/berita/kabu19.htm ''' Profil Kabupaten Ogan Komering Ilir''', Kompas, 6 Februari 2005]
* {{id}} [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/12/19/TK/mbm.20081219.TK46212.id.html# ''Profil Di Majalah Tempo Interaktif'']

{{Kabupaten Ogan Komering Ilir}}
{{sumsel}}


[[Kategori:Kabupaten Ogan Komering Ilir| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Sumatera Selatan|Ogan Komering Ilir]]
[[Kategori:Kabupaten di Sumatera Selatan|Ogan Komering Ilir]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Ogan Komering Ilir]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Ogan Komering Ilir]]
[[Kategori:Kabupaten Ogan Komering Ilir| ]]

Revisi terkini sejak 5 November 2024 06.24

Kabupaten Ogan Komering Ilir
Transkripsi bahasa daerah
 • Kayuagung𞜀𞜔𞜂𞜕𞜗𞜁𞜔𞜌𞜎𞜓𞜖𞜀𞜓𞜏𞜓𞜙
 • Jawiاوڬن كومريڠ ايلير
Dari atas, kiri ke kanan; Desa Bangsal, Pampangan di tengah rawa; Tepian Sungai Komering di kota Kayu Agung; Kerbau di rawa Pampangan
Lambang resmi Kabupaten Ogan Komering Ilir
Motto: 
𞜋𞜗𞜈𞜑𞜂𞜔𞜂𞜔𞜁𞜜
Bende Seguguk
(Bahasa Kayuagung) Gong Persatuan
Peta
Kabupaten Ogan Komering Ilir di Sumatra
Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kabupaten Ogan Komering Ilir
Peta
Kabupaten Ogan Komering Ilir di Indonesia
Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kabupaten Ogan Komering Ilir (Indonesia)
Koordinat: 3°22′00″S 105°22′00″E / 3.36667°S 105.36667°E / -3.36667; 105.36667
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Selatan
Hari jadi11 Oktober 1945
Ibu kotaKayu Agung
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 18
  • Kelurahan: 13
  • Desa: 314
Pemerintahan
 • BupatiAsmar Wijaya (Pj.)
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahM Refly (Pj.)
Luas
 • Total17.071,33 km2 (6,591,28 sq mi)
Populasi
 (2024)[1]
 • Total786.703
 • Kepadatan46/km2 (120/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 97,58%
Hindu 1,33%
Kristen 1,05%
- Protestan 0,66%
- Katolik 0,39%
Buddha 0,47%
 • Bahasa
 • IPMPenurunan 66,82 (2020)
Kenaikan 66,96 (2019) ( Sedang )[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1602 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 712
Pelat kendaraanBG xxxx K**
Kode Kemendagri16.02 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.106.078.586.000,- (2020)[3]
Situs webwww.kaboki.go.id

Ogan Komering Ilir (OKI) adalah kabupaten di Sumatera Selatan, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas 17.071,33 km² dan berpenduduk sekitar 786.703 jiwa. Ibu kotanya adalah Kecamatan Kayu Agung. Pada tahun 2020, kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan yang terdiri atas 314 desa beserta 13 kelurahan.

Kayu Agung dan kecamatan di sekitarnya termasuk dalam kawasan metropolitan Palembang bernama Patungraya Agung. OKI adalah kabupaten terluas di Sumatera Selatan yang wilayahnya membentang dari pesisir timur hingga mendekati Kota Palembang. Wilayahnya didominasi oleh dataran rendah dengan banyak rawa-rawa.

Salah satu perusahaan besar yang beroperasi disini adalah PT OKI Pulp and Paper di Kecamatan Air Sugihan. Perusahaan ini adalah bagian dari APP Sinar Mas yang bergerak di industri kertas.[4]

Geografis

[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Ogan Komering ilir terletak di bagian timur Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya antara 104°20’ dan 106°00’ Bujur Timur dan 2°30’ sampai 4°15’ Lintang Selatan, luasnya mencapai 19.023,47 Km².

Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan luas wilayah 21.689,54 km² dan kepadatan 1.568 jiwa/km² memiliki 18 kecamatan dan 321 desa/kelurahan terdiri dari 308 desa dan 13 kelurahan. Wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Tulung Selapan dengan luas 4.853,40 km².

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Secara administrasi berbatasan dengan:

Utara Ogan Ilir, Banyuasin dan Kota Palembang.
Timur Selat Bangka dan Laut Jawa.
Selatan OKU Timur dan Provinsi Lampung.
Barat Ogan Ilir dan OKU Timur.

Sekitar 75 persen dari luas wilayah Kabupaten OKI merupakan bentangan rawa dan 25 persennya merupakan daratan. Daerah ini dialiri oleh banyak sungai dan memiliki wilayah pantai dan laut. Wilayah pesisir Pantai Timur OKI meliputi Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Kecamatan Sungai Menang. Secara fisiografi datarannya dibedak

Fisiologi

[sunting | sunting sumber]

Secara fisiografis Kabupaten OKI terletak pada bentang alam dataran rendah yang menempati sepanjang Sumatra bagian timur. Wilayah ini sebagian besar memperlihatkan tipologi ekologi rawa, meskipun secara lokal dapat ditemukan dataran kering. Dengan demikian wilayah OKI dapat dibedakan menjadi dataran lahan basah dengan topografi rendah dan dataran lahan kering yang memperlihatkan topografi lebih tinggi. Daerah lahan basah hampir meliputi 75 % wilayah OKI dan dapat dijumpai di kawasan sebelah timur seperti Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, dan Kecamatan Sungai Menang. Sedangkan lahan kering terdapat di wilayah dengan topografi bergelombang, yaitu di Kecamatan Mesuji Makmur, Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya.

Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki tofografi lembah, datar sampai bergelombang dengan ketinggian 8 meter sampai 45 meter di atas permukaan air laut. Lokasi tertinggi berada kecamatan Mesuji Makmur, dengan titik ketinggian sekitar 45 meter dpal, sedangkan daerah terendah terletak di kawasan timur yang termasuk di wilayah Kecamatan Air Sugihan, dengan rata-rata ketinggian sekitar 8 meter dpal. Berdasarkan tingkat kemiringan, wilayah Kabupaten OKI dapat dibedakan menjadi daerah dengan topografi datar sampai landai dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2 %, dan daerah dengan topografi bergelombang dengan tingkat kemiringan berkisar antara 2 – 15 %. Sebagian besar daerah OKI merupakan daerah datar sampai landai, sedangkan daerah yang bergelombang hanya dijumpai di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Mesuji, Mesuji Makmur dan Kecamatan Pedamaran Timur.

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir dialiri oleh beberapa sungai besar yaitu sungai Komering yang mengalir mulai dari Kecamatan Tanjung Lubuk, Pedamaran, Kayuagung, Sirah Pulau Padang dan Kecamatan Jejawi serta bermuara di Sungai Musi di Kota Palembang, Sungai Mesuji mengalir dari Kecamatan Mesuji sampai Kecamatan Sungai Menang yang merupakan perbatasan Kabupaten OKI dengan Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Sedangkan sungai lainnya antara lain sungai Lempuing, Air Sugihan, Sungai Jeruju, Sungai Riding, Sungai Lebong Hitam, Sungai Lumpur, dan Sungai Jeruju. Danau Teluk Gelam merupakan potensi sumber penampungan air, sarana olahraga air dan objek wisata. Disamping itu juga terdapat lebak yang luas dan dalam yaitu lebak teleko di Kecamatan Kota Kayuagung, lebak Danau Rasau di Kecamatan Pedamaran, lebak Deling di Kecamatan Pangkalan Lampam, dan lebak Air Itam di Kecamatan Pedamaran.

Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah (Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan April sampai dengan bulan September, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan Oktober sampai dengan Maret. Curah hujan 5 tahun terakhir rata-rata per bulan terendah 118 mm pada bulan Agustus dan September 2011, atau rata-rata per tahun adalah 2.600–2.900 mm dan rata-rata hari hujan lebih dari 160 hari per tahun. Suhu udara harian berkisar antara 21 °C terendah pada malam hari sampai 36 °C tertinggi pada siang hari. Kelembaban udara harian berkisar antara 69 % sampai 98 %.

Iklim di Kayu Agung, Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ilir tergolong dalam Tropik Basah dengan curah hujan rerata tahunan ≥2.500 mm per tahun dan jumlah hari hujan dan hari hujan rata-rata ≥150 hari/tahun. Musim kemarau umumnya berkisar antara bulan April sampai September setiap tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan Oktober sampai bulan Maret. Penyimpangan musim biasanya terjadi sekali dalam lima tahun, berupa musim kemarau yang lebih panjang dari musim penghujan, dengan rata – rata curah hujan kurang dari 1.900 mm per tahun dengan rata-rata hari hujan 60 hari per tahun.

Data iklim Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.5
(86.9)
30.9
(87.6)
31.3
(88.3)
31.9
(89.4)
32.1
(89.8)
31.7
(89.1)
31.6
(88.9)
32.1
(89.8)
32.7
(90.9)
33.2
(91.8)
32.4
(90.3)
31.5
(88.7)
31.82
(89.29)
Rata-rata harian °C (°F) 26.6
(79.9)
26.6
(79.9)
27.1
(80.8)
27.6
(81.7)
28.2
(82.8)
27.5
(81.5)
26.9
(80.4)
27.2
(81)
27.6
(81.7)
28.4
(83.1)
27.6
(81.7)
27.2
(81)
27.38
(81.29)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.8
(73)
22.8
(73)
22.9
(73.2)
22.9
(73.2)
23.4
(74.1)
22.7
(72.9)
22.1
(71.8)
22.5
(72.5)
23.1
(73.6)
23.9
(75)
23.4
(74.1)
22.9
(73.2)
22.95
(73.3)
Presipitasi mm (inci) 284
(11.18)
264
(10.39)
328
(12.91)
253
(9.96)
158
(6.22)
105
(4.13)
97
(3.82)
73
(2.87)
93
(3.66)
165
(6.5)
270
(10.63)
309
(12.17)
2.399
(94,44)
Rata-rata hari hujan 19 18 21 17 14 9 8 7 8 14 19 20 174
% kelembapan 86 84 83 82 81 79 77 78 80 81 83 85 81.6
Rata-rata sinar matahari bulanan 165 163 198 216 232 235 244 234 203 202 187 171 2.450
Sumber #1: Climate-Data.org[5] & BMKG[6]
Sumber #2: Weatherbase[7]

Hidrologi

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan daerah Aliran Sungai (DAS), wilayah OKI dapat dibedakan menjadi tiga sistem yaitu DAS Musi yang meliputi sub DAS Komering dan arah aliran ke Sungai Musi, DAS Bulurarinding yang meliputi Sub DAS Sugihan dengan sungai utama Sugihan, Batang dengan sungai utama Sungai Batang, Riding dengan sungai utama Sungai Batang, Lebong Hitam dengan sungai utama Sungai Lebong Hitam, Lumpur dengan sungai utama Sungai Lumpur, Jeruju dengan sungai utama Sungai Jeruju. Arah aliran ke Selat Bangka dan Laut Jawa, dan DAS Mesuji yang meliputi Sub DAS Mesuji Hulu, Padang Mas Hitam dan Mesuji dengan sungai utama Sungai Mesuji. Sub DAS Komering mencakup wilayah Kecamatan Mesuji Makmur bagian barat, Lempuing, Tanjung Lubuk, Lempuing Jaya, Teluk Gelam, Kota Kayuagung, Pampangan bagian utara, SP Padang, dan Kecamatan Jejawi. Sungai –sungai yang membentuk Sub DAS Sugihan dan Sub DAS Batang mengaliri wilayah Kecamatan Air Sugihan; sedangkan Sub DAS Riding dan Sub DAS Lebong Hitam meliputi wilayah Kecamatam Tulung Selapan dan Sub DAS Jeruju berkembang di wilayah Kecamatan Cengal dan sebagian di Kecamatan Sungai Menang. Disamping sistem sungai, di wilayah OKI banyak terdapat danau, di antara yang cukup besar adalah Danau Deling di Kecamatan Pangkalan Lampam, Danau Air Nilang di Kecamatan Pedamaran, Danau Teluk Gelam yang saat ini sudah dikembangkan menjadi salah objek tujuan wisata di Kabupaten OKI dan Teloko di Kota kayuagung. Disamping sungai dan danau, dalam sistem hidrologi di Kabupaten OKI terdapat lebak, yang kuantitas airnya sangat tergantung dengan musim. Pada masa musim kemarau airnya kering, dan saat musim hujan terendam air. Di dalam sistem lebak ini terdapat bagian yang dalam dan tidak pernah kering airnya, yang di masyarakat Kabupaten OKI dikenal dengan istilah Lebak Lebung. Biasanya kawasan lebak lebung ini memiliki sumberdaya ikan yang besar dan potensial untuk dikembangkan untuk kawasan budidaya perikanan air tawar

Jenis tanah di wilayah OKI meliputi beberapa jenis mulai dari glei humus dan organosol, latosol, litosol, podsolik, alluvial hidromorf, sampai hidromorf. Sedangkan jenis tanah yang paling dominan agihannya adalah glei humus dan organosol yang berasosiasi dengan air. Litosol dan podsolik. Tanah glei humus dan organosol (+ air) tersebar luas terutama di wilayah Kecamatan Air Sugihan dan Tulung Selapan. Jenis tanah ini merupakan endapan rawa. Untuk jenis latosol dijumpai di kecamatan Pampangan dan Pedamaran. Di daerah ini Latosol berwarna coklat kemerahan. Seri tanah Podsolik dan hidromorf dapat di jumpai agihannya di Kecamatan Mesuji, Mesuji Makmur dan Mesuji Raya. Secara umum jenis tanah memperlihatkan warna coklat.

Jenis tanah yang lain dan tergolong cukup luas agihannya adalah Podsolik berwarna kuning yang dijumpai di kecamatan Sungai Menang. Podsolik berwarna kuning dan hidromorf terdapat di wilayah Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya, Sedangkan Podsolik berwarna coklat kekuningan di jumpai di kecamatan Cengal. Selain Podsolik di kecamatan Cengal terdapat jenis tanah Latosol berwarna Coklat dan Litosol. Untuk seri tanah Latosol yang berwarna merah kekuningan agihannya tidak begitu luas dan terutama tersebar di Kecamatan Pangkalan Lampam. Jenis tanah yang agihannya tidak terlalu luas namun lebih beragam pada umumnya dijumpai di kawasan barat Kabupaten OKI. Di Kecamatan SP Padang dan Jejawi dapat ditemukan jenis tanah litosol dan latosol coklat, serta glei humus dan organosol. Kecamatan Teluk Gelam dan Kayuagung di dominasi oleh glei humus dan organosol, sedangkan Kecamatan Tanjung Lubuk memiliki jenis tanah Alluvial Hidromorf dan Hidromorf Kelabu.

Topografi Daerah

[sunting | sunting sumber]

Topografi Kabupaten OKI secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 10 mdpl. Lokasi tertinggi berada di daerah Bukit Gajah kecamatan Tulung Selapan, dengan titik ketinggian sekitar 14 mdpal, sedangkan daerah terendah terletak di kawasan timur yang termasyuk di wilayah Kecamatan Tulung Selapan juga, dengan rata-rata ketinggian sekitar 6 mdpal.Berdasarkan tingkat kemiringan, wilayah Kabupaten OKI dapat dibedakan menjadi daerah dengan topografi datar sampai landai dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2%, dan daerah dengan topografi bergelombang dengan tingkat kemiringan berkisar antara 2 – 15 %. Sebagian besar daerah OKI merupakan daerah datar sampai landai, sedangkan daerah yang bergelombang hanya dijumpai di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Mesuji. Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya.

Era penjajahan Belanda wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) termasuk ke dalam wilayah Keresidenan Sumatera Selatan dan Sub Keresidenan (Afdeeling) Palembang dan Tanah Datar dengan ibu kota Palembang. Afdeeling ini dibagi dalam beberapa onder afdeeling, dan wilayah Kabupaten OKI meliputi wilayah onder afdeeling Komering Ilir dan onder afdeeling Ogan Ilir. Di era kemerdekaan wilayah Kabupaten OKI termasuk dalam Keresidenan Palembang yang meliputi 26 marga. Kemudian pada era ORBA wilayah Kabupaten OKI menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Setelah adanya pembubaran marga, wilayah Kabupaten OKI dibagi menjadi 12 Kecamatan defenitif dan 6 kecamatan perwakilan.

Sebelum tahun 2000 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki 14 kecamatan defenitif dan 4 kecamatan perwakilan. Keempat kecamatan perwakilan tersebut adalah Kecamatan Rantau Alai dengan Kecamatan Induk Tanjung Raja, Kecamatan Jejawi dengan Kecamatan Induk Sirah Pulau Padang, Kecamatan Pematang Panggang dengan Kecamatan Induk Mesuji dan Kecamatan Cengal dengan Kecamatan Induk Tulung Selapan. Namun semenjak tahun 2001, empat kecamatan perwakilan tersebut disahkan menjadi kecamatan defenitif sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten OKI menjadi 18 kecamatan dan meliputi 434 desa dan 13 kelurahan.

Dalam perjalanannya, berdasarkan KEPPRES Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten OKI dimekarkan menjadi dua kabupaten yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir yang beribu kota di Inderalaya. Wilayah Kabupaten Ogan Ilir meliputi Kecamatan Inderalaya, Tanjung Raja, Tanjung Batu, Muara Kuang, Rantau Alai dan Kecamatan Pemulutan. Setelah pemekaran ini, wilayah Kabupaten OKI terdiri dari 12 kecamatan, yang meliputi 272 desa dan 11 kelurahan.

Selanjutnya, Berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir kembali dimekarkan sehingga terbentuk 6 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Pangkalan Lampam, Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Lempuing Jaya, Teluk Gelam dan Kecamatan Pedamaran Timur. Setelah pemekaran ini Kabupaten Ogan Komering Ilir secara administratif meliputi 18 Kecamatan, 11 kelurahan dan 290 desa.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati

[sunting | sunting sumber]
No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Bupati
1
A. Najamudin
1944
1945
1
2
R. Mansyur Kramajaya
1948
1949
2
3
R. Ahmad Abusama
1949
1952
3
4
M. Arip
1952
1954
4
5
Husin
1954
1956
5
6
Achmad Matjan.
1956
1958
6
7
M. Saleh
1958
1959
7
8
R. Abubakar
1959
1960
8
9
Basri
1960
1964
9
10
M. Noeh Matjan
1964
1966
10
11
Oesman
1966
1979
11
12
Latief Rais
1979
1984
12
1984
1989
13
13
Yusuf Halim
1989
1994
14
1994
1999
15
14
Rozi Dahlan
1999
2004
16
15
Ishak Mekki
2004
2009
17
Rif'at Yahya
(2004–2004)[ket. 1]
2009
2013
18
[8]
Engga Dewata Zainal
Ruslan Bahri
(Pejabat Sementara)
7 November 2013
15 Januari 2014
16
Iskandar
15 Januari 2014
15 Januari 2019
19
Muhammad Rifa'i
15 Januari 2019
sekarang
20
[9]
M. Djakfar Shodiq
  1. ^ Wakil bupati petahana meninggal dunia saat menjabat


Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[10] 2019–2024[11] 2024–2029
PKB 3 Kenaikan 5 Kenaikan 7
Gerindra 5 Steady 5 Kenaikan 6
PDI-P 9 Penurunan 7 Penurunan 6
Golkar 5 Steady 5 Kenaikan 6
NasDem 3 Kenaikan 4 Steady 4
PKS 3 Steady 3 Penurunan 2
Hanura 4 Steady 4 Steady 4
PAN 5 Kenaikan 6 Penurunan 4
PBB 1 Steady 1 Penurunan 0
Demokrat 7 Penurunan 4 Kenaikan 6
Perindo (baru) 1 Penurunan 0
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 10 Kenaikan 11 Penurunan 9

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki 18 kecamatan, 13 kelurahan dan 314 desa (dari total 236 kecamatan, 386 kelurahan dan 2.853 desa di seluruh Sumatera Selatan). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 721.571 jiwa dengan luas wilayahnya 18.359,04 km² dan sebaran penduduk 39 jiwa/km².[12][13]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, adalah sebagai berikut:

Kode Kemendagri Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
16.02.14 Air Sugihan 19 Desa
16.02.18 Cengal 17 Desa
16.02.17 Jejawi 19 Desa
16.02.05 Kayu Agung 11 14 Desa
Kelurahan
16.02.13 Lempuing 19 Desa
16.02.22 Lempuing Jaya 16 Desa
16.02.04 Mesuji 17 Desa
16.02.20 Mesuji Makmur 19 Desa
16.02.21 Mesuji Raya 17 Desa
16.02.12 Pampangan 22 Desa
16.02.19 Pangkalan Lampam 19 Desa
16.02.03 Pedamaran 14 Desa
16.02.24 Pedamaran Timur 7 Desa
16.02.08 Sirah Pulau Padang 20 Desa
16.02.15 Sungai Menang 18 Desa
16.02.02 Tanjung Lubuk 1 21 Desa
Kelurahan
16.02.23 Teluk Gelam 14 Desa
16.02.11 Tulung Selapan 1 22 Desa
Kelurahan
TOTAL 13 314

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Dari segi demografi penduduk OKI Pada hasil sensus penduduk akhir tahun 2023 adalah 779.893 Jiwa yang terdiri atas 400.607 Jiwa Laki-laki, dan 379.286 Jiwa Perempuan, memiliki pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 1 persen per tahun, dan tingkat kepadatan sekitar 46 jiwa per km².

Kecamatan Luas Wilayah (km²) Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)
Lempuing 306,13 75.105 4
Lempuing Jaya 474,56 63.174 4
Sungai Menang 2.027,19 31.824 2
Mesuji Induk 621,52 44.180 3
Mesuji Makmur 505,78 56.663 3
Mesuji Raya 511,32 37.782 2
Tulung Selapan 4.565,19 47.718 3
Cengal 2.581,02 34.672 2
Tanjung Lubuk 222,45 35.195 2
Teluk Gelam 173,32 24.652 1
Pedamaran 614,99 47.012 3
Pedamaran Timur 773,66 22.604 1
Kota Kayu Agung 131,72 78.453 5
Pampangan 424,06 30.732 2
Pangkalan Lapam 810,41 28.111 2
SP. Padang 133,57 45.552 3
Jejawi 212,95 40.611 2
Air Sugihan 2.904,17 35.853 2
Ogan Komering Ilir 17.071,33 779.893 46

Suku bangsa

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan data tahun 2015, sebagian besar penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah beretnis Jawa karena banyaknya transmigran pada masa lalu. Mayoritas Populasi penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ilir lainnya berasal dari suku asli seperti Melayu, Komering, Kayu Agung, Penesak (Pedamaran) dan Pegagan. Keberagaman suku bangsa di Kabupaten Ogan Komering Ilir memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat. Berikut adalah besaran penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir berdasarkan suku bangsa;

No Suku Jumlah 2015 %
1 Jawa 278.780 35,39%
2 Melayu Pesisir 204.438 25,96%
3 Komering 62.868 7,99%
4 Kayu Agung 45.912 5,83%
5 Pedamaran 45.282 5,75%
6 Lainnya 150.233 19,08%
Kabupaten Ogan Komering Ilir 787.513 100%

Agama di Ogan Komering Ilir (2023)

  Islam (97.70%)
  Hindu (1.33%)
  Kristen Protestan (0.66%)
  Kristen Katolik (0.39%)
  Buddhisme (0.05%)
  Lainnya (0.00141%)

Sosial Budaya

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Ogan Komering Ilir terbagi atas beberapa suku bangsa baik suku asli Ogan Komering Ilir maupun pendatang dari Jawa, Bali dan Sunda. Adapun suku asli Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri atas:

  1. Suku Melayu: meliputi penduduk asli tersebar di Kecamatan Teluk Gelam terkecuali Desa Talang Pangeran, Bumi Harapan, Panca Tunggal Benawa dan Sinar Harapan Mulya dan Mulya Guna. Di Kecamatan Kayuagung terkecuali 11 Kelurahan dan Desa Celikah. Di Kecamatan Pedamaran meliputi Desa Sukadamai, Serinanti dan Sukaraja. Di Kecamatan Tanjung Lubuk meliputi Desa Suka Mulya, sebagian Kecamatan Sirah Pulau Padang, Pampangan, Pangkalan Lampam dan Tulung Selapan.
  2. Suku Melayu Penesak meliputi penduduk asli Kecamatan Pedamaran tersebar di desa-desa dalam Kecamatan Pedamaran namun tidak termasuk penduduk Sukadamai, Serinanti, Sukaraja, Burnai Timur dan Suka Pulih kemudian di Kecamatan Pedamaran Timur meliputi Desa Kayu Labu, Pulau Geronggang dengan Bahasa Penasak..
  3. Suku Melayu Pegagan meliputi penduduk asli di Kecamatan Jejawi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kelurahan Tanjung Rancing, Desa Celikah di Kecamatan Kayuagung.
  4. Suku Palembang meliputi penduduk asli Desa Talang Pangeran Kecamatan Teluk Gelam dengan susunan penduduk multietnis dengan Bahasa Palembang.
  5. Suku Komering/Lampung: meliputi penduduk asli di Kecamatan Tanjung Lubuk terkecuali Desa Suka Mulya, meliputi penduduk asli yang tersebar di 10 Kelurahan Kecamatan Kayuagung, sebagian kecil di Kecamatan Lempung Jaya, Lempuing, Mesuji Raya dan Sungai Menang sehari-hari berbahasa Komering.
  6. Suku Pendatang : Jawa, Bali, Madura, Bugis atau Sunda: meliputi penduduk di Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Sungai Menang, 18/19 Desa di Air Sugihan, 5/7 Desa di Pedamaran Timur dan 4/14 Desa di Teluk Gelam, di Tulung Selapan dan 2/14 di Pedamaran. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Jawa, Bali, Bugis, Sunda, atau Madura.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Objek Wisata

[sunting | sunting sumber]

Danau Teluk Gelam

[sunting | sunting sumber]

Danau Teluk Gelam menawarkan pesona alam yang menawan. Danau yang terletak di pinggir jalan lintas timur Sumatra sekitar 92 km di sebelah tenggara kota Palembang itu airnya cukup tenang. Meski sedikit dipenuhi rumput air, danaunya bisa digunakan untuk olahraga dayung dan jet ski. Di lokasi danau ini, pengunjung bisa berolahraga air, mandi, berenang, memancing, atau sekadar berkeliling. Angin yang berembus semilir menciptakan gelombang-gelombang kecil di permukaan air danau yang bening membuat suasana terasa tenang. Di tengah danau terdapat daratan yang ditumbuhi ribuan pohon Gelam (Melaleuka leucadendron) dengan daun-daunnya yang mungil berwarna hijau muda.

Danau ini terletak di Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). Danau Teluk Gelam dapat dicapai melalui jalan lintas timur Sumatra. Dari kota Palembang melalui jalan raya yang menuju ke arah Lampung dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran. Untuk masuk ke objek wisata, setiap mobil dikenakan retribusi Rp4.000,00 dan sepeda motor Rp2.000,00. Sedangkan untuk setiap pengunjung dihitung per kepala dengan tarif Rp2.000,00 untuk orang dewasa dan Rp1.500,00 untuk anak-anak.

Bagi yang ingin hanya sekadar menonton, di tempat ini disediakan tribun untuk penonton. Selain itu, di tempat ini terdapat hotel dan pemandu wisata. Tidak jauh dari Danau Teluk Gelam, terdapat 34 rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70 yang dibangun dengan metode knock down (bongkar pasang). Rumah-rumah ini disewakan sehingga bisa untuk menginap atau beristirahat. Suasana rumah masih alami, sehingga pengunjung yang menginap akan merasakan seperti tinggal di perkampungan. Bagi pengunjung yang ingin menyewa jet-ski tarifnya Rp300.000,00 per jam, sedangkan speed boat Rp150.000,00 per jam.

Bukit Batu

[sunting | sunting sumber]

(Bukit Batu dan Legenda Si Pahit Lidah) Bukit Batu atau Batu Gajah merupakan situs budaya yang menjadi destinasi wisata sejarah di Kabupaten OKI. Lokasi wisata di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam ini menawarkan wisata sejarah yang memukau yaitu tentang sosok manusia sakti yang melegenda bagi masyarakat Sumatera Selatan bernama “Serunting Sakti atau Si Pahit lidah”. Menurut kepercayaan masyarakat Sumatera Selatan, Si Pahit Lidah selalu meninggalkan kenangan yang kemudian menjadi sebuah situs atau pembuktian bahwa dia pernah ada di wilayah tersebut.

Sampai saat ini situs peninggalan Si Pahit Lidah ini tetap ada dan asri di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam seperti batu lesung, batu pengantin dan batu gajah. Situs ini kerap banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Masyarakat setempat menjaga dan memelihara situs-situs ini dan tidak berani mengganggunya karena dipercaya akan membawa malapetaka

Rumah Seratus Tiang

[sunting | sunting sumber]

Rumah Seratus Tiang (Rumah dengan Seratus Tiang Penyangga) Berawal dari Pangeran Rejed suku Rambang yang merantau ke Komering meminangkan putranya seorang puteri dari suku Kayuagung. Dalam adat suku Kayuagung, apabila ingin meminang seorang puterinya harus menempatkan putri pada tempat yang layak. Orang tua Putri yaitu Pangeran Ismail meminta Pangeran Rejed untuk membangun rumah besar yang dibangun dari kayu besi (onglen) dengan tiangnya harus berjumlah seratus tiang dengan kayu serumpun kayu onglen dengan ornamen yang harus semuanya diukir-ukir timbul 3 dimensi maupun ukiran dalam bentuk lukisan. Oleh Pangeran Rejed didatangkanlah arsitek dari Cina dan juga dari Arab untuk membangun rumah tersebut. Konon pembangunan rumah ini tidak selesai dalam waktu sepuluh tahun karena ahli atau arsiteknya tidak kuasa meneruskan dan selalu berganti-ganti. Akhirnya pada tahun 1811 atau pada abad 18, selesailah pembangunan rumah ini dengan seratus tiangnya dan ornamennya meskipun tidak sesuai dengan harapan Pangeran Rejed. Oleh anak Pangeran Rejed rumah tersebut dijadikan sebagai pusat kekuasaan pemerintahan warga Pegagan Ulu Suku I. Hingga saat ini, rumah seratus tiang tetap asri dan sebagaimana adanya. Disebut seratus tiang karena rumah ini benar-benar memiliki seratus tiang penyangga. Rumah bersejarah ini terletak di desa Sugi Waras Kecamatan Teluk Gelam. Penghuni rumah tersebut merupakan turunan ke-tujuh dari Pangeran Rejed. Konon ornamen rumah menurut pengakuan penghuni, belum ada yang berubah kecuali genteng bagian atas yang diganti karena bocor maupun patah. Renovasi yang dilakukan diupayakan tidak mengubah keaslian bentuk semula rumah seratus tiang ini.

Pulau Maspari

[sunting | sunting sumber]

Pulau Maspari adalah sebuah pulau indah yang terletak di Desa Sungai Lumpur Kecamatan Tulung Selapan. Perjalanan menuju Pulau Maspari apabila ditempuh dari Kota Palembang dapat melalui 2 cara. Alternatif pertama yakni menggunakan jalur air yg langsung dari perairan Sungai Musi, tepatnya melalui BKB (Benteng Kuto Besak) atau dermaga dekat Jembatan Musi naik kapal speed dengan motor tempel menelusuri Sungai Musi menuju Upang dan jalur Laut Selat Bangka ke arah Timur Sumatera Selatan langsung menuju Pulau Maspari dalam waktu lebih kurang 6 jam. Alternatif berikutnya yakni melalui jalur darat menyusuri Sungai Lumpur, dari Kota Palembang menuju Kecamatan Tulung Selapan-OKI lebih kurang 2 jam, kemudian disambung dari Kecamatan Tulung Selapan-OKI dengan kapal speed motor tempel langsung menuju Pulau Maspari dengan jarak tempuh lebih kurang 4 jam perjalanan air.

Pulau ini menawarkan hamparan pasir putih yang memukau pemandangan yang sangat indah, deburan ombak yang bersahabat, serta kejernihan airnya yang menawan yang merupakan lokasi yang sangat cocok untuk melakukan diving, snorkeling serta berbagai olahraga lainnya. Bagian tereksostis pulau ini, yakni pantai pasir meliuk memanjang yang menyerupaekor ikan pari, bahkan menurut masyarakat setempat bagian ekor ini pada musim tertentu akan berubah-ubah liukannya mengikuti terpaan angin, ombak dan arus yang membawa pasir ke arah tertentu dan membentuk sebuah dataran menyerupai ekor ikan pari.

Di Pulau Maspari hidup flora dan fauna laut yang eksotis, di beberapa lokasi terdapat tempat penyu meletakkan telurnya, terdapat ratusan telur dalam lubang yang siap menetas yang dikenal dengan nama tukik dari sejenis penyu sisik yang keberadaannya sangat dilindungi karena sudah cukup langka di muka bumi ini. Konon dari 1.000 butir telur diperkirakan hanya satu ekor saja yang mampu bertahan hingga dewasa, selebihnya banyak mati sebelum mencapai dewasa. Belum lagi karena campur tangan manusia tidak bertanggungjawab yang memburu telur-telur penyu ini bahkan sebelum telur ini sempat menetas. Untuk satu ekor induk penyu sekali bertelur lebih kurang sebanyak 250 butir, artinya kalau untuk 1.000 butir baru bisa didapat dari setidaknya 4 ekor induk.

Di atas bukit Pulau Maspari berdiri kokoh rambu suar yang berguna untuk memandu kapal-kapal laut yang lewat melintasi Selat Bangka. Dari arah daratan itulah muncul bunyi yang akan semakin bergema di saat musim kemarau tiba. suara ini berasal dari dataran cukup luas yang mengeluarkan suara “dung, dung, dung” dan terus bergema apalagi jika diinjak sambil menghentakkan kaki lebih keras, maka suaranyapun jadi terdengar lebih keras. Kondisi geografis yang berada sangat jauh dari pemukiman ini membuat Pulau Maspari sangat susah dijangkau oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten OKI terus berupaya mengoptimalkan potensi Surga yang belum terungkap ini.

Warisan Budaya Daerah

[sunting | sunting sumber]

Kayuagung memiliki khasanah budaya yang kuat dan kental. Suku Komering Kayuagung yang mendiami wilayah Kota Kayuagung dan sekitarnya selalu menjunjung tinggi adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari berbagai segi kehidupan seperti kelahiran bayi, pernikahan, sampai kematian diatur dan dituntun oleh adat istiadat budaya setempat.

Midang (tradisi arak-arakan yang diiringi musik tradisional seperti tanjidor) merupakan agenda nasional dalam kunjungan wisata lokal maupun mancanegara yang dimiliki Kabupaten OKI khususnya. Tradisi yang telah ada pada abad 17 yang lalu ini berawal dari adanya persyaratan keluarga perempuan dalam menikahkan putra-putri mereka. Sang putri merupakan keluarga dari keturunan orang terpandang pada waktu itu.

Sementara calon pengantin laki-laki berasal dari keluarga miskin yang berkepribadian luhur. Persyaratan itu diantaranya pihak calon laki-laki harus menyediakan semacam kereta hias yang dibentuk menyerupai naga yang disebut dengan juli (karena nama pengantin perempuan bernama Juliah). Kereta ini dipergunakan untuk untuk membawa kedua orang tua calon pengantin laki-laki yang bertandang ke rumah pengantin perempuan setelah ijab Kabul; pengantin laki-laki dan perempuan diapit oleh kedua orang tuanya diarak keliling kampung. Berkat keluhuran budi keluarga mempelai laki-laki, semua permintaan keluarga mempelai perempuan ini dapat dipenuhi. Inilah asal muasal budaya Midang yang masih dilestarikan sampai saat ini.

Midang dalam perkembangannya sesuai dengan fungsi dan hakekatnya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu: (1) Midang Begorok yakni arak-arakan yang menjadi bagian prosesi pernikahan yang bersifat besar-besaran, termasuk juga sunatan, ataupun persedekahan lainnya; (2) Midang Bebuke (Midang Lebaran Idul Fitri) yang disebut demikian karena dilakukan untuk memeriahkan hari Raya Idul Fitri tepatnya pada hari ketiga dan keempat Hari Raya idul Fitri. Midang Bebuke ini disebut juga Midang Morge Siwe (Sembilan Marga) karena diikuti oleh seluruh marga yang ada di wilayah karesidenan. Pemerintah Daerah Kabupaten OKI menyikapi tradisi midang sebagai warisan tradisi budaya leluhur yang sangat mahal nilai karakteristiknya. Tradisi ini merupakan aset budaya yang sangat diperhatikan disamping tradisi lainnya di Kabupaten OKI. Kondisi midang sampai saat ini masih sangat lestari bahkan berkembang menjadi wisata budaya Primadona di OKI. Midang telah menjadi nilai tradisi budaya unik di negeri pertiwi. Saat ini midang sudah dijadikan suatu kelengkapan karnafal Budaya di OKI yang dilaksanakan setiap tahunnya

Malam mulah adalah malam menjelang akan dilaksanakan prosesi akad nikah pada esok harinya. Secara adat pada era 80- an bahwa Malam Mulah itu adalah malam bagi pihak Keluarga dan Tetangga untuk bermasak-masak guna persiapan Hari persedekahan. Sedangkan pihak mudamudinya mengadakan malam tetabuhan semacam Malam Gembira. Pada saat itu pasangan Calon penganten berada di antara muda-mudi yang hadir, Baik muda-mudi yang datang dari kampung /dusunnya sendiri maupun dari luar dusun. Secara adat tempo dulu, pasangan Calon Penganten berkali-Kali naik-turun/keluarmasuk Rumah untuk berganti-ganti pakaian sebanyak 12 Kali. Pakaian yang digunakan Calon Mempelai Perempuan disebut “Pesakin”, yang dipakai Calon Penganten Laki-laki adalah satu stel dengan kain Calon Penganten Perempuannya. Perempuan memakai kebaya panjang, sedangkan laki-laki memakai stelan jas, peci dan memakai handuk. Namun karena adanya pergeseran nilai, Calon Mempelai Laki-laki terkadang hanya melakukan ganti pakaian sebanyak 5 atau 3 Kali Saja.

Kunganyan

[sunting | sunting sumber]

Adalah bagian dari prosesi Pernikahan dalam Masyarakat suku Kayuagung. Kungayan adalah sekelompok bapakbapak dari pihak Calon Mempelai Perempuan yang kesemuanya adalah Keluarga dan Tetangga Calon penganten Perempuan, yang diundang oleh pihak Keluarga Calon mempelai laki-laki untuk menyaksikan jalannya ijab qobul. Rombongan mereka disebut rombongan Suami “ungaian” kegiatannya disebut Kungayan.

Tarian Daerah

[sunting | sunting sumber]

Tari Penguton Dari sejarahnya, tarian ini lahir pada tahun 1889 dan pada tahun 1920, oleh keluarga Pangeran Bakri, tarian ini disempurnakan untuk penyambutan kedatangan Gubernur Jendral Belanda. Sejak itu tarian ini dijadikan sebagai tari sekapur sirih Kayuagung. Tarian ini ditarikan oleh Sembilan orang gadiscantik yang dipilih dari Sembilan Marga yang ada di Kayuagung menggunakan iringan musik perkusi seperti Gamelan, gong, gendang yang sebagian instrumen tersebut merupakan hadiah dari Kerajaan Majapahit pada abad ke 15 dibawa oleh utusan Patih Gajah Mada. Konon alat-alat ini masih ada dan digunakan pada saat menyambut kedangan Presiden Soekarno saat pertama kali berkunjung ke Bumi Bende Seguguk pada tahun 1959. Pada tahun 1992 tari ini dibakukan sebagai tari sekapur sirih Kabupaten OKI.

Tari Gopung

[sunting | sunting sumber]

Tari Gopung Tari Gopung merupakan tari-tarian yang digunakan untuk penobatan rajaraja. Tarian ini lahir pada tahun 1778 di suku Bengkulah Komering. Fungsi tarian ini sampai sekarang masih eksis digunakan sebagai tari penobatan pangkat dan penyambutan tamu pemerintah di Kecamatan Tanjung Lubuk.

Pakaian Adat

[sunting | sunting sumber]

Nama-Nama Kain Adat Dan Baju Adat Di Kayuagung

  • Angkinan: Baju pengantin/baju kebesaran adat Kayuagung
  • Kebaya Kurung Panjang: ciri yang memakai sudah bersuami
  • Kebaya Kurung Pendek/bunting: cirri yang memakai masih perawan
  • Kebaya Tapuk: Ciri yang memakai sudah bersuami
  • Kebaya Tojang: untuk undangan kehormatan/misal si ibu pengantin lakilaki diundang menghadiri hidangan atau kedulangan atau untuk menghadiri pernikahan
  • Balah Buluh: Pakaian laki-laki yang dilengkapi dengan Kepudang atau kopiah (kain berada di luar baju)
  • Teluk Belango: sejenis baju untuk kaum laki-laki untuk kepentingan adat dengan memakai peci dan kain dibalik baju
  • Sarung Pelikat:bentuk kain untuk lakilaki yang terbuat dari jerat jerami yang bermotif kotak-kotak besar ataupun kecil
  • Sarung bugis: untuk laki-laki
  • Kain Putungan (kain panjang) untuk pasangan kebaya pendek maupun kurung maupun kebaya biasa
  • Sarung Sungkitan (songket): pasangan Angkinan juga bisa untuk kebaya biasa

Untuk kaum wanita, nama-nama pakaian adatnya adalah: Beribit, Pelangi dan Jupri. Sedangkan motif yang utama adalah: Motif bunga biduk, Motif bunga oteh, Motif bunga Payi, Motif bunga Inton, Motif bunga Kipas, Motif Kemplang, Motif Jelujur, dan Motif bunga Kecubung.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA negeri dan swasta MA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 179 136 87 63 20 4


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kabupaten Ogan Komering Ilir Dalam Angka 2020" (pdf). www.okikab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-30. Diakses tanggal 26 Januari 2021. 
  2. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2 020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 25 Januari 2021. 
  3. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 25 Januari 2021. 
  4. ^ "Sekilas mengenai OKI Pulp & Paper". OKI Pulp & Paper Mills. 
  5. ^ "Kayu Agung, Sumatera Selatan, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  6. ^ "Kabupaten Ogan Komering Ilir – ZOM 32, 35, 36, & 41" (PDF). BMKG. hlm. 56. Diakses tanggal 16 September 2021. 
  7. ^ "Kayu Agung, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  8. ^ "Ishak-Engga Calon Bupati Terpilih Ogan Komring Ilir". Kompas.com. 31 Oktober 2008. Diakses tanggal 6 November 2018. 
  9. ^ "Bupati dan Wakil Bupati OKI Resmi DIlantik Gubernur Sumsel Herman Deru di Griya Agung Palembang". Tribunnews.com. 14 Januari 2019. Diakses tanggal 15 April 2019. 
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD OKI 2014-2019
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD OKI 2019-2024
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]