Penjuru 5 Santri: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Referensi: clean up |
||
(12 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox film |
{{Infobox film |
||
| name = |
| name = Penjuru 5 Santri |
||
| image = |
| image = [[Berkas:Penjuru 5 Santri 2015.jpg|nirbing|poster film]] |
||
| image size = 230px |
| image size = 230px |
||
| alt = |
| alt = |
||
| caption = Poster film |
| caption = Poster film |
||
| director = |
| director = Wimbadi JP |
||
| producer = |
| producer = Poedji Churniawan |
||
| writer = |
| writer = |
||
| narrator = |
| narrator = |
||
| starring = [[D. Zawawi Imron]]<br>[[Rendi Bragi]]<br>[[Yati Surachman]]<br>[[Roy Marten]]<br>[[Ferry Salim]]<br>[[Pong Hardjatmo]]<br>[[Rizqullah Maulana Daffa]]<br>[[Nocky Ezra]]<br>[[Nurul Shanty]]<br>[[ |
| starring = [[D. Zawawi Imron]]<br>[[Rendi Bragi]]<br>[[Yati Surachman]]<br>[[Roy Marten]]<br>[[Ferry Salim]]<br>[[Pong Hardjatmo]]<br>[[Rizqullah Maulana Daffa]]<br>[[Nocky Ezra]]<br>[[Nurul Shanty]]<br>[[Audric Ardian Pratama]]<br>[[Bowie Putra]] |
||
| music = |
| music = |
||
| maintheme = |
|||
| opentheme = |
|||
| endtheme = |
|||
| cinematography = |
| cinematography = |
||
| editing = |
| editing = |
||
Baris 19: | Baris 16: | ||
| distributor = |
| distributor = |
||
| released = |
| released = |
||
| released year = |
|||
| film of location = |
|||
| runtime = 92 menit |
| runtime = 92 menit |
||
| country = |
| country = [[Indonesia]] |
||
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] |
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] |
||
| budget = |
| budget = |
||
| gross = |
| gross = |
||
| network = |
|||
| preceded by = |
|||
| followed by = |
|||
| awards = |
|||
}} |
}} |
||
''' |
'''Penjuru 5 Santri''' adalah [[film]] [[drama]] [[Indonesia]] yang dirilis pada [[29 Januari]] [[2015]] |
||
==Sinopsis== |
== Sinopsis == |
||
Sabar, Wahyu, Slamet, Sugeng dan Rahayu adalah 5 sekawan yang tinggal |
Sabar, Wahyu, Slamet, Sugeng dan Rahayu adalah 5 sekawan yang tinggal di Desa Selopamioro, 40 KM di selatan Yogyakarta. Desa yang masih asri, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk suasana kota. Penduduk desa ini masih menggunakan tungku api dengan menggunakan kayu bakar untuk memasak, sungai dan sendang sebagai sumber utama air yang mereka gunakan untuk kehidupan sehari-hari. |
||
Lima sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan memiliki semangat tinggi untuk menimba ilmu walaupun jalan yang mereka tempuhtidaklah mudah. Saat mentari tiba mereka bergegas berangkat sekolah tanpamenggunakan alas kaki, menyebrangi sungai dan berjalan beberapa kilometer, dan ketika senja datang mereka pergi mengaji di pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Landung (Kiai Haji D. Zawawi Imron – Penyair Nasional) dan Gus Pras (Rendy Bragi) dengan penerangan obor. |
Lima sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan memiliki semangat tinggi untuk menimba ilmu walaupun jalan yang mereka tempuhtidaklah mudah. Saat mentari tiba mereka bergegas berangkat sekolah tanpamenggunakan alas kaki, menyebrangi sungai dan berjalan beberapa kilometer, dan ketika senja datang mereka pergi mengaji di pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Landung (Kiai Haji D. Zawawi Imron – Penyair Nasional) dan Gus Pras (Rendy Bragi) dengan penerangan obor. |
||
Awalnya Sabar (Rizqullah Daffa) |
Awalnya Sabar (Rizqullah Daffa) tidak diizinkan neneknya, Mbah Satir (Yati Surachman) untuk mengikuti pengajian di pondok pesantren itu karena harus membantu Mbah Satir mencari kayu bakar dan rumput untuk kambing. Dengan kesabaran dan kelembutan dari Kyai Landung, Ia berusaha membujuk Mbah Satir agar mengizinkan Sabar agar dapat mengaji di pondok pesantren. Akhirnya, Mbah Satir mengizinkan Sabar mengikuti pengajian. |
||
Suatu hari 5 sekawan ini tidak sengaja menemukan gubuk di tengah hutan jati. Dalam usahanya mengetahui siapa sebenarnya para penghuninya, mereka mengalami kejadian yang tak terduga. Mereka melaporkan kepada Kyai Landung dan kepala desa setempat dan ternyata gubuk tersebut adalah markas penjahat yang dipimpin oleh Pong Harjatmo. Ditengah kerumitan yang terjadi, Mbah Satir meninggal dunia sehingga Sabar tinggal bersama Kyai Landung di pondok pesantren. Terjadi beberapa peristiwa-peristiwa |
Suatu hari 5 sekawan ini tidak sengaja menemukan gubuk di tengah hutan jati. Dalam usahanya mengetahui siapa sebenarnya para penghuninya, mereka mengalami kejadian yang tak terduga. Mereka melaporkan kepada Kyai Landung dan kepala desa setempat dan ternyata gubuk tersebut adalah markas penjahat yang dipimpin oleh bos penjahat (Pong Harjatmo). Ditengah kerumitan yang terjadi, Mbah Satir meninggal dunia sehingga Sabar tinggal bersama Kyai Landung di pondok pesantren. Terjadi beberapa peristiwa-peristiwa lanjutan yang menarik setelah Sabar ikut bersama Kiai Landung.<ref>{{Cite web |url=http://www.21cineplex.com/penjuru-5-santri-movie,3735,05P5SI.htm |title=Sinopsis di Cineplex 21 |access-date=2014-12-28 |archive-date=2014-12-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141228112826/http://www.21cineplex.com/penjuru-5-santri-movie,3735,05P5SI.htm |dead-url=yes }}</ref> |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
⚫ | |||
==Pranala luar== |
|||
⚫ | |||
* {{id}} [http://www.21cineplex.com/penjuru-5-santri-movie,3735,05P5SI.htm Sinopsis di Cineplex 21] |
|||
[[Kategori:Film Indonesia]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi terkini sejak 25 November 2022 20.16
Penjuru 5 Santri | |
---|---|
Sutradara | Wimbadi JP |
Produser | Poedji Churniawan |
Pemeran | D. Zawawi Imron Rendi Bragi Yati Surachman Roy Marten Ferry Salim Pong Hardjatmo Rizqullah Maulana Daffa Nocky Ezra Nurul Shanty Audric Ardian Pratama Bowie Putra |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis | |
Durasi | 92 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Penjuru 5 Santri adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 29 Januari 2015
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Sabar, Wahyu, Slamet, Sugeng dan Rahayu adalah 5 sekawan yang tinggal di Desa Selopamioro, 40 KM di selatan Yogyakarta. Desa yang masih asri, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk suasana kota. Penduduk desa ini masih menggunakan tungku api dengan menggunakan kayu bakar untuk memasak, sungai dan sendang sebagai sumber utama air yang mereka gunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Lima sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan memiliki semangat tinggi untuk menimba ilmu walaupun jalan yang mereka tempuhtidaklah mudah. Saat mentari tiba mereka bergegas berangkat sekolah tanpamenggunakan alas kaki, menyebrangi sungai dan berjalan beberapa kilometer, dan ketika senja datang mereka pergi mengaji di pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Landung (Kiai Haji D. Zawawi Imron – Penyair Nasional) dan Gus Pras (Rendy Bragi) dengan penerangan obor.
Awalnya Sabar (Rizqullah Daffa) tidak diizinkan neneknya, Mbah Satir (Yati Surachman) untuk mengikuti pengajian di pondok pesantren itu karena harus membantu Mbah Satir mencari kayu bakar dan rumput untuk kambing. Dengan kesabaran dan kelembutan dari Kyai Landung, Ia berusaha membujuk Mbah Satir agar mengizinkan Sabar agar dapat mengaji di pondok pesantren. Akhirnya, Mbah Satir mengizinkan Sabar mengikuti pengajian.
Suatu hari 5 sekawan ini tidak sengaja menemukan gubuk di tengah hutan jati. Dalam usahanya mengetahui siapa sebenarnya para penghuninya, mereka mengalami kejadian yang tak terduga. Mereka melaporkan kepada Kyai Landung dan kepala desa setempat dan ternyata gubuk tersebut adalah markas penjahat yang dipimpin oleh bos penjahat (Pong Harjatmo). Ditengah kerumitan yang terjadi, Mbah Satir meninggal dunia sehingga Sabar tinggal bersama Kyai Landung di pondok pesantren. Terjadi beberapa peristiwa-peristiwa lanjutan yang menarik setelah Sabar ikut bersama Kiai Landung.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sinopsis di Cineplex 21". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-28. Diakses tanggal 2014-12-28.