Lompat ke isi

Kalong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
revisi, +refs, +pics, sisihkan info tak jelas
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(27 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain}}
{{kegunaanlain}}
{{Automatic taxobox
{{Taxobox
| name = Kalong
| name = Kalong
| image = Pteropus vampyrus.ogg
| image = Bristol.zoo.livfruitbat.arp.jpg
| image_caption = ''Pteropus livingstonii''
| image_width = 240px
| image_caption = [[Kalong kapauk]] (''Pteropus vampyrus'')
| taxon = Pteropus
| authority = [[Mathurin Jacques Brisson|Brisson]], 1762
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordate|Chordata]]
| classis = [[Mammal]]ia
| ordo = [[Chiroptera]]
| subordo = [[Megachiroptera]]
| familia = [[Pteropodidae]]
| genus = '''''Pteropus'''''
| genus_authority = [[Mathurin-Jacques Brisson|Brisson]], 1762<ref>{{aut|[[Mathurin-Jacques Brisson|Brisson, M-J.]]}} 1762. ''Regnum animale in classes IX. distributum, sive, Synopsis methodica : sistens generalem animalium distributionem ...'' [http://www.biodiversitylibrary.org/item/89810#page/165/mode/1up Sectio II: 153.] Lugduni Batavorum :Apud Theodorum Haak, 1762. (Editio altera auctior)</ref>
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision =
| subdivision = Lihat teks
| range_map = Pteropus range.jpg
Lihat pada teks
| range_map_caption = Peta persebaran
| fossil_range={{fossilrange|[[Holosen]]|ref=<ref>{{cite web|url=http://www.fossilworks.org/cgi-bin/bridge.pl?a=taxonInfo&taxon_no=103145|title=Pteropus Brisson 1762 (flying fox)| website=Fossilworks| access-date=17 December 2021}}</ref>}}
| type_species_authority=Kerr, 1792
| type_species=''[[Pteropus niger|Vespertilio vampyrus niger]]''<ref name="ICZN 1998">{{cite journal |author1=ICZN |title=Opinion 1894. ''Regnum Animale ...'', Ed. 2 (M.J. Brisson, 1762): rejected for nomenclatural purposes, with the conservation of the mammalian generic names ''Philander'' (Marsupialia), ''Pteropus'' (Chiroptera), ''Glis'', ''Cuniculus'', and ''Hydrochoerus'' (Rodentia), ''Meles'', ''Lutra'' and ''Hyaena'' (Carnivora), ''Tapirus'' (Perissodactyla), ''Tragulus'' and ''Giraffa'' (Artiodactyla) |journal=Bulletin of Zoological Nomenclature |date=1998 |volume=55 |issue=1 |pages=64–71 |url=https://biodiversitylibrary.org/page/12441432}}</ref>
}}
}}


'''Kalong''' adalah anggota bangsa [[kelelawar]] (Chiroptera) yang tergolong dalam [[genus|marga]] '''''Pteropus''''' familia [[Pteropodidae]], satu-satunya familia anggota subordo Megachiroptera. Kata "kalong" seringkali digunakan alih-alih kelelawar dalam percakapan sehari-hari, walaupun secara ilmiah hal ini tidak sepenuhnya tepat, karena tidak semua kelelawar adalah kalong. Kalong terutama merujuk pada [[codot|kelelawar pemakan buah]] yang berukuran besar. Kelelawar buah terbesar, sekaligus kelelawar terbesar, adalah [[kalong kapauk]] ''Pteropus vampyrus'' yang bisa mencapai berat 1.500 [[gram]], dan bentangan sayap hingga 1.700 [[milimeter|mm]]<ref name="suyanto">{{aut|[[Agustinus Suyanto|Suyanto, A.]]}}. 2001. ''Kelelawar di Indonesia''. Puslitbang Biologi – LIPI. Hal.7</ref>.
'''Kalong''' adalah [[kelelawar]] (Chiroptera) yang tergolong dalam genus '''''Pteropus''''', famili [[Pteropodidae]], yang merupakan satu-satunya famili dari subordo Megachiroptera. Kata "kalong" sering kali digunakan alih-alih kelelawar dalam percakapan sehari-hari, walaupun secara ilmiah hal ini tidak sepenuhnya tepat, karena tidak semua kelelawar adalah kalong. Kalong terutama merujuk pada [[codot|kelelawar pemakan buah]] yang berukuran besar. Kelelawar buah terbesar, sekaligus kelelawar terbesar, adalah [[kalong kapauk]] ''Pteropus vampyrus'' yang bisa mencapai berat 1.500 [[gram]], dan bentangan sayap hingga 1.700 [[milimeter|mm]].<ref name="suyanto">{{aut|[[Agustinus Suyanto|Suyanto, A.]]}}. 2001. ''Kelelawar di Indonesia''. Puslitbang Biologi – LIPI. Hal.7</ref>


Dalam [[bahasa Inggris]] kalong biasa dikenal sebagai ''Giant Fruit Bats'' atau ''Flying Foxes''. Kalong menyebar di [[Asia]] tropis dan subtropis (termasuk di anak benua [[India]]), [[Australia]], [[Indonesia]], pulau-pulau di lepas pantai timur [[Afrika]] (tetapi tidak di daratan benuanya), serta di sejumlah kepulauan di [[Samudra Hindia]] dan [[Samudra Pasifik|Pasifik]].<ref name=corbet>{{aut|Corbet, G.B. & J.E. Hill}}. 1992. ''The Mammals of Indomalayan Region: a systematic review'': 57-8. Oxford: Nat. Hist. Mus. Publ. & Oxford Univ. Press.</ref><ref name=boon>{{aut|[[Boonsong Lekagul|Lekagul B.]] & [[Jeffrey A. McNeely|J.A. McNeely]]}}. 1977. ''Mammals of Thailand'': 50. Bangkok: Association for the Conservation of Wildlife.</ref>
Dalam [[bahasa Inggris]] kalong biasa dikenal sebagai ''Giant Fruit Bats'' atau ''Flying Foxes''. Kalong menyebar di [[Asia]] tropis dan subtropis (termasuk di anak benua [[India]]), [[Australia]], [[Indonesia]], pulau-pulau di lepas pantai timur [[Afrika]] (tetapi tidak di daratan benuanya), serta di sejumlah kepulauan di [[Samudra Hindia]] dan [[Samudra Pasifik|Pasifik]].<ref name=corbet>{{aut|Corbet, G.B. & J.E. Hill}}. 1992. ''The Mammals of Indomalayan Region: a systematic review'': 57-8. Oxford: Nat. Hist. Mus. Publ. & Oxford Univ. Press.</ref><ref name=boon>{{aut|[[Boonsong Lekagul|Lekagul B.]] & [[Jeffrey A. McNeely|J.A. McNeely]]}}. 1977. ''Mammals of Thailand'': 50. Bangkok: Association for the Conservation of Wildlife.</ref>


== Pengenalan ==
== Pengenalan ==
Kelelawar yang berukuran amat besar. Jari pertama sangat panjang, jari kedua memiliki cakar yang berkembang baik. Tengkorak berukuran besar dan memanjang, dengan rangka otak yang berbentuk hampir seperti pipa. Memiliki tiga geraham depan di rahang atas, tetapi yang terdepan sangat kecil dan sering tanggal pada individu yang tua.<ref>{{aut|[[Junaidi Payne|Payne, J.]], C.M. Francis, K. Phillipps, [[Sri Nurani Kartikasari|S.N. Kartikasari]]}}. 2000. ''Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak, & Brunei Darussalam''. Sabah Society, WCS, dan WWF Malaysia. Hal. 179-180</ref> Rumus [[gigi]]: I2 C1 P3 M2/I2 C1 P3 M3 (total 34 buah); dan tidak punya ekor<ref name=boon/>.
Kelelawar yang berukuran amat besar. Jari pertama sangat panjang, jari kedua memiliki cakar yang berkembang baik. Tengkorak berukuran besar dan memanjang, dengan rangka otak yang berbentuk hampir seperti pipa. Memiliki tiga geraham depan di rahang atas, tetapi yang terdepan sangat kecil dan sering tanggal pada individu yang tua.<ref>{{aut|[[Junaidi Payne|Payne, J.]], C.M. Francis, K. Phillipps, [[Sri Nurani Kartikasari|S.N. Kartikasari]]}}. 2000. ''Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak, & Brunei Darussalam''. Sabah Society, WCS, dan WWF Malaysia. Hal. 179-180</ref> Rumus [[gigi]]: I2 C1 P3 M2/I2 C1 P3 M3 (total 34 buah); dan tidak punya ekor.<ref name=boon/>


==Ekologi==
== Ekologi ==
Kalong hanya memakan [[buah|buah-buahan]], [[bunga]], [[nektar]], dan [[serbuk sari]]; ini menjelaskan mengapa kalong terbatas penyebarannya di wilayah tropis. Kalong memiliki [[mata]] yang besar sehingga mereka dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya. Indra yang secara utama digunakan untuk navigasi adalah daya penciumannya yang tajam. Kalong tidak mengandalkan diri pada daya pendengaran seperti halnya kelelawar pemakan serangga yang menggunakan [[ekholokasi]]. Kalong sering mencari makanannya sampai jauh, hingga sejauh 40 mil dari tempatnya tidur.
Kalong hanya memakan [[buah|buah-buahan]], [[bunga]], [[nektar]], dan [[serbuk sari]]; ini menjelaskan mengapa kalong terbatas penyebarannya di wilayah tropis. Kalong memiliki [[mata]] yang besar sehingga mereka dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya. Indra yang secara utama digunakan untuk navigasi adalah daya penciumannya yang tajam. Kalong tidak mengandalkan diri pada daya pendengaran seperti halnya kelelawar pemakan serangga yang menggunakan [[ekholokasi]]. Kalong sering mencari makanannya sampai jauh, hingga sejauh 40 mil dari tempatnya tidur.


Pada umumnya jenis kalong tidur dalam kelompok besar di [[pohon|pohon-pohon]] yang tinggi; pada pohon mati atau pada ranting-ranting yang gundul tak berdaun.<ref name=tim>{{aut|[[Tim Flannery|Flannery, T.]]}}. 1995. ''Mammals of the South-West Pacific & Moluccan Islands'': 184. Chatswood NSW :Reed Books.</ref>
Pada umumnya jenis kalong tidur dalam kelompok besar di [[pohon|pohon-pohon]] yang tinggi; pada pohon mati atau pada ranting-ranting yang gundul tak berdaun.<ref name=tim>{{aut|[[Tim Flannery|Flannery, T.]]}}. 1995. ''Mammals of the South-West Pacific & Moluccan Islands'': 184. Chatswood NSW:Reed Books.</ref>
<!--
<!--
Di Medan dan di beberapa tempat di Indonesia, kalong dijual untuk makanan yang berkhasiat sebagai obat asma. Dimasak dengan gulai, kalong bisa disantap bersama makanan yang lainnya. Kalong juga tinggal di dalam gua berstalaktit yang sering menjadi tempat kunjungan pencinta alam untuk " caving". Kalong di Jakarta banyak bermunculan di malam hari di pohon pohon Angsana, Akasia, dan pohon pohon besar atau agak besar tetapi tidak diburu dan dijual.
Di Medan dan di beberapa tempat di Indonesia, kalong dijual untuk makanan yang berkhasiat sebagai obat asma. Dimasak dengan gulai, kalong bisa disantap bersama makanan yang lainnya. Kalong juga tinggal di dalam gua berstalaktit yang sering menjadi tempat kunjungan pencinta alam untuk " caving". Kalong di Jakarta banyak bermunculan di malam hari di pohon pohon Angsana, Akasia, dan pohon pohon besar atau agak besar tetapi tidak diburu dan dijual.


Kalong dianggap sebagai obat asma, konon karena dagingnya yang bisa memanaskan badan manusia. Mungkin setelah dimakan dagingnya lebih berasimilasi dengan oksigen sehingga pembakaran tubuh semakin tinggi panasnya dan membuat penderita asma mendapatkan hangat di bagian paru. Kabar lain lagi , kalong dipercaya sebagai obat asma karena kemampuannya hidup di malam hari dimana umumnya penderita asma merasa sesak napas dan alergi dengan udara malam.-->
Kalong dianggap sebagai obat asma, konon karena dagingnya yang bisa memanaskan badan manusia. Mungkin setelah dimakan dagingnya lebih berasimilasi dengan oksigen sehingga pembakaran tubuh semakin tinggi panasnya dan membuat penderita asma mendapatkan hangat di bagian paru. Kabar lain lagi, kalong dipercaya sebagai obat asma karena kemampuannya hidup di malam hari dimana umumnya penderita asma merasa sesak napas dan alergi dengan udara malam.-->


== Status konservasi ==
== Status konservasi ==
[[Berkas:PteropusLyd1.png|thumb|Lukisan kerangka [[Kalong india]] ''Pteropus giganteus'']]
[[Berkas:PteropusLyd1.png|jmpl|Lukisan kerangka [[Kalong india]] ''Pteropus giganteus'']]
Banyak jenis kalong yang menghadapi kepunahan. Terutama di kawasan [[Pasifik]], sejumlah spesies terancam punah karena perburuan yang berlebihan untuk konsumsi manusia. Di <!--[[Ghana]] dan -->[[Kepulauan Mariana]] daging kalong merupakan makanan lezat, yang mendorong perdagangannya secara besar-besaran. Pada 1989, [[CITES]] memasukkan semua spesies ''Pteropus'' ke dalam Apendiks 2; yakni daftar jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang perdagangannya perlu diawasi secara ketat agar tidak punah. Di samping itu, petani sering pula menganggapnya sebagai hama kebun yang perlu diberantas; sementara yang lain memanfaatkannya sebagai obat sakit asma. Predator kalong di alam adalah burung-burung pemangsa, [[ular]], dan mamalia [[karnivora]].
Banyak jenis kalong yang menghadapi kepunahan. Terutama di kawasan [[Pasifik]], sejumlah spesies terancam punah karena perburuan yang berlebihan untuk konsumsi manusia. Di <!--[[Ghana]] dan -->[[Kepulauan Mariana]] daging kalong merupakan makanan lezat, yang mendorong perdagangannya secara besar-besaran. Pada 1989, [[CITES]] memasukkan semua spesies ''Pteropus'' ke dalam Apendiks 2; yakni daftar jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang perdagangannya perlu diawasi secara ketat agar tidak punah. Di samping itu, petani sering pula menganggapnya sebagai hama kebun yang perlu diberantas; sementara yang lain memanfaatkannya sebagai obat sakit asma. Predator kalong di alam adalah burung-burung pemangsa, [[ular]], dan mamalia [[karnivora]].


== Spesies ==
== Spesies ==
[[Berkas:Pteropus alecto.jpg|thumb|200px|[[Kalong hitam]] ''Pteropus alecto'']]
[[Berkas:Pteropus alecto.jpg|jmpl|200px|[[Kalong hitam]] ''Pteropus alecto'']]
[[Berkas:bristol.zoo.livfruitbat.arp.jpg|thumb|200px|[[Livingstone's Fruit Bat]] ''Pteropus livingstonii'']]
[[Berkas:bristol.zoo.livfruitbat.arp.jpg|jmpl|200px|[[Livingstone's Fruit Bat]] ''Pteropus livingstonii'']]
[[Berkas:Mariana Fruit Bat.jpg|thumb|200px|[[Kalong mariana]] ''Pteropus mariannus'']]
[[Berkas:Mariana Fruit Bat.jpg|jmpl|200px|[[Kalong mariana]] ''Pteropus mariannus'']]
[[Berkas:P. poliocephalus.jpg|thumb|200px|[[Kalong kepala-abu]] ''Pteropus poliocephalus'']]
[[Berkas:P. poliocephalus.jpg|jmpl|200px|[[Kalong kepala-abu]] ''Pteropus poliocephalus'']]
[[Berkas:PteropusWhitmeeiFord.jpg|thumb|200px|[[Kalong samoa]] ''Pteropus samoensis'']]
[[Berkas:PteropusWhitmeeiFord.jpg|jmpl|200px|[[Kalong samoa]] ''Pteropus samoensis'']]
[[Berkas:Pteropus vampyrus2.jpg|thumb|200px|[[Kalong kapauk]] ''Pteropus vampyrus'']]
[[Berkas:Pteropus vampyrus2.jpg|jmpl|200px|[[Kalong kapauk]] ''Pteropus vampyrus'']]
Laman ''Mammals Species of the World'' mencatat sejumlah 65 [[spesies]] anggota [[genus]] ''Pteropus'':<ref>{{aut|Simmons, N.B.}} 2005. [http://www.departments.bucknell.edu/biology/resources/msw3/browse.asp?id=13800239 ''"Pteropus"''.] <u>In</u> Wilson, D.E.; D.M. Reeder. ''Mammal Species of the World'' (3rd ed.). Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-8221-0.</ref>
Laman ''Mammals Species of the World'' mencatat sejumlah 65 [[spesies]] anggota [[genus]] ''Pteropus'':<ref>{{aut|Simmons, N.B.}} 2005. [http://www.departments.bucknell.edu/biology/resources/msw3/browse.asp?id=13800239 ''"Pteropus"''.] <u>In</u> Wilson, D.E.; D.M. Reeder. ''Mammal Species of the World'' (3rd ed.). Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-8221-0.</ref>
* [[Kalong admiralti]] ''Pteropus admiralitatum''
* [[Kalong admiralti]] ''Pteropus admiralitatum''
* [[Kalong aldabra]] ''Pteropus aldabrensis''
* [[Kalong Aldabra|Kalong aldabra]] ''Pteropus aldabrensis''
* [[Kalong hitam]] ''Pteropus alecto''
* [[Kalong hitam]] ''Pteropus alecto''
* ''[[Pteropus allenorum]]''
* ''[[Pteropus allenorum]]''
Baris 59: Baris 56:
* [[Kalong maluku]] ''Pteropus chrysoproctus''
* [[Kalong maluku]] ''Pteropus chrysoproctus''
* [[Kalong makira]] ''Pteropus cognatus''
* [[Kalong makira]] ''Pteropus cognatus''
* [[Kalong kacamata]] ''Pteropus conspicillatus''
* [[Kalong kacamata]] ''Pteropus conspicillatus''
* [[Kalong ryukyu]] ''Pteropus dasymallus''
* [[Kalong ryukyu]] ''Pteropus dasymallus''
* [[Kalong nikobar]] ''Pteropus faunulus''
* [[Kalong nikobar]] ''Pteropus faunulus''
Baris 84: Baris 81:
* [[Kalong bismark]] ''Pteropus neohibernicus''
* [[Kalong bismark]] ''Pteropus neohibernicus''
* [[Kalong mauritius]] ''Pteropus niger''
* [[Kalong mauritius]] ''Pteropus niger''
* [[Kalong temotu]] ''Pteropus nitendiensis''
* Kalong temotu, ''[[Pteropus nitendiensis]]''
* [[Kalong seram]] ''Pteropus ocularis''
* [[Kalong seram]] ''Pteropus ocularis''
* [[Ornate Flying Fox]] ''Pteropus ornatus''
* [[Ornate Flying Fox]] ''Pteropus ornatus''
Baris 117: Baris 114:
== Catatan kaki dan rujukan lain ==
== Catatan kaki dan rujukan lain ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}
* {{cite book |author=Altringham, J.D. |title=Bats: biology and behaviour |publisher=Oxford University Press |location=Oxford |year=1996 |isbn=0198503229 }}
* {{cite book|author=Altringham, J.D.|title=Bats: biology and behaviour|url=https://archive.org/details/batsbiologybehav00altr|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|year=1996|isbn=0198503229 }}
* {{cite book |author=Hall, L. S. & Richards, G. C. |title=Flying foxes: fruit and blossom bats of Australia |publisher=University of New South Wales Press |location=Sydney |year=2000 |isbn=0868405612 }}
* {{cite book|author=Hall, L. S. & Richards, G. C.|title=Flying foxes: fruit and blossom bats of Australia|publisher=University of New South Wales Press|location=Sydney|year=2000|isbn=0868405612 }}
* {{cite journal |author=Marshall, A.G. |title=Old world phytophagus bats (Megachiroptera) and their food plants: a survey |journal=Zoological Journal of the Linnean Society |volume=83 |pages=351–369 |year=1985 |doi=10.1111/j.1096-3642.1985.tb01181.x}}
* {{cite journal |author=Marshall, A.G. |title=Old world phytophagus bats (Megachiroptera) and their food plants: a survey |journal=Zoological Journal of the Linnean Society |volume=83 |pages=351–369 |year=1985 |doi=10.1111/j.1096-3642.1985.tb01181.x}}
* Mickleburgh, S., Hutson, A.M. & Racey, P. (1992) Old World Fruit Bats: An Action Plan for Their Conservation. Gland, Switzerland: IUCN
* Mickleburgh, S., Hutson, A.M. & Racey, P. (1992) Old World Fruit Bats: An Action Plan for Their Conservation. Gland, Switzerland: IUCN
* {{cite book |author=Neuweiler, G. |title=The Biology of Bats |publisher=Oxford University Press |location=New York |year=2000 |isbn=0195099516 }}
* {{cite book|author=Neuweiler, G.|title=The Biology of Bats|url=https://archive.org/details/biologyofbats0000neuw|publisher=Oxford University Press|location=New York|year=2000|isbn=0195099516 }}
* {{cite book |author=Nowak, R.M. & Walker, E.P. |title=Walker's bats of the world |publisher=Johns Hopkins University Press |location=Baltimore |year=1994 |isbn=0801849861 }}
* {{cite book|author=Nowak, R.M. & Walker, E.P.|title=Walker's bats of the world|url=https://archive.org/details/walkersbatsofwor00rona|publisher=Johns Hopkins University Press|location=Baltimore|year=1994|isbn=0801849861 }}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikispecies}}
{{wikispecies}}
{{Commons category|Pteropus}}
{{Commons category|Pteropus}}
* [http://www.stickeebatz.com Flying Fox Manual - A manual for Wildlife Carers in Australia by Dave Pinson]
* [http://www.stickeebatz.com Flying Fox Manual - A manual for Wildlife Carers in Australia by Dave Pinson] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071009162610/http://www.stickeebatz.com/ |date=2007-10-09 }}
* [http://ranchotransylvania.org/otheranimals.html Overview of flying foxes at Rancho Transylvania]
* [http://ranchotransylvania.org/otheranimals.html Overview of flying foxes at Rancho Transylvania] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080611092140/http://ranchotransylvania.org/otheranimals.html |date=2008-06-11 }}
{{Taxonbar|from=Q1241332}}


[[Kategori:Mamalia Asia]]
[[Kategori:Mamalia Asia]]
Baris 134: Baris 132:
[[Kategori:Fauna Asia Tenggara]]
[[Kategori:Fauna Asia Tenggara]]
[[Kategori:Kelelawar]]
[[Kategori:Kelelawar]]
[[Kategori:Pteropodidae]]
[[Kategori:Pteropus]]

Revisi terkini sejak 19 September 2024 05.22

Kalong
Rentang waktu: Holosen[1]
Pteropus livingstonii
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Chiroptera
Famili: Pteropodidae
Subfamili: Pteropodinae
Genus: Pteropus
Brisson, 1762
Spesies tipe
Vespertilio vampyrus niger[2]
Kerr, 1792
Spesies

Lihat teks

Peta persebaran

Kalong adalah kelelawar (Chiroptera) yang tergolong dalam genus Pteropus, famili Pteropodidae, yang merupakan satu-satunya famili dari subordo Megachiroptera. Kata "kalong" sering kali digunakan alih-alih kelelawar dalam percakapan sehari-hari, walaupun secara ilmiah hal ini tidak sepenuhnya tepat, karena tidak semua kelelawar adalah kalong. Kalong terutama merujuk pada kelelawar pemakan buah yang berukuran besar. Kelelawar buah terbesar, sekaligus kelelawar terbesar, adalah kalong kapauk Pteropus vampyrus yang bisa mencapai berat 1.500 gram, dan bentangan sayap hingga 1.700 mm.[3]

Dalam bahasa Inggris kalong biasa dikenal sebagai Giant Fruit Bats atau Flying Foxes. Kalong menyebar di Asia tropis dan subtropis (termasuk di anak benua India), Australia, Indonesia, pulau-pulau di lepas pantai timur Afrika (tetapi tidak di daratan benuanya), serta di sejumlah kepulauan di Samudra Hindia dan Pasifik.[4][5]

Pengenalan

[sunting | sunting sumber]

Kelelawar yang berukuran amat besar. Jari pertama sangat panjang, jari kedua memiliki cakar yang berkembang baik. Tengkorak berukuran besar dan memanjang, dengan rangka otak yang berbentuk hampir seperti pipa. Memiliki tiga geraham depan di rahang atas, tetapi yang terdepan sangat kecil dan sering tanggal pada individu yang tua.[6] Rumus gigi: I2 C1 P3 M2/I2 C1 P3 M3 (total 34 buah); dan tidak punya ekor.[5]

Kalong hanya memakan buah-buahan, bunga, nektar, dan serbuk sari; ini menjelaskan mengapa kalong terbatas penyebarannya di wilayah tropis. Kalong memiliki mata yang besar sehingga mereka dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya. Indra yang secara utama digunakan untuk navigasi adalah daya penciumannya yang tajam. Kalong tidak mengandalkan diri pada daya pendengaran seperti halnya kelelawar pemakan serangga yang menggunakan ekholokasi. Kalong sering mencari makanannya sampai jauh, hingga sejauh 40 mil dari tempatnya tidur.

Pada umumnya jenis kalong tidur dalam kelompok besar di pohon-pohon yang tinggi; pada pohon mati atau pada ranting-ranting yang gundul tak berdaun.[7]

Status konservasi

[sunting | sunting sumber]
Lukisan kerangka Kalong india Pteropus giganteus

Banyak jenis kalong yang menghadapi kepunahan. Terutama di kawasan Pasifik, sejumlah spesies terancam punah karena perburuan yang berlebihan untuk konsumsi manusia. Di Kepulauan Mariana daging kalong merupakan makanan lezat, yang mendorong perdagangannya secara besar-besaran. Pada 1989, CITES memasukkan semua spesies Pteropus ke dalam Apendiks 2; yakni daftar jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang perdagangannya perlu diawasi secara ketat agar tidak punah. Di samping itu, petani sering pula menganggapnya sebagai hama kebun yang perlu diberantas; sementara yang lain memanfaatkannya sebagai obat sakit asma. Predator kalong di alam adalah burung-burung pemangsa, ular, dan mamalia karnivora.

Kalong hitam Pteropus alecto
Livingstone's Fruit Bat Pteropus livingstonii
Kalong mariana Pteropus mariannus
Kalong kepala-abu Pteropus poliocephalus
Kalong samoa Pteropus samoensis
Kalong kapauk Pteropus vampyrus

Laman Mammals Species of the World mencatat sejumlah 65 spesies anggota genus Pteropus:[8]

Catatan kaki dan rujukan lain

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Pteropus Brisson 1762 (flying fox)". Fossilworks. Diakses tanggal 17 December 2021. 
  2. ^ ICZN (1998). "Opinion 1894. Regnum Animale ..., Ed. 2 (M.J. Brisson, 1762): rejected for nomenclatural purposes, with the conservation of the mammalian generic names Philander (Marsupialia), Pteropus (Chiroptera), Glis, Cuniculus, and Hydrochoerus (Rodentia), Meles, Lutra and Hyaena (Carnivora), Tapirus (Perissodactyla), Tragulus and Giraffa (Artiodactyla)". Bulletin of Zoological Nomenclature. 55 (1): 64–71. 
  3. ^ Suyanto, A.. 2001. Kelelawar di Indonesia. Puslitbang Biologi – LIPI. Hal.7
  4. ^ Corbet, G.B. & J.E. Hill. 1992. The Mammals of Indomalayan Region: a systematic review: 57-8. Oxford: Nat. Hist. Mus. Publ. & Oxford Univ. Press.
  5. ^ a b Lekagul B. & J.A. McNeely. 1977. Mammals of Thailand: 50. Bangkok: Association for the Conservation of Wildlife.
  6. ^ Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak, & Brunei Darussalam. Sabah Society, WCS, dan WWF Malaysia. Hal. 179-180
  7. ^ Flannery, T.. 1995. Mammals of the South-West Pacific & Moluccan Islands: 184. Chatswood NSW:Reed Books.
  8. ^ Simmons, N.B. 2005. "Pteropus". In Wilson, D.E.; D.M. Reeder. Mammal Species of the World (3rd ed.). Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-8221-0.
  • Altringham, J.D. (1996). Bats: biology and behaviour. Oxford: Oxford University Press. ISBN 0198503229. 
  • Hall, L. S. & Richards, G. C. (2000). Flying foxes: fruit and blossom bats of Australia. Sydney: University of New South Wales Press. ISBN 0868405612. 
  • Marshall, A.G. (1985). "Old world phytophagus bats (Megachiroptera) and their food plants: a survey". Zoological Journal of the Linnean Society. 83: 351–369. doi:10.1111/j.1096-3642.1985.tb01181.x. 
  • Mickleburgh, S., Hutson, A.M. & Racey, P. (1992) Old World Fruit Bats: An Action Plan for Their Conservation. Gland, Switzerland: IUCN
  • Neuweiler, G. (2000). The Biology of Bats. New York: Oxford University Press. ISBN 0195099516. 
  • Nowak, R.M. & Walker, E.P. (1994). Walker's bats of the world. Baltimore: Johns Hopkins University Press. ISBN 0801849861. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]