Lompat ke isi

Pager: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Desa Pager
Tag: tanpa kategori [ * ] tanpa wikifikasi [ * ] mengosongkan halaman [ * ]
 
Sapuan Sapulette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''{{PAGENAME}}''' {{#if:|atau '''{{{2}}}'''}} dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:
(1) http://is-lam.tk

(2) http://hadiahfb.indonesiaz.com
* [[Pager, Bungkal, Ponorogo]], desa di Jawa Timur
Desa Wisata ini adalah sebagai salah satu
* [[Pager, Purwosari, Pasuruan]], desa di Jawa Timur
desa di Kabupaten Ponorogo yang memiliki
* [[Pager, Kaliwungu, Semarang]], desa di Jawa Tengah
banyak potensi wisata pedesaan yang cukup
* [[Pager, Rakumpit, Palangka Raya]], desa di Kalimantan Tengah
layak untuk dikunjungi dan dinikmati.
* [[Penyeranta]], atau populer disebut dalam kata [[bahasa Inggris]]nya ''pager''
Siapa mau menikmati eksotisnya alam

pedesaan di Kabupaten Ponorogo, ungkapan
{{disambig tempat}}
vulgar untuk menyampaikan betapa desa
wisata di Kabupaten Ponorogo telah siap di
kunjungi dan dinikmati oleh wisatawan.Salah
satunya adalah Desa Wisata Pager yang
terletak di sebelah selatan kota Klaten kurang
lebih 6 km,tepatnya Di Desa Pager, Kecamatan
Bungkal,selama ini Desa Wisata Pager dikenal
sebagai Desa yang memiliki daya tarik spiritual
utamanya pada hari raya Syawalan atau hari
raya sesudah bulan puasa berakhir yaitu
tepatnya H +7.
Desa Wisata ini adalah sebagai salah satu
desa di Kabupaten Ponorogo yang memiliki
banyak potensi wisata pedesaan yang cukup
layak untuk dikunjungi dan dinikmati,tidak
untuk mencari kekayaan semata,namun juga
pesona wisata desanya. Sebagai obyek wisata
alternatif Anda dapat menyaksikan kehidupan
suasana alam pedesaan, obyek wisata yang
menyejukkan dan wisatawan dapat menghayati
pola kehidupan masyarakat ala pedesaan yang
aman,tentram,damai,jauh dari segala
kesibukan kota besar yang populatif,di sini
wisatawan juga dapat mempelajari kondisi
psiko sosial masyarakat Jawa yang sarat akan
nilai-nilai luhur budaya Jawa,ramah
tamah,gotong royong,saling menolong,ulet,s
abar dan hidup harmonis dengan alam
sekitarnya.
Wisatawan juga dapat menikmati kesenian
yang dipentaskan oleh warga setempat,belajar
mengolah tanah persawahan dan menanam
tanaman,serta memancing yang sekarang
merupakan aktifas yang makin langka dan jauh
dari interest generasi muda sekarang akibat
kuatnya arus perubahan sebagai dampak
terpaan media massa.
Di Desa Wisata Pager Anda juga dapat
mencoba belajar membajak yang merupakan
salah satu aktifas dalam mengolah lahan
persawahan sebelum ditanami bibit padi,alat
pertanian untuk mengolah persawahan tersebut
dengan menggunakan tenaga hewan (kerbau/
sapi) yang nampaknya sudah jarang kita
temukan ditempat lain. Bentuk bajak tradisional
tersebut berupa sebujur kayu dan pada ujung
bawah dipasang besi lengkung tajam selebar
kurang lebih 40-50 cm,besi yang agak
melengkung itu sebagai alat untuk membolak
balikkan tanah,proses awalnya biasanya
disebut dengan ngluku yaitu alat ini ditarik
oleh 2 ekor kerbau atau sapi dan sehabis ini
biasa disebut nggaru yaitu meratakan tanah
setelah diberi air supaya mudah untuk ditanami
bibit padi yang tak kalah mengasyikkan adalah
berjalan di atas pematang sawah yang baru
saja ditembok,kaki Anda penuh dengan lumpur
dan betapa mengasyikkannya ketika Anda akan
mencoba memandikan kerbau dan menghela
bebek dari sawah untuk dimasukkan ke
kandang,ikut membajak di sawah,tentu hal ini
merupakan suatu atraksi yang imposible terjadi
di kota besar dan akan menjadi kenangan
indah dalam hidup Anda.
Di Desa Wisata Pager ini banyak legenda
ditengah masyarakat yang masih terpelihara
dengan baik,salah satunya adalah Obyek
Wisata Sendang Bulus Jimbung ini,yang
menurut cerita yang ada dimasyarakat dihuni
oleh sepasang bulus/kura-kura yang bernama
Kyai Poleng dan Nyai Poleng,yang merupakan
jelmaan dari abdi Dewi Mahdi yang telah
disabda menjadi bulus yang hingga kini masih
mendiami sendang tersebut,Adapun sendang
ini dibuat oleh Pangeran Jimbung yang gagah
perkasa dengan menancapkan tongkatnya,dan
beliau bersabda bahwa kelak dikemudian hari
sendang ini akan banyak didatangi orang yang
akan memberi makan. Menurut legenda dan
banyak orang yang telah berhasil,barang siapa
ingin mencari kekayaan dengan jalan pintas/
meminta bantuan Kepada Kyai Poleng dan Nyai
Poleng kelak jika berhasil badan orang tersebut
akan menjadi poleng seperti bulus Pager.
Kaitanya dengan Obyek wisata Jimbung diatas
dan ada kaitan yang sangat erat kalau orang
akan mencari kekayaan dengan jalan pintas
harus berjalan ke arah timur tepatnya di
perbukitan pegunungan kapur,dari jalan kearah
waduk Jombor.Anda akan melihat rumah tua
yang berdiri dengan kokohnya diatas
perbukitan kapur dan anda harus berani
berpuasa dan tidur di rumah tua tersebut.
Orang menyebutnya sebagai Rumah Demit
karena memang tidak di huni oleh
manusia,yang dalam legenda masyarakat
menyebut demikian karena rumah tua yang
terletak diatas bukit pegunungan kapur ini
menjadi tempat bersemayamnya para
dedemit,sejak kapan rumah tua ini dihuni oleh
para dedemit,masyarakat tidak mengetahuinya
secara pasti,dan juga tidak mengherankan
kalau rumah tua itu masih dikeramatkan oleh
masyarakat desa karena menyimpan banyak
misteri yang sulit untuk kita buktikan dengan
nalar dan akal manusia,silahkan anda mencoba
kalau ingin mempunyai sesuatu tujuan.
Di Desa Wisata Pager ini Wisatawan dapat
melihat cara-cara pembuatan batu bata
merah,genteng pembuatan gamping kapur
(sebagai bahan pembuatan rumah) dan juga
yang tak kalah menariknya adalah belanja
dipasar tradisional.
Wisatawan dapat juga belajar cara-cara
penangkaran budidaya burung-burung yang
sudah langka,misalnya budidaya burung Jalak
Uren,Cucak Rowo dll.

Revisi terkini sejak 22 Oktober 2022 14.52

Pager dapat mengacu kepada beberapa hal berikut: