Lompat ke isi

Lembah Baliem: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kota Lembah Baliem
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(52 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Vallée de Baliem en Papouasie (Indonésie) Trek.JPG|jmpl|ka|Lembah Baliem]]
{{Ibukota provinsi
| foto =
| caption =
| nama = Kota Lembah Baliem
| pulau = Papua
| provinsi = Papua
| logo =
| peta =
| motto = Kuala Dharma
| berdiri = Mei 2015 ''(akan berdiri)''
| dasar hukum =
| wilayah = 1277,81
| kecamatan = 9
| penduduk = 429
| penduduk tahun = 2015
| kepadatan =
| suku =
| bahasa =
| agama =
| zona = WIT
| kode =
| fauna =
| situs =
}}
[[Berkas:Yali man Baliem Valley Papua.jpg|thumb|right|Suku Yali di Lembah Baliem]]


'''Lembah Baliem''' merupakan lembah di pegunungan Jayawijaya. Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
'''Lembah Baliem''' (atau '''Lembah Balim''') adalah lembah di [[Pegunungan Jayawijaya]] dan juga merupakan lokasi [[ibu kota provinsi|ibu kota]] [[Provinsi Papua Pegunungan]]. Lembah Baliem berada di ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.<ref>{{Cite web |url=https://www.matanasional.com/index.php/2017/05/14/lembah-baliem-pesona-alam-eksotis-tanah-papua/ |title=Baliem, Pesona Alam Eksotis Tanah Papua" |access-date=2018-08-18 |archive-date=2018-08-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180818115233/https://www.matanasional.com/index.php/2017/05/14/lembah-baliem-pesona-alam-eksotis-tanah-papua/ |dead-url=yes }}</ref>


Lembah ini dikenal juga sebagai ''Grand Baliem Valley'' dan menurut penjelajahan Eropa (tahun 1940-an hingga 1960-an) merupakan tempat tinggal satu suku saja yaitu [[suku Dani]], walau setelah penelitian lanjut di sebelah Timur dan Selatan ada [[suku Yali]], [[suku Mek]] dan [[suku Nduga]]. Melalui [[Dewan Adat Papua]], masyarakat [[Wamena]] sendiri menyetujui mereka terdiri atas [[suku Hubula]] di Lembah Baliem, [[suku Walak]] di sebelah Utara, dan suku Dani di sebelah Barat ([[suku Lani]]).<ref name="Alua">{{cite web | title= Ap Kaintek Model Kepemimpinan Masyarakat Hubula di Lembah Balim, Papua | website=STFT Fajar Timur | date= | url=https://stft-fajartimur.ac.id/jurnal/index.php/lim/article/download/50/38 | access-date=2023-01-31}}</ref>
Lembah ini dikenal juga sebagai ''grand baliem valley'' merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari [[Wamena]], [[Papua]]. Selain [[Suku Dani]] beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni [[Suku Yali]] dan [[suku Lani]].


Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.
Panjang Lembah Baliem adalah sekitar 80 kilometer dan lebar sekitar 20 kilometer dan terletak di ketinggian sekitar 1.600-1.700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.


Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun [[1938]]. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang [[Jayapura]]) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.
Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun [[1938]]. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang [[Jayapura]]) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.


Pada Lembah Baliem terdapat beberapa fakta unik yang belum banyak diketahui oleh masyarakat, diantaranya ialah adanya pasir putih tanpa pantai, tingginya toleransi, dan terdapat [[Festival Budaya Lembah Baliem|festival budaya]].[https://travel.tempo.co/read/1650993/fakta-fakta-unik-lembah-baliem-papua-pasir-putih-tanpa-pantai]
==Festival Lembah Baliem==
[[Berkas:Balfes4.jpg|thumb|right|Tarian dalam Festival Lembah Baliem]]


== Referensi ==
Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk Anda nikmati.
{{reflist}}


== Pranala luar ==
Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Awalnya pertama kali digelar tahun [[1989]]. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang.
* {{Cite web|url=https://festivallembahbaliem.id/|title=Festival Lembah Baliem Papua|archiveurl=https://web.archive.org/web/20190330195759/https://festivallembahbaliem.id/|archivedate=20190330|accessdate=20220417}}<!--]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}-->
* {{cite news|url=https://osc.medcom.id/community/fenomena-34-rumput-mei-34-di-lembah-baliem-wamena-1640|title=Fenomena "Rumput Mei" Di lembah baliem Wamena}}
[[Kategori:Papua Pegunungan]]
[[Kategori:Lembah di Indonesia|Baliem]]
[[Kategori:Tempat wisata di Papua Pegunungan]]


{{Indo-geo-stub}}
==Akses==
[[Berkas:Lembah baliem wamena4.jpg|thumb|right|Perkampuan Suku Dani di Lembah Baliem]]
Untuk mencapai lembah yang eksotik ini Anda harus mencapai Jayapura terlebih dahulu. Dan untuk mencapai Wamena, ada banyak sekali pilihan penerbangan, seperti Trigana, MAF, AMA, Yajasi, Manunggal Air, atau pesawat Hercules.

Tapi jangan kaget bila di Wamena harga barang masih begitu tinggi, Untuk makan di warung kelas warteg, Anda bisa menghabiskan sekitar Rp 25.000 atau sekitar dua kali lebih mahal daripada Jakarta. Semua harga di Wamena lebih tinggi daripada di tempat lain karena semua barang datang melalui udara. Wamena belum punya hubungan darat dengan tempat lain, termasuk ibu kota Papua, [[Jayapura]].

==Pranala luar==
*[http://www.oladoo.com/2012/11/festival-lembah-baliem-papua.html Festival Lembah Baliem Papua]
*[http://giraffesays.blogspot.com/2011/01/lembah-baliem-papua.html Lembah Baliem Papua]
*[http://reserveboyz.blogspot.com/2009/01/lembah-baliem.html Lembah Baliem]

[[Kategori:Papua]]
[[Kategori:Lembah di Indonesia]]
[[Kategori:Kota di Papua]]

Revisi terkini sejak 13 Juli 2024 08.40

Lembah Baliem

Lembah Baliem (atau Lembah Balim) adalah lembah di Pegunungan Jayawijaya dan juga merupakan lokasi ibu kota Provinsi Papua Pegunungan. Lembah Baliem berada di ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.[1]

Lembah ini dikenal juga sebagai Grand Baliem Valley dan menurut penjelajahan Eropa (tahun 1940-an hingga 1960-an) merupakan tempat tinggal satu suku saja yaitu suku Dani, walau setelah penelitian lanjut di sebelah Timur dan Selatan ada suku Yali, suku Mek dan suku Nduga. Melalui Dewan Adat Papua, masyarakat Wamena sendiri menyetujui mereka terdiri atas suku Hubula di Lembah Baliem, suku Walak di sebelah Utara, dan suku Dani di sebelah Barat (suku Lani).[2]

Panjang Lembah Baliem adalah sekitar 80 kilometer dan lebar sekitar 20 kilometer dan terletak di ketinggian sekitar 1.600-1.700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.

Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.

Pada Lembah Baliem terdapat beberapa fakta unik yang belum banyak diketahui oleh masyarakat, diantaranya ialah adanya pasir putih tanpa pantai, tingginya toleransi, dan terdapat festival budaya.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Baliem, Pesona Alam Eksotis Tanah Papua"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-18. Diakses tanggal 2018-08-18. 
  2. ^ "Ap Kaintek Model Kepemimpinan Masyarakat Hubula di Lembah Balim, Papua". STFT Fajar Timur. Diakses tanggal 2023-01-31. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]