Lompat ke isi

Bagus Takwin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Salabintana (bicara | kontrib)
Menambahkan karya dan aktivitas Bagus Takwin
 
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Agustus 2017}}
'''Bagus Takwin''' ({{Lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|31|8|1970}}) adalah [[penulis]] dan [[akademikus]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal sebagai pengajar di Fakultas Psikologi [[Universitas Indonesia]]. Bagus juga merupakan seorang peniliti dan penulis. Sejumlah hasil penelitiannya yang menyorot masalah kepribadian tokoh-tokoh politik Indonesia dipublikasikan di harian [[Kompas (surat kabar)|''Kompas'']] sejak tahun [[2004]].<ref>[http://www.perspektifbaru.com/wawancara/628 Perspektif Baru]</ref>

[[Berkas:Bagus Takwin 1.jpg|jmpl]]
'''Bagus Takwin''' ({{Lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|31|8|1970}}) adalah psikolog, [[penulis]] dan [[akademikus]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal sebagai pengajar di Fakultas Psikologi [[Universitas Indonesia]]. Bagus juga merupakan seorang peniliti dan penulis. Sejumlah hasil penelitiannya yang menyorot masalah kepribadian tokoh-tokoh politik Indonesia dipublikasikan di harian [[Kompas (surat kabar)|''Kompas'']] sejak tahun [[2004]].<ref>[http://www.perspektifbaru.com/wawancara/628 Perspektif Baru]</ref>


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
Bagus Takwin menyelesaikan pendidikan sarjana psikologi di [[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia]] pada tahun [[1998]]. Pendidikan S2 Filsafat di selesaikan di Departemen Filsafat Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Indonesia pada [[2002]]. Gelar doktor di bidang psikologi diperolehnya dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun [[2008]]. Selain menulis buku ilmiah, Bagus Takwin juga menulis [[novel]] dan [[cerpen]]. Buku ''Akademos'' dan ''Ruwita'' adalah novel yang sudah diterbitkannya. Sedang kumpulan cerita pendeknya adalah ''Bermain-main Dengan Cinta'' dan ''Rhapsody Ingatan''.<ref>http://www.goodreads.com/author/show/669017.Bagus_Takwin</ref> Ia juga menulis buku [[esai]] berjudul ''Patogonos''.<ref>http://staff.ui.ac.id/bagus-t</ref> Sedangkan buku filsafat yang ditulisnya antara lain ''Filsafat Timur'', ''Akar-akar Ideologi'', ''Kesadaran Plural''. Ia juga menerbitkan sebuah buku panduan psikologi berjudul ''Bagaimana Mengisi Hidu''p. Tulisan-tulisannya di [[media massa]] berkisar pada topik-topik psikologi, filsafat, seni, dan kebudayaan.
Bagus Takwin menyelesaikan pendidikan sarjana psikologi di [[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia]] pada tahun [[1998]]. Pendidikan S2 Filsafat di selesaikan di Departemen Filsafat Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Indonesia pada [[2002]]. Gelar doktor di bidang psikologi diperolehnya dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun [[2008]]. Pada tahun 2024, ia pun dinobatkan sebagai Guru Besar. Selain menulis buku ilmiah, Bagus Takwin juga menulis [[novel]] dan [[cerpen]]. Buku ''Akademos'' dan ''Ruwita'' adalah novel yang sudah diterbitkannya. Sedang kumpulan cerita pendeknya adalah ''Bermain-main Dengan Cinta'' dan ''Rhapsody Ingatan''.<ref>http://www.goodreads.com/author/show/669017.Bagus_Takwin</ref> Ia juga menulis buku [[esai]] berjudul ''Patogonos''.<ref name="staff.ui.ac.id">{{Cite web |url=http://staff.ui.ac.id/bagus-t |title=Salinan arsip |access-date=2015-07-11 |archive-date=2015-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150712073512/http://staff.ui.ac.id/bagus-t |dead-url=yes }}</ref> Sedangkan buku filsafat yang ditulisnya antara lain ''Filsafat Timur'', ''Akar-akar Ideologi'', ''Kesadaran Plural''. Ia juga menerbitkan sebuah buku panduan psikologi berjudul ''Bagaimana Mengisi Hidu''p. Tulisan-tulisannya di [[media massa]] berkisar pada topik-topik psikologi, filsafat, seni, dan kebudayaan.


Bersama [[Niniek L. Karim]], Bagus Takwin meneliti kepribadian calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu RI tahun 2004 yang hasilnya berupa 16 tulisan dipublikasi di harian Kompas selama 5 hari berturut-turut. Bersama Niniek L. Karim pula, ditambah [[Hamdi Muluk]], Bagus Takwin menerbitkan buku hasil analisis kepribadian mantan presiden Soeharto berjudul ''Soeharto: Perpaduan Kecerdasan dan Masa Lalu yang Liat''. Buku tentang Soeharto itu ditulis berdasarkan hasil penelitian psikologi yang mendapatkan pernghargaan sebagai penelitian sosial terbaik di UI pada tahun 2001.<ref>http://staff.ui.ac.id/bagus-t</ref>
Bersama [[Niniek L. Karim]], Bagus Takwin meneliti kepribadian calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu RI tahun 2004 yang hasilnya berupa 16 tulisan dipublikasi di harian Kompas selama 5 hari berturut-turut. Bersama Niniek L. Karim pula, ditambah [[Hamdi Muluk]], Bagus Takwin menerbitkan buku hasil analisis kepribadian mantan presiden Soeharto berjudul ''Soeharto: Perpaduan Kecerdasan dan Masa Lalu yang Liat''. Buku tentang Soeharto itu ditulis berdasarkan hasil penelitian psikologi yang mendapatkan pernghargaan sebagai penelitian sosial terbaik di UI pada tahun 2001.<ref name="staff.ui.ac.id"/>


Bagis Takwin juga menyunting kumpulan tulisan tentang [[Fuad Hassan]] berjudul ''Fuad Hassan di antara Hitam Putih''. Tulisan-tulisan Bagus Takwin pernah dimuat di beberapa media massa cetak seperti ''Kompas'', ''[[Media Indonesia]]'', ''[[Suara Pembaruan]]'', ''[[Koran Tempo]]'' dan ''[[Majalah Tempo]]''.
Bagis Takwin juga menyunting kumpulan tulisan tentang [[Fuad Hassan]] berjudul ''Fuad Hassan di antara Hitam Putih''. Tulisan-tulisan Bagus Takwin pernah dimuat di beberapa media massa cetak seperti ''Kompas'', ''[[Media Indonesia]]'', ''[[Suara Pembaruan]]'', ''[[Koran Tempo]]'' dan ''[[Majalah Tempo]]''.


Bersama Infid, Perhimpunan Prakarsa, dan Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Bagus Takwin melakukan survei pengukuran Barometer sosial yang dimulai dari tahun 2013. Barometer Sosial merupakan sebuah produk produk pemantauan dan audit sosial terhadap kinerja dan capaian pembangunan dengan menggunakan kebijakan-program sosial sebagai indikatornya. Survei ini merupakan bentuk akuntabilitas sosial dimana warga menilai berbagai program kebijakan sosial yang telah dijalankan Pemerintah selama ini, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Subsidi Pupuk, Jaminan Persalinan (Jampersal), dan sebagainya.Laporan Barometer sosial sudah di lansir pada tahun 2014 dan 2015.
Bersama Infid, Perhimpunan Prakarsa, dan Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Bagus Takwin melakukan survei pengukuran Barometer sosial yang dimulai dari tahun 2013. Barometer Sosial merupakan sebuah produk produk pemantauan dan audit sosial terhadap kinerja dan capaian pembangunan dengan menggunakan kebijakan-program sosial sebagai indikatornya. Survei ini merupakan bentuk akuntabilitas sosial dimana warga menilai berbagai program kebijakan sosial yang telah dijalankan Pemerintah selama ini, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Subsidi Pupuk, Jaminan Persalinan (Jampersal), dan sebagainya.Laporan Barometer sosial sudah di lansir pada tahun 2014<ref>https://www.academia.edu/9845649/Barometer_Sosial</ref> dan 2015.<ref name="infid.org">http://infid.org/opini-infid/6/491/laporan-barometer-sosial-2015.html#.VaHtUrURp-Q{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Bibliografi ==
== Bibliografi ==
# Akar-akar Ideologi, 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta
# Akar-akar Ideologi, 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta
# Akademos, 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
# Akademos, 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
# Bermain-main dengan Cinta, 2001 dan 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
# Bermain-main dengan Cinta, 2001 dan 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
Baris 17: Baris 20:
# Pecahan Jakarta, 1999, Penerbit Konsepsi, Depok; bersama Kristi Purwandari
# Pecahan Jakarta, 1999, Penerbit Konsepsi, Depok; bersama Kristi Purwandari
# Fuad Hassan di antara Hitam dan Putih, 1999, Penerbit Konsepsi, Depok; sebagai penyunting.
# Fuad Hassan di antara Hitam dan Putih, 1999, Penerbit Konsepsi, Depok; sebagai penyunting.
# Filsafat Timur; Pengantar Ke Pemikiran-pemikiran Timur. 2003, 2005. Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
# Filsafat Timur; Pengantar Ke Pemikiran-pemikiran Timur. 2003, 2005. Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.<ref>http://www.amazon.com/s?ie=UTF8&page=1&rh=n%3A283155%2Cp_27%3ABagus%20Takwin</ref>
# Patogonos; Esai Yang Mengisahkan Hidup Sepasang Manusia. 2005. Penerbit Kutu Buku, Depok.
# Patogonos; Esai Yang Mengisahkan Hidup Sepasang Manusia. 2005. Penerbit Kutu Buku, Depok.
# Kesadaran Plural. 2005. Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
# Kesadaran Plural. 2005. Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
Baris 26: Baris 29:
# Pengelolaan dan Pengembangan Diri. 2011. Penerbit Banana, Jakarta.
# Pengelolaan dan Pengembangan Diri. 2011. Penerbit Banana, Jakarta.
# Serba-serbi Kepribadian. 2011. Penerbit Winoka, Depok.
# Serba-serbi Kepribadian. 2011. Penerbit Winoka, Depok.
# Barometer Sosial 2015; Persepsi Warga Tentang Kualitas Program Sosial, Sumber dan Faktor Ketimpangan Sosial. Bagus Takwin dkk. Infid, Jakarta.<ref>http://infid.org/opini-infid/6/491/laporan-barometer-sosial-2015.html#.VaHtUrURp-Q</ref>
# Barometer Sosial 2015; Persepsi Warga Tentang Kualitas Program Sosial, Sumber dan Faktor Ketimpangan Sosial. Bagus Takwin dkk. Infid, Jakarta.<ref name="infid.org"/>
__INDEKS__
__INDEKS__


== Referensi ==
== Referensi ==

{{Bio-stub}}
{{reflist}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Psikolog Indonesia]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]

Revisi terkini sejak 6 Maret 2024 15.02


Bagus Takwin (lahir 31 Agustus 1970) adalah psikolog, penulis dan akademikus berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bagus juga merupakan seorang peniliti dan penulis. Sejumlah hasil penelitiannya yang menyorot masalah kepribadian tokoh-tokoh politik Indonesia dipublikasikan di harian Kompas sejak tahun 2004.[1]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Bagus Takwin menyelesaikan pendidikan sarjana psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada tahun 1998. Pendidikan S2 Filsafat di selesaikan di Departemen Filsafat Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Indonesia pada 2002. Gelar doktor di bidang psikologi diperolehnya dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 2008. Pada tahun 2024, ia pun dinobatkan sebagai Guru Besar. Selain menulis buku ilmiah, Bagus Takwin juga menulis novel dan cerpen. Buku Akademos dan Ruwita adalah novel yang sudah diterbitkannya. Sedang kumpulan cerita pendeknya adalah Bermain-main Dengan Cinta dan Rhapsody Ingatan.[2] Ia juga menulis buku esai berjudul Patogonos.[3] Sedangkan buku filsafat yang ditulisnya antara lain Filsafat Timur, Akar-akar Ideologi, Kesadaran Plural. Ia juga menerbitkan sebuah buku panduan psikologi berjudul Bagaimana Mengisi Hidup. Tulisan-tulisannya di media massa berkisar pada topik-topik psikologi, filsafat, seni, dan kebudayaan.

Bersama Niniek L. Karim, Bagus Takwin meneliti kepribadian calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu RI tahun 2004 yang hasilnya berupa 16 tulisan dipublikasi di harian Kompas selama 5 hari berturut-turut. Bersama Niniek L. Karim pula, ditambah Hamdi Muluk, Bagus Takwin menerbitkan buku hasil analisis kepribadian mantan presiden Soeharto berjudul Soeharto: Perpaduan Kecerdasan dan Masa Lalu yang Liat. Buku tentang Soeharto itu ditulis berdasarkan hasil penelitian psikologi yang mendapatkan pernghargaan sebagai penelitian sosial terbaik di UI pada tahun 2001.[3]

Bagis Takwin juga menyunting kumpulan tulisan tentang Fuad Hassan berjudul Fuad Hassan di antara Hitam Putih. Tulisan-tulisan Bagus Takwin pernah dimuat di beberapa media massa cetak seperti Kompas, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Koran Tempo dan Majalah Tempo.

Bersama Infid, Perhimpunan Prakarsa, dan Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Bagus Takwin melakukan survei pengukuran Barometer sosial yang dimulai dari tahun 2013. Barometer Sosial merupakan sebuah produk produk pemantauan dan audit sosial terhadap kinerja dan capaian pembangunan dengan menggunakan kebijakan-program sosial sebagai indikatornya. Survei ini merupakan bentuk akuntabilitas sosial dimana warga menilai berbagai program kebijakan sosial yang telah dijalankan Pemerintah selama ini, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Subsidi Pupuk, Jaminan Persalinan (Jampersal), dan sebagainya.Laporan Barometer sosial sudah di lansir pada tahun 2014[4] dan 2015.[5]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  1. Akar-akar Ideologi, 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta
  2. Akademos, 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
  3. Bermain-main dengan Cinta, 2001 dan 2003, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
  4. Soeharto: Ramuan Kecerdasan dan Masa Kecil yang Liat, 2001, Penerbit Komunitas Bambu, Jakarta; ditulis bersama Niniek L. Karim dan Hamdi Muluk.
  5. Pecahan Jakarta, 1999, Penerbit Konsepsi, Depok; bersama Kristi Purwandari
  6. Fuad Hassan di antara Hitam dan Putih, 1999, Penerbit Konsepsi, Depok; sebagai penyunting.
  7. Filsafat Timur; Pengantar Ke Pemikiran-pemikiran Timur. 2003, 2005. Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.[6]
  8. Patogonos; Esai Yang Mengisahkan Hidup Sepasang Manusia. 2005. Penerbit Kutu Buku, Depok.
  9. Kesadaran Plural. 2005. Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
  10. Bagaimana Mengisi Hidup. 2006. Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
  11. Rhapsodi Ingatan. 2005. Penerbit Kholibri, Jakarta
  12. Ruwita. 2005. Penerbit Kholibri, Jakarta
  13. Psikologi Naratif; Membaca Manusia sebagai Kisah. 2007. Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
  14. Pengelolaan dan Pengembangan Diri. 2011. Penerbit Banana, Jakarta.
  15. Serba-serbi Kepribadian. 2011. Penerbit Winoka, Depok.
  16. Barometer Sosial 2015; Persepsi Warga Tentang Kualitas Program Sosial, Sumber dan Faktor Ketimpangan Sosial. Bagus Takwin dkk. Infid, Jakarta.[5]


Referensi

[sunting | sunting sumber]