Lompat ke isi

Dilatansi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
NonaSenjaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 6: Baris 6:


Pada saat dilatansi,maka tanah akan mengalami penyimpangan dalam hal ini penyimpangan mempunyai dua jenis dari [[Hukum Newton]] yang dapat amati dalam sistem nyata dan terlihat.<ref name="bukk">{{cite book|author= Coleman, Paul C. Painter, Michael M.|title=Fundamentals of polymer science : an introductory text|year=1997|publisher=Technomic|location=Lancaster, Pa.|isbn=1-56676-559-5|pages=412–413}}</ref> Penyimpangan yang paling umum adalah perilaku geser menipis, dimana viskositas sistem berkurang sebagai laju geser meningkat.<ref name="bukk"/> Penyimpangan kedua adalah perilaku penebalan geser di mana, karena laju geser meningkat, [[viskositas]] sistem juga meningkat.<ref name="bukk"/> Perilaku ini diamati karena sistem mengkristal di bawah tekanan dan berperilaku lebih seperti padat daripada solusi.<ref name="bukk"/>
Pada saat dilatansi,maka tanah akan mengalami penyimpangan dalam hal ini penyimpangan mempunyai dua jenis dari [[Hukum Newton]] yang dapat amati dalam sistem nyata dan terlihat.<ref name="bukk">{{cite book|author= Coleman, Paul C. Painter, Michael M.|title=Fundamentals of polymer science : an introductory text|year=1997|publisher=Technomic|location=Lancaster, Pa.|isbn=1-56676-559-5|pages=412–413}}</ref> Penyimpangan yang paling umum adalah perilaku geser menipis, dimana viskositas sistem berkurang sebagai laju geser meningkat.<ref name="bukk"/> Penyimpangan kedua adalah perilaku penebalan geser di mana, karena laju geser meningkat, [[viskositas]] sistem juga meningkat.<ref name="bukk"/> Perilaku ini diamati karena sistem mengkristal di bawah tekanan dan berperilaku lebih seperti padat daripada solusi.<ref name="bukk"/>

== Persamaan ==
Persamaan yang digunakan pada model ini adalah<ref>{{Cite journal|last=Setiawan|first=Didik|date=2008|title=Hambatan gesek aliran lumpur dalam pipa 1/2 " dan pipa spiral p/DI = 4,3 = Drag reduction on mud slurry in circular pipe and spiral pipe P/Di = 4,3|url=https://lib.ui.ac.id/detail?id=123667&lokasi=lokal|journal=Skripsi, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia}}</ref> :

<math>\tau=K({\operatorname{\delta}\!u\over\operatorname{\delta}\!y})^n ,n>1</math>

== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

Revisi terkini sejak 23 November 2022 05.26

Dilatansi

Dilatansi (ing.: dilatancy) adalah sebuah sifat larutan koloid tertentu yang ketika ditekan akan menjadi atau memadat.[1] Sumber lain menjelaskan bahwa dilatansi adalah pengembangan volume tanah saat dikenai tegangan geser.[2] Ketika menggeser tanah maka perlu adanya sudut dilatansi, sudut ini merupakan Merupakan sudut yang bergantung dari kepadatan dan sudut geser dalam tanah pasiran (ψ = ϕ - 30°).[3] Apabila sudut geser dalam besarnya kurang dari 30°, maka sudut dilatansi sama dengan nol, begitu pula pada tanah lempung ψ = 0.[3] Kemudian dilatansi memiliki sifat-sifatnya (shear thickening) yaitu sebagai berikut:

  1. η bertambah (penyimpangan dari aliran Newton).[4]
  2. Naiknya lambat akibat partikel molekul yang besar.[4]

Pada saat dilatansi,maka tanah akan mengalami penyimpangan dalam hal ini penyimpangan mempunyai dua jenis dari Hukum Newton yang dapat amati dalam sistem nyata dan terlihat.[5] Penyimpangan yang paling umum adalah perilaku geser menipis, dimana viskositas sistem berkurang sebagai laju geser meningkat.[5] Penyimpangan kedua adalah perilaku penebalan geser di mana, karena laju geser meningkat, viskositas sistem juga meningkat.[5] Perilaku ini diamati karena sistem mengkristal di bawah tekanan dan berperilaku lebih seperti padat daripada solusi.[5]

Persamaan

[sunting | sunting sumber]

Persamaan yang digunakan pada model ini adalah[6] :

  1. ^ Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Jakarta: Ichtiar Baru. hlm. 822. 
  2. ^ "Uji Geser Langsung" (PDF). Diakses tanggal 16 Juni 2014. 
  3. ^ a b "Metode Perhitungan Menggunakan Software" (PDF). Diakses tanggal 16 Juni 2014. 
  4. ^ a b "Reologi dan Sifat Mekanik Polimer". 
  5. ^ a b c d Coleman, Paul C. Painter, Michael M. (1997). Fundamentals of polymer science : an introductory text. Lancaster, Pa.: Technomic. hlm. 412–413. ISBN 1-56676-559-5. 
  6. ^ Setiawan, Didik (2008). "Hambatan gesek aliran lumpur dalam pipa 1/2 " dan pipa spiral p/DI = 4,3 = Drag reduction on mud slurry in circular pipe and spiral pipe P/Di = 4,3". Skripsi, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.