Lompat ke isi

Jurnalisme Digital: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Pengetik-AM (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Tag: Pengalihan baru
 
Baris 1: Baris 1:
#ALIH [[Jurnalisme digital]]
{{Multiple issues|
{{Cleanup rewrite|date=September 2021}}
{{Copy edit|date=September 2021}}
}}
Jurnalisme digital adalah semua bentuk jurnalisme yang menggunakan sumber daya digital.<ref>{{Cite journal|last=Salaverria|first=Ramon|date=2019|title=Digital journalism: 25 years of research. Review article|url=https://doi.org/10.3145/epi.2019.ene.0 1|journal=El profesional de la información|volume=28|issue=1}}</ref> Tidak hanya sumber yang ada di internet saja, melainkan juga di televisi maupun radio digital. Biasanya, penerapan jurnalisme digital ini banyak dilakukan oleh para jurnalis. Jurnalisme digital juga dilihat sebagai sebuah bentuk praktik lama dalam konteks yang baru. Jurnalisme digital juga dapat dipahami dalam penggunaan teknologi digital guna memproduksi konten untuk publik. Misalnya seperti ''website'', ''digital audio recorder'', dan ''weblog''.<ref>{{Cite book|last=Kawamoto|first=Kevin|date=2003|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=VeCxAAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Digital+Journalism:+Emerging+Media+and+The+Changing+Horizons+of+Journalism&ots=isQZpdlkEP&sig=K9o4phnSZsJCOdlDWMC8bZdym5g&redir_esc=y#v=onepage&q=Digital%20Journalism%3A%20Emerging%20Media%20and%20The%20Changing%20Horizons%20of%20Journalism&f=false|title=Digital Journalism: Emerging Media and The Changing Horizons of Journalism|location=USA|publisher=Rowman & Littlefield Publishers, Inc.|url-status=live}}</ref>

Namun, adapun pandangan lain mengenai jurnalisme digital yakni pada penggunaan sosial media. Sosial media dilihat bisa berfungsi sebagai sarana mengumpulkan dan memverifikasi sumber informasi. Penggabungan dalam pemanfaatan perangkat keras dan perangkat lunak ternyata bisa berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi dengan bercerita atau story telling.<ref>{{Cite journal|last=Deuze|first=Mark|date=2017|title=Considering a Possible Future for Digital Journalism|url=http://rua.ua.es/dspace/handle/10045/61247|journal=Mediterranean Journal of Communication|volume=8|issue=1|pages=9-18}}</ref> Publikasi jurnalisme melalui media sosial telah menjadi penanda adanya jurnalisme digital. Di dalamnya mengandung arti bahwa sekarang perusahaan media telah bergerak ke arah diseminasi informasi secara multiplatform dengan memanfaatkan internet. Situs multimedia saat ini meliputi berbagai macam gabungan mulai dari blog, video digital, podcast, dan foto.<ref>{{Cite journal|last=Azahri|first=Muhammad|date=2019|title=Jurnalisme Digital: Dari Pengumpulan Informasi Sampai Penyebaran Pesan.|url=https://www.neliti.com/publications/295624/jurnalisme-digital-dari-pengumpulan-informasi-sampai-penyebaran-pesan|journal=Inter Komunika|volume=4|issue=1|pages=1-16}}</ref>

== Pola jurnalisme digital ==
Terdapat beberapa pola yang dapat dilihat dari jurnalisme digital saat ini yaitu adanya keterlibatan yang interaktif dan kolaborasi antara wartawan dan penulisnya. Di sini terlihat adanya kesatuan publikasi sebagai dampak dari multimedia itu sendiri. Dampak tersebut sangat terasa ketika pola penyebaran konten kian meluas dan jangkauan yang lebih global akibat terhubungnya jaringan internet.<ref>{{Cite book|last=Malik., & Shapiro|first=Asmaa., & Ivor|date=2017|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=8iQlDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA15&dq=What%E2%80%99s+Digital%3F+What%E2%80%99s+Journalism%3F+Dalam+Franklin,+B.+%26+Eldridge,+S+(Ed).+(2017)&ots=q6-Y1xtA5p&sig=gqhdbvJ93YYYhK8c4Jhf4KzRkI4&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=What’s Digital? What’s Journalism?|location=New York|publisher=The Routledge Companion to Digital Journalism Studies|url-status=live}}</ref>

Pengecekan fakta dan verifikasi data dapat dilakukan lebih kompleks sejak jurnalisme digital semakin berkembang. Banyaknya data yang tersebar dan mampu diolah melalui media digital sering kali membuat informasi menjadi bias. Tetapi pada prinsipnya, aktivitas pemeriksaan fakta selalu berpegang pada nilai-nilai jurnalisme yang bertujuan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.<ref>{{Cite journal|last=Nurlatifah., & Irwansyah|first=Mufti., & Irwansyah|date=2019|title=Fact-Checking Journalism sebagai Platform Kolaborasi Human and Machine pada Jurnalisme Digital|url=https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/13044|journal=Jurnal Komunikasi|volume=13|issue=2|pages=121-134}}</ref>

Konsep atas jurnalisme digital sering kali disamakan dengan jurnalisme online, jurnalisme konvergensi, dan jurnalisme multimedia. Konsep-konsep tersebut merujuk pada pemanfaatan media digital dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi informasi yang bertujuan untuk meningkatkan literasi informasi. Definisi ini lebih menekankan pada peran jurnalisme dalam demokrasi dan bagaimana teknologi digital mendukung dalam hal kinerja redaksi, jurnalis, dan distribusi berita.

== Media sosial sebagai jurnalisme digital ==
Aktivitas jurnalisme untuk mencari, mengolah dan mengirimkan informasi atau berita sebagai suatu bentuk produk jurnalisme. Kini, masyarakat menyebutnya dengan jurnalisme digital yang dimana, suatu produk jurnalisme disebarkan melalui internet ke seluruh penjuru dunia.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Waluyo|first=Djoko|date=2019|title=Memahami Jurnalisme Di Era Digital|url=http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/kom/article/view/1614|journal=Ilmu Komunikasi|volume=5|issue=1|pages=40-74}}</ref> Selain itu, sejak munculnya jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, orang-orang yang bekerja sebagai wartawan ataupun suatu media besar telah melakukan tindakan high-wire atau kebutuhan dalam menggunakan media sosial untuk melibatkan audiens dengan cara-cara yang baru dan inovatif dan audiens juga mempunyai power untuk melakukan pengawasan, komentar dan bahkan sebagai pembuat konten<ref>{{Cite journal|last=Muliawati|first=Lintang|date=2018|title=Jurnalisme Era Digital: Digitalisasi Jurnalisme dan Profesionalitas Jurnalisme Online|url=https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/lentera/article/view/1168|journal=Ilmu Dakwah dan Komunikasi|volume=II|issue=1|pages=79-98}}</ref>

== Perubahan praktik jurnalisme pada era digital ==
Perkembangan internet yang semakin besar memaksa jurnalisme sebagai sebuah bentuk industri dan profesi mengalami perubahan dan berdampak pada segala aspek. Selain itu, cara kerja dari seorang jurnalis pada era digital ini adalah mencari, mengolah dan menyiarkan berita. Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi jurnalisme digital adalah saat media mulai menuju pada proses konvergensi multiskilling, penyatuan konten jurnalistik ke dalam jurnalisme digital dan juga hubungan antara produsen dan konsumen
Selain jurnalis secara profesional, pada era jurnalisme digital ini juga memungkin masyarakat atau warga mempunyai peran sebagai seorang jurnalis. Terdapat dua cara untuk mengumpulkan berita, yaitu:<ref name=":0" />

# ''Curative Journalism'' : pengumpulan berita yang didapatkan dari sumber lain kemudian diolah dan dikumpulkan menjadi satu tempat
# ''Hyperlocalization Journalism'' : berita yang dilaporkan berasal dari satu tempat atau daerah tertentu sehingga masyarakat juga dapat menyampaikan suatu berita tertentu, hal ini biasanya juga dikenal sebagai citizen journalism.

== Referensi ==

Revisi terkini sejak 10 September 2022 08.05

Mengalihkan ke: