Lompat ke isi

Perunggit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
k +kotak info
Naval Scene (bicara | kontrib)
k +kotak info
 
Baris 6: Baris 6:
|reign = 1641-1700
|reign = 1641-1700
|predecessor = [[Gocah Pahlawan|Tuanku Panglima Gocah Pahlawan]]
|predecessor = [[Gocah Pahlawan|Tuanku Panglima Gocah Pahlawan]]
|successor = [[Paderap|Tuanku Panglima Paderao]]
|successor = [[Paderap|Tuanku Panglima Paderap]]
|regnal name = Tuanku Panglima Perunggit
|regnal name = Tuanku Panglima Perunggit
|house =
|house =

Revisi terkini sejak 8 Agustus 2024 04.22

Perunggit
Sultan Deli
Berkuasa1641-1700
PendahuluTuanku Panglima Gocah Pahlawan
PenerusTuanku Panglima Paderap
Nama takhta
Tuanku Panglima Perunggit
AyahTuanku Panglima Gocah Pahlawan
IbuPutri Nang Bulan beru Surbakti
AgamaSunni Islam

Tuanku Panglima Perunggit, bergelar Kejuruan Padang,[1] adalah penguasa Kesultanan Deli yang kedua.[2][3] Ia menggantikan kekuasaan ayahnya, Tuanku Panglima Gocah Pahlawan,[4] yang merupakan walinegara bagi Kesultanan Aceh[3] untuk memerintah di bekas Kerajaan Aru yang telah ditaklukkan.[4] Ibunya adalah Putri Nang Bulan beru Surbakti, adik perempuan datuk Sunggal (Karo: raja urung), Datuk Itam Surbakti, salah seorang penguasa kaum Karo di Deli Tua.[5]

Seiring dengan melemahnya pengaruh Kesultanan Aceh di berbagai wilayah di Sumatra, Perunggit juga mengambil kesempatan untuk membuat Deli menjadi merdeka.[3][6] Ia mula-mula menggalang dukungan dari VOC Belanda di Malaka, dan pada tahun 1667 mengirim utusan langsung ke Batavia.[6] Pada tahun 1669, Perunggit mengumumkan bahwa Deli adalah merdeka dari kekuasaan Aceh.[3][6]

Perunggit menikah dengan adik raja urung Sukapiring.[4] Setelah ia wafat, kekuasaannya diteruskan oleh anaknya, Tuanku Panglima Paderap.[2][4]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Peranginangin, Martin Luther (2004). Orang Karo diantara orang Batak. Pustaka Sora Mido. 
  2. ^ a b Perret, Daniel (2010-04-23). Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatra Timur Laut. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799102386. 
  3. ^ a b c d Utomo, Bambang Budi; Karim, Mulyawan; Sundari, Ekowati (2009-01-01). Treasures of Sumatra. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 
  4. ^ a b c d Ikhsan, Edy (2015). Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum: Hilangnya Ruang Hidup Orang Melayu Deli. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 9789794619377. 
  5. ^ Putro, Brahma (1981). Karo, dari zaman ke zaman. Yayasan Massa Cabang Medan. 
  6. ^ a b c Sinar, (Tengku) Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times (dalam bahasa Inggris). Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. hlm. 24–25. 


Didahului oleh
Tuanku Gocah Pahlawan
Panglima Deli
1641-1700
Dilanjutkan oleh
Tuanku Panglima Paderap