Raja udang paruh kait: Perbedaan antara revisi
Dian (WMID) (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Dian (WMID) (bicara | kontrib) menambahkan infobox |
||
Baris 1:
{{Infobox spesies|item=Q1263692}}
'''Raja udang paruh kait''' (''Melidora macrorrhina'') adalah salah satu jenis burung [[cekakak]] dalam keluarga [[Alcedinidae]] yang berhabitat di hutan dataran rendah dan kaki bukit, serta perkebunan [[Pulau Papua]] dan pulau-pulau di sekitarnya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Raja-udang paruh-kait - eBird|url=https://ebird.org/species/hobkin1|website=ebird.org|language=in|access-date=2023-10-14}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=Maury|first=Hendra K.|last2=Anggoda|first2=Muhammad Iksan|last3=Sangadji|first3=Ade|date=2021|url=https://www.wwf.id/upload/2022/01/Panduan_Lapangan_Bagi_Pemandu_Ekowisata_Pengamatan_Burung_di_Papua.pdf|title=Panduan Lapangan Bagi Pemandu Ekowisata Burung di Papua|publisher=WWF Indonesia|isbn=9789791461924|pages=104|url-status=live}}</ref>
|
Revisi per 14 Oktober 2023 05.48
Raja udang paruh kait
| |
---|---|
Melidora macrorrhina ![]() | |
Status konservasi | |
![]() | |
Risiko rendah | |
IUCN | 22683516 ![]() |
Taksonomi | |
Divisi | Maniraptoriformes |
Kelas | Aves |
Ordo | Coraciiformes |
Famili | Alcedinidae |
Genus | Melidora |
Spesies | Melidora macrorrhina ![]() Lesson, 1827 |
Tipe taksonomi | Melidora ![]() |
Raja udang paruh kait (Melidora macrorrhina) adalah salah satu jenis burung cekakak dalam keluarga Alcedinidae yang berhabitat di hutan dataran rendah dan kaki bukit, serta perkebunan Pulau Papua dan pulau-pulau di sekitarnya.[1][2]
Deskripsi
Raja udang paruh kait berukuran 25 cm dengan paruh kokoh yang ujungnya berbentuk kait. Bagian kepala jantan memiliki mahkota bintik-bintik warna biru. Secara umum, burung ini memiliki bagian punggung dengan sayap warna coklat gelap bercorak bintik-bintik. Sedangkan pada bagian bawah berwarna lebih terang; putih dan coklat muda.[1] Burung ini sulit terlihat, namun sering terdengar, terutama saat menjelang fajar dan setelah senja. Suaranya terdengar seperti 2-4 peluit yang dinaikkan; dengan nada rendah di bagian awal, diikuti dengan nada tinggi yang semakin cepat.[2]
Referensi
- ^ a b "Raja-udang paruh-kait - eBird". ebird.org (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2023-10-14.
- ^ a b Maury, Hendra K.; Anggoda, Muhammad Iksan; Sangadji, Ade (2021). Panduan Lapangan Bagi Pemandu Ekowisata Burung di Papua (PDF). WWF Indonesia. hlm. 104. ISBN 9789791461924.