Lompat ke isi

Islam di Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Populasi: Showing misleading political view
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Populasi: Inconsistent information
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 36: Baris 36:


Ketua kedua persatuan ini ialah Allahyarham Umar Mita. Mita merupakan orang Islam yang tipikal bagi generasi tuanya yang mempelajari Islam di wilayah-wilayah yang diduduki oleh [[Kekaisaran Jepang]]. Melalui hubungan-hubungannya dengan orang-orang Cina Muslim, dia memeluk Islam di [[Beijing]]. Saat Mita kembali ke Jepang selepas perang, dia menunaikan haji, dan merupakan orang Jepang pertama sesudah peperangan untuk berbuat demikian. Mita juga membuat terjemah Al-Quran bahasa [[Jepang]] untuk pertama kali. Oleh itu, hanya selepas Perang Dunia II baru terdapat sebuah komunitas di Jepang.
Ketua kedua persatuan ini ialah Allahyarham Umar Mita. Mita merupakan orang Islam yang tipikal bagi generasi tuanya yang mempelajari Islam di wilayah-wilayah yang diduduki oleh [[Kekaisaran Jepang]]. Melalui hubungan-hubungannya dengan orang-orang Cina Muslim, dia memeluk Islam di [[Beijing]]. Saat Mita kembali ke Jepang selepas perang, dia menunaikan haji, dan merupakan orang Jepang pertama sesudah peperangan untuk berbuat demikian. Mita juga membuat terjemah Al-Quran bahasa [[Jepang]] untuk pertama kali. Oleh itu, hanya selepas Perang Dunia II baru terdapat sebuah komunitas di Jepang.

=== Orang Jepang Muslim ===
Tidak terdapat sensus yang bisa dilihat tentang bilangan orang Jepang Muslim di Jepang. Tetapi, sebuah studi yang dilakukan Tanada Hirofumi dari [[Universitas Waseda]] mengklaim bahwa jumlah orang asli Jepang yang menganut Islam sebanyak 10.000 - 50.000 orang (2016).<ref>{{Cite web|title=Ever growing Muslim community in the world and Japan|url=https://www.waseda.jp/top/en/news/53405|website=Waseda University|language=en|access-date=2022-07-09}}</ref>

Tetapi terdapat juga kelemahan dari segi orang-orang Islam Jepang sendiri juga. Terdapat perbedaan orientasi antara generasi yang tua dengan generasi yang baru. Bagi generasi yang tua, Islam disamakan dengan orang Islam [[Malaysia]], [[Indonesia]], [[China]], dan sebagainya. Tetapi bagi generasi baru, negara-negara Asia Tenggara tidak begitu menarik hati disebabkan orientasi barat mereka dan oleh itu, mereka lebih dipengaruhi oleh Islam di negara-negara Arab.

Ketika melawat negara-negara Muslim, kata-kata bahwa orang-orang Muslim Jepang adalah kumpulan agama minoritas sering menimbulkan masalah daripada para hadirin, "Berapakah jumlah orang Muslim di Jepang?" Jawaban ketika ini: "Satu daripada seratus ribu."