Lompat ke isi

Bukit Asam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Niken Ari (bicara | kontrib)
Baris 36: Baris 36:
== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Kolentrein gereed voor vertrek naar Kertapati op de achtergrond het zeefhuis Bukit-Asam steenkoolmijnen' TMnr 10007038.jpg|thumb|Batu bara siap dikirim dari [[Stasiun Tanjung Enim|Tanjung Enim]] ke [[Stasiun Kertapati|Kertapati]] dengan menggunakan kereta api]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Kolentrein gereed voor vertrek naar Kertapati op de achtergrond het zeefhuis Bukit-Asam steenkoolmijnen' TMnr 10007038.jpg|thumb|Batu bara siap dikirim dari [[Stasiun Tanjung Enim|Tanjung Enim]] ke [[Stasiun Kertapati|Kertapati]] dengan menggunakan kereta api]]

=== Tahun 1919-1980 ===
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1919 saat Tambang Air Laya di [[Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim|Tanjung Enim]] mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan terbuka]]. Pada tahun 1923, Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan bawah tanah]]. Pada tahun 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1961, pemerintah membentuk sebuah [[perusahaan negara]] (PN) bernama '''PN Tambang Batubara Bukit Asam''' (TABA) untuk mengelola Tambang Air Laya.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2064/pp0931961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 93 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1968, pemerintah menggabungkan PN TABA dengan PN [[Tambang Batubara Mahakam]] dan PN Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk '''PN Tambang Batubara'''.<ref name="merger">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/60926/pp%20no%20023%20tahun%201968.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref>
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1919 saat Tambang Air Laya di [[Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim|Tanjung Enim]] mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan terbuka]]. Pada tahun 1923, Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan bawah tanah]]. Pada tahun 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1961, pemerintah membentuk sebuah [[perusahaan negara]] (PN) bernama '''PN Tambang Batubara Bukit Asam''' (TABA) untuk mengelola Tambang Air Laya.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2064/pp0931961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 93 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1968, pemerintah menggabungkan PN TABA dengan PN [[Tambang Batubara Mahakam]] dan PN Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk '''PN Tambang Batubara'''.<ref name="merger">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/60926/pp%20no%20023%20tahun%201968.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref>


=== Tahun 1980-2002 ===
Pada bulan Maret 1981, Unit Tambang Bukit Asam dari PN Tambang Batubara dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PT Tambang Batubara Bukit Asam'''.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3169/PP0421980.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1980|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="ubah">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61815/PP%20NO%2028%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1990, pemerintah menggabungkan [[Perum Tambang Batubara]] ke dalam perusahaan ini.<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3513/PP%20NO%2056%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1993, pemerintah menugaskan perusahaan ini untuk berbisnis di bidang produksi [[briket]] batu bara. Pada tahun 2002, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]] dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang.
Pada bulan Maret 1981, Unit Tambang Bukit Asam dari PN Tambang Batubara dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PT Tambang Batubara Bukit Asam'''.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3169/PP0421980.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1980|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="ubah">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61815/PP%20NO%2028%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1990, pemerintah menggabungkan [[Perum Tambang Batubara]] ke dalam perusahaan ini.<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3513/PP%20NO%2056%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1993, pemerintah menugaskan perusahaan ini untuk berbisnis di bidang produksi [[briket]] batu bara. Pada tahun 2002, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]] dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang.


=== Tahun 2015-2019 ===
Pada tahun 2015, Menteri ESDM, [[Sudirman Said]], meresmikan pengoperasian PLTU Banjarsari yang berkapasitas 2x110 MW, serta meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Banko Tengah yang berkapasitas 2x620 MW di [[Tanjung Agung, Muara Enim|Tanjung Agung]]. Menteri Perhubungan, [[Ignasius Jonan]], juga meresmikan [[Pelabuhan Tarahan]] sebagai dermaga batu bara dan pelabuhan curah terbesar di [[Asia Tenggara]] dengan kapasitas mencapai 25 juta ton dan dapat disandari oleh kapal dengan [[bobot mati]] hingga 210.000 DWT. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Bumi Sawindo Permai]], PT [[Satria Bahana Sarana]], PT [[Tabalong Prima Resources]], dan PT [[Mitra Hasrat Bersama]] yang masing-masing bergerak di bidang perkebunan [[kelapa sawit]], kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, dan infrastruktur penambangan batu bara.
Pada tahun 2015, Menteri ESDM, [[Sudirman Said]], meresmikan pengoperasian PLTU Banjarsari yang berkapasitas 2x110 MW, serta meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Banko Tengah yang berkapasitas 2x620 MW di [[Tanjung Agung, Muara Enim|Tanjung Agung]]. Menteri Perhubungan, [[Ignasius Jonan]], juga meresmikan [[Pelabuhan Tarahan]] sebagai dermaga batu bara dan pelabuhan curah terbesar di [[Asia Tenggara]] dengan kapasitas mencapai 25 juta ton dan dapat disandari oleh kapal dengan [[bobot mati]] hingga 210.000 DWT. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Bumi Sawindo Permai]], PT [[Satria Bahana Sarana]], PT [[Tabalong Prima Resources]], dan PT [[Mitra Hasrat Bersama]] yang masing-masing bergerak di bidang perkebunan [[kelapa sawit]], kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, dan infrastruktur penambangan batu bara.


Baris 45: Baris 49:
Pada tahun 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Indonesia Asahan Aluminium]] (Inalum) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/175344/PP%20Nomor%2047%20Tahun%202017.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2017|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 2018, perusahaan ini menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel-8 dengan [[Exim Bank of China]]. Pada tahun 2019, [[Tambang Batubara Ombilin]] ditetapkan sebagai [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.ptba.co.id/tentang/profil-perusahaan#sejarah-perusahaan|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bukit Asam Tbk|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref>
Pada tahun 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Indonesia Asahan Aluminium]] (Inalum) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/175344/PP%20Nomor%2047%20Tahun%202017.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2017|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 2018, perusahaan ini menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel-8 dengan [[Exim Bank of China]]. Pada tahun 2019, [[Tambang Batubara Ombilin]] ditetapkan sebagai [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.ptba.co.id/tentang/profil-perusahaan#sejarah-perusahaan|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bukit Asam Tbk|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref>


=== Tahun 2022 ===
Pada bulan Desember 2022, agar Inalum dapat fokus berbisnis di bidang produksi aluminium, pemerintah mengalihkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Mining Industry Indonesia|Mineral Industri Indonesia]] (MIND ID) yang sengaja didirikan sebagai induk holding BUMN industri pertambangan.<ref name="inalum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176860/Salinan_PP_Nomor_45_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref><ref name="mind">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176862/Salinan_PP_Nomor_46_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref>
Pada bulan Desember 2022, agar Inalum dapat fokus berbisnis di bidang produksi aluminium, pemerintah mengalihkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Mining Industry Indonesia|Mineral Industri Indonesia]] (MIND ID) yang sengaja didirikan sebagai induk holding BUMN industri pertambangan.<ref name="inalum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176860/Salinan_PP_Nomor_45_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref><ref name="mind">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176862/Salinan_PP_Nomor_46_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref>