Lompat ke isi

Sejarah homoseksualitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 28: Baris 28:
Di [[Asia Timur]], cinta sesama-jenis telah tercatat sejak awal sejarah.
Di [[Asia Timur]], cinta sesama-jenis telah tercatat sejak awal sejarah.


[[Homoseksualitas di Cina]], dikenal dengan sebutan "kenikmatan buah terlarang", "potongan lengan baju", atau "adat selatan", telah tercatat sejak tahun 600 SM. Istilah-istilah halus/eufemistik digunakan untuk menggambarkan perilaku, bukan identitas (baru-baru ini beberapa kalangan pemuda China cenderung halus menggunakan istilah "Brokeback,"断背duanbei yang merujuk kepada pria homoseksual, diadaptasi dari film [[Brokeback Mountain]] karya sutradara [[Ang Lee]]).<ref name=jongo>{{citation |url=http://news.jongo.com/articles/07/0820/30157/MzAxNTcoluZIoia.html |title=Most frequently used new coinages in daily Chinese |date=August 20, 2007 |accessdate=2007-09-07 |periodical=Jongo News}}</ref> Hubungan homoseksual ditandai oleh perbedaan umur dan posisi sosial. Namun, contoh cinta dan interaksi seksual sesama-jenis tergambar dalam novel klasik [[Dream of the Red Chamber]] yang nampak familiar bagi pengamat sekarang seperti halnya cerita-cerita roman heteroseksual pada masa itu.
[[Homoseksualitas di Cina]], dikenal dengan sebutan "kenikmatan buah terlarang", "potongan lengan baju", atau "adat selatan", telah tercatat sejak tahun 600 SM. Istilah-istilah halus/eufemistik digunakan untuk menggambarkan perilaku, bukan identitas (baru-baru ini beberapa kalangan pemuda China cenderung halus menggunakan istilah "Brokeback,"断背duanbei yang merujuk kepada pria homoseksual, diadaptasi dari film [[Brokeback Mountain]] karya sutradara [[Ang Lee]]).<ref name=jongo>{{citation |url=http://news.jongo.com/articles/07/0820/30157/MzAxNTcoluZIoia.html |title=Most frequently used new coinages in daily Chinese |date=August 20, 2007 |accessdate=2007-09-07 |periodical=Jongo News}}</ref> Hubungan homoseksual ditandai oleh perbedaan umur dan posisi sosial. Namun, contoh cinta dan interaksi seksual sesama-jenis tergambar dalam novel klasik [[Dream of the Red Chamber]] yang nampak familiar bagi pengamat sekarang seperti halnya cerita-cerita roman heteroseksual pada masa itu.


[[Homoseksualitas di Jepang]], dikenal sebagai [[shudo]] atau [[nanshoku]] telah didokumentasikan selama lebih dari seribu tahun dan memiliki beberapa kaitan dengan kehidupan monastik [[Buddhis]] dan tradisi [[samurai]]. Budaya cinta sesama jenis melahirkan tradisi yang kuat dalam [[Ukiyo-e|seni lukis]] dan sastra Jepang yang mendokumentasikan dan merayakan hubungan tersebut.
[[Homoseksualitas di Jepang]], dikenal sebagai [[shudo]] atau [[nanshoku]] telah didokumentasikan selama lebih dari seribu tahun dan memiliki beberapa kaitan dengan kehidupan monastik [[Buddhis]] dan tradisi [[samurai]]. Budaya cinta sesama jenis melahirkan tradisi yang kuat dalam [[Ukiyo-e|seni lukis]] dan sastra Jepang yang mendokumentasikan dan merayakan hubungan tersebut.
Baris 48: Baris 48:
Hubungan yang dimiliki oleh tokoh-tokoh terkemuka, seperti Raja [[James I dari Inggris]] dengan [[George Villiers|Adipati Buckingham]], kerap menjadi sorotan. Pemberitaan tentang hubungan mereka tersebar di jalan-jalan dalam selebaran anonim bertuliskan: "Dunia ini b'rubah, entah gimana, sekarang pria mencumbu pria, tidak lagi wanita; ...Raja James I dan Buckingham: Benar adanya, ia telah melepaskan diri dari dekapan sang istri demi bermesraan dengan Ganimede tercintanya "(Mundus Foppensis, atau The Fop Display'd, 1691).
Hubungan yang dimiliki oleh tokoh-tokoh terkemuka, seperti Raja [[James I dari Inggris]] dengan [[George Villiers|Adipati Buckingham]], kerap menjadi sorotan. Pemberitaan tentang hubungan mereka tersebar di jalan-jalan dalam selebaran anonim bertuliskan: "Dunia ini b'rubah, entah gimana, sekarang pria mencumbu pria, tidak lagi wanita; ...Raja James I dan Buckingham: Benar adanya, ia telah melepaskan diri dari dekapan sang istri demi bermesraan dengan Ganimede tercintanya "(Mundus Foppensis, atau The Fop Display'd, 1691).


''Love Letters Between a Certain Late Nobleman and the Famous Mr. Wilson'' diterbitkan tahun 1723 di Inggris dan dianggap sebagai novel oleh beberapa pemikir modern. Pada novel populer, ''[[Fanny Hill]]'', edisi 1749 karya [[John Cleland]], terdapat adegan homoseksual, tapi konten tersebut dihapuskan pada edisi tahun 1750. Pada era perjuangan awal homoseksualitas di Inggris, sekitar tahun 1749, [[Thomas Cannon]] menerbitkan sebuah buku berjudul ''Ancient and Modern Pederasty Investigated and Exemplified'', tapi segera ditarik dari peredaran. Termasuk isi dalam buku yang menyebutkan, "Hasrat Tidak Wajar adalah Sebuah Istilah yang Kontradiktif; Sangat Tidak Masuk Akal. Hasrat adalah Dorongan Kasih Sayang yang Datang dari Bagian Terdalam Seorang Manusia."<ref>Gladfelder, Hal (May 2006) ''In Search of Lost Texts: Thomas Cannon's 'Ancient and Modern Pederasty Investigated and Exemplified"'', Institute of Historical Research</ref> Sekitar tahun 1785, [[Jeremy Bentham]] menulis pembelaan yang lain, tapi tidak pernah diterbitkan sampai tahun 1978.<ref>Journal of Homosexuality (ISSN 0091-8369) Volume: 3 Issue: 4 , Volume: 4 Issue: 1</ref> Sementara itu, penghukuman mati untuk kasus-kasus sodomi terus berlanjut di Belanda hingga tahun 1803, dan di Inggris hingga 1835.
''Love Letters Between a Certain Late Nobleman and the Famous Mr. Wilson'' diterbitkan tahun 1723 di Inggris dan dianggap sebagai novel oleh beberapa pemikir modern. Pada novel populer, ''[[Fanny Hill]]'', edisi 1749 karya [[John Cleland]], terdapat adegan homoseksual, tapi konten tersebut dihapuskan pada edisi tahun 1750. Pada era perjuangan awal homoseksualitas di Inggris, sekitar tahun 1749, [[Thomas Cannon]] menerbitkan sebuah buku berjudul ''Ancient and Modern Pederasty Investigated and Exemplified'', tapi segera ditarik dari peredaran. Termasuk isi dalam buku yang menyebutkan, "Hasrat Tidak Wajar adalah Sebuah Istilah yang Kontradiktif; Sangat Tidak Masuk Akal. Hasrat adalah Dorongan Kasih Sayang yang Datang dari Bagian Terdalam Seorang Manusia."<ref>Gladfelder, Hal (May 2006) ''In Search of Lost Texts: Thomas Cannon's 'Ancient and Modern Pederasty Investigated and Exemplified"'', Institute of Historical Research</ref> Sekitar tahun 1785, [[Jeremy Bentham]] menulis pembelaan yang lain, tapi tidak pernah diterbitkan sampai tahun 1978.<ref>Journal of Homosexuality (ISSN 0091-8369) Volume: 3 Issue: 4 , Volume: 4 Issue: 1</ref> Sementara itu, penghukuman mati untuk kasus-kasus sodomi terus berlanjut di Belanda hingga tahun 1803, dan di Inggris hingga 1835.


Antara tahun 1864 dan 1880 [[Karl Heinrich Ulrichs]] menerbitkan sebuah buku yang terdiri dari dua belas traktat, berjudul ''Research on the Riddle of Man-Manly Love''. Pada tahun 1867, Ulrichs menjadi pria homoseksual pertama yang secara terbuka membela homoseksualitas dengan mengajukan resolusi untuk mendesak pencabutan Undang-Undang Anti-Homoseksual di [[Kongres Pakar Hukum Jerman]] di [[Munich]]. Buku berjudul ''Sexual Inversion'' karya [[Havelock Ellis]], terbit pada tahun 1896, menantang teori yang menyatakan homoseksualitas adalah keabnormalan beserta stereotip-stereotip yang direkatkan pada individu-individu homoseksual, dan ia juga menekankan pada keberadaan homoseksualitas yang tersebar dimana-mana dengan prestasi intelektual dan prestasi di bidang seni.<ref name=sexualinversion>{{citation |title=Sexual Inversion |first=Havelock |last=Ellis |first2=John Addington |last2=Symonds |year=1975 |publisher=Arno Press |isbn=0405073631}} (reprint)</ref> Meskipun jurnal medis seperti ini (yang ditulis sebagian dalam bahasa Latin untuk mengaburkan rincian isi berbau seksual) tidak secara luas dibaca oleh masyarakat umum, tapi hal ini menjadi tonggak munculnya [[Komite Humanitarian Ilmiah]] [[Magnus Hirschfeld]] yang berkampanye selama tahun 1897-1933 melawan [[Paragraf 175|hukum anti-sodomi di Jerman]], serta sebuah gerakan informal tersembunyi di kalangan intelektual dan penulis Inggris yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti [[Edward Carpenter]] dan [[John Addington Symonds]]. Bermula pada tahun 1894 dengan ''Homogenic Love'', aktivis dan penyair sosialis Edward Carpenter menulis sejumlah artikel dan pamflet pro-homoseksual, dan mengaku sebagai homoseksual dalam bukunya ''My Days and Dreams'' tahun 1916. Pada tahun 1900, [[Elisar von Kupffer]] menerbitkan sebuah antologi puisi homoseksual dari zaman kuno sampai eranya pada masa itu berjudul ''[[Lieblingminne Freundesliebe und in der Weltliteratur]]''. Tujuannya adalah untuk memperluas sudut pandang publik terhadap homoseksualitas yang selama ini dipandang hanya sebagai masalah kedokteran dan biologi, tetapi juga dapat ditinjau sebgai kajian etika dan budaya. Sebagai bentuk penentangannya, [[Reich Ketiga]] menargetkan orang-orang LGBT dalam peristiwa [[Holocaust]].
Antara tahun 1864 dan 1880 [[Karl Heinrich Ulrichs]] menerbitkan sebuah buku yang terdiri dari dua belas traktat, berjudul ''Research on the Riddle of Man-Manly Love''. Pada tahun 1867, Ulrichs menjadi pria homoseksual pertama yang secara terbuka membela homoseksualitas dengan mengajukan resolusi untuk mendesak pencabutan Undang-Undang Anti-Homoseksual di [[Kongres Pakar Hukum Jerman]] di [[Munich]]. Buku berjudul ''Sexual Inversion'' karya [[Havelock Ellis]], terbit pada tahun 1896, menantang teori yang menyatakan homoseksualitas adalah keabnormalan beserta stereotip-stereotip yang direkatkan pada individu-individu homoseksual, dan ia juga menekankan pada keberadaan homoseksualitas yang tersebar dimana-mana dengan prestasi intelektual dan prestasi di bidang seni.<ref name=sexualinversion>{{citation |title=Sexual Inversion |first=Havelock |last=Ellis |first2=John Addington |last2=Symonds |year=1975 |publisher=Arno Press |isbn=0405073631}} (reprint)</ref> Meskipun jurnal medis seperti ini (yang ditulis sebagian dalam bahasa Latin untuk mengaburkan rincian isi berbau seksual) tidak secara luas dibaca oleh masyarakat umum, tapi hal ini menjadi tonggak munculnya [[Komite Humanitarian Ilmiah]] [[Magnus Hirschfeld]] yang berkampanye selama tahun 1897-1933 melawan [[Paragraf 175|hukum anti-sodomi di Jerman]], serta sebuah gerakan informal tersembunyi di kalangan intelektual dan penulis Inggris yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti [[Edward Carpenter]] dan [[John Addington Symonds]]. Bermula pada tahun 1894 dengan ''Homogenic Love'', aktivis dan penyair sosialis Edward Carpenter menulis sejumlah artikel dan pamflet pro-homoseksual, dan mengaku sebagai homoseksual dalam bukunya ''My Days and Dreams'' tahun 1916. Pada tahun 1900, [[Elisar von Kupffer]] menerbitkan sebuah antologi puisi homoseksual dari zaman kuno sampai eranya pada masa itu berjudul ''[[Lieblingminne Freundesliebe und in der Weltliteratur]]''. Tujuannya adalah untuk memperluas sudut pandang publik terhadap homoseksualitas yang selama ini dipandang hanya sebagai masalah kedokteran dan biologi, tetapi juga dapat ditinjau sebgai kajian etika dan budaya. Sebagai bentuk penentangannya, [[Reich Ketiga]] menargetkan orang-orang LGBT dalam peristiwa [[Holocaust]].
Baris 73: Baris 73:


== Pertimbangan historiografis ==
== Pertimbangan historiografis ==
Istilah "homoseksualitas" diciptakan pada abad ke-19, sementara istilah "heteroseksualitas" dibuat setelahnya masih pada abad yang sama. Istilah "[[biseksual]]" diciptakan pada abad ke-20 saat identitas seksual ditentukan kalangan mayoritas sehingga perlu label bagi mereka yang umumnya tidak hanya tertarik pada satu jenis kelamin. Sejarah seksualitas manusia tidak hanya berbicara sejarah seksualitas kaum heteroseks saja dan sejarah seksualitas kaum homoseks, tetapi mengenai cara melihat konsepsi yang lebih luas sebuah peristiwa sejarah dari sudut pandang konsep modern kita saat ini atau konsep seksualitas yang diambil dari definisi yang paling luas atau harfiah.
Istilah "homoseksualitas" diciptakan pada abad ke-19, sementara istilah "heteroseksualitas" dibuat setelahnya masih pada abad yang sama. Istilah "[[biseksual]]" diciptakan pada abad ke-20 saat identitas seksual ditentukan kalangan mayoritas sehingga perlu label bagi mereka yang umumnya tidak hanya tertarik pada satu jenis kelamin. Sejarah seksualitas manusia tidak hanya berbicara sejarah seksualitas kaum heteroseks saja dan sejarah seksualitas kaum homoseks, tetapi mengenai cara melihat konsepsi yang lebih luas sebuah peristiwa sejarah dari sudut pandang konsep modern kita saat ini atau konsep seksualitas yang diambil dari definisi yang paling luas atau harfiah.
Penggambaran tokoh-tokoh sejarah sering disertakan dengan identitas seksual seperti [[straight]], biseksual, [[gay]], atau [[queer]]. Pendukung praktik homoseksual mengatakan bahwa hal itu dapat menyoroti isu-isu seperti historiografi yang bersifat diskriminatif, misalnya, dengan menghapuskan catatan sejarah pengalaman seksual sesama jenis tokoh-tokoh terkemuka, atau karya seni dan sastra buah hasil percintaan sesama jenis, dan sebagainya. Berlawanan dengan itu, beberapa peneliti pro-LGBT tetap berpegang pada teori-teori homoseksualitas, mengeliminasi kemungkinan lain.
Penggambaran tokoh-tokoh sejarah sering disertakan dengan identitas seksual seperti [[straight]], biseksual, [[gay]], atau [[queer]]. Pendukung praktik homoseksual mengatakan bahwa hal itu dapat menyoroti isu-isu seperti historiografi yang bersifat diskriminatif, misalnya, dengan menghapuskan catatan sejarah pengalaman seksual sesama jenis tokoh-tokoh terkemuka, atau karya seni dan sastra buah hasil percintaan sesama jenis, dan sebagainya. Berlawanan dengan itu, beberapa peneliti pro-LGBT tetap berpegang pada teori-teori homoseksualitas, mengeliminasi kemungkinan lain.