Lompat ke isi

Bahasa Melayu Bangka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
memperbaiki
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 28: Baris 28:
Bahasa Bangka mempunyai beragam [[dialek]]. Dialek [[Pulau Bangka|Bangka]] bagian timur tidak sama dengan dialek Bangka bagian Selatan. Begitu juga di daerah [[pulau Bangka|Bangka]] bagian utara dan barat.
Bahasa Bangka mempunyai beragam [[dialek]]. Dialek [[Pulau Bangka|Bangka]] bagian timur tidak sama dengan dialek Bangka bagian Selatan. Begitu juga di daerah [[pulau Bangka|Bangka]] bagian utara dan barat.


Bangka bagian Timur dengan Ibu kota [[Belinyu, Bangka|Belinyu]] memiliki [[dialek]] lebih kental menggunakan akhiran “O”dan E bahasa ngapo dan bahasa panji. Contoh bahasa ngapo [[Belinyu, Bangka|Belinyu]], nek kemano, apo, siapo, dimano dan sebagainya. Mirip [[dialek]] [[Kota Palembang|Palembang]]. Contoh bahasa ngape Panji, nte nek kemane, nelkak, semile, keruak, dek pasel. Sedangkan [[Kabupaten Bangka Selatan|Bangka Selatan]] lebih akrab dengan akhiran “E” kuat ([[logat]] melayu [[Malaysia]]). [[Kabupaten Bangka Selatan|Bangka Selatan]] seperti kota [[Toboali, Bangka Selatan|Toboali]] lebih akrab dengan [[logat]] menggantikan pengucapan dengan huruf “S” menjadi “H”. Contohnya, “Sabun” menjadi “Habun”. Jika kalimat “mandi tidak menggunakan sabun” maka bahasa bangka daerah selatan berarti “mandik dak behabun“. Bahasa Bangka daerah pusat [[Kota Pangkalpinang]] dan [[Kabupaten Bangka]] ada sisi kemiripan dan sebagian besar sama. Dialeknya lebih dominan menggunakan huruf “e” lemah seperti [[logat]] [[Bahasa Betawi]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
Bangka bagian Timur dengan Ibu kota [[Belinyu, Bangka|Belinyu]] memiliki [[dialek]] lebih kental menggunakan akhiran “O” dan E bahasa ngapo dan bahasa panji. Contoh bahasa ngapo [[Belinyu, Bangka|Belinyu]], nek kemano, apo, siapo, dimano dan sebagainya. Mirip [[dialek]] [[Kota Palembang|Palembang]]. Contoh bahasa Panji, nte nek kemane, nelkak, semile, keruak, dek pasel.
Sedangkan [[Kabupaten Bangka Selatan|Bangka Selatan]] lebih akrab dengan akhiran “E” kuat ([[logat]] melayu [[Malaysia]]). [[Kabupaten Bangka Selatan|Bangka Selatan]] seperti kota [[Toboali, Bangka Selatan|Toboali]] lebih akrab dengan [[logat]] menggantikan pengucapan dengan huruf “S” menjadi “H”. Contohnya, “Sabun” menjadi “Habun”. Jika kalimat “mandi tidak menggunakan sabun” maka bahasa bangka daerah selatan berarti “mandik dak behabun“.
Bahasa Bangka daerah pusat [[Kota Pangkalpinang]] dan [[Kabupaten Bangka]] ada sisi kemiripan dan sebagian besar sama. Dialeknya lebih dominan menggunakan huruf “e” lemah seperti [[logat]] [[Bahasa Betawi]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].


Bahasa ini cenderung seperti [[Bahasa Melayu|bahasa melayu]] pada umumnya tetapi, bahasa ini mengubah penyebutan huruf ‘e’ menjadi ‘E’. Bahasa yang digunakan di sini memiliki banyak ragamnya. Misalnya daerah [[Kota Pangkalpinang|Pangkalpinang]] dan daerah [[Sungai Liat, Bangka|Sungailiat]] ada sedikit perbedaan dari segi bahasa dan [[logat]]/[[dialek]], begitu juga dengan [[Belinyu, Bangka|Belinyu]], [[Toboali, Bangka Selatan|Toboali]] berbeda lagi, setiap daerah ada ciri khasnya tersendiri.<ref>{{id}} [https://aoglamedia.com/news/bahasa-bangka/ Bahasa Bangka], aoglamedia.com, diakses pada tanggal 28 Maret 2019 jam 07.45 WIB</ref>
Bahasa ini cenderung seperti [[Bahasa Melayu|bahasa melayu]] pada umumnya tetapi, bahasa ini mengubah penyebutan huruf ‘e’ menjadi ‘E’. Bahasa yang digunakan di sini memiliki banyak ragamnya. Misalnya daerah [[Kota Pangkalpinang|Pangkalpinang]] dan daerah [[Sungai Liat, Bangka|Sungailiat]] ada sedikit perbedaan dari segi bahasa dan [[logat]]/[[dialek]], begitu juga dengan [[Belinyu, Bangka|Belinyu]], [[Toboali, Bangka Selatan|Toboali]] berbeda lagi, setiap daerah ada ciri khasnya tersendiri.<ref>{{id}} [https://aoglamedia.com/news/bahasa-bangka/ Bahasa Bangka], aoglamedia.com, diakses pada tanggal 28 Maret 2019 jam 07.45 WIB</ref>