Lompat ke isi

Austria-Hungaria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fazily (bicara | kontrib)
Fixing
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k ~
 
Baris 602: Baris 602:
Selama Perang Dunia Pertama, meningkatnya sentimen nasional dan gerakan buruh berkontribusi pada pemogokan, protes, dan kerusuhan sipil di Kekaisaran. Setelah perang, republik, partai nasional berkontribusi pada disintegrasi dan runtuhnya monarki di Austria dan Hungaria. Republik didirikan di Wina dan Budapest.<ref>{{cite book|author=Aviel Roshwald|title=Ethnic Nationalism and the Fall of Empires: Central Europe, the Middle East and Russia, 1914–23|url=https://books.google.com/books?id=Ba97xyhIZDcC&pg=PA116|year=2002|publisher=Taylor & Francis|page=116|isbn=978-0-203-18772-2}}</ref>
Selama Perang Dunia Pertama, meningkatnya sentimen nasional dan gerakan buruh berkontribusi pada pemogokan, protes, dan kerusuhan sipil di Kekaisaran. Setelah perang, republik, partai nasional berkontribusi pada disintegrasi dan runtuhnya monarki di Austria dan Hungaria. Republik didirikan di Wina dan Budapest.<ref>{{cite book|author=Aviel Roshwald|title=Ethnic Nationalism and the Fall of Empires: Central Europe, the Middle East and Russia, 1914–23|url=https://books.google.com/books?id=Ba97xyhIZDcC&pg=PA116|year=2002|publisher=Taylor & Francis|page=116|isbn=978-0-203-18772-2}}</ref>


Undang-undang untuk membantu kelas pekerja muncul dari kaum konservatif Kristen Katolik. Mereka beralih ke reformasi sosial dengan menggunakan model Swiss dan Jerman dan mengintervensi industri swasta. Di Jerman, Kanselir Otto von Bismarck menggunakan kebijakan semacam itu untuk menetralkan janji-janji sosialis. Umat Kristen ​​​​Katolik mempelajari Undang-Undang Pabrik Swiss tahun 1877, yang membatasi jam kerja untuk semua orang dan memberikan tunjangan persalinan, dan undang-undang Jerman yang mengasuransikan pekerja dari risiko industri yang melekat di tempat kerja. Ini berfungsi sebagai dasar untuk Amandemen Kode Perdagangan Austria tahun 1885.<ref>Margarete Grandner, "Conservative Social Politics in Austria, 1880–1890." ''Austrian History Yearbook'' 27 (1996): 77–107.</ref>
Undang-undang untuk membantu kelas pekerja muncul dari kaum konservatif Kristen Katolik. Mereka beralih ke reformasi sosial dengan menggunakan model Swiss dan Jerman dan mengintervensi industri swasta. Di Jerman, Kanselir Otto von Bismarck menggunakan kebijakan semacam itu untuk menetralkan janji-janji sosialis. Umat Kristen Katolik mempelajari Undang-Undang Pabrik Swiss tahun 1877, yang membatasi jam kerja untuk semua orang dan memberikan tunjangan persalinan, dan undang-undang Jerman yang mengasuransikan pekerja dari risiko industri yang melekat di tempat kerja. Ini berfungsi sebagai dasar untuk Amandemen Kode Perdagangan Austria tahun 1885.<ref>Margarete Grandner, "Conservative Social Politics in Austria, 1880–1890." ''Austrian History Yearbook'' 27 (1996): 77–107.</ref>


Kompromi Austro-Hungaria dan para pendukungnya tetap sangat tidak populer di kalangan pemilih etnis Hungaria, dan keberhasilan elektoral yang berkelanjutan dari Partai Liberal yang pro-kompromi membuat frustrasi banyak pemilih Hungaria. Sementara partai liberal pro-kompromi adalah yang paling populer di kalangan pemilih etnis minoritas, partai minoritas Slovakia, Serbia, dan Rumania tetap tidak populer di kalangan etnis minoritas. Partai Hungaria nasionalis, yang didukung oleh mayoritas pemilih etnis Hungaria, tetap menjadi oposisi, kecuali dari tahun 1906 hingga 1910 di mana partai nasionalis Hungaria dapat membentuk pemerintahan.<ref>{{cite web|author=prof. András Gerő|year=2014|title=Nationalities and the Hungarian Parliament (1867–1918)|url=http://www.geroandras.hu/2014_Nationalities_and_the_Hungarian_Parliament.pdf|archiveurl=https://web.archive.org/web/20190425200559/http://www.geroandras.hu/2014_Nationalities_and_the_Hungarian_Parliament.pdf|archive-date=25 April 2019}}</ref>
Kompromi Austro-Hungaria dan para pendukungnya tetap sangat tidak populer di kalangan pemilih etnis Hungaria, dan keberhasilan elektoral yang berkelanjutan dari Partai Liberal yang pro-kompromi membuat frustrasi banyak pemilih Hungaria. Sementara partai liberal pro-kompromi adalah yang paling populer di kalangan pemilih etnis minoritas, partai minoritas Slovakia, Serbia, dan Rumania tetap tidak populer di kalangan etnis minoritas. Partai Hungaria nasionalis, yang didukung oleh mayoritas pemilih etnis Hungaria, tetap menjadi oposisi, kecuali dari tahun 1906 hingga 1910 di mana partai nasionalis Hungaria dapat membentuk pemerintahan.<ref>{{cite web|author=prof. András Gerő|year=2014|title=Nationalities and the Hungarian Parliament (1867–1918)|url=http://www.geroandras.hu/2014_Nationalities_and_the_Hungarian_Parliament.pdf|archiveurl=https://web.archive.org/web/20190425200559/http://www.geroandras.hu/2014_Nationalities_and_the_Hungarian_Parliament.pdf|archive-date=25 April 2019}}</ref>
Baris 1.017: Baris 1.017:
| 32.7%
| 32.7%
|}
|}
[[File:Andree48-2.jpg|thumb|Agama-Agama di Austria–Hungaria, dari Andrees Allgemeiner Handatlas edisi 1881 . Umat Kristen ​​​​Katolik ( Romawi dan Uniate ) berwarna biru, Kristen Protestan ungu, Kristen Ortodoks Timur kuning, dan Islam hijau.]]
[[File:Andree48-2.jpg|thumb|Agama-Agama di Austria–Hungaria, dari Andrees Allgemeiner Handatlas edisi 1881 . Umat Kristen Katolik ( Romawi dan Uniate ) berwarna biru, Kristen Protestan ungu, Kristen Ortodoks Timur kuning, dan Islam hijau.]]
[[File:Teodor Axentowicz - Pogrzeb huculski.jpg|thumb|upright=1.15|''Pemakaman di Galicia'' oleh Teodor Axentowicz , 1882]]
[[File:Teodor Axentowicz - Pogrzeb huculski.jpg|thumb|upright=1.15|''Pemakaman di Galicia'' oleh Teodor Axentowicz , 1882]]