Lompat ke isi

Biopharming: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang
Baris 6: Baris 6:


Produk yang dihasilkan ''biopharming '' adalah protein rekombinan ("baru") atau hasil metabolismenya. [[Bacteria]] atau [[cendawan]] yang menghasilkan protein rekombinan memerlukan bioreaktor untuk dapat digunakan secara komersial sehingga memerlukan investasi yang tinggi. ''Biopharming'' menawarkan kelebihan berupa rendahnya biaya karena diintegrasikannya usaha tani sebagai cara menghasilkan tanpa memerlukan infrastruktur yang mahal dan kapasitas produksinya dapat diatur dengan lebih fleksibel.<ref name=Kaiser>{{cite journal | author=Kaiser, Jocelyn | journal=[[Science (journal)|Science]] | date=25 April 2008 | url=http://people.forestry.oregonstate.edu/steve-strauss/sites/people.forestry.oregonstate.edu.steve-strauss/files/Is%20drought%20over%20for%20pharming%20Science%202007.pdf | format=PDF | title=Is the Drought Over for Pharming? | pmid=18436771 | doi=10.1126/science.320.5875.473 | volume=320 | issue=5875 | pages=473&ndash;5 }}</ref>. Permasalahan keamanan lingkungan menjadi isu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ''biopharming''.
Produk yang dihasilkan ''biopharming '' adalah protein rekombinan ("baru") atau hasil metabolismenya. [[Bacteria]] atau [[cendawan]] yang menghasilkan protein rekombinan memerlukan bioreaktor untuk dapat digunakan secara komersial sehingga memerlukan investasi yang tinggi. ''Biopharming'' menawarkan kelebihan berupa rendahnya biaya karena diintegrasikannya usaha tani sebagai cara menghasilkan tanpa memerlukan infrastruktur yang mahal dan kapasitas produksinya dapat diatur dengan lebih fleksibel.<ref name=Kaiser>{{cite journal | author=Kaiser, Jocelyn | journal=[[Science (journal)|Science]] | date=25 April 2008 | url=http://people.forestry.oregonstate.edu/steve-strauss/sites/people.forestry.oregonstate.edu.steve-strauss/files/Is%20drought%20over%20for%20pharming%20Science%202007.pdf | format=PDF | title=Is the Drought Over for Pharming? | pmid=18436771 | doi=10.1126/science.320.5875.473 | volume=320 | issue=5875 | pages=473&ndash;5 }}</ref>. Permasalahan keamanan lingkungan menjadi isu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ''biopharming''.

== Referensi ==
{{reflist}}


[[Kategori:Bioteknologi]]
[[Kategori:Bioteknologi]]

Revisi per 11 Desember 2017 09.57


Biopharming adalah usaha tani (farming) yang memanfaatkan tanaman atau hewan ternak untuk menghasilkan protein atau senyawa metabolit tertentu yang bernilai kesehatan / pengobatan[1]. Istilah ini merupakan portmanteau dari tiga istilah bahasa Inggris: biological, pharmaceutical, dan farming, untuk menggambarkan usaha tani yang diarahkan bagi produksi substansi kesehatan tertentu. Istilah biological diberikan untuk membedakan dari pharming yang dikenal di bidang informatika. Istilah lain untuk biopharming adalah molecular farming, molecular pharming[2], serta pharming saja. Biopharming dilakukan untuk menghindari pembuatan bioreaktor yang biasanya diperlukan dalam pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan substansi yang sama.

Biopharming tidak terlepas dari produk rekayasa genetik yang diterapkan pada hewan atau tumbuhan untuk menyisipkan gen dari organisme lain, sehingga hewan atau tumbuhan itu mengekspresikan senyawa tertentu, yang kemudian dapat dipanen hasilnya[3][4].

Produk yang dihasilkan biopharming adalah protein rekombinan ("baru") atau hasil metabolismenya. Bacteria atau cendawan yang menghasilkan protein rekombinan memerlukan bioreaktor untuk dapat digunakan secara komersial sehingga memerlukan investasi yang tinggi. Biopharming menawarkan kelebihan berupa rendahnya biaya karena diintegrasikannya usaha tani sebagai cara menghasilkan tanpa memerlukan infrastruktur yang mahal dan kapasitas produksinya dapat diatur dengan lebih fleksibel.[5]. Permasalahan keamanan lingkungan menjadi isu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan biopharming.

Referensi

  1. ^ Miller, Henry I. (2003). "Will we reap what biopharming sows?". Commentary. Nat. Biotechnol. 21 (5): 480–1. doi:10.1038/nbt0503-480. PMID 12721561. Akses tertutup
  2. ^ Humphreys, John M; Chapple, Clint (2000). "Molecular 'pharming' with plant P450s". Trends Plant Sci. 5 (7): 271–2. doi:10.1016/S1360-1385(00)01680-0. PMID 10871897. Akses tertutup
  3. ^ Quinion, Michael. "Molecular farming". World Wide Words. Diakses tanggal 2008-09-11. 
  4. ^ Norris, Sonya (4 July 2005). "Molecular farming". Library of Parliament. Parliament of Canada. PRB 05-09E. Diakses tanggal 2008-09-11. 
  5. ^ Kaiser, Jocelyn (25 April 2008). "Is the Drought Over for Pharming?" (PDF). Science. 320 (5875): 473–5. doi:10.1126/science.320.5875.473. PMID 18436771.