Lompat ke isi

Najis ringan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Masjed-e Jomeh 3.JPG|thumb|275px|Membersihkan najis ringan cukup membasuh atau memercikan air pada benda atau pakaian yang terkena najis tersebut.]]
[[Berkas:Masjed-e Jomeh 3.JPG|jmpl|275px|Membersihkan najis ringan cukup membasuh atau memercikan air pada benda atau pakaian yang terkena najis tersebut.]]
'''Najis ringan''' adalah [[najis]] yang cara membersihkannya cukup ringan yaitu dengan cara membasuh atau mememercikan [[air]] pada benda atau pakaian yang terkena [[najis]].<ref name="Mulyani">Dewi Mulyani.2010.Fikih.Penerbit:PT Mizan Pustaka.14</ref> Najis ringan juga dapat dikatakan dengan [[najis mukhalfafah]].<ref name="Mulyani"/> Yang termasuk dalam najis ringan adalah [[air]] kencing bayi laki-laki yang belum memakan makanan selain dari [[air]] susu ibunya atau anak laki-laki yang umurnya kurang dari dua [[tahun]].<ref name="Mulyani"/> Menurut ajaran [[Islam]] bagi orang yang terkena [[najis]] dapat menghalangi sahnya beribadah. <ref name="Aghala">Aghala.2004.Mengakrabkan Anak pada Ibadah.Jakarta:Almahira.88</ref> Ajaran [[Islam]] mengajarkan bahwa wajib hukumnya seorang muslim untuk menghilangkan dan mensucikan diri dari [[najis]], baik yang menempel apada badan atau pada pakaian yang dikenakan.<ref name="Aghala"/> Menurut ajaran [[Islam]] [[najis]] adalah benda-benda yang kotor.<ref name="Aghala"/> Ada beberapa benda yang tergolong atau termasuk dalam kategori [[najis]] yaitu [[bangkai]] kecuali [[ikan]] dan [[belalang]], [[darah]] segala macam [[darah]] adalah najis, baik [[darah]] yang mengalir atau tertumpah misalnya darah yang mengalir dari [[binatang]] yang disembelih, [[babi]], [[anjing]], khamar yaitu semua minuman yang mengandung [[alkohol]] berkadar tinggi yang dapat memabukkan seperti [[arak]], [[bir]], dan sejenisnya.<ref name="Yusuf">Yunan Yusuf.2008.Buku Pintar Shalat.Penerbit:PT Wahyu Media.8-10</ref>
'''Najis ringan''' adalah [[najis]] yang cara membersihkannya cukup ringan yaitu dengan cara membasuh atau mememercikan [[air]] pada benda atau pakaian yang terkena [[najis]].<ref name="Mulyani">Dewi Mulyani.2010.Fikih.Penerbit:PT Mizan Pustaka.14</ref> Najis ringan juga dapat dikatakan dengan [[najis mukhalfafah]].<ref name="Mulyani"/> Yang termasuk dalam najis ringan adalah [[air]] kencing bayi laki-laki yang belum memakan makanan selain dari [[air]] susu ibunya atau anak laki-laki yang umurnya kurang dari dua [[tahun]].<ref name="Mulyani"/> Menurut ajaran [[Islam]] bagi orang yang terkena [[najis]] dapat menghalangi sahnya beribadah. <ref name="Aghala">Aghala.2004.Mengakrabkan Anak pada Ibadah.Jakarta:Almahira.88</ref> Ajaran [[Islam]] mengajarkan bahwa wajib hukumnya seorang muslim untuk menghilangkan dan mensucikan diri dari [[najis]], baik yang menempel apada badan atau pada pakaian yang dikenakan.<ref name="Aghala"/> Menurut ajaran [[Islam]] [[najis]] adalah benda-benda yang kotor.<ref name="Aghala"/> Ada beberapa benda yang tergolong atau termasuk dalam kategori [[najis]] yaitu [[bangkai]] kecuali [[ikan]] dan [[belalang]], [[darah]] segala macam [[darah]] adalah najis, baik [[darah]] yang mengalir atau tertumpah misalnya darah yang mengalir dari [[binatang]] yang disembelih, [[babi]], [[anjing]], khamar yaitu semua minuman yang mengandung [[alkohol]] berkadar tinggi yang dapat memabukkan seperti [[arak]], [[bir]], dan sejenisnya.<ref name="Yusuf">Yunan Yusuf.2008.Buku Pintar Shalat.Penerbit:PT Wahyu Media.8-10</ref>



Revisi per 28 November 2017 23.44

Membersihkan najis ringan cukup membasuh atau memercikan air pada benda atau pakaian yang terkena najis tersebut.

Najis ringan adalah najis yang cara membersihkannya cukup ringan yaitu dengan cara membasuh atau mememercikan air pada benda atau pakaian yang terkena najis.[1] Najis ringan juga dapat dikatakan dengan najis mukhalfafah.[1] Yang termasuk dalam najis ringan adalah air kencing bayi laki-laki yang belum memakan makanan selain dari air susu ibunya atau anak laki-laki yang umurnya kurang dari dua tahun.[1] Menurut ajaran Islam bagi orang yang terkena najis dapat menghalangi sahnya beribadah. [2] Ajaran Islam mengajarkan bahwa wajib hukumnya seorang muslim untuk menghilangkan dan mensucikan diri dari najis, baik yang menempel apada badan atau pada pakaian yang dikenakan.[2] Menurut ajaran Islam najis adalah benda-benda yang kotor.[2] Ada beberapa benda yang tergolong atau termasuk dalam kategori najis yaitu bangkai kecuali ikan dan belalang, darah segala macam darah adalah najis, baik darah yang mengalir atau tertumpah misalnya darah yang mengalir dari binatang yang disembelih, babi, anjing, khamar yaitu semua minuman yang mengandung alkohol berkadar tinggi yang dapat memabukkan seperti arak, bir, dan sejenisnya.[3]

Referensi

  1. ^ a b c Dewi Mulyani.2010.Fikih.Penerbit:PT Mizan Pustaka.14
  2. ^ a b c Aghala.2004.Mengakrabkan Anak pada Ibadah.Jakarta:Almahira.88
  3. ^ Yunan Yusuf.2008.Buku Pintar Shalat.Penerbit:PT Wahyu Media.8-10