Lompat ke isi

Ale: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Ale Bitter.jpg|jmpl|ka|Segelas bir ale.]]
[[Berkas:Ale Bitter.jpg|jmpl|ka|Segelas bir ale.]]
'''Ale''' adalah jenis bir yang melalui proses [[fermentasi pada suhu yang hangat]] sehingga terfermentasi dengan cepat dan menggumpal diatas permukaannya.<ref>{{Cite web|url=https://time.com/5218581/types-of-beer-guide/|title=How to Talk About Beer Like a Pro|website=Time|language=en|access-date=2020-05-30}}</ref> Sebelum ditemukan teknik penyeduhan dengan menambahkan [[hop]] kedalam bir, penyebutan 'ale' diperuntukkan untuk bir tanpa hop dan bir biasa untuk yang telah ditambahkan hop didalamnya.<ref>{{Cite book|url=http://www.oxfordscholarship.com/view/10.1093/acprof:oso/9780199693801.001.0001/acprof-9780199693801-chapter-1|title=The Economics of Beer|last=Poelmans|first=Eline|last2=Swinnen|first2=Johan F. M.|date=2011-10-01|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-969380-1|editor-last=Swinnen|editor-first=Johan F.M.|pages=3–28|doi=10.1093/acprof:oso/9780199693801.003.0001}}</ref>
'''Ale''' adalah jenis bir yang melalui proses [[fermentasi pada suhu yang hangat]] sehingga terfermentasi dengan cepat dan menggumpal diatas permukaannya.<ref>{{Cite web|url=https://time.com/5218581/types-of-beer-guide/|title=How to Talk About Beer Like a Pro|website=Time|language=en|access-date=2020-05-30}}</ref> Sebelum ditemukan teknik penyeduhan dengan menambahkan [[hop]] kedalam bir, penyebutan 'ale' diperuntukkan untuk bir tanpa hop dan bir biasa untuk yang telah ditambahkan hop didalamnya.<ref>{{Cite book|url=http://www.oxfordscholarship.com/view/10.1093/acprof:oso/9780199693801.001.0001/acprof-9780199693801-chapter-1|title=The Economics of Beer|last=Poelmans|first=Eline|last2=Swinnen|first2=Johan F. M.|date=2011-10-01|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-969380-1|editor-last=Swinnen|editor-first=Johan F.M.|pages=3–28|doi=10.1093/acprof:oso/9780199693801.003.0001}}</ref>


Pada awalnya, Ale diberikan pemahit atau zat pemberi rasa pahit berupa [[gruit]] yang merupakan racikan tumbuhan herbal dan rempah-rempah yang dididihkan didalam [[wort]] sebelum fermentasi berlangsung.<ref>{{Cite web|url=https://lib.ugent.be/catalog/rug01:001809741|title=De middeleeuwse brouwerij en de gruit /|last=Doorman|first=Gerard|date=1955.|website=lib.ugent.be|access-date=2020-05-30}}</ref>
Pada awalnya, Ale diberikan pemahit atau zat pemberi rasa pahit berupa [[gruit]] yang merupakan racikan tumbuhan herbal dan rempah-rempah yang dididihkan didalam [[wort]] sebelum fermentasi berlangsung.<ref>{{Cite web|url=https://lib.ugent.be/catalog/rug01:001809741|title=De middeleeuwse brouwerij en de gruit /|last=Doorman|first=Gerard|date=1955.|website=lib.ugent.be|access-date=2020-05-30}}</ref>
== Sejarah Ale ==
== Sejarah Ale ==


Ale menjadi salah satu sumber nutrisi penting di [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] . Minuman ini menjadi tiga sumber utama [[biji padi-padian]] pada asupan gizi sehari-hari orang-orang di masa itu, bersamaan dengan [[pottage]] dan [[roti]].<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/314221296|title=Food in medieval England : diet and nutrition|date=2006|publisher=Oxford University Press|others=Woolgar, C. M., Waldron, T. (Tony), Serjeantson, D. (Dale)|isbn=0-19-153428-5|location=Oxford|oclc=314221296}}</ref> Para ahli mempercayai biji padi-padian memenuhi 80% asupan jumlah kalori petani dan 75% untuk tentara, bahkan juga memenuhi 65% asupan kalori bagi bangsawan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/458567668|title=Food and eating in medieval Europe|date=1998|publisher=Hambledon Press|others=Carlin, Martha., Rosenthal, Joel Thomas, 1934-|isbn=978-0-8264-1920-0|location=London|oclc=458567668}}</ref>
Ale menjadi salah satu sumber nutrisi penting di [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] . Minuman ini menjadi tiga sumber utama [[biji padi-padian]] pada asupan gizi sehari-hari orang-orang di masa itu, bersamaan dengan [[pottage]] dan [[roti]].<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/314221296|title=Food in medieval England : diet and nutrition|date=2006|publisher=Oxford University Press|others=Woolgar, C. M., Waldron, T. (Tony), Serjeantson, D. (Dale)|isbn=0-19-153428-5|location=Oxford|oclc=314221296}}</ref> Para ahli mempercayai biji padi-padian memenuhi 80% asupan jumlah kalori petani dan 75% untuk tentara, bahkan juga memenuhi 65% asupan kalori bagi bangsawan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/458567668|title=Food and eating in medieval Europe|date=1998|publisher=Hambledon Press|others=Carlin, Martha., Rosenthal, Joel Thomas, 1934-|isbn=978-0-8264-1920-0|location=London|oclc=458567668}}</ref>





Revisi per 27 Juni 2020 14.02

Segelas bir ale.

Ale adalah jenis bir yang melalui proses fermentasi pada suhu yang hangat sehingga terfermentasi dengan cepat dan menggumpal diatas permukaannya.[1] Sebelum ditemukan teknik penyeduhan dengan menambahkan hop kedalam bir, penyebutan 'ale' diperuntukkan untuk bir tanpa hop dan bir biasa untuk yang telah ditambahkan hop didalamnya.[2]

Pada awalnya, Ale diberikan pemahit atau zat pemberi rasa pahit berupa gruit yang merupakan racikan tumbuhan herbal dan rempah-rempah yang dididihkan didalam wort sebelum fermentasi berlangsung.[3]

Sejarah Ale

Ale menjadi salah satu sumber nutrisi penting di abad pertengahan . Minuman ini menjadi tiga sumber utama biji padi-padian pada asupan gizi sehari-hari orang-orang di masa itu, bersamaan dengan pottage dan roti.[4] Para ahli mempercayai biji padi-padian memenuhi 80% asupan jumlah kalori petani dan 75% untuk tentara, bahkan juga memenuhi 65% asupan kalori bagi bangsawan.[5]


Referensi

  1. ^ "How to Talk About Beer Like a Pro". Time (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-30. 
  2. ^ Poelmans, Eline; Swinnen, Johan F. M. (2011-10-01). Swinnen, Johan F.M., ed. The Economics of Beer. Oxford University Press. hlm. 3–28. doi:10.1093/acprof:oso/9780199693801.003.0001. ISBN 978-0-19-969380-1. 
  3. ^ Doorman, Gerard (1955.). "De middeleeuwse brouwerij en de gruit /". lib.ugent.be. Diakses tanggal 2020-05-30. 
  4. ^ Food in medieval England : diet and nutrition. Woolgar, C. M., Waldron, T. (Tony), Serjeantson, D. (Dale). Oxford: Oxford University Press. 2006. ISBN 0-19-153428-5. OCLC 314221296. 
  5. ^ Food and eating in medieval Europe. Carlin, Martha., Rosenthal, Joel Thomas, 1934-. London: Hambledon Press. 1998. ISBN 978-0-8264-1920-0. OCLC 458567668.