Tenaga dalam: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
= SEJARAH TENAGA DALAM DI INDONESIA = |
|||
== Apa itu Tenaga Dalam ? == |
|||
Banyak Perguruan ataupun pribadi yang menawarkan pelatihan-pelatihan tenaga dalam. Namun tak banyak dari mereka yang paham sejarah tenaga dalam itu sendiri. Memang perkembangan tenaga dalamIndonesiatidak diimbangi kepedulian dalam penelusuran asal-usul, siapa tokoh yang menciptakan dan mengembangkannya. Bahkan sebagian besar dari perguruan itu berupaya menyembunyikan sejarah dari mana pendiri perguruan itu belajar tenaga dalam.Adajuga Guru yang sengaja mengarang sejarah layaknya cerita yang di-dramatisir untuk mendongkrak nama dan “omset penjualan” perguruannya. |
|||
Berikut ini adalah hasil temuan kami atas pengamatan dan penelusuran sejarah Tenaga Dalam di Indonesia. |
|||
== Tenaga dalam sebagai media penyembuhan == |
|||
Tenaga dalam seringkali dimanfaatkan sebagai media penyembuhan meskipun sangat sedikit penelitian yang membuktikan bahwa hal tersebut bekerja. Pada kenyataannya tenaga dalam telah digunakan selama ribuan tahun di berbagai komunitas budaya untuk menyembuhkan gangguan fisik dan mental. Hanya baru-baru ini mereka berada di bawah pengawasan arus metode ilmiah Barat. |
|||
Tenaga dalam (versiIndonesia) identik dengan ilmu yang mampu menghalau lawan dalam keadaan amarah/emosi dari jarak jauh. Lazimnya, bela diri jenis ini digali melalui olah napas, jurus dan pengejangan pada bagian tubuh tertentu (dada/perut). Terkadang pula disertai ajaran spiritual. |
|||
Pengamatan dari 1980 sampai 1992 yang |
|||
dilakukan di Amerika Serikat dan Jepang menunjukan |
|||
Perkembangan sejarah tenaga dalam di Indonesia diwarnai oleh 4 tokoh penting. '''Yaitu : H Abdul Rasyid pendiri Budi Suci Indonesia (Indramayu)''', '''Anandinata''' pendiri Margaluyu (Bandung), '''Muhammad Toha''' pendiri Sin Lam Ba (Jakarta) dan '''Nampon''' pendiri Tri Rasa (Bandung). |
|||
bahwa dari tangan seorang penyembuh tenaga dalam |
|||
(prana) terpancar medan biomagnetik dengan frekuensi |
|||
'''PERGURUAN TENAGA DALAM TERTUA DI INDONESIA ADALAH :''' |
|||
dari 0,3 – 30 hz dengan rata-rata kegiatan disekitar 7-8 |
|||
hz. Seorang ahli Q-Gong dapat memancarkan medan |
|||
'''1. PPS BUDI SUCI INDONESIA''' |
|||
cukup besar yang dapat deteksi melalui dua kumparan |
|||
dengan 80.000 putaran lilitan. Pengamatan berkembang |
|||
'''2. PERGURUAN MARGALUYU''' |
|||
ke pengamatan medan akustik (suara) dan medan |
|||
panas, selanjutnya melalui temuan-temuan ini mendorong |
|||
'''3. PERGURUAN NAMPON''' |
|||
ilmu kedokteran mulai mempelajarinya. Banyak |
|||
kemanfaatan dalam penyembuhan dengan medan |
|||
'''4. PERGURUAN SIN LAM BA''' |
|||
biomagnetik ini baik yang dihasilkan oleh praktisi prana |
|||
ataupun yang dihasilkan oleh peralatan elektromagnetik.<ref>[http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1056560400&61 Fenomena Fisika di Balik Tenaga Prana ..!]</ref><ref>Jain S & Mills PJ. [http://www.sciencedaily.com/releases/2009/10/091029111913.htm Biofield Therapies: Helpful or Full of Hype? A Best Evidence Synthesis.] International Journal of Behavioral Medicine, 2009; [http://dx.doi.org/10.1007/s12529-009-9062-4 DOI: 10.1007/s12529-009-9062-4]</ref> |
|||
== '''SEJARAH PPS BUDI SUCI INDONESIA .''' == |
|||
'''Perguruan Pencak Silat Budi Suci Indonesia ini bermula dari seorang putra bangsa Indonesia kelahiran Indramayu, Jawa Barat yang bernama H.ABDUL ROSYID. Beliau dilahirkan pada tahun 1902, yang dimana beliau diasuh dan dibesarkan oleh bapa saudaranya sendiri yakni ( H. YASSIN ), yang terkenal sangat gemar akan seni beladiri pencak silat.ABDUL ROSYID sejak kecil lagi dilatih secara matang oleh saudara bapaknya, ( H YASSIN ), untuk dijadikan pewaris tunggalnya untuk segala ilmu pengetahuan yang dimilikinya baik dibidang ilmu kerohanian maupun dibidang ilmu beladiri pencak silat. Dengan berbekal segala ilmu yang diwarisi Pamannya yang Bernama : ABDUL ROSYID pergi merantau dan pada usia 30 tahun,beliau menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah, sehingga beliau dikenal dengan nama ( H ABDUL ROSYID ).Sepulangnya dari tanah suci Mekah beliau kemudian berhijrah ke tanah kelahirannya di Indramayu(Cirebon),dan dalam perantauannya,beliau menciptakan seni beladiri pencak silat yang dipadukan dengan keimanan kepada Allah swt,serta kesucian budi pekerti sehingga ilmu beladiri yang dicipatakannya dinamakan BUDI SUCI .Untuk penyebaran ilmu silat BUDI SUCI Bertambah Menjadi BUDI SUCI INDONESIA ,beliau mengangkat Bpk.SIDIK sebagai penerusnya Maka Bpk.Sidik ditugaskan untuk menyebarkan dan mengamalkan ilmu silat ini keseluruh pelosok Nusantara,serta sebagian daerah SINGAPURA dan MALAYSIA Setelah perang kemerdekaan Indonesia bertambah besarlah tekad Almarhum Bpk. Sidik untuk mengamalkan serta menyebar luaskan ilmu silat BUDI SUCI ini ke seluruh pelosok Nusantara dan pada tahun 1950 dimulailah perjalanan Almarhum Bapak Sidik untuk menyebarkannnya :<br> |
|||
<br> |
|||
Tahun 1950 -didaerah Indramayu,Cirebon dan Banten<br> |
|||
Tahun 1952-di Pulau Seribu(Jakarta)<br> |
|||
Tahun 1954-di Jakarta<br> |
|||
Tahun 1957-di T.Bangka<br> |
|||
Tahun 1962-di daerah Tanjung Pinang<br> |
|||
Tahun 1969-didaerah Medan<br> |
|||
Tahun 1970-di daerah Banyuwangi<br> |
|||
Tahun 1971 di daerah Palembang<br> |
|||
Tahun 1972-di daerah Semarang dan Rembang<br> |
|||
Tahun 1973-di daerah Sidoarjo,Probolinggo dan Blitar<br> |
|||
Tahun 1974-didaerah Surabaya<br> |
|||
Tahun 1975-didaerah Singapura<br> |
|||
Tahun 1976-didaerah Malaysia dan Sumatera Selatan<br> |
|||
Tahun 1977-di Bandar Lampung<br> |
|||
Tahun 1978-di Bali<br> |
|||
<br> |
|||
Pada 1974, waktu mengajar di Surabaya Alm Bpk.Sidik bersama anaknya ( Bpk.Zaenal Abidin Sidik ) menetap di Surabaya dengan memetik pengalaman Almarhum yang selama ini dalam pengajarannya hanya dilakukan secara kelompok dengan azaz kekeluargaan dirasakan kurang tepat untuk kelestarian ilmu silat BUDI SUCI Bpk.Zaenal Abidin Sidik dengan dibantu para guru serta pendekar yang ada di Indonesia mulai mengatur supaya lebih baik lagi maka didirikanlah PERGURUAN PENCAK SILAT BUDI SUCI INDONESIA yang hari kelahirannya ditetapkan pada tanggal 10 November 1979 serta menetapkan Almarhum Bpk.Sidik sebagai Guru Besar dan Bpk.Zaenal Abidin sebagai Guru Utama . Pada tanggal 31 Mei 1986, Perguruan Pencak Silat Budi Suci Indonesia ini masuk dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Tahun 1989 Bpk.Zaenal Abidin Sidik merantau untuk mengembangkannya dan berhasil membuka cabang-cabang lagi diwilayah Sumatera Selatan ,Lampung dan sekitarnya dan menetap di Prabumulih.Pada tanggal 5 Mei 1994,Bp. Sidik meninggal dunia pada jam 19.00 di rumah sakit Cik Yan, Palembang dan sesuai dengan wasiat beliau maka Bpk.Zaenal Abidin Sidik diangkat menggantikan sebagai Guru Besar PPS BSI .Demikian sejarah singkat PERGURUAN PENCAK SILAT BUDI SUCI INDONESIA(PPS BSI )dengan harapan semoga cita cita H.ABDUL ROSYID Almarhum melalui Perguruan pencak Silat Budi Suci indonesia yang kini mulai dibenahi untuk menuju lebih professional,untuk lebih dikenal serta diresapi sebagai budaya bangsa yang harus kita lestarikan bersama Amin~~''' |
|||
== '''SEJARAH PERGURUAN NAMPON .''' == |
|||
'''Menurut kalangan pendekar sepuh di wilayah Jawa Barat, sebelum memperkenalkan “jurus tenaga dalam“ Nampon banyak belajar ilmu dari pendekar yang lebih senior. Ia pernah berguru pada Abah Khoir pencipta silat Cimande, dan pendekar-pendekar asal Batavia diantaranya Bang Madi, Bang Kari, Bang Ma’ruf juga H Qosim pendekar yang diasingkan kerajaan Pagar Ruyung, Padang karena mengajarkan silat di luar kerajaan.''' |
|||
'''Kini ketika perguruan tenaga dalam menjamur hampir di seluruhkotadengan bendera yang berbeda-beda (walau corak jurus dan oleh napas serupa), kemudian muncul pertanyaan, dari mana asalnya ilmu tenaga dalam dan siapa tokoh yang pertama kali menciptakannya?''' |
|||
'''Sidik, murid dari H Abdul Rosyid pendiri aliran Budi Suci yang banyak menyebarkan aliran ini di Jawa dan Sumatra, pada tahun 1985 mengatakan bahwa jurus tenaga dalamnya diwarnai keilmuan Abah Khoir dan Nampon. Begitu halnya dengan aliran yang banyak berkembang di Jawa Tengah, seperti Ragajati di Banyumas, JSP (Jurus Seni Penyadar) di Tegal dan beberapa aliran di Semarang.''' |
|||
'''Yosis Siswoyo Guru Besar aliran Bandar Karima Bandung saat dikonfirmasi, mensinyalir bahwa kemunculan tenaga dalam di wilayah Jawa Barat secara terbuka memang terjadi pada masa Nampon sepulang dari penjara Digul.''' |
|||
'''Namun demikian Yosis tidak berani memastikan pencipta jurus tenaga dalam itu Namponseorang, mengingat pada masa yang hampir bersamaan, di Batavia/Jakarta juga muncul aliran Sin Lam Ba dan Al-Hikmah, bahkan pada tahun yang hampir bersamaan, di daerah Ranca Engkek Bandung Andadinata memunculkan ilmu tenaga dalam yang diklaim asli hasil pemikirannya sendiri.''' |
|||
'''Aliran Andadinata ini kemudian dikenal dengan nama Marga Rahayu namun kemudian dirubah menjadi Margaluyu dan mulai dikenalkan pada pada khalayak pada tahun 1932, tetapi pada tahun 1922 aliran itu sudah diperkenalkan dalam lingkup yang terbatas.''' |
|||
'''Anandinata konon memiliki beberapa murid, diantaranya Dan Suwaryana, dosen ASRI yang juga wartawan di Yogyakarta. Dari Dan Suwaryana ini kemudian “pecah” (berkembang) lebih dari 17 perguruan tenaga dalam besar yang kini bermarkas di kota gudeg, Yogyakarta, diantaranya Prana Sakti yang dikembangkan Aspanuddin Panjaitan.''' |
|||
'''Menurut berbagai pihak yang dapat dipercaya, perguruan yang terinspirasi oleh Prana Sakti itu, diantaranya : Prana Sakti Indonesia, Prana Sakti Jayakarta, Satria Nusantara, Perdawa Padma, Radiasi Tenaga Dalam, Kalimasada, Bunga Islam, Al-Barokah, Indonesia Perkasa, Sinar Putih, Al-Barokah, Al-Ikhlas, dll.''' |
|||
== SEJARAH PERGURUAN MARGALUYU == |
|||
'''Andadinata yang memiliki darah menak Sumedang dan lebih suka menjalani kehidupan pribadinya secara mandiri tanpa tergantung pada orang lain. Andadinata dilahirkan dIi didesa Rancabayawak yang berada di wilayah Majalaya sekitar 30KM tenggara kota Bandung, pada tahun sekitar 1893. Tidak diketahui tepat tanggal dan bulan kelahirannya.''' |
|||
'''Semasa hidupnya, sebagian besar dilalui melalui petualangan ke seluruh antero Jawa Barat utamanya wilayah Parahiangan. Sebagai petualang sudah barang tentu harus membekali diri dengan kemampuan beladiri yang mumpuni agar dapat survive.''' |
|||
'''Keahlian ilmu ilmu hikmah dari para ulama, utamanya yaitu dari mama ajengan Syeh Haji Abdul Kahpi seorang ulama di wilayah Petaruman Tarogong Garut. Ilmu Hikmah yang didapat diantara lain adalah ilmu Haqmaliyah. Sampai saat ini ilmu Haqmaliyah masih eksis dilaksanakan oleh anak keturunannya.''' |
|||
'''Ilmu pencak silat pertama yang dikuasai oleh abah Andadinata adalah Silat jurus Peksi Muih sebagai warisan dari keluarganya. Yang kelak dikemudian hari inti dari tata gerak jurus peksi muih menjadi jurus Payung Rasul. Sampai saat ini jurus silat Peksi Muih masih eksis dan boleh dipelajari oleh warga penghayat Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat. Semua senior Margaluyu Pusat dipastikan tahu jurus silat peksi muih. Penyederhanaan tata gerak jurus silat peksi muih dengan melakukan kompilasi inti tata geraknya dipadukan dengan ilmu hikmah yang ber lafads Allah Muhammad Adam Rasul, Berkah Allah Sahabat Rasul, maka terciptalah jurus Payung Rasul.''' |
|||
'''Pada masa itu ilmu pencak silat yang jurus-jurusnya bermuatan / menyatu dengan ilmu hikmah masih belum banyak di kenal masyarakat.''' |
|||
'''Untuk meyakinkan bahwa jurus Payung Rasul benar benar ampuh. Maka disetiap ada tabeuh gendang pencak, abah Andadinata selalu tampil untuk kaul meramaikan perhelatan hajat dengan seizin tuan rumah yang melaksanakan hajat. Seringkali jurus peksi muih atau jurus payung rasul terlihat aneh dimata pemirsa sehingga menimbulkan rasa penasaran pemirsa untuk sambung rasa dengan abah Andadinata. Dalam kenyataanya setiap terjadi sambung rasa, rata rata mereka dapat dijatuhkan dalam satu gerakan,''' |
|||
'''Ilmu hikmah lainya didapat oleh abah Andadinata awalnya bermula dari seringnya beliau hadir dalam pengajian ta’lim di tempat Ajengan Asep Samsuddin di kasepuhan Cirebon. Sewaktu abah Andadinata berpetualang di wilayah kota Cirebon sebagai pedagang telur. Layaknya seorang pedagang selalu mencari tempat yang ramai. Satu diantaranya adalah jika disuatu tempat dilaksanakan hajatan atau majelis ta’lim.''' |
|||
'''Ketertarikan Ajengan Asep Samsudin terhadap sosok Andadinata, karena setiap ta’lim dilaksanakan beliau selalu hadir dan membiarkan lang daganganya tidak di tunggu. Dan ketika ta’lim selesai dagangan abah Andadinata selalu laris dibeli oleh peserta majelis ta’lim.''' |
|||
'''Sebagai ulama dan ajengan, Mama ajengan Asep Samsudin sudah melihat bahwa pedagang telur ini memiliki kharomah yang spesifik. Dan akhirnya abah Andadinata diangkat sebagai murid untuk melestarikan ilmu ilmu hikmah ajengan Asep Samsudin.''' |
|||
'''Perkembangan pencak silat semakin berkembang, meski pencak silat masih terbatas diajarkan kepada keluarga ningrat dan kalangan ulama. Maka atas saran mama Ajengan Asep Samsudin, Andadinata untuk melanjutkan pembelajaran melengkapi ilmu pencak silat di ke wilayah Parahiangan barat tepat nya di wilayah Kadipaten Cianjur. Berbekal referensi dari mama ajengan Asep Samsudin, abah Andainata datang ke Padepokan silat juragan Rd Haji Ibrahim. Yang dikenal sebagai pendiri dan pencetus Maenpo Cikalong.''' |
|||
'''Tidak jelas apakah abah Andadinata dilatih langsung oleh juragan Rd Haji Ibrahim yang pada tahun 1900an sudah sepuh, atau dilatih oleh seseorang pelatih yang di tugaskan. Yang jelas dari 10 jurus halusan Margaluyu Pusat sangat kental dengan pengaruh maenpo Cikalong. yang berbasis pada silat Madi, Kari dan silat asli Cianjur.''' |
|||
'''Tokoh Maenpo Cikalong yang usianya relatip lebih muda dari juragan Rd Haji Ibrahim adalah juragan Rd Haji Abullah yang mewarisi ilmu pencak silat Sabandar. Sedangkan Silat Sabandar berasal dari Moh Kosim yang konon berasal dari Pagaruyung Minangkabau Sumatera Barat.''' |
|||
'''Dari juragan Rd Haji Abdullah, abah Andadinata mewarisi ilmu pencak silat Sabandar yang tata geraknya sangat halus dan lembut.''' |
|||
'''Pengaruh silat Bugis dan Madura dalam keilmuan Margaluyu didapat sewaktu abah Andadinata berpetualang dipesisir pantai utara Cirebon, dimana para keturunan prajurit Bugis dan Madura yang bergabung dengan Dipati Anom (Amangkurat Amral) yang menyingkir ke Cirebon untuk meminta suaka dari Sultan Cirebon ketika, Dipati Anom berseteru dengan ayahnya sendiri Raja Mataram sinuwun ndalem Gusti Amangkurat I.''' |
|||
'''Kompilasi tata gerak Madi, Kari, Sabandar dan Khaer inilah yang dikemudian hari menjadi 10 jurus wajib Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat ditambah ilmu Hikmah yang diharkatkan setelah selesai berlatih.''' |
|||
'''Mengingat tata gerak 10 jurus Margaluyu Pusat boleh dikatakan sangat sederhana, jurus-jurus tersebut tidak bisa diperagakan dipanggung sewaktu ada tabeuh gendang pencak. Oleh karena itu atas saran para kerabat bahwa jurus Margaluyu Pusat harus dilengkapi dengan jurus silat murni yang benar benar merupakan maenpo. Dengan demikian Margaluyu Pusat dilengkapi dengan Maenpo Selah Eurih, Paleredan warisan dari juragan Rd. haji Mama Soekarma dan Rd Haji Soma.''' |
|||
'''Oleh karena itu dalam setiap proses harkatan, ketiga tokoh Rd Haji Ibrahim, Rd Haji Abdullah dan Rd Haji Soma yang kesemuanya adalah kerabat Cikalong Cianjur selalu disebut untuk dimohon keikhlasanya serta mohon kepada Allah SWT agar manfaat ilmu warisanya menjadi amal ibadahnya.''' |
|||
'''Keilmuan Margaluyu, boleh dikatakan lengkap, karena berintikan ilmu hikmah Sunda wiwitan yang ditulis tangan oleh abah Andadinata dalam aksara Sunda Wiwitan yang serupa dengan tulisan pada relief prasasti2 di pulau Jawa, serta aksara Hanacaraka. Secara otentik buku ini masih ada dalam bentuk aseli dan telah diperbanyak melalui scanning komputer untuk dipegang oleh semua pelatih yang sudah mendapat mandat untuk melakukan Harkatan.''' |
|||
'''Pengaruh silat Cina (Khun Tao) dan Mande dalam keilmuan Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat diperoleh abah Andadinata sewaktu beliau berpetualang di Cirebon. Dimana silat Cina, Mande masuk dibawa mbah Khaer.''' |
|||
'''Adapun pengaruh silat Minang diperoleh dari Mama Sabandar (Moh Kosim). Sedangkan pengaruh silat Betawi pada keilmuan Margaluyu Pusat karena hasil berguru Maenpo di Cikalong. Dimana Abang Madi dan Abang Kari adalah guru dari juragan Rd Haji Ibrahim.''' |
|||
'''Hal tersebut dikuatkan tokoh Mbah Madi, Mbah Kari dan mbah Sabandar dan mbah Khaer selalu disebut dalam setiap proses Harkatan sebagai ucapan terma kasih atas manfaat ilmunya dan memohon agar amal ilmu yang diwariskan dari beliau ini mendapat imbalan yang tinggi dari Allah SWT.''' |
|||
'''Kelengkapan keilmuan Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat secara sempurna dikuasai oleh abah Andadinata ketika umur beliau mencapai sekitar 35 tahun. Tetapi profesi sebagai pedagang telur keliling tak pernah dilepaskan. Dan kebiasaan naik panggung ketika ada perhelatan tabeuh gendang pencak untuk kaul kepada yang punya hajat selalu dilakukan sebagai promosi makanan sehat yakni telur yang diperdagangkan.''' |
|||
'''Karena seringnya terjadi sambung rasa, dan dalam setiap sambung rasa abah Andadinata selalu unggul, maka beliau menjadi terkenal sebagai juara kaul yang disegani.''' |
|||
'''Ketenaran abah Andadinata sebagai juara kaul yang tidak punya perguruan, sempat terdengar oleh seorang guru perguruan silat yang terkenal di kota Bandung yaitu mang Endi Soehandi yang bertempat tinggal di Gang Singsong tepatnya disekitar station KA Bandung. Tidaklah sulit mencari sosok Andadinata bagi mang Endi Soehandi.''' |
|||
'''Pertemuan antara mang Eni Soehandi dengan Abah Andadinata untuk sambung rasa merupakan peristiwa penting sebagai tonggak sejarah berdirinya Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat.''' |
|||
'''Baru pertama kali abah Andadinata bersambung rasa dengan tokoh silat yang berlevel guru. Bagi mang Endi Soehandi juga baru pertama kali bertemu pendekar tanpa paguron yang selalu bisa mengunci geraknya dengan halus tanpa melukai apalagi mencederai. Sebagai ksatria Pendekar, Mang Endi Soehandi menyatakan bahwa keilmuan Margaluyu Pusat adalah ilmu silat yang lengkap ditambah ilmu hikmah yang benar2 murni tanpa menggunakan tenaga khodam. Dan beliau memohon kepada abah Andadinata untuk sudi menerima dirinya sebagai murid.''' |
|||
'''Permohonan mang Endi Soehandi ditolak oleh Andadinata, tetapi menerimanya sebagai sahabat latih. Maka mulai saat itu, dinyatakan bahwa dalam pakem keilmuan Margaluyu tidak dikenal istilah guru, apalagi gelar guru besar. Yang dikenal adalah sahabat (ikhwan / ahwat) yang sedang berlatih.''' |
|||
'''Sumbangan yang terbesar dari Mang Endi Soehandi dalam keilmuan Margaluyu Pusat adalah jurus kasaran yang lebih dikenal dengan jurus 14 dan jurus-jurus peupeuhan. Dengan demikian semakin lengkaplah jurus jurus Kelimuan Margaluyu Pusat yang merupakan jurus jurus yang memiliki kharomah.''' |
|||
'''Dengan masuknya mang Soehandi ke dalam Margaluyu Pusat, kemudian beliau membawa sahabat-sahabatnya untuk berlatih diantaranya adalah Mang Uwen serta pak Adiwikarta (Mang Ulis) dan Andi Rohandi. Maka disepakati yang semula keilmuan Margaluyu belum memiliki nama paguron maka dengan bergabungnya para senior diatas, secara resmi diberi nama Margaluyu Pusat.''' |
|||
'''Marga adalah jalan, Luyu = Saluyu atau lancar, Pusat berarti selalu ditengah. Jadi secara harfiah Margaluyu Pusat diartikan sebagai Selalu berjalan ditengah agar selalu lancar.''' |
|||
'''Meski jurus-jurus Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat berbasis pada gerak pencak silat. Tetapi sesungguhnya adalah ilmu beladiri pernapasan, yang berkharomah tenaga dalam. Yang mana seni beladiri pernapasan saat itu pada akhir decade 1930an belum banyak dikenal oleh masyarakat. Sehingga sulit di perkenalkan atau disosialisasikan. Baru pada tahun 1948 didaftarkan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bandung sebagai Persatuan Pencak Silat Margaluyu Pusat.''' |
|||
'''Sampai akhir hayatnya Abah Andadinata bermukim Jl. Ir H. Juanda no. 56 desa Cikuya kecamatan Cicalengka. Beliau wafat pada petang hari tanggal 29 Januari 1969 pada usia 76 tahun dan di makamkan ditempat yang sama pada tanggal 30 Januari 1969 di desa Cikuya, Cicalengka.''' |
|||
== SEJARAH PERGURUAN SIN LAM BA == |
|||
'''Sejarah Ilmu Sin Lam Ba berasal dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Syekh Abdul Karim Banten, tokoh tarekat Qadiriyyah yang terkenal di Asia Tenggara di akhir abad 19 (salah satu Imam Masjid di Mekah, berdasarkan keterangan keluarga beliau). Setelah pecahnya perang Banten yang digagalkan Belanda 1888, putra-putra beliau menyingkir ke pedalaman Kerawang Utara (tujuan pertamanya ingin ke Sultan Agung di Demak, karena suatu hal mereka terdampar di daerah Karawang Pantai Pakis Kertajaya) sekitar 15 KM Timur Laut Rengas Dengklok dan mendirikan sebuah pesantren.''' |
|||
'''Rombongan ini di pimpin putra beliau yang belakangan di kenal dengan nama H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten (wafat ± 1939-an dalam usia hampir 100 tahun) yang kemudian memberikan pengajaran ilmu Hikmah kepada Pak Toha bin Sieng dari Betawi (Tebet-Menteng Dalam) dan dilanjutkan (oleh salah satu muridnya Alm. H. Harun Achmad).''' |
|||
'''Sebelumnya, Pak Toha bin Sieng yang lahir pada tanggal 15 Agustus 1889 dan wafat pada tanggal 8 Desember 1957, merupakan opsir Belanda Desersi (seorang tokoh pendekar yang disegani di Betawi), dan kemudian berniat pergi mencari ilmu Hikmah (sekitar tahun 1934) ke daerah Kulon (Banten). Ditengah perjalanan di dalam kereta api, Pak Toha bin Sieng bertemu dengan seorang kakek-kakek/sosok orang tua, dia menyuruh Pak Toha untuk pergi ke daerah Wetan (Karawang). Konon setelah memberitahu kepada Pak Toha, kakek-kakek/orang tua tersebut menghilang/dicari lagi sudah tidak ada ditempatnya. Akhirnya Pak Toha bin Sieng menuruti nasehatnya untuk pergi ke suatu tempat yang ternyata pesantren milik bapak H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten dengan tujuan untuk menuntut ilmu Hikmah karena secara ilmu kependekaran (istilahnya) bapak Toha merasa sudah cukup, karena konon di Betawi dia sudah dikenal di dunia persilatan pada masa itu (pendekar Toha dari Betawi).''' |
|||
'''Singkat cerita di pesantren tersebut Pak Toha bin Sieng tidak langsung diberi ilmu Hikmah, melainkan beliau diberi tugas sebagai Marbot (penjaga masjid), yang bertugas untuk membersihkan masjid dan mengisi air untuk berwudhu. Setelah 2 tahun 10 bulan (Dua Tahun Sepuluh Bulan) berselang, barulah. H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten mengijinkan Pak Toha bin Sieng (dan enam putra H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten). Untuk mengambil salah satu Manuskrip/kitab (gulungan rokok kaung) yang ada di langit-langit masjid (dilakukan pada waktu malam Jum’at pada saat Nisfu syah’ban menjelang bulan Ramadhan). Gulungan yang terdapat di dalam salah satu kumpulan kaleng rokok kaung (kumpulan kulit jagung) salah satu gulungan yang diambil bertulisan huruf arab gundul yang dapat diartikan ''“ Intisari dari ilmu keberkahan dunia dan akhirat'' ''“'' dan ''“ ilmu yang bekerja jika dizalimi orang lain “'' merupakan salah satu ilmu yang terkandung di dalamnya, kemudian H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten memberikan wejangan dan amalan (Zikir) kepada Pak Toha bin Sieng.''' |
|||
'''Setelah 2 tahun 10 bulan (dua tahun sepuluh bulan) meninggalkan Betawi, Pak Toha bin Sieng kembali ke Betawi (Tebet) sekitar tahun 1937. Sesampainya di Tebet keluarganya kaget melihat kedatangan Pak Toha bin Sieng yang dikira telah meninggal. Setelah itu Pak Toha bin Sieng bertemu dengan adiknya yang sudah lama mencarinya. Adiknya yang juga seorang jawara, penasaran akan ilmu yang didapat oleh kakaknya itu. Setelah menceritakan tentang ilmu yang didapat dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten, Pak Toha bin Sieng masih belum bisa mengerti atau memahami fungsi dan kegunaan ilmu tersebut. Sang adik pun disuruh oleh Pak Toha bin Sieng untuk menyerangnya dari dapur (serangan pukulan jarak jauh), tiba-tiba dari ruangan tamu, Pak Toha bin Sieng terkejut mendengar suara gaduh dari arah dapur. Di lihatnya sang adik menggelepar seperti ayam terpotong di dapur (dekat tungku). Dengan kebingungan Pak Toha bin Sieng menyembuhkannya secara spontan dengan menyebut ''Bismillah, Istighfar'' dan ''Allahu Akbar'', lalu mengusapkan (dikebet) tangannya ke tubuh adiknya itu, setelah itu adiknya kembali sadar seperti semula.''' |
|||
'''Dan dari peristiwa itu Pak Toha bin Sieng baru menyadari salah satu manfaat ilmu yang didapat dari H.Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Setelah itu barulah Pak Toha bin Sieng mengajarkan dan mengembangkan jurus ''silat'' ''tangan kosong'' dan jurus ''golok muka dua'' (jurus Pak Toha (1938-1957). Selain itu Pak Toha juga mengajarkan ''Ilmu Hikmah'' ''(Tenaga Dalam)'', yang didapatkan dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim. Tak lama berselang dalam ''tafakur malamnya'' ± 40 hari, Pak Toha menciptakan suatu jurus tenaga dalam ''Ilmu Hikmah'', yang niat awalnya untuk mempersatukan semua murid yang belajar ilmu silat luar (tangan kosong/jurus golok) dan tenaga dalam (Ilmu Hikmah) baik dari kalangan keluarga maupun masyarakat umum. Jurus itu bernama ''Langkah Lima'', dan hingga sekarang jurus itu dipakai sebagai ''jurus wajib'' bagi setiap ikhwan/akhwad (murid-murid) PS. Sin Lam Ba di seluruh pelosok nusantara.''' |
|||
'''Ada beberapa periode perjalanan & perkembangan PS. Sin Lam Ba, yaitu :''' |
|||
'''1. Periode Kepemimpinan Bpak Moh. Toha bin Sieng.''' |
|||
'''Pada saat itu Pak Toha belum memberikan nama Sin Lam Ba. Masyarakat umum lebih banyak mengenal ilmu yang diajarkan Pak Toha itu sebagai ''ilmu kontak,'' ''Ilmu Bathin, Ilmu Setrum, Ilmu Lembu Sekilan, Ilmu Jeblak,'' ''dan lain –lain.''''' |
|||
'''Sekitar tahun 1952 atas saran adik ipar Pak Toha bin Sieng yaitu H. Harun Achmad bin Achmad, yang lahir pada tanggal 12 Desember 1923 dan wafat pada tanggal 24 Oktober 1997, beliau berserta murid lainnya mengadakan suatu pertemuan yang berlangsung di Tebet Timur – Jakarta Selatan. Pertemuan itu membahas masalah nama perguruan. Atas saran dari H. Toyib bin Fulan ''(seorang tokoh ulama dari Tebet Timur/guru ngajinya H. Harun Achmad bin Achmad),'' maka terbentuklah suatu nama perguruan yaitu “Sin Lam Ba” (Saudara Lahir Batin). Semenjak itu meluaslah nama Sin Lam Ba ke setiap daerah Nusantara, termasuk dikalangan warga keturunan Cina di daerah Kota, Golodok – Jakarta. Dan semenjak itu pula kalangan perguruan silat ''Tenaga Dalam'' mengakui bahwa Sin Lam Ba merupakan perguruan ''Tenaga Dalam'' tertua di Betawi (Jakarta).''' |
|||
'''Sebagai perguruan ''Tenaga Dalam'' yang tertua, maka wajar jika Sin Lam Ba dapat disebut sebagai''sumber inpirasi'' dari perguruan-perguruan Tenaga Dalam yang berkibar setelah era 1950-an. Salah satu perguruan Tenaga Dalam (Ilmu Hikmah) yang masih ''dibawah'' garis keilmuan/kepewarisan dengan Sin Lam Ba yaitu perguruan “''Al-Hikmah'' “ yang didirikan oleh H. Syaki Abdul Syukur/Abah Syaki/Ki Syaki dari Cisoka. Abah Syaki mendapat ilmu dari H. Iri. H. Iri sendiri merupakan salah satu murid dari Pak Toha bin Sieng. (bisa dibilang H. Iri adalah murid generasi ke-III pak Toha). Jadi, Abah Syaki/Ki Syaki TIDAK BEAJAR LANGSUNG dengan Pa Toha bin Sieng. (sebagaimana yang dijelaskan H. Abdul Rauf Achmad sebagai adik ipar sekaligus assistennya pa Toha bin Sieng kemanapun pa Toha mengajar silat dari Jakarta-Bogor-Bekasi dan sekitarnya)''' |
|||
'''Dan sekaligus men-klarifikasi bahwa di daerah Kebon Baru – Tebet Jak-Sel, ada orang yang bernamaToha juga namun bukan Toha bin Sieng. Pa Toha Kebon Baru memang benar belajar ilmu ini dari seorang guru Al Hikmah sehingga ada kerancuan dikalangan masyarkat dunia persilatan bahwa pa Toha bin Sieng (Moh Toha bin Sieng) belajar Al Hikmah atw PS. Sin Lam Ba bersumber dariPerguruan Al Hikmah, itu SALAH.''' |
|||
'''Pada zaman Pa Toha bin Sieng, perkembangan perguruan Saudara Lahir Batin (Sin Lam Ba) waktu itu sangat luas sehingga tidak menutup kemungkinan adanya anggota2 yg benar2 ingin belajar dan yg ingin tahu saja serta yg punyab misi khusus, seperti menambah bekal ilmu silatnya untuk dikembangkan lagi ditempat ia belajar silat agar lebih lengkap seklain silat fisiknya sehingga pd zaman itu pula ada bebrapa anggota yg mndirikan perguruan sendiri dgn pelajarn yg mirip dgn yg diajarkan pa Toha dan saat itu ada yg bisa diselasaikan secara kekeluargaan namun ada juga yg tdk bisa.''' |
|||
'''Pada zaman kepemimpinan Pa Toha bin Sieng, penerimaan anggota/murid sangat terbuka bagi siapa saja sehingga semakin banyaklah orang-orang yang ingin mempelajari ilmu kontak dari Pa Toha bin Sieng. Sehingga saking terbukanya penerimaan anggota pada saat itu maka tidak menutup kemungkinan, para pendekar/jawara dan ahli silat dari segala penjuru tanah air berdatangan ingin memperoleh ilmu tersebut. Karena tidak adanya filter/proteksi pada zaman itu maka tidaklah heran banyak beberapa perguruan silat/pelajaran tenaga dalam sekarang ini yang mirip2 dengan pelajaran PS. Sin Lam Ba saat ini. Ini karena zaman itu Indonesia masih mengalami penjajahan dari Belanda sehingga misi dari alm. pa Toha bin Sieng adalah memberi bekal tambahan kepada pemuda2/masyarakat dalam berjuang merebut & mempertahankan kemerdekaan.''' |
|||
'''2. Periode Kepemimpinan H. Harun bin Achmad''' |
|||
'''Sepeninggal Pak Toha (1957) PS. Sin Lam Ba mengalami kemunduran aktifitas masing-masing murid Pak Toha kehilangan orang dituakan. Setelah sekian tahun salah satu keluarga (adik ipar) yang juga merupakan murid Pak Toha Yaitu alm. H. Harun Achmad berhasil memajukan PS. Sin Lam Badiberbagai daerah nusantara dan dibeberapa negara seperti ''Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Jepang.'' Kemudian atas saran para ulama di Tebet juga nama Sin Lam Ba yang tadinya berarti Saudara Lahir Bathin diperhalus secara Islami dengan Sa’adah ''(Bahagia),'' Latifah''(Halus/bijaksana)'' dan Barokah ''(Berkah).'' Dengan filosofi yang terkandung di dalamnya adalah ''rasakebahagian kita sebagai hamba Allah hendaknya selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada kita, bukan harta yang membuat kita bahagia karena bila kita mensyukuri nikmat Allah, niscaya Allah akan menambahkan nikmat itu. Serta bersikap halus/lemah lembut dan bijaksanakepada siapa saja baik kawan maupun'' ''lawan, Insya Allah kita akan mendapatkan Berkah/serba berkecukupan – tidak sekedar materi tapi keberkahan yang lain yang tidak diduga-duga datangnya.'' Begitu pesan dan penuturan alm. bpk H. Harun Achmad (alm) kepada setiap anggota PS. Sin Lam Ba.''' |
|||
'''Dan tradisi peninggalan pa Toha bin Sieng dalam pensyariatan anggota juga dirubah dari penyediaan makan ''pisang, biskuit dan susu'' diganti dgn makan ala prasmanan, seperti makan nasi uduk betawi, semur rendang, semur jengkol, opor, dsb. dengan maksud menghindari kesalahan persepsi yg berkembang dlm memahami pemberian ilmu tsb kpd calon anggota sehingga terhindar dari hal2 yg berbau klenik yg mengarah ke syirik. Demikian pula dengan Amalan2 yg diberikan Pa Toha bin Sieng yang kurang Islami (menjurus kearah ke-batinan/ke-Jawen) DIHAPUSKAN oleh alm H. Harun Achmad dan diganti dengan do’a yang bersumbr langsung dri Al Qur’an dan Al Hadits dimana setiap do’a dicantumkan Nama Surat dan Ayat Al Qur’an serta sumber Hadits Shahi. Jadi singkatnya Periode alm. H. Harun Achmad sdh ada perbedaan dlm pemberian amalan dengn periode yg diajarkan alm bpk. Moh. Toha bin Sieng. Sifat amalan tsb. sbgai do’a yg dibaca setlah sholat 5 waktubukan amalan khusus utk menambah/memperdlm ilmu Tenaga Dalam, dan tdk ada hubngannya, hanya pesan beliau (alm. H. Harun Achmad) bacalah do’a ini semata2 ikhlash karna Allah Ta’alla yg Insya Allah ada manfaat & barokahnya (tdk disebutkan manfaat utk apa, dimana setiap anggota/ikhwan/akhwat PS. Sin Lam Ba akan memperoleh manfaat & barokah dari Allah SWT, yang Insya Allah itu berbeda-beda/ tdk sama tergantung amal ibadahnya /ke-taqwaan ikhwan/akhwat masing2.''' |
|||
'''Sebagai tambahan informasi terakhir bahwa sejak jaman meninggalnya pak Toha bin Sieng banyak murid-murid beliau yang putus komunikasi sesama anggota/sulit dicari keberadaannya sehingga ada yang tetap mengembangkan garis keilmuan Sin Lam Ba dengan masih menggunakan nama Sin Lam Ba (saudara lahir batin), tapi ada juga yang sudah menggantinya antara lain : ''perguruan Al Hikmah, Al Barokah, Al Jabbar,'' dsb. (konon perguruan silat yang mirip-mirip sin lam ba dalam berlatihnya menggunakan kedutan PERUT adalah masih garis keilmuan dari sin lam ba sendiri walau banyak dari pendiri perguruan tersebut tidak menjelaskan kepada anak/murid dan garis keturunannya tentang asal muasal ilmunya bahkan ada yg mengarang cerita bahwa ilmunya didapt dari semedi/bertapa/wangsit, dsb – ''menurut para sesepuh tenaga dalam).'' Pada zaman Pa Toha bin Sieng pun ada bebrapa yg mencoba berdiri sendiri dgn mngganti/membuat nama sendiri . Demikian pula zaman H. Harun Achmad, ada yang bernama Sin Lam Ba SEJATI (yang keilmuannya juga berasal dari gurunya yang katanya belajar dari Pak Toha bin Sieng). Kemudian periode garis keilmuan dari alm bpk H. Harun Achmad ada yang berganti nama yaitu : PPS Panca Daya yang dulu adalahPerwakilan/Cabang PS. Sin Lam Ba Depok ''(pendirinya perawat Sin Lam Ba Depok waktu itu,'' bpk. Gondo Soewandito ''yang dulu dikenal dengan ‘Tai Chi dari Depok”),'' Al Inayah yg dulu adlah PS. Sin Lam Ba Cabang Bogor (pendirinya perawat Sin Lam Ba waktu itu bernama ''bpk. Achmad D. Danusaputra'' di IPB Bogor – terakhir berubah nama menjadi SEROJA PUTIH). Dan ada yang masih menggunakan nama Sin Lam Ba, yaitu : PPS Sin Lam Ba Cilandak, ''(pendirinya perawat alm. Ibrahim Adi)'' yg sekarang diteruskan oleh murid2nya yg bertempat tinggal di daerah Bintaro Jaya sektor 4dan Sin Lam Ba (Saudara Lahir Batin) dan ada juga yang beralamat di Jl. Suci (Kramatjati) – Jakarta Timur ''(perawatnya pa Yaya).'' Sedangkan ''di daerah Leuwiliyang-Bogor'' juga ada yg mash mnggunakan Sin Lam Ba (Saudara Lahir Batin), yg mana mrka sumbernya berasal dari Pa Toha bin Sieng /pendirinya adalh salah seorang murid pa Toha bin Sieng. Hingga sekarang ini ada beberapa tempat di wilayah Nusantara yg memakai nama Sin Lam Ba namun tdk jelas asal usul keilmuannya, apa dari garis murid pa Toha bin Sieng atw H. Harun Achmad, seperti di daerah Sulawesi (Makassar & Gowa), Maluku, Papua, Aceh.''' |
|||
'''Masih banyak lagi tokoh-tokoh dunia persilatan baik itu Guru Besar perguruan silat /tokoh pendekar lain/ulama/Kyai yang belajar secara pribadi langsung dgn alm. H. Harun Achmad diantaranya, seperti : Pendiri Karate “Black Panther”, dan beberapa pendekar Betawi/beberapa tokoh agama/Birokrat/selebrity yg sebagian besar mereka belajar secara pribadi bukan secara organisasi.''' |
|||
'''Dan untuk sementara ini PS. Sin Lam Ba ber-Sekretariat Pusat di Jl. Tebet Timur VII Jakarta SelatanTelp. (021) 830 6129 sedangkan Ketua Dewan Perawat dan Sesepuh PS Sin Lam Ba adalah adik kandung alm H. Harun Achmad yaitu H. Abdul Rauf bin Achmad (Cang Rauf) di daerah Menteng Dalam – Jakarta Selatan dekat TPU Menteng Pulo.''' |
|||
'''Demikianlah untuk sementara sejarah mengenai keberadaan – asal muasal keilmuan khususnya ‘Tenaga Dalam’ – dari Perguruan Silat Sin Lam Ba yang ada sekarang ini. Kami mohon maap kiraanya penjelasan ini terpaksa kami tampilkan disini agar semua pihak bisa MENGERTI & PAHAM akan sebuah Perjalanan Sejarah dari sebuah nama besar Perguruan Silat Sin Lam Ba, karena baik-buruknya/pahit-manisnya jalannya sebuah sejarah harus disampaikan, tidak boleh ditutup-tutupi dantidak bisa dipungkiri dan disangkal selama saksi hidup/pelaku sejarah itu masih ada.''' |
|||
== MANFAAT TENAGA DALAM BAGI TUBUH MANUSIA == |
|||
1. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat apabila tenaga dalam sudah mencapai tingkat tertentu. Jadi bila dengan tenaga fisik biasa kita hanya mampu mengangkat beban 50 kg, dengan dibantu penyaluran tenaga dalam kita dapat mengangkat beban yang lebih berat dari itu. |
|||
2. Untuk mempertajam panca indera. Jadi kelima panca indera mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, indera peraba dan perasa menjadi lebih peka pada tingkatan tertentu ke atas. |
|||
3. Untuk membangkitkan indera keenam. Indera keenam yang lazim disebut dengan Extra Sensory Perception (ESP) bila sudah bangkit maka firasat kita akan menjadi tajam dan bisa mengetahui adanya bahaya sebelum terjadi. Selain itu juga bisa mengetahui niat jahat seseorang hanya dengan melihat sekilas raut wajah orang tersebut. |
|||
4. Untuk menghancurkan benda-benda keras. Target kesanggupan memecahkan benda keras tersebut tergantung dari tingkatan tenaga dalam yang dikuasainya. Makin tinggi tenaga dalamnya, makin besar daya hancur terhadap sasarannya. |
|||
5. Untuk meringankan tubuh. Anda mungkin tidak akan percaya bahwa seorang ahli tenaga dalam dapat berlari jauh lebih cepat daripada sprinter juara dunia atau melompat melebihi rekor dunia yang ada. |
|||
6. Untuk memperkuat memori otak. Otak kita memiliki berjuta-juta sel dengan kapasitas memori yang sangat besar, bahkan sampai sekarang belum ada kepastian berapa kapasitas sebenarnya dari memori otak manusia. Bila sel-sel otak memiliki suplai energi yang cukup, semua memori otak akan bekerja. Anda mungkin tahu bahwa penemu Teori Relatifitas yang diakui sebagai orang jenius. Padahal ia baru mampu menggunakan 3% kapasitas sel otaknya. Dengan latihan tenaga dalam, orang dapat merangsang daya kerja sel-sel otak yang tadinya bersifat pasif karena kekurangan suplai energi. |
|||
7. Untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap serangan fisik dan serangan penyakit. Tubuh akan menjadi kebal terhadap berbagai macam penyakit apabila tenaga dalam kita sudah kuat. Bahkan sekaligus bisa mengobati penyakit yang sudah menahun. Sebenarnya tubuh yang menjadi lemah adalah karena kekurangan energi. Tenaga yang dahsyat dapat membuat tubuh menjadi kuat sekali bahkan tahan terhadap benturan sekuat apapun. Dengan energi yang lebih, tubuh akan menjadi semakin padat dan searah sehingga tubuh menjadi alot sekali. Maka wajar apabila orang yang memiliki tenaga dalam sangat besar, tubuhnya akan tebal terhadap segala jenis senjata, benturan, penyakit dan segala macam gangguan medis maupun nonmedis. |
|||
8. Untuk memperkuat benda lemas. Jadi di tangan seorang ahli tenaga dalam benda yang lemas seperti selendang dapat dijadikan senjata yang ampuh. Bahkan bisa dipergunakan untuk menghancurkan benda-benda keras. Pada zaman sekarang ini sedikit sekali yang mampu melakukan hal demikian. |
|||
9. Untuk Telekinetik. Tenaga dalam apabila sudah mencapai tingkat tertentu, dapat dipergunakan untuk menggerakan benda dari jarak jauh. Pemindahan benda dari jarak jauh tersebut dapat dilakukan melalui dorongan jarak jauh. |
|||
Sebenarnya banyak sekali perkembangan dari sembilan fungsi pokok diatas, hanya terlalu panjang apabila kita bahas dalam diktat ini. Kebanyakan tenaga dalam lebih efektif apabila digunakan dalam pertempuran, sebab memiliki daya hancur yang tinggi dan memiliki daya penyembuh yang tinggi pula. Berbeda jauh dengan tenaga metafisika. Tenaga metafisika di dalam mempengaruhi suatu objek sangat halus, bahkan dapat dikatakan prosesnya tidak terasa tetapi hasilnya nyata. |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
Revisi per 25 Oktober 2015 20.13
SEJARAH TENAGA DALAM DI INDONESIA
Banyak Perguruan ataupun pribadi yang menawarkan pelatihan-pelatihan tenaga dalam. Namun tak banyak dari mereka yang paham sejarah tenaga dalam itu sendiri. Memang perkembangan tenaga dalamIndonesiatidak diimbangi kepedulian dalam penelusuran asal-usul, siapa tokoh yang menciptakan dan mengembangkannya. Bahkan sebagian besar dari perguruan itu berupaya menyembunyikan sejarah dari mana pendiri perguruan itu belajar tenaga dalam.Adajuga Guru yang sengaja mengarang sejarah layaknya cerita yang di-dramatisir untuk mendongkrak nama dan “omset penjualan” perguruannya.
Berikut ini adalah hasil temuan kami atas pengamatan dan penelusuran sejarah Tenaga Dalam di Indonesia.
Tenaga dalam (versiIndonesia) identik dengan ilmu yang mampu menghalau lawan dalam keadaan amarah/emosi dari jarak jauh. Lazimnya, bela diri jenis ini digali melalui olah napas, jurus dan pengejangan pada bagian tubuh tertentu (dada/perut). Terkadang pula disertai ajaran spiritual.
Perkembangan sejarah tenaga dalam di Indonesia diwarnai oleh 4 tokoh penting. Yaitu : H Abdul Rasyid pendiri Budi Suci Indonesia (Indramayu), Anandinata pendiri Margaluyu (Bandung), Muhammad Toha pendiri Sin Lam Ba (Jakarta) dan Nampon pendiri Tri Rasa (Bandung).
PERGURUAN TENAGA DALAM TERTUA DI INDONESIA ADALAH :
1. PPS BUDI SUCI INDONESIA
2. PERGURUAN MARGALUYU
3. PERGURUAN NAMPON
4. PERGURUAN SIN LAM BA
SEJARAH PPS BUDI SUCI INDONESIA .
Perguruan Pencak Silat Budi Suci Indonesia ini bermula dari seorang putra bangsa Indonesia kelahiran Indramayu, Jawa Barat yang bernama H.ABDUL ROSYID. Beliau dilahirkan pada tahun 1902, yang dimana beliau diasuh dan dibesarkan oleh bapa saudaranya sendiri yakni ( H. YASSIN ), yang terkenal sangat gemar akan seni beladiri pencak silat.ABDUL ROSYID sejak kecil lagi dilatih secara matang oleh saudara bapaknya, ( H YASSIN ), untuk dijadikan pewaris tunggalnya untuk segala ilmu pengetahuan yang dimilikinya baik dibidang ilmu kerohanian maupun dibidang ilmu beladiri pencak silat. Dengan berbekal segala ilmu yang diwarisi Pamannya yang Bernama : ABDUL ROSYID pergi merantau dan pada usia 30 tahun,beliau menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah, sehingga beliau dikenal dengan nama ( H ABDUL ROSYID ).Sepulangnya dari tanah suci Mekah beliau kemudian berhijrah ke tanah kelahirannya di Indramayu(Cirebon),dan dalam perantauannya,beliau menciptakan seni beladiri pencak silat yang dipadukan dengan keimanan kepada Allah swt,serta kesucian budi pekerti sehingga ilmu beladiri yang dicipatakannya dinamakan BUDI SUCI .Untuk penyebaran ilmu silat BUDI SUCI Bertambah Menjadi BUDI SUCI INDONESIA ,beliau mengangkat Bpk.SIDIK sebagai penerusnya Maka Bpk.Sidik ditugaskan untuk menyebarkan dan mengamalkan ilmu silat ini keseluruh pelosok Nusantara,serta sebagian daerah SINGAPURA dan MALAYSIA Setelah perang kemerdekaan Indonesia bertambah besarlah tekad Almarhum Bpk. Sidik untuk mengamalkan serta menyebar luaskan ilmu silat BUDI SUCI ini ke seluruh pelosok Nusantara dan pada tahun 1950 dimulailah perjalanan Almarhum Bapak Sidik untuk menyebarkannnya :
Tahun 1950 -didaerah Indramayu,Cirebon dan Banten
Tahun 1952-di Pulau Seribu(Jakarta)
Tahun 1954-di Jakarta
Tahun 1957-di T.Bangka
Tahun 1962-di daerah Tanjung Pinang
Tahun 1969-didaerah Medan
Tahun 1970-di daerah Banyuwangi
Tahun 1971 di daerah Palembang
Tahun 1972-di daerah Semarang dan Rembang
Tahun 1973-di daerah Sidoarjo,Probolinggo dan Blitar
Tahun 1974-didaerah Surabaya
Tahun 1975-didaerah Singapura
Tahun 1976-didaerah Malaysia dan Sumatera Selatan
Tahun 1977-di Bandar Lampung
Tahun 1978-di Bali
Pada 1974, waktu mengajar di Surabaya Alm Bpk.Sidik bersama anaknya ( Bpk.Zaenal Abidin Sidik ) menetap di Surabaya dengan memetik pengalaman Almarhum yang selama ini dalam pengajarannya hanya dilakukan secara kelompok dengan azaz kekeluargaan dirasakan kurang tepat untuk kelestarian ilmu silat BUDI SUCI Bpk.Zaenal Abidin Sidik dengan dibantu para guru serta pendekar yang ada di Indonesia mulai mengatur supaya lebih baik lagi maka didirikanlah PERGURUAN PENCAK SILAT BUDI SUCI INDONESIA yang hari kelahirannya ditetapkan pada tanggal 10 November 1979 serta menetapkan Almarhum Bpk.Sidik sebagai Guru Besar dan Bpk.Zaenal Abidin sebagai Guru Utama . Pada tanggal 31 Mei 1986, Perguruan Pencak Silat Budi Suci Indonesia ini masuk dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Tahun 1989 Bpk.Zaenal Abidin Sidik merantau untuk mengembangkannya dan berhasil membuka cabang-cabang lagi diwilayah Sumatera Selatan ,Lampung dan sekitarnya dan menetap di Prabumulih.Pada tanggal 5 Mei 1994,Bp. Sidik meninggal dunia pada jam 19.00 di rumah sakit Cik Yan, Palembang dan sesuai dengan wasiat beliau maka Bpk.Zaenal Abidin Sidik diangkat menggantikan sebagai Guru Besar PPS BSI .Demikian sejarah singkat PERGURUAN PENCAK SILAT BUDI SUCI INDONESIA(PPS BSI )dengan harapan semoga cita cita H.ABDUL ROSYID Almarhum melalui Perguruan pencak Silat Budi Suci indonesia yang kini mulai dibenahi untuk menuju lebih professional,untuk lebih dikenal serta diresapi sebagai budaya bangsa yang harus kita lestarikan bersama Amin~~
SEJARAH PERGURUAN NAMPON .
Menurut kalangan pendekar sepuh di wilayah Jawa Barat, sebelum memperkenalkan “jurus tenaga dalam“ Nampon banyak belajar ilmu dari pendekar yang lebih senior. Ia pernah berguru pada Abah Khoir pencipta silat Cimande, dan pendekar-pendekar asal Batavia diantaranya Bang Madi, Bang Kari, Bang Ma’ruf juga H Qosim pendekar yang diasingkan kerajaan Pagar Ruyung, Padang karena mengajarkan silat di luar kerajaan.
Kini ketika perguruan tenaga dalam menjamur hampir di seluruhkotadengan bendera yang berbeda-beda (walau corak jurus dan oleh napas serupa), kemudian muncul pertanyaan, dari mana asalnya ilmu tenaga dalam dan siapa tokoh yang pertama kali menciptakannya?
Sidik, murid dari H Abdul Rosyid pendiri aliran Budi Suci yang banyak menyebarkan aliran ini di Jawa dan Sumatra, pada tahun 1985 mengatakan bahwa jurus tenaga dalamnya diwarnai keilmuan Abah Khoir dan Nampon. Begitu halnya dengan aliran yang banyak berkembang di Jawa Tengah, seperti Ragajati di Banyumas, JSP (Jurus Seni Penyadar) di Tegal dan beberapa aliran di Semarang.
Yosis Siswoyo Guru Besar aliran Bandar Karima Bandung saat dikonfirmasi, mensinyalir bahwa kemunculan tenaga dalam di wilayah Jawa Barat secara terbuka memang terjadi pada masa Nampon sepulang dari penjara Digul.
Namun demikian Yosis tidak berani memastikan pencipta jurus tenaga dalam itu Namponseorang, mengingat pada masa yang hampir bersamaan, di Batavia/Jakarta juga muncul aliran Sin Lam Ba dan Al-Hikmah, bahkan pada tahun yang hampir bersamaan, di daerah Ranca Engkek Bandung Andadinata memunculkan ilmu tenaga dalam yang diklaim asli hasil pemikirannya sendiri.
Aliran Andadinata ini kemudian dikenal dengan nama Marga Rahayu namun kemudian dirubah menjadi Margaluyu dan mulai dikenalkan pada pada khalayak pada tahun 1932, tetapi pada tahun 1922 aliran itu sudah diperkenalkan dalam lingkup yang terbatas.
Anandinata konon memiliki beberapa murid, diantaranya Dan Suwaryana, dosen ASRI yang juga wartawan di Yogyakarta. Dari Dan Suwaryana ini kemudian “pecah” (berkembang) lebih dari 17 perguruan tenaga dalam besar yang kini bermarkas di kota gudeg, Yogyakarta, diantaranya Prana Sakti yang dikembangkan Aspanuddin Panjaitan.
Menurut berbagai pihak yang dapat dipercaya, perguruan yang terinspirasi oleh Prana Sakti itu, diantaranya : Prana Sakti Indonesia, Prana Sakti Jayakarta, Satria Nusantara, Perdawa Padma, Radiasi Tenaga Dalam, Kalimasada, Bunga Islam, Al-Barokah, Indonesia Perkasa, Sinar Putih, Al-Barokah, Al-Ikhlas, dll.
SEJARAH PERGURUAN MARGALUYU
Andadinata yang memiliki darah menak Sumedang dan lebih suka menjalani kehidupan pribadinya secara mandiri tanpa tergantung pada orang lain. Andadinata dilahirkan dIi didesa Rancabayawak yang berada di wilayah Majalaya sekitar 30KM tenggara kota Bandung, pada tahun sekitar 1893. Tidak diketahui tepat tanggal dan bulan kelahirannya.
Semasa hidupnya, sebagian besar dilalui melalui petualangan ke seluruh antero Jawa Barat utamanya wilayah Parahiangan. Sebagai petualang sudah barang tentu harus membekali diri dengan kemampuan beladiri yang mumpuni agar dapat survive.
Keahlian ilmu ilmu hikmah dari para ulama, utamanya yaitu dari mama ajengan Syeh Haji Abdul Kahpi seorang ulama di wilayah Petaruman Tarogong Garut. Ilmu Hikmah yang didapat diantara lain adalah ilmu Haqmaliyah. Sampai saat ini ilmu Haqmaliyah masih eksis dilaksanakan oleh anak keturunannya.
Ilmu pencak silat pertama yang dikuasai oleh abah Andadinata adalah Silat jurus Peksi Muih sebagai warisan dari keluarganya. Yang kelak dikemudian hari inti dari tata gerak jurus peksi muih menjadi jurus Payung Rasul. Sampai saat ini jurus silat Peksi Muih masih eksis dan boleh dipelajari oleh warga penghayat Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat. Semua senior Margaluyu Pusat dipastikan tahu jurus silat peksi muih. Penyederhanaan tata gerak jurus silat peksi muih dengan melakukan kompilasi inti tata geraknya dipadukan dengan ilmu hikmah yang ber lafads Allah Muhammad Adam Rasul, Berkah Allah Sahabat Rasul, maka terciptalah jurus Payung Rasul.
Pada masa itu ilmu pencak silat yang jurus-jurusnya bermuatan / menyatu dengan ilmu hikmah masih belum banyak di kenal masyarakat.
Untuk meyakinkan bahwa jurus Payung Rasul benar benar ampuh. Maka disetiap ada tabeuh gendang pencak, abah Andadinata selalu tampil untuk kaul meramaikan perhelatan hajat dengan seizin tuan rumah yang melaksanakan hajat. Seringkali jurus peksi muih atau jurus payung rasul terlihat aneh dimata pemirsa sehingga menimbulkan rasa penasaran pemirsa untuk sambung rasa dengan abah Andadinata. Dalam kenyataanya setiap terjadi sambung rasa, rata rata mereka dapat dijatuhkan dalam satu gerakan,
Ilmu hikmah lainya didapat oleh abah Andadinata awalnya bermula dari seringnya beliau hadir dalam pengajian ta’lim di tempat Ajengan Asep Samsuddin di kasepuhan Cirebon. Sewaktu abah Andadinata berpetualang di wilayah kota Cirebon sebagai pedagang telur. Layaknya seorang pedagang selalu mencari tempat yang ramai. Satu diantaranya adalah jika disuatu tempat dilaksanakan hajatan atau majelis ta’lim.
Ketertarikan Ajengan Asep Samsudin terhadap sosok Andadinata, karena setiap ta’lim dilaksanakan beliau selalu hadir dan membiarkan lang daganganya tidak di tunggu. Dan ketika ta’lim selesai dagangan abah Andadinata selalu laris dibeli oleh peserta majelis ta’lim.
Sebagai ulama dan ajengan, Mama ajengan Asep Samsudin sudah melihat bahwa pedagang telur ini memiliki kharomah yang spesifik. Dan akhirnya abah Andadinata diangkat sebagai murid untuk melestarikan ilmu ilmu hikmah ajengan Asep Samsudin.
Perkembangan pencak silat semakin berkembang, meski pencak silat masih terbatas diajarkan kepada keluarga ningrat dan kalangan ulama. Maka atas saran mama Ajengan Asep Samsudin, Andadinata untuk melanjutkan pembelajaran melengkapi ilmu pencak silat di ke wilayah Parahiangan barat tepat nya di wilayah Kadipaten Cianjur. Berbekal referensi dari mama ajengan Asep Samsudin, abah Andainata datang ke Padepokan silat juragan Rd Haji Ibrahim. Yang dikenal sebagai pendiri dan pencetus Maenpo Cikalong.
Tidak jelas apakah abah Andadinata dilatih langsung oleh juragan Rd Haji Ibrahim yang pada tahun 1900an sudah sepuh, atau dilatih oleh seseorang pelatih yang di tugaskan. Yang jelas dari 10 jurus halusan Margaluyu Pusat sangat kental dengan pengaruh maenpo Cikalong. yang berbasis pada silat Madi, Kari dan silat asli Cianjur.
Tokoh Maenpo Cikalong yang usianya relatip lebih muda dari juragan Rd Haji Ibrahim adalah juragan Rd Haji Abullah yang mewarisi ilmu pencak silat Sabandar. Sedangkan Silat Sabandar berasal dari Moh Kosim yang konon berasal dari Pagaruyung Minangkabau Sumatera Barat.
Dari juragan Rd Haji Abdullah, abah Andadinata mewarisi ilmu pencak silat Sabandar yang tata geraknya sangat halus dan lembut.
Pengaruh silat Bugis dan Madura dalam keilmuan Margaluyu didapat sewaktu abah Andadinata berpetualang dipesisir pantai utara Cirebon, dimana para keturunan prajurit Bugis dan Madura yang bergabung dengan Dipati Anom (Amangkurat Amral) yang menyingkir ke Cirebon untuk meminta suaka dari Sultan Cirebon ketika, Dipati Anom berseteru dengan ayahnya sendiri Raja Mataram sinuwun ndalem Gusti Amangkurat I.
Kompilasi tata gerak Madi, Kari, Sabandar dan Khaer inilah yang dikemudian hari menjadi 10 jurus wajib Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat ditambah ilmu Hikmah yang diharkatkan setelah selesai berlatih.
Mengingat tata gerak 10 jurus Margaluyu Pusat boleh dikatakan sangat sederhana, jurus-jurus tersebut tidak bisa diperagakan dipanggung sewaktu ada tabeuh gendang pencak. Oleh karena itu atas saran para kerabat bahwa jurus Margaluyu Pusat harus dilengkapi dengan jurus silat murni yang benar benar merupakan maenpo. Dengan demikian Margaluyu Pusat dilengkapi dengan Maenpo Selah Eurih, Paleredan warisan dari juragan Rd. haji Mama Soekarma dan Rd Haji Soma.
Oleh karena itu dalam setiap proses harkatan, ketiga tokoh Rd Haji Ibrahim, Rd Haji Abdullah dan Rd Haji Soma yang kesemuanya adalah kerabat Cikalong Cianjur selalu disebut untuk dimohon keikhlasanya serta mohon kepada Allah SWT agar manfaat ilmu warisanya menjadi amal ibadahnya.
Keilmuan Margaluyu, boleh dikatakan lengkap, karena berintikan ilmu hikmah Sunda wiwitan yang ditulis tangan oleh abah Andadinata dalam aksara Sunda Wiwitan yang serupa dengan tulisan pada relief prasasti2 di pulau Jawa, serta aksara Hanacaraka. Secara otentik buku ini masih ada dalam bentuk aseli dan telah diperbanyak melalui scanning komputer untuk dipegang oleh semua pelatih yang sudah mendapat mandat untuk melakukan Harkatan.
Pengaruh silat Cina (Khun Tao) dan Mande dalam keilmuan Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat diperoleh abah Andadinata sewaktu beliau berpetualang di Cirebon. Dimana silat Cina, Mande masuk dibawa mbah Khaer.
Adapun pengaruh silat Minang diperoleh dari Mama Sabandar (Moh Kosim). Sedangkan pengaruh silat Betawi pada keilmuan Margaluyu Pusat karena hasil berguru Maenpo di Cikalong. Dimana Abang Madi dan Abang Kari adalah guru dari juragan Rd Haji Ibrahim.
Hal tersebut dikuatkan tokoh Mbah Madi, Mbah Kari dan mbah Sabandar dan mbah Khaer selalu disebut dalam setiap proses Harkatan sebagai ucapan terma kasih atas manfaat ilmunya dan memohon agar amal ilmu yang diwariskan dari beliau ini mendapat imbalan yang tinggi dari Allah SWT.
Kelengkapan keilmuan Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat secara sempurna dikuasai oleh abah Andadinata ketika umur beliau mencapai sekitar 35 tahun. Tetapi profesi sebagai pedagang telur keliling tak pernah dilepaskan. Dan kebiasaan naik panggung ketika ada perhelatan tabeuh gendang pencak untuk kaul kepada yang punya hajat selalu dilakukan sebagai promosi makanan sehat yakni telur yang diperdagangkan.
Karena seringnya terjadi sambung rasa, dan dalam setiap sambung rasa abah Andadinata selalu unggul, maka beliau menjadi terkenal sebagai juara kaul yang disegani.
Ketenaran abah Andadinata sebagai juara kaul yang tidak punya perguruan, sempat terdengar oleh seorang guru perguruan silat yang terkenal di kota Bandung yaitu mang Endi Soehandi yang bertempat tinggal di Gang Singsong tepatnya disekitar station KA Bandung. Tidaklah sulit mencari sosok Andadinata bagi mang Endi Soehandi.
Pertemuan antara mang Eni Soehandi dengan Abah Andadinata untuk sambung rasa merupakan peristiwa penting sebagai tonggak sejarah berdirinya Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat.
Baru pertama kali abah Andadinata bersambung rasa dengan tokoh silat yang berlevel guru. Bagi mang Endi Soehandi juga baru pertama kali bertemu pendekar tanpa paguron yang selalu bisa mengunci geraknya dengan halus tanpa melukai apalagi mencederai. Sebagai ksatria Pendekar, Mang Endi Soehandi menyatakan bahwa keilmuan Margaluyu Pusat adalah ilmu silat yang lengkap ditambah ilmu hikmah yang benar2 murni tanpa menggunakan tenaga khodam. Dan beliau memohon kepada abah Andadinata untuk sudi menerima dirinya sebagai murid.
Permohonan mang Endi Soehandi ditolak oleh Andadinata, tetapi menerimanya sebagai sahabat latih. Maka mulai saat itu, dinyatakan bahwa dalam pakem keilmuan Margaluyu tidak dikenal istilah guru, apalagi gelar guru besar. Yang dikenal adalah sahabat (ikhwan / ahwat) yang sedang berlatih.
Sumbangan yang terbesar dari Mang Endi Soehandi dalam keilmuan Margaluyu Pusat adalah jurus kasaran yang lebih dikenal dengan jurus 14 dan jurus-jurus peupeuhan. Dengan demikian semakin lengkaplah jurus jurus Kelimuan Margaluyu Pusat yang merupakan jurus jurus yang memiliki kharomah.
Dengan masuknya mang Soehandi ke dalam Margaluyu Pusat, kemudian beliau membawa sahabat-sahabatnya untuk berlatih diantaranya adalah Mang Uwen serta pak Adiwikarta (Mang Ulis) dan Andi Rohandi. Maka disepakati yang semula keilmuan Margaluyu belum memiliki nama paguron maka dengan bergabungnya para senior diatas, secara resmi diberi nama Margaluyu Pusat.
Marga adalah jalan, Luyu = Saluyu atau lancar, Pusat berarti selalu ditengah. Jadi secara harfiah Margaluyu Pusat diartikan sebagai Selalu berjalan ditengah agar selalu lancar.
Meski jurus-jurus Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat berbasis pada gerak pencak silat. Tetapi sesungguhnya adalah ilmu beladiri pernapasan, yang berkharomah tenaga dalam. Yang mana seni beladiri pernapasan saat itu pada akhir decade 1930an belum banyak dikenal oleh masyarakat. Sehingga sulit di perkenalkan atau disosialisasikan. Baru pada tahun 1948 didaftarkan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bandung sebagai Persatuan Pencak Silat Margaluyu Pusat.
Sampai akhir hayatnya Abah Andadinata bermukim Jl. Ir H. Juanda no. 56 desa Cikuya kecamatan Cicalengka. Beliau wafat pada petang hari tanggal 29 Januari 1969 pada usia 76 tahun dan di makamkan ditempat yang sama pada tanggal 30 Januari 1969 di desa Cikuya, Cicalengka.
SEJARAH PERGURUAN SIN LAM BA
Sejarah Ilmu Sin Lam Ba berasal dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Syekh Abdul Karim Banten, tokoh tarekat Qadiriyyah yang terkenal di Asia Tenggara di akhir abad 19 (salah satu Imam Masjid di Mekah, berdasarkan keterangan keluarga beliau). Setelah pecahnya perang Banten yang digagalkan Belanda 1888, putra-putra beliau menyingkir ke pedalaman Kerawang Utara (tujuan pertamanya ingin ke Sultan Agung di Demak, karena suatu hal mereka terdampar di daerah Karawang Pantai Pakis Kertajaya) sekitar 15 KM Timur Laut Rengas Dengklok dan mendirikan sebuah pesantren.
Rombongan ini di pimpin putra beliau yang belakangan di kenal dengan nama H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten (wafat ± 1939-an dalam usia hampir 100 tahun) yang kemudian memberikan pengajaran ilmu Hikmah kepada Pak Toha bin Sieng dari Betawi (Tebet-Menteng Dalam) dan dilanjutkan (oleh salah satu muridnya Alm. H. Harun Achmad).
Sebelumnya, Pak Toha bin Sieng yang lahir pada tanggal 15 Agustus 1889 dan wafat pada tanggal 8 Desember 1957, merupakan opsir Belanda Desersi (seorang tokoh pendekar yang disegani di Betawi), dan kemudian berniat pergi mencari ilmu Hikmah (sekitar tahun 1934) ke daerah Kulon (Banten). Ditengah perjalanan di dalam kereta api, Pak Toha bin Sieng bertemu dengan seorang kakek-kakek/sosok orang tua, dia menyuruh Pak Toha untuk pergi ke daerah Wetan (Karawang). Konon setelah memberitahu kepada Pak Toha, kakek-kakek/orang tua tersebut menghilang/dicari lagi sudah tidak ada ditempatnya. Akhirnya Pak Toha bin Sieng menuruti nasehatnya untuk pergi ke suatu tempat yang ternyata pesantren milik bapak H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten dengan tujuan untuk menuntut ilmu Hikmah karena secara ilmu kependekaran (istilahnya) bapak Toha merasa sudah cukup, karena konon di Betawi dia sudah dikenal di dunia persilatan pada masa itu (pendekar Toha dari Betawi).
Singkat cerita di pesantren tersebut Pak Toha bin Sieng tidak langsung diberi ilmu Hikmah, melainkan beliau diberi tugas sebagai Marbot (penjaga masjid), yang bertugas untuk membersihkan masjid dan mengisi air untuk berwudhu. Setelah 2 tahun 10 bulan (Dua Tahun Sepuluh Bulan) berselang, barulah. H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten mengijinkan Pak Toha bin Sieng (dan enam putra H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten). Untuk mengambil salah satu Manuskrip/kitab (gulungan rokok kaung) yang ada di langit-langit masjid (dilakukan pada waktu malam Jum’at pada saat Nisfu syah’ban menjelang bulan Ramadhan). Gulungan yang terdapat di dalam salah satu kumpulan kaleng rokok kaung (kumpulan kulit jagung) salah satu gulungan yang diambil bertulisan huruf arab gundul yang dapat diartikan “ Intisari dari ilmu keberkahan dunia dan akhirat “ dan “ ilmu yang bekerja jika dizalimi orang lain “ merupakan salah satu ilmu yang terkandung di dalamnya, kemudian H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten memberikan wejangan dan amalan (Zikir) kepada Pak Toha bin Sieng.
Setelah 2 tahun 10 bulan (dua tahun sepuluh bulan) meninggalkan Betawi, Pak Toha bin Sieng kembali ke Betawi (Tebet) sekitar tahun 1937. Sesampainya di Tebet keluarganya kaget melihat kedatangan Pak Toha bin Sieng yang dikira telah meninggal. Setelah itu Pak Toha bin Sieng bertemu dengan adiknya yang sudah lama mencarinya. Adiknya yang juga seorang jawara, penasaran akan ilmu yang didapat oleh kakaknya itu. Setelah menceritakan tentang ilmu yang didapat dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten, Pak Toha bin Sieng masih belum bisa mengerti atau memahami fungsi dan kegunaan ilmu tersebut. Sang adik pun disuruh oleh Pak Toha bin Sieng untuk menyerangnya dari dapur (serangan pukulan jarak jauh), tiba-tiba dari ruangan tamu, Pak Toha bin Sieng terkejut mendengar suara gaduh dari arah dapur. Di lihatnya sang adik menggelepar seperti ayam terpotong di dapur (dekat tungku). Dengan kebingungan Pak Toha bin Sieng menyembuhkannya secara spontan dengan menyebut Bismillah, Istighfar dan Allahu Akbar, lalu mengusapkan (dikebet) tangannya ke tubuh adiknya itu, setelah itu adiknya kembali sadar seperti semula.
Dan dari peristiwa itu Pak Toha bin Sieng baru menyadari salah satu manfaat ilmu yang didapat dari H.Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Setelah itu barulah Pak Toha bin Sieng mengajarkan dan mengembangkan jurus silat tangan kosong dan jurus golok muka dua (jurus Pak Toha (1938-1957). Selain itu Pak Toha juga mengajarkan Ilmu Hikmah (Tenaga Dalam), yang didapatkan dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim. Tak lama berselang dalam tafakur malamnya ± 40 hari, Pak Toha menciptakan suatu jurus tenaga dalam Ilmu Hikmah, yang niat awalnya untuk mempersatukan semua murid yang belajar ilmu silat luar (tangan kosong/jurus golok) dan tenaga dalam (Ilmu Hikmah) baik dari kalangan keluarga maupun masyarakat umum. Jurus itu bernama Langkah Lima, dan hingga sekarang jurus itu dipakai sebagai jurus wajib bagi setiap ikhwan/akhwad (murid-murid) PS. Sin Lam Ba di seluruh pelosok nusantara.
Ada beberapa periode perjalanan & perkembangan PS. Sin Lam Ba, yaitu :
1. Periode Kepemimpinan Bpak Moh. Toha bin Sieng.
Pada saat itu Pak Toha belum memberikan nama Sin Lam Ba. Masyarakat umum lebih banyak mengenal ilmu yang diajarkan Pak Toha itu sebagai ilmu kontak, Ilmu Bathin, Ilmu Setrum, Ilmu Lembu Sekilan, Ilmu Jeblak, dan lain –lain.
Sekitar tahun 1952 atas saran adik ipar Pak Toha bin Sieng yaitu H. Harun Achmad bin Achmad, yang lahir pada tanggal 12 Desember 1923 dan wafat pada tanggal 24 Oktober 1997, beliau berserta murid lainnya mengadakan suatu pertemuan yang berlangsung di Tebet Timur – Jakarta Selatan. Pertemuan itu membahas masalah nama perguruan. Atas saran dari H. Toyib bin Fulan (seorang tokoh ulama dari Tebet Timur/guru ngajinya H. Harun Achmad bin Achmad), maka terbentuklah suatu nama perguruan yaitu “Sin Lam Ba” (Saudara Lahir Batin). Semenjak itu meluaslah nama Sin Lam Ba ke setiap daerah Nusantara, termasuk dikalangan warga keturunan Cina di daerah Kota, Golodok – Jakarta. Dan semenjak itu pula kalangan perguruan silat Tenaga Dalam mengakui bahwa Sin Lam Ba merupakan perguruan Tenaga Dalam tertua di Betawi (Jakarta).
Sebagai perguruan Tenaga Dalam yang tertua, maka wajar jika Sin Lam Ba dapat disebut sebagaisumber inpirasi dari perguruan-perguruan Tenaga Dalam yang berkibar setelah era 1950-an. Salah satu perguruan Tenaga Dalam (Ilmu Hikmah) yang masih dibawah garis keilmuan/kepewarisan dengan Sin Lam Ba yaitu perguruan “Al-Hikmah “ yang didirikan oleh H. Syaki Abdul Syukur/Abah Syaki/Ki Syaki dari Cisoka. Abah Syaki mendapat ilmu dari H. Iri. H. Iri sendiri merupakan salah satu murid dari Pak Toha bin Sieng. (bisa dibilang H. Iri adalah murid generasi ke-III pak Toha). Jadi, Abah Syaki/Ki Syaki TIDAK BEAJAR LANGSUNG dengan Pa Toha bin Sieng. (sebagaimana yang dijelaskan H. Abdul Rauf Achmad sebagai adik ipar sekaligus assistennya pa Toha bin Sieng kemanapun pa Toha mengajar silat dari Jakarta-Bogor-Bekasi dan sekitarnya)
Dan sekaligus men-klarifikasi bahwa di daerah Kebon Baru – Tebet Jak-Sel, ada orang yang bernamaToha juga namun bukan Toha bin Sieng. Pa Toha Kebon Baru memang benar belajar ilmu ini dari seorang guru Al Hikmah sehingga ada kerancuan dikalangan masyarkat dunia persilatan bahwa pa Toha bin Sieng (Moh Toha bin Sieng) belajar Al Hikmah atw PS. Sin Lam Ba bersumber dariPerguruan Al Hikmah, itu SALAH.
Pada zaman Pa Toha bin Sieng, perkembangan perguruan Saudara Lahir Batin (Sin Lam Ba) waktu itu sangat luas sehingga tidak menutup kemungkinan adanya anggota2 yg benar2 ingin belajar dan yg ingin tahu saja serta yg punyab misi khusus, seperti menambah bekal ilmu silatnya untuk dikembangkan lagi ditempat ia belajar silat agar lebih lengkap seklain silat fisiknya sehingga pd zaman itu pula ada bebrapa anggota yg mndirikan perguruan sendiri dgn pelajarn yg mirip dgn yg diajarkan pa Toha dan saat itu ada yg bisa diselasaikan secara kekeluargaan namun ada juga yg tdk bisa.
Pada zaman kepemimpinan Pa Toha bin Sieng, penerimaan anggota/murid sangat terbuka bagi siapa saja sehingga semakin banyaklah orang-orang yang ingin mempelajari ilmu kontak dari Pa Toha bin Sieng. Sehingga saking terbukanya penerimaan anggota pada saat itu maka tidak menutup kemungkinan, para pendekar/jawara dan ahli silat dari segala penjuru tanah air berdatangan ingin memperoleh ilmu tersebut. Karena tidak adanya filter/proteksi pada zaman itu maka tidaklah heran banyak beberapa perguruan silat/pelajaran tenaga dalam sekarang ini yang mirip2 dengan pelajaran PS. Sin Lam Ba saat ini. Ini karena zaman itu Indonesia masih mengalami penjajahan dari Belanda sehingga misi dari alm. pa Toha bin Sieng adalah memberi bekal tambahan kepada pemuda2/masyarakat dalam berjuang merebut & mempertahankan kemerdekaan.
2. Periode Kepemimpinan H. Harun bin Achmad
Sepeninggal Pak Toha (1957) PS. Sin Lam Ba mengalami kemunduran aktifitas masing-masing murid Pak Toha kehilangan orang dituakan. Setelah sekian tahun salah satu keluarga (adik ipar) yang juga merupakan murid Pak Toha Yaitu alm. H. Harun Achmad berhasil memajukan PS. Sin Lam Badiberbagai daerah nusantara dan dibeberapa negara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Jepang. Kemudian atas saran para ulama di Tebet juga nama Sin Lam Ba yang tadinya berarti Saudara Lahir Bathin diperhalus secara Islami dengan Sa’adah (Bahagia), Latifah(Halus/bijaksana) dan Barokah (Berkah). Dengan filosofi yang terkandung di dalamnya adalah rasakebahagian kita sebagai hamba Allah hendaknya selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada kita, bukan harta yang membuat kita bahagia karena bila kita mensyukuri nikmat Allah, niscaya Allah akan menambahkan nikmat itu. Serta bersikap halus/lemah lembut dan bijaksanakepada siapa saja baik kawan maupun lawan, Insya Allah kita akan mendapatkan Berkah/serba berkecukupan – tidak sekedar materi tapi keberkahan yang lain yang tidak diduga-duga datangnya. Begitu pesan dan penuturan alm. bpk H. Harun Achmad (alm) kepada setiap anggota PS. Sin Lam Ba.
Dan tradisi peninggalan pa Toha bin Sieng dalam pensyariatan anggota juga dirubah dari penyediaan makan pisang, biskuit dan susu diganti dgn makan ala prasmanan, seperti makan nasi uduk betawi, semur rendang, semur jengkol, opor, dsb. dengan maksud menghindari kesalahan persepsi yg berkembang dlm memahami pemberian ilmu tsb kpd calon anggota sehingga terhindar dari hal2 yg berbau klenik yg mengarah ke syirik. Demikian pula dengan Amalan2 yg diberikan Pa Toha bin Sieng yang kurang Islami (menjurus kearah ke-batinan/ke-Jawen) DIHAPUSKAN oleh alm H. Harun Achmad dan diganti dengan do’a yang bersumbr langsung dri Al Qur’an dan Al Hadits dimana setiap do’a dicantumkan Nama Surat dan Ayat Al Qur’an serta sumber Hadits Shahi. Jadi singkatnya Periode alm. H. Harun Achmad sdh ada perbedaan dlm pemberian amalan dengn periode yg diajarkan alm bpk. Moh. Toha bin Sieng. Sifat amalan tsb. sbgai do’a yg dibaca setlah sholat 5 waktubukan amalan khusus utk menambah/memperdlm ilmu Tenaga Dalam, dan tdk ada hubngannya, hanya pesan beliau (alm. H. Harun Achmad) bacalah do’a ini semata2 ikhlash karna Allah Ta’alla yg Insya Allah ada manfaat & barokahnya (tdk disebutkan manfaat utk apa, dimana setiap anggota/ikhwan/akhwat PS. Sin Lam Ba akan memperoleh manfaat & barokah dari Allah SWT, yang Insya Allah itu berbeda-beda/ tdk sama tergantung amal ibadahnya /ke-taqwaan ikhwan/akhwat masing2.
Sebagai tambahan informasi terakhir bahwa sejak jaman meninggalnya pak Toha bin Sieng banyak murid-murid beliau yang putus komunikasi sesama anggota/sulit dicari keberadaannya sehingga ada yang tetap mengembangkan garis keilmuan Sin Lam Ba dengan masih menggunakan nama Sin Lam Ba (saudara lahir batin), tapi ada juga yang sudah menggantinya antara lain : perguruan Al Hikmah, Al Barokah, Al Jabbar, dsb. (konon perguruan silat yang mirip-mirip sin lam ba dalam berlatihnya menggunakan kedutan PERUT adalah masih garis keilmuan dari sin lam ba sendiri walau banyak dari pendiri perguruan tersebut tidak menjelaskan kepada anak/murid dan garis keturunannya tentang asal muasal ilmunya bahkan ada yg mengarang cerita bahwa ilmunya didapt dari semedi/bertapa/wangsit, dsb – menurut para sesepuh tenaga dalam). Pada zaman Pa Toha bin Sieng pun ada bebrapa yg mencoba berdiri sendiri dgn mngganti/membuat nama sendiri . Demikian pula zaman H. Harun Achmad, ada yang bernama Sin Lam Ba SEJATI (yang keilmuannya juga berasal dari gurunya yang katanya belajar dari Pak Toha bin Sieng). Kemudian periode garis keilmuan dari alm bpk H. Harun Achmad ada yang berganti nama yaitu : PPS Panca Daya yang dulu adalahPerwakilan/Cabang PS. Sin Lam Ba Depok (pendirinya perawat Sin Lam Ba Depok waktu itu, bpk. Gondo Soewandito yang dulu dikenal dengan ‘Tai Chi dari Depok”), Al Inayah yg dulu adlah PS. Sin Lam Ba Cabang Bogor (pendirinya perawat Sin Lam Ba waktu itu bernama bpk. Achmad D. Danusaputra di IPB Bogor – terakhir berubah nama menjadi SEROJA PUTIH). Dan ada yang masih menggunakan nama Sin Lam Ba, yaitu : PPS Sin Lam Ba Cilandak, (pendirinya perawat alm. Ibrahim Adi) yg sekarang diteruskan oleh murid2nya yg bertempat tinggal di daerah Bintaro Jaya sektor 4dan Sin Lam Ba (Saudara Lahir Batin) dan ada juga yang beralamat di Jl. Suci (Kramatjati) – Jakarta Timur (perawatnya pa Yaya). Sedangkan di daerah Leuwiliyang-Bogor juga ada yg mash mnggunakan Sin Lam Ba (Saudara Lahir Batin), yg mana mrka sumbernya berasal dari Pa Toha bin Sieng /pendirinya adalh salah seorang murid pa Toha bin Sieng. Hingga sekarang ini ada beberapa tempat di wilayah Nusantara yg memakai nama Sin Lam Ba namun tdk jelas asal usul keilmuannya, apa dari garis murid pa Toha bin Sieng atw H. Harun Achmad, seperti di daerah Sulawesi (Makassar & Gowa), Maluku, Papua, Aceh.
Masih banyak lagi tokoh-tokoh dunia persilatan baik itu Guru Besar perguruan silat /tokoh pendekar lain/ulama/Kyai yang belajar secara pribadi langsung dgn alm. H. Harun Achmad diantaranya, seperti : Pendiri Karate “Black Panther”, dan beberapa pendekar Betawi/beberapa tokoh agama/Birokrat/selebrity yg sebagian besar mereka belajar secara pribadi bukan secara organisasi.
Dan untuk sementara ini PS. Sin Lam Ba ber-Sekretariat Pusat di Jl. Tebet Timur VII Jakarta SelatanTelp. (021) 830 6129 sedangkan Ketua Dewan Perawat dan Sesepuh PS Sin Lam Ba adalah adik kandung alm H. Harun Achmad yaitu H. Abdul Rauf bin Achmad (Cang Rauf) di daerah Menteng Dalam – Jakarta Selatan dekat TPU Menteng Pulo.
Demikianlah untuk sementara sejarah mengenai keberadaan – asal muasal keilmuan khususnya ‘Tenaga Dalam’ – dari Perguruan Silat Sin Lam Ba yang ada sekarang ini. Kami mohon maap kiraanya penjelasan ini terpaksa kami tampilkan disini agar semua pihak bisa MENGERTI & PAHAM akan sebuah Perjalanan Sejarah dari sebuah nama besar Perguruan Silat Sin Lam Ba, karena baik-buruknya/pahit-manisnya jalannya sebuah sejarah harus disampaikan, tidak boleh ditutup-tutupi dantidak bisa dipungkiri dan disangkal selama saksi hidup/pelaku sejarah itu masih ada.
MANFAAT TENAGA DALAM BAGI TUBUH MANUSIA
1. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat apabila tenaga dalam sudah mencapai tingkat tertentu. Jadi bila dengan tenaga fisik biasa kita hanya mampu mengangkat beban 50 kg, dengan dibantu penyaluran tenaga dalam kita dapat mengangkat beban yang lebih berat dari itu.
2. Untuk mempertajam panca indera. Jadi kelima panca indera mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, indera peraba dan perasa menjadi lebih peka pada tingkatan tertentu ke atas.
3. Untuk membangkitkan indera keenam. Indera keenam yang lazim disebut dengan Extra Sensory Perception (ESP) bila sudah bangkit maka firasat kita akan menjadi tajam dan bisa mengetahui adanya bahaya sebelum terjadi. Selain itu juga bisa mengetahui niat jahat seseorang hanya dengan melihat sekilas raut wajah orang tersebut.
4. Untuk menghancurkan benda-benda keras. Target kesanggupan memecahkan benda keras tersebut tergantung dari tingkatan tenaga dalam yang dikuasainya. Makin tinggi tenaga dalamnya, makin besar daya hancur terhadap sasarannya.
5. Untuk meringankan tubuh. Anda mungkin tidak akan percaya bahwa seorang ahli tenaga dalam dapat berlari jauh lebih cepat daripada sprinter juara dunia atau melompat melebihi rekor dunia yang ada.
6. Untuk memperkuat memori otak. Otak kita memiliki berjuta-juta sel dengan kapasitas memori yang sangat besar, bahkan sampai sekarang belum ada kepastian berapa kapasitas sebenarnya dari memori otak manusia. Bila sel-sel otak memiliki suplai energi yang cukup, semua memori otak akan bekerja. Anda mungkin tahu bahwa penemu Teori Relatifitas yang diakui sebagai orang jenius. Padahal ia baru mampu menggunakan 3% kapasitas sel otaknya. Dengan latihan tenaga dalam, orang dapat merangsang daya kerja sel-sel otak yang tadinya bersifat pasif karena kekurangan suplai energi.
7. Untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap serangan fisik dan serangan penyakit. Tubuh akan menjadi kebal terhadap berbagai macam penyakit apabila tenaga dalam kita sudah kuat. Bahkan sekaligus bisa mengobati penyakit yang sudah menahun. Sebenarnya tubuh yang menjadi lemah adalah karena kekurangan energi. Tenaga yang dahsyat dapat membuat tubuh menjadi kuat sekali bahkan tahan terhadap benturan sekuat apapun. Dengan energi yang lebih, tubuh akan menjadi semakin padat dan searah sehingga tubuh menjadi alot sekali. Maka wajar apabila orang yang memiliki tenaga dalam sangat besar, tubuhnya akan tebal terhadap segala jenis senjata, benturan, penyakit dan segala macam gangguan medis maupun nonmedis.
8. Untuk memperkuat benda lemas. Jadi di tangan seorang ahli tenaga dalam benda yang lemas seperti selendang dapat dijadikan senjata yang ampuh. Bahkan bisa dipergunakan untuk menghancurkan benda-benda keras. Pada zaman sekarang ini sedikit sekali yang mampu melakukan hal demikian.
9. Untuk Telekinetik. Tenaga dalam apabila sudah mencapai tingkat tertentu, dapat dipergunakan untuk menggerakan benda dari jarak jauh. Pemindahan benda dari jarak jauh tersebut dapat dilakukan melalui dorongan jarak jauh.
Sebenarnya banyak sekali perkembangan dari sembilan fungsi pokok diatas, hanya terlalu panjang apabila kita bahas dalam diktat ini. Kebanyakan tenaga dalam lebih efektif apabila digunakan dalam pertempuran, sebab memiliki daya hancur yang tinggi dan memiliki daya penyembuh yang tinggi pula. Berbeda jauh dengan tenaga metafisika. Tenaga metafisika di dalam mempengaruhi suatu objek sangat halus, bahkan dapat dikatakan prosesnya tidak terasa tetapi hasilnya nyata.