Ibrahim Risjad: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Sumber: minor cosmetic change |
||
Baris 38: | Baris 38: | ||
==Sumber== |
==Sumber== |
||
*[http://aceh.tribunnews.com/2012/02/17/siapa-ibrahim-risjad Serambi Indonesia] |
*[http://aceh.tribunnews.com/2012/02/17/siapa-ibrahim-risjad Serambi Indonesia] |
||
*[http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/02/17/lzhy04-innalillahi-pengusaha-ibrahim-risjad-tutup-usia Republika Online] |
*[http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/02/17/lzhy04-innalillahi-pengusaha-ibrahim-risjad-tutup-usia Republika Online] |
Revisi per 6 Februari 2016 05.56
Ibrahim Risjad | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Pidie | 2 Maret 1934
Meninggal | 17 Februari 2012 Singapura | (umur 77)
Tempat tinggal | Jakarta Selatan |
Sunting kotak info • L • B |
Ibrahim aneh banget marrrrrr astagaaa super duper anehhh2 Maret 1934 – 17 Februari 2012) yang diyakini punya alur keturunan dari Tgk Chik Di Reubee ini mengawali petualangannya sebagai penjahit di pusat Kota Idi Rayek, Aceh Timur.
Keuletan dan kepiawaiannya dalam berbisnis membuat Ibrahim berhasil mendapatkan kepercayaan dari para langgannya, hingga selepas lulus SLTA di Medan pada 1954, ia memulai kariernya pada sebuah perusahaan swasta. Pada 1965, almarhum sudah menjadi direktur CV Waringin.
Pada 1968 hingga 1973, ia menjabat sebagai direktur II PT Waringin Kencana. Sejak 1973, Ibrahim Risjad menjabat sebagai direktur PT Indocement. Ia juga sempat menjabat sebagai presiden direktur PT Sarida Perkasa merangkap presiden direktur PT Branta Mulia sejak 1979. Pada 1986, menjabat direktur utama PT Semen Madura.
Nama Ibrahim Risjad sebagai pengusaha papan atas Indonesia menjulang tinggi pada masa Soeharto berkuasa. Almarhum dikenal luas sebagai salah satu dari anggota The Gang of Four bersama tiga konglomerat lainnya, yakni Liem Sioe Liong, Sudwikatmono, dan Djuhar Sutanto.
Sudwikatmono, adik sepupu Presiden Soeharto, bertugas menangani izin ekspor-impor. Ibrahim Risjad mencari kredit ke bank. Sedangkan urusan finansial perusahaan dikelola Liem Sioe Liong dan Djuhar Susanto. Usaha kelompok ini berkembang pesat dan segera menggurita. Impor film, jaringan bioskop, hingga pabrik terigu, dan semen dikuasai hampir tanpa pesaing.
Ibrahim Risjad masuk dalam majalah forbes sebagai orang terkaya peringkat 64 dunia.