Lompat ke isi

Hambatan suara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
terjemahan dari wikipedia inggris, belum semua
 
Robbot (bicara | kontrib)
k robot Removing: de
Baris 44: Baris 44:


[[af:Klankgrens]]
[[af:Klankgrens]]
[[de:Schallmauer]]
[[en:Sound barrier]]
[[en:Sound barrier]]
[[es:Barrera del sonido]]
[[es:Barrera del sonido]]
[[fi:Äänivalli]]
[[fi:Äänivalli]]
[[ja:音の壁]]
[[ja:音の壁]]
[[nl:Geluidsbarrière]]
[[nl:Geluidsbarrière]]
[[pl:Bariera dźwięku]]
[[pl:Bariera dźwięku]]
[[sv:ljudvallen]]
[[sv:Ljudvallen]]
[[zh:音障]]
[[zh:音障]]

Revisi per 19 November 2005 10.36

U.S. Navy F/A-18 at transonic speed. The cloud is due to the Prandtl-Glauert Singularity.

Dalam aerodinamika, hambatan suara adalah hambatan yang dialami oleh benda besar untuk bergerak melewati kecepatan suara. Istilah ini mulai digunakan sejak Perang Dunia II ketika beberapa pesawat mengalami efek penyusutan, dan mulai ditinggalkan pada 1950-an ketika pesawat mulai memecahkan hambatan tersebut.

Ketika pesawat mulai mendekati kecepatan suara, cara udara mengalir di sekitar permukaannya berubah dan ia menjadi sebuah fluid yang menyusut.

Pada awalnya sifat alam dari gesekan gelombang ini tidak dimengerti dengan baik. Tampaknya dia berkembang secara eksponen. Hanya menggunakan mesin piston untuk menggerakkan pesawat, pesawat tidak dapat mengatasi pertumbuhan gesekan yang cepat, dan bahkan peningkatan besar dalam tenaga hanya menghasilkan penambahan sedikit dalam performa. Nampaknya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan supersonik, tidak terhingga. Dan setiap orang mulai membicarakan tentang hambatan suara.

Pendobrakan penting dalam mencapai kecepatan supersonik datang dari penelitian artileri. Dimulai oleh Ernst Mach pada abad ke-19, ilmuwan sadar bahwa setelah titik gesek tidak bertambah lagi, dan akan jatuh kembali.

Lihat juga

Pranala luar