Lompat ke isi

Perang Candu Kedua: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 23: Baris 23:


==Pemicu perang==
==Pemicu perang==
Perang ini merupakan kelanjutan dari [[Perang Candu Pertama]]. Pada tahun 1842, [[Perjanjian Nanking|Traktat Nanking]] - yang pertama dari apa yang orang Tiongkok kemudian sebut sebagai [[Perjanjian Tidak Adil|perjanjian tidak adil]] - menghadiahkan [[ganti rugi]] dan ekstrateritorialitas kepada Inggris, pembukaan lima [[pelabuhan perjanjian]], dan pengambilalihan [[Pulau Hong Kong]].
Perang ini merupakan kelanjutan dari [[Perang Candu Pertama]]. Pada tahun 1842, [[Perjanjian Nanking|Traktat Nanking]] - yang merupakan perjanjian pertama dari apa yang orang Tiongkok kemudian sebut sebagai [[Perjanjian Tidak Adil|perjanjian tidak adil]] - memberi [[ganti rugi]] dan hak ekstrateritorial kepada Inggris, pembukaan lima [[pelabuhan perjanjian]], dan pengambilalihan [[Pulau Hong Kong]]. Kegagalan perjanjian ini untuk memenuhi keinginan Inggris dalam meningkatkan perdagangan dan hubungan diplomatik memicu pecahnya Perang Candu Kedua (1856-1860).<ref>Tsang 2004, p. 29</ref>


== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==

Revisi per 3 Maret 2016 13.24

Perang Candu Kedua
Bagian dari Perang Candu
Tanggal1856-1860
LokasiTiongkok
Hasil Kemenangan Perancis-Inggris; Traktat Tianjin
Pihak terlibat
Dinasti Qing  Britania Raya
Prancis Perancis
Tokoh dan pemimpin
Kaisar Xianfeng Britania Raya Michael Seymour
Britania Raya James Bruce
Prancis Jean-Baptiste Louis Gros

Perang Candu Kedua, Perang Opium Kedua, Perang Inggris-Tiongkok Kedua, Perang Panah, atau Ekspedisi Inggris-Perancis ke Tiongkok,[1] adalah perang antara Britania Raya dan Kekaisaran Perancis Kedua melawan Dinasti Qing di Tiongkok dari tahun 1856 sampai tahun 1860.

Pemicu perang

Perang ini merupakan kelanjutan dari Perang Candu Pertama. Pada tahun 1842, Traktat Nanking - yang merupakan perjanjian pertama dari apa yang orang Tiongkok kemudian sebut sebagai perjanjian tidak adil - memberi ganti rugi dan hak ekstrateritorial kepada Inggris, pembukaan lima pelabuhan perjanjian, dan pengambilalihan Pulau Hong Kong. Kegagalan perjanjian ini untuk memenuhi keinginan Inggris dalam meningkatkan perdagangan dan hubungan diplomatik memicu pecahnya Perang Candu Kedua (1856-1860).[2]

Daftar pustaka

Referensi

  1. ^ Michel Vié, Histoire du Japon des origines a Meiji, PUF, p.99. ISBN 2-13-052893-7
  2. ^ Tsang 2004, p. 29