Lompat ke isi

Ruggeru III dari Puglia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Ruggeru III dari Puglia
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5: Baris 5:
Setelah kematian Rainulfo (1139), Puglia diamankan, namun Innosensius dan Pangeran [[Roberto II dari Capua]] yang dipecat mulai berbaris ke ibukota nominal sang pangeran. Di [[Galluccio]], Ruggeru menyergap pasukan kepausan dengan hanya seribu orang pasukan dan menangkap paus dan rombongannya. Tiga hari kemudian, pada tanggal 25 Juli di [[Traktat Mignano|Mignano]], Innosensius memastikan Ruggero tua sebagai raja, yang muda sebagai adipati, dan putra ketiga, [[Alfonso dari Hauteville|Alfonso]], sebagai [[Daftar Pangeran Capua|Pangeran Capua]]—dengan resmi memutuskan Robert dari dukungannya. Berikutnya, Adipati Ruggeru mengambil kota [[Napoli]] menjadi miliknya dan membuat bagian integral kerajaan, dan mengakhiri pemerintahan republik yang berlanjut semenjak kematian Sergio.
Setelah kematian Rainulfo (1139), Puglia diamankan, namun Innosensius dan Pangeran [[Roberto II dari Capua]] yang dipecat mulai berbaris ke ibukota nominal sang pangeran. Di [[Galluccio]], Ruggeru menyergap pasukan kepausan dengan hanya seribu orang pasukan dan menangkap paus dan rombongannya. Tiga hari kemudian, pada tanggal 25 Juli di [[Traktat Mignano|Mignano]], Innosensius memastikan Ruggero tua sebagai raja, yang muda sebagai adipati, dan putra ketiga, [[Alfonso dari Hauteville|Alfonso]], sebagai [[Daftar Pangeran Capua|Pangeran Capua]]—dengan resmi memutuskan Robert dari dukungannya. Berikutnya, Adipati Ruggeru mengambil kota [[Napoli]] menjadi miliknya dan membuat bagian integral kerajaan, dan mengakhiri pemerintahan republik yang berlanjut semenjak kematian Sergio.


Pada tahun 1140, setelah pengumuman dari raja-raja [[Assise dari Ariano]], ''[[Ducat]]'' pertama yang dicetak dengan patung adipati muda dengan baju perang disamping ayahandanya, dengan tangan mereka di atas Salib. ''Ducat'' itu dinamakan seperti provinsi Puglia. Ruggeru dan Alfonso, putra kedua Tancredi yang meninggal, kemudian pindah ke [[Abruzzi]] untuk menjarah wilayah kepausan. Pada saat itu, di akhir tahun 1140, calon mempelai Ruggeru, Isabella, tiba dari istana ayahandanya, [[Thibaut II dari Champagne]]. Permaisuri Ruggeru yang paling terkenal adalah kekasihnya, Emma, putri [[Accardo II dari Lecce]],<ref name="Frohlich106" /> dengan siapa ia memiliki dua orang anak haram,
Pada tahun 1140, setelah pengumuman dari raja-raja [[Assise dari Ariano]], ''[[Ducat]]'' pertama yang dicetak dengan patung adipati muda dengan baju perang disamping ayahandanya, dengan tangan mereka di atas Salib. ''Ducat'' itu dinamakan seperti provinsi Puglia. Ruggeru dan Alfonso, putra kedua Tancredi yang meninggal, kemudian pindah ke [[Abruzzi]] untuk menjarah wilayah kepausan. Pada saat itu, di akhir tahun 1140, calon mempelai Ruggeru, Isabella, tiba dari istana ayahandanya, [[Thibaut II dari Champagne]]. Permaisuri Ruggeru yang paling terkenal adalah kekasihnya, Emma, putri [[Accardo II dari Lecce]],<ref name="Frohlich106" /> dengan siapa ia memiliki dua orang anak haram,
* [[Tancredi, Raja Sisilia|Tancredi]],<ref name="Frohlich106" /> kemudian raja,<ref name="Frohlich106" /> dan
* [[Tancredi, Raja Sisilia|Tancredi]],<ref name="Frohlich106" /> kemudian raja,<ref name="Frohlich106" /> dan
* Guglielmo (setelah 1137 &ndash; 1167/68).
* Guglielmo (setelah 1137 &ndash; 1167/68).


Di tahun yang sama (1140), [[Richard III dari Gaeta]] meninggal dan wilayahnya diserahkan kepada Ruggeru.
Di tahun yang sama (1140), [[Richard III dari Gaeta]] meninggal dan wilayahnya diserahkan kepada Ruggeru.
Baris 13: Baris 13:
Pada tahun 1148, ketika ia berusia hampir tiga puluh tahun, Adipati Ruggeru meninggal. Sebab kematian dan lokasinya tidak diketahui. Ruggero dimakamkan di dalam kapel Santa Maria Magdalena di samping [[Katedral Palermo]] tua. Ia kemudian dipindahkan ke kapel eponymous sekarang di barak San Giacomo. Ahli warisnya dan juga saudara satu-satunya yang masih hidup, [[Guglielmo dari Sisilia|Guglielmo]], kemudian raja.
Pada tahun 1148, ketika ia berusia hampir tiga puluh tahun, Adipati Ruggeru meninggal. Sebab kematian dan lokasinya tidak diketahui. Ruggero dimakamkan di dalam kapel Santa Maria Magdalena di samping [[Katedral Palermo]] tua. Ia kemudian dipindahkan ke kapel eponymous sekarang di barak San Giacomo. Ahli warisnya dan juga saudara satu-satunya yang masih hidup, [[Guglielmo dari Sisilia|Guglielmo]], kemudian raja.


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


==Sumber==
== Sumber ==
*[[John Julius Norwich|Norwich, John Julius]]. ''The Kingdom in the Sun 1130-1194''. Longman: London, 1970.
* [[John Julius Norwich|Norwich, John Julius]]. ''The Kingdom in the Sun 1130-1194''. Longman: London, 1970.


[[Kategori:Kelahiran 1118]]
[[Kategori:Kelahiran 1118]]

Revisi per 20 Januari 2017 17.11

Ruggeru III (1118 – 2 atau 12 Mei 1148) merupakan adipati Puglia dari tahun 1135. Ia merupakan putra sulung Raja Ruggeru II dari Sisilia[1] dan Elvira.

Ruggeru muncul pertama kalinya di dalam kronik Melfi pada tahun 1129, yang bersama-sama dengan ayahanda dan adik laki-lakinya Tancredi yang setia dari para baron semenanjung yang memberontak. Setelah penobatannya sebagai adipati Puglia pada tahun 1135, dimana ia diduga di bawah pengawasan atau perwalian Robert dari Selby, ia ambil bagian di dalam kampanye ayahanda mereka, membedakan dirinya di dalam kampanye-kampanye pada tahun 1137 melawan Rainulfo dari Alife, yang telah dilantik oleh Paus Innosensius II dan Lothar II, Kaisar Romawi Suci sebagai saingan adipati Puglia. Keterlibatan utama pertamanya adalah Perang Rignano pada tanggal 30 Oktober; suatu pertempuran dimana prajurit yang lebih berpengalaman seperti ayahandanya melarikan diri dan beberapa seperti Adipati Sergio VII dari Napoli, meninggal. Keberanian Ruggeru dan sukses serangan pertamanya di Rignano memadatkan reputasi bela diri awalnya.

Setelah kematian Rainulfo (1139), Puglia diamankan, namun Innosensius dan Pangeran Roberto II dari Capua yang dipecat mulai berbaris ke ibukota nominal sang pangeran. Di Galluccio, Ruggeru menyergap pasukan kepausan dengan hanya seribu orang pasukan dan menangkap paus dan rombongannya. Tiga hari kemudian, pada tanggal 25 Juli di Mignano, Innosensius memastikan Ruggero tua sebagai raja, yang muda sebagai adipati, dan putra ketiga, Alfonso, sebagai Pangeran Capua—dengan resmi memutuskan Robert dari dukungannya. Berikutnya, Adipati Ruggeru mengambil kota Napoli menjadi miliknya dan membuat bagian integral kerajaan, dan mengakhiri pemerintahan republik yang berlanjut semenjak kematian Sergio.

Pada tahun 1140, setelah pengumuman dari raja-raja Assise dari Ariano, Ducat pertama yang dicetak dengan patung adipati muda dengan baju perang disamping ayahandanya, dengan tangan mereka di atas Salib. Ducat itu dinamakan seperti provinsi Puglia. Ruggeru dan Alfonso, putra kedua Tancredi yang meninggal, kemudian pindah ke Abruzzi untuk menjarah wilayah kepausan. Pada saat itu, di akhir tahun 1140, calon mempelai Ruggeru, Isabella, tiba dari istana ayahandanya, Thibaut II dari Champagne. Permaisuri Ruggeru yang paling terkenal adalah kekasihnya, Emma, putri Accardo II dari Lecce,[1] dengan siapa ia memiliki dua orang anak haram,

  • Tancredi,[1] kemudian raja,[1] dan
  • Guglielmo (setelah 1137 – 1167/68).

Di tahun yang sama (1140), Richard III dari Gaeta meninggal dan wilayahnya diserahkan kepada Ruggeru.

Pada tahun 1148, ketika ia berusia hampir tiga puluh tahun, Adipati Ruggeru meninggal. Sebab kematian dan lokasinya tidak diketahui. Ruggero dimakamkan di dalam kapel Santa Maria Magdalena di samping Katedral Palermo tua. Ia kemudian dipindahkan ke kapel eponymous sekarang di barak San Giacomo. Ahli warisnya dan juga saudara satu-satunya yang masih hidup, Guglielmo, kemudian raja.

Referensi

  1. ^ a b c d The Marriage of Henry VI and Constance of Sicily: Prelude and Consequences, Walter Frohlich, Anglo~Norman Studies: XV. Proceedings of the Battle Conference, ed. Marjorie Chibnall, (The Boydell Press, 1993), 106.

Sumber