Lompat ke isi

Amir Peretz: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
k + intro
Baris 1: Baris 1:
'''Amir Peretz''' (lahir pada [[9 Maret]] [[1952]]) adalah seorang [[politikus]] [[Israel]] dan pemimpin [[Partai Buruh Israel]] saat ini.
'''Amir Peretz''' yang nama aslinya '''Armand Peretz''' adalah seorang [[Yahudi]] kelahiran [[Bojad]] ([[Maroko]]). Keluarganya berimigrasi ke [[Israel]] pada tahun [[1956]] dan tinggal di [[Sderot]] yang merupakan sebuah kota baru di wilayah [[Negev]]. Ia bukan seorang jenderal atau tokoh penting di departemen pertahanan. Ia juga bukan anggota ''inner circle'' partai. Tidak seperti para pemimpin Israel lainnya yang lahir di [[Eropa]], Peretz lahir di Maroko ([[Afrika]]).


Amir Peretz yang nama aslinya '''Armand Peretz''' adalah seorang [[Yahudi]] kelahiran [[Bojad]] ([[Maroko]]). Keluarganya berimigrasi ke [[Israel]] pada tahun [[1956]] dan tinggal di [[Sderot]] yang merupakan sebuah kota baru di wilayah [[Negev]]. Ia bukan seorang jenderal atau tokoh penting di departemen pertahanan. Ia juga bukan anggota ''inner circle'' partai. Tidak seperti para pemimpin Israel lainnya yang lahir di [[Eropa]], Peretz lahir di Maroko ([[Afrika]]).
Anggota gerakan [[Peace Now]] yang pernah menjabat Walikota [[Sderot]] ini menentang kebijakan "ekonomi pasar" yang dijalankan pemerintahan [[Perdana Menteri]] [[Ariel Sharon]] dari [[Partai Likud]]. Ia populer di kalangan rakyat kecil, miskin, dan kelas pekerja. Platform yang ditawarkannya adalah mengakhiri koalisi [[Partai Buruh]] dengan Partai Likud pimpinan Ariel Sharon dan mengembalikan Partai Buruh pada kepedulian pada masalah-masalah sosial, rakyat kecil serta mengakhiri pendudukan atas wilayah [[Palestina]].


Anggota gerakan ''[[Peace Now]]'' yang pernah menjabat Walikota [[Sderot]] ini menentang kebijakan "ekonomi pasar" yang dijalankan pemerintahan [[Perdana Menteri]] [[Ariel Sharon]] dari [[Partai Likud]]. Ia populer di kalangan rakyat kecil, miskin, dan kelas pekerja. Platform yang ditawarkannya adalah mengakhiri koalisi [[Partai Buruh Israel]] dengan Partai Likud pimpinan Ariel Sharon dan mengembalikan Partai Buruh pada kepedulian pada masalah-masalah sosial, rakyat kecil serta mengakhiri pendudukan atas wilayah [[Palestina]].
Orientasi itulah yang membuat ia memenangi pemilihan Ketua Partai Buruh dengan 42 persen. [[Shimon Peres]] yang merupakan saingan terdekatnya memperoleh 40 persen suara, sedang [[Benjamin Ben-Eliezer]] meraih 17 persen. Setelah menang, Peretz langsung mengumumkan rencana Partai Buruh keluar dari koalisi pemerintah dan menyatakan ikut pemilu yang diselenggarakan [[28]] [[Maret]] [[2006]].

Orientasi itulah yang membuat ia memenangi pemilihan Ketua Partai Buruh dengan 42 persen. [[Shimon Peres]] yang merupakan saingan terdekatnya memperoleh 40 persen suara, sedang [[Benjamin Ben-Eliezer]] meraih 17 persen. Setelah menang, Peretz langsung mengumumkan rencana Partai Buruh keluar dari koalisi pemerintah dan menyatakan ikut pemilu yang diselenggarakan [[28 Maret]] [[2006]].

[[Kategori:Kelahiran 1952|Peretz]]

[[en:Amir Peretz]]

Revisi per 28 November 2005 10.32

Amir Peretz (lahir pada 9 Maret 1952) adalah seorang politikus Israel dan pemimpin Partai Buruh Israel saat ini.

Amir Peretz yang nama aslinya Armand Peretz adalah seorang Yahudi kelahiran Bojad (Maroko). Keluarganya berimigrasi ke Israel pada tahun 1956 dan tinggal di Sderot yang merupakan sebuah kota baru di wilayah Negev. Ia bukan seorang jenderal atau tokoh penting di departemen pertahanan. Ia juga bukan anggota inner circle partai. Tidak seperti para pemimpin Israel lainnya yang lahir di Eropa, Peretz lahir di Maroko (Afrika).

Anggota gerakan Peace Now yang pernah menjabat Walikota Sderot ini menentang kebijakan "ekonomi pasar" yang dijalankan pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon dari Partai Likud. Ia populer di kalangan rakyat kecil, miskin, dan kelas pekerja. Platform yang ditawarkannya adalah mengakhiri koalisi Partai Buruh Israel dengan Partai Likud pimpinan Ariel Sharon dan mengembalikan Partai Buruh pada kepedulian pada masalah-masalah sosial, rakyat kecil serta mengakhiri pendudukan atas wilayah Palestina.

Orientasi itulah yang membuat ia memenangi pemilihan Ketua Partai Buruh dengan 42 persen. Shimon Peres yang merupakan saingan terdekatnya memperoleh 40 persen suara, sedang Benjamin Ben-Eliezer meraih 17 persen. Setelah menang, Peretz langsung mengumumkan rencana Partai Buruh keluar dari koalisi pemerintah dan menyatakan ikut pemilu yang diselenggarakan 28 Maret 2006.