Charles Algernon Parsons: Perbedaan antara revisi
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier); perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
Charles Algernon Parson dilahirkan di [[London]] dan merupakan anak dari Sir [[Robert Ball]], yang juga merupakan ilmuwan.<ref name="B"/> Oleh Ayahnya, Parson mendapatkan pengajaran mengenai sains sebelum usia Parson mencapai 17.<ref name="B"/> Pada tahun [[1871]], ia mendaftarkan diri di [[Kolose Tritunggal]] (''Trinity College'') di [[Dublin]] untuk mempelajari [[matematika]].<ref name="B"/> Setelah dua tahun belajar disana, Parson pindah ke [[Kolose St. Yohanes]] (''St. John's College'') di [[Cambridge]].<ref name="B"/> |
Charles Algernon Parson dilahirkan di [[London]] dan merupakan anak dari Sir [[Robert Ball]], yang juga merupakan ilmuwan.<ref name="B"/> Oleh Ayahnya, Parson mendapatkan pengajaran mengenai sains sebelum usia Parson mencapai 17.<ref name="B"/> Pada tahun [[1871]], ia mendaftarkan diri di [[Kolose Tritunggal]] (''Trinity College'') di [[Dublin]] untuk mempelajari [[matematika]].<ref name="B"/> Setelah dua tahun belajar disana, Parson pindah ke [[Kolose St. Yohanes]] (''St. John's College'') di [[Cambridge]].<ref name="B"/> |
||
Setelah lulus, ia sempat bergabung dengan [[Elswick works]], dan disana ia berkontribusi dalam memproduksimesin "[[episkloidal]]". Setelah itu, Parson bergabung dengan sebuah perusahaan manufraktur perlengkapan kapal.<ref name="B"/> Saat bekerja, ia mengembangkan sistem yang mampu membuat pemanfaatan tenaga uap berjalan lebih efisien, yaitu dengan memanfaatkan sistem turbin yang memecah pemanfaatan energi uap menjadi beberapa bagian.<ref name="B"/> |
Setelah lulus, ia sempat bergabung dengan [[Elswick works]], dan disana ia berkontribusi dalam memproduksimesin "[[episkloidal]]". Setelah itu, Parson bergabung dengan sebuah perusahaan manufraktur perlengkapan kapal.<ref name="B"/> Saat bekerja, ia mengembangkan sistem yang mampu membuat pemanfaatan tenaga uap berjalan lebih efisien, yaitu dengan memanfaatkan sistem turbin yang memecah pemanfaatan energi uap menjadi beberapa bagian.<ref name="B"/> |
||
Pada tahun [[1889]], Parson dan beberapa temannya memulai ''C.A. Parsons Company'' di [[Heaton]], [[Newcastle]].<ref name="B"/> Pada tahun [[1893]], ia memulai sebuah perusahaan lagi yang bernama ''The Marine Steam Turbine Company''.<ref name="B"/> |
Pada tahun [[1889]], Parson dan beberapa temannya memulai ''C.A. Parsons Company'' di [[Heaton]], [[Newcastle]].<ref name="B"/> Pada tahun [[1893]], ia memulai sebuah perusahaan lagi yang bernama ''The Marine Steam Turbine Company''.<ref name="B"/> |
||
Parson juga merancang desain kapal [[Turbinia]], sebuah kapal dilengkapi dengan turbin uap yang mampu mencapai kecepatan 20 knot.<ref name="B"/> Lebih jauh lagi, Parson mengganti baling-baling kapal Turbinia, penggantian tersebut membuat kapal turbinia mencapai kecepatan 34 knot.<ref name="B"/> Hal ini membuat Turbinia menjadi salah satu kapal tercepat pada jamannya.<ref name="B"/> Pada tahun [[1898]], angkatan laut memesan kapal perang "''HMS. Viper''" yang dilengkapi dengan sistem turbin Parson.<ref name="B"/> Ia meninggal pada tahun [[1931]] ketika sedang bepergian ke [[Jamaika]].<ref name="B">{{en}}Oakes EH. 2007. [http://books.google.co.id/books?id=uPRB-OED1bcC&dq=Charles+Algernon+Parsons+1854&hl=id&source=gbs_navlinks_s Encyclopedia of World Scientists]. Infobase Publishing. ISBN: 9781438118826.</ref> |
Parson juga merancang desain kapal [[Turbinia]], sebuah kapal dilengkapi dengan turbin uap yang mampu mencapai kecepatan 20 knot.<ref name="B"/> Lebih jauh lagi, Parson mengganti baling-baling kapal Turbinia, penggantian tersebut membuat kapal turbinia mencapai kecepatan 34 knot.<ref name="B"/> Hal ini membuat Turbinia menjadi salah satu kapal tercepat pada jamannya.<ref name="B"/> Pada tahun [[1898]], angkatan laut memesan kapal perang "''HMS. Viper''" yang dilengkapi dengan sistem turbin Parson.<ref name="B"/> Ia meninggal pada tahun [[1931]] ketika sedang bepergian ke [[Jamaika]].<ref name="B">{{en}}Oakes EH. 2007. [http://books.google.co.id/books?id=uPRB-OED1bcC&dq=Charles+Algernon+Parsons+1854&hl=id&source=gbs_navlinks_s Encyclopedia of World Scientists]. Infobase Publishing. ISBN: 9781438118826.</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 22 Januari 2017 12.51
Sir Charles Algernon Parsons (1854-1931) adalah seorang insinyur mesin berkebangsaan Inggris.[1] Parsons dikenal sebagai penemu mesin turbin uap.[2] Ia berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi mesin uap yang ada pada jamannya.[2] Penemuan Parson, pada awalnya, dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, namun sebagiann besar kariernya dikonsentrasikan untuk merancang mesin kapal yang mampu membuat kapal bergerak lebih cepat.[2]
Charles Algernon Parson dilahirkan di London dan merupakan anak dari Sir Robert Ball, yang juga merupakan ilmuwan.[2] Oleh Ayahnya, Parson mendapatkan pengajaran mengenai sains sebelum usia Parson mencapai 17.[2] Pada tahun 1871, ia mendaftarkan diri di Kolose Tritunggal (Trinity College) di Dublin untuk mempelajari matematika.[2] Setelah dua tahun belajar disana, Parson pindah ke Kolose St. Yohanes (St. John's College) di Cambridge.[2]
Setelah lulus, ia sempat bergabung dengan Elswick works, dan disana ia berkontribusi dalam memproduksimesin "episkloidal". Setelah itu, Parson bergabung dengan sebuah perusahaan manufraktur perlengkapan kapal.[2] Saat bekerja, ia mengembangkan sistem yang mampu membuat pemanfaatan tenaga uap berjalan lebih efisien, yaitu dengan memanfaatkan sistem turbin yang memecah pemanfaatan energi uap menjadi beberapa bagian.[2]
Pada tahun 1889, Parson dan beberapa temannya memulai C.A. Parsons Company di Heaton, Newcastle.[2] Pada tahun 1893, ia memulai sebuah perusahaan lagi yang bernama The Marine Steam Turbine Company.[2]
Parson juga merancang desain kapal Turbinia, sebuah kapal dilengkapi dengan turbin uap yang mampu mencapai kecepatan 20 knot.[2] Lebih jauh lagi, Parson mengganti baling-baling kapal Turbinia, penggantian tersebut membuat kapal turbinia mencapai kecepatan 34 knot.[2] Hal ini membuat Turbinia menjadi salah satu kapal tercepat pada jamannya.[2] Pada tahun 1898, angkatan laut memesan kapal perang "HMS. Viper" yang dilengkapi dengan sistem turbin Parson.[2] Ia meninggal pada tahun 1931 ketika sedang bepergian ke Jamaika.[2]