Mandat Pasifik Selatan: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
=== Sejarah awal === |
=== Sejarah awal === |
||
Dibawah istilah [[Aliansi Inggris-Jepang]], setelah Perang Dunia I dimulai, Jepang mendeklarasikan perang atas [[Jerman]] pada 23 Agustus 1914.<ref name="ponsonby249">Ponsonby-Fane, p. 348.</ref> |
Dibawah istilah [[Aliansi Inggris-Jepang]], setelah Perang Dunia I dimulai, Jepang mendeklarasikan perang atas [[Jerman]] pada 23 Agustus 1914.<ref name="ponsonby249">Ponsonby-Fane, p. 348.</ref> |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
{{Portal|Jepang|Mikronesia}} |
{{Portal|Jepang|Mikronesia}} |
||
* [[Nanshin-ron]] |
* [[Nanshin-ron]] |
||
* [[Boshirō Hosogaya]] |
* [[Boshirō Hosogaya]] |
||
* [[Kuil Nan'yō]] |
* [[Kuil Nan'yō]] |
||
Revisi per 23 Januari 2017 16.50
Mandat Pasifik Selatan Mandat Pulau Laut Selatan 南洋庁 | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1919–1947 | |||||||||
Letak Mandat Pasifik Selatan di bagian Barat Samudera Pasifik. | |||||||||
Status | Mandat Liga Bangsa-Bangsa | ||||||||
Ibu kota | Koror | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Jepang (resmi) bahasa Austronesia | ||||||||
Kaisar | |||||||||
• 1919–1926 | Taishō (Yoshihito) | ||||||||
• 1926–1947 | Shōwa (Hirohito) | ||||||||
Gubernur | |||||||||
• 1919–1923 (pertama) | Toshirō Tezuka | ||||||||
• 1943–1946 (terakhir) | Boshirō Hosogaya | ||||||||
Era Sejarah | Kekaisaran Jepang | ||||||||
28 Juni 1919 | |||||||||
18 Juli 1947 | |||||||||
Mata uang | Yen | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Palau Kepulauan Marshall FSM Kepulauan Mariana Utara (AS) | ||||||||
Mandat Laut Selatan (南洋庁 , Nan'yō-chō) adalah mandat Liga Bangsa-Bangsa Jepang yang terdiri dari beberapa kelompok kepulauan (sekarang Palau, Kepulauan Mariana Utara, Negara Federasi Mikronesia, dan Kepulauan Marshall) di Samudera Pasifik yang berada dibawah administrasi Jepang setelah kekalahan Kekaisaran Jerman pada Perang Dunia I.[1]
Sejarah
Sejarah awal
Dibawah istilah Aliansi Inggris-Jepang, setelah Perang Dunia I dimulai, Jepang mendeklarasikan perang atas Jerman pada 23 Agustus 1914.[2]
Lihat pula
Catatan
- ^ Ponsonby-Fane, Richard. (1962). Sovereign and Subject, pp. 346-353.
- ^ Ponsonby-Fane, p. 348.
Referensi
- Beasley, W.G. (1991). Japanese Imperialism 1894-1945. London: Oxford University Press. ISBN 0-19-822168-1.
- Nish, Ian (1991). Japanese Foreign Policy in the Interwar Period. Praeger Publishers. ISBN 0-275-94791-2.
- Howe, Christopher (1999). The Origins of Japanese Trade Supremacy: Development and Technology in Asia from 1540 to the Pacific War. University Of Chicago Press. ISBN 0-226-35486-5.
- Peattie, Mark (1988). Nan'Yo: The Rise and Fall of the Japanese in Micronesia, 1885-1945 (Pacific Islands Monograph Series). University of Hawaii Press. ISBN 0-8248-1480-0.
- Peattie, Mark (1992). Nan'Yo: The Rise and Fall of the Japanese in Micronesia, 1885-1945 (Pacific Islands Monograph Series). University of Hawaii Press. ISBN 0-8248-1480-0.
Bacaan tambahan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai South Pacific Mandate.
- Annual report to the League of Nations on the administration of the South Sea islands under Japanese Mandate. [Tokyo]: Japanese Government. (Years 1921 to 1938)
- Arnold, Bruce Makoto. “Conflicted Childhoods in the South Seas: The Failure of Racial Assimilation in the Nan’yo”. The Tufts Historical Review Vol 4, No. 11 (Spring 2011) [1]
- Herbert Rittlinger, "Der Masslose Ozean", Stuttgart, Germany, 1939
- Cressey George B. "Asia's Lands and Peoples", X Chapter : "Natural Basis of Japan" (P.196-285), section "South Seas" (p. 276-277).,1946
- Sion, Jules. "Asie des Moussons", Paris Librarie Armand Colin, (1928) I, 189-266, Chapter X "The Nature of Japan", section XIII "Japanese Colonial Empire" (p. 294-324), and section IV "Formosa and Southern Islands" (p. 314-320)
- Book "Asia", Chapter X "Japanese Empire" (p. 633-716), section "The Japanese islands in South Seas".
- Childress, David Hatcher,"The Lost City of Lemuria & The Pacific", 1988. Chapter 10 "The Pohnpei Island, in finding of sunken city"(p. 204-229)