Kupu-Kupu Beracun: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 122.144.6.123 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Wuekero |
|||
Baris 30: | Baris 30: | ||
== Sinopsis == |
== Sinopsis == |
||
Tapak Sewu (Baron Hermanto) yang semula menjadi kesayangan gurunya telah menyalahgunakan ilmunya. Ia melarikan diri setelah menewaskan temannya, Tirta Ireng (Herman Permana). Sandika (George Rudy), murid lain yang kurang menonjol sedang pulang ke kampung halamannya. Lara Wulan (Enny Beatrice), kekasih Tirta Ireng ingin menuntut balas, namun dinasehati oleh Sang Guru agar tidak melawan dengan kekerasan terhadap Tapak Sewu. Cara itu ternyata tidak mempan, bahkan Tapak Sewu semakin brutal. Ia sangat benci dengan orang-orang yang bercinta. Bahkan telah banyak gadis-gadis yang diculik dan disandera secara misterius, termasuk Lara Wulan dan Seruni. Sekembalinya Sandika, selain tidak menemukan kekasihnya, Seruni (Eva Arnaz), juga mendapati Sang Guru telah tewas. Maka Sandika lalu mencari akal dan berusaha keras mencari biang kerusuhan itu. Di sebuah pulau terpencil Sandika menemukan Tapak Sewu. Terjadilah duel sengit yang akhirnya dimenangkan Sandika. Semua tawanan termasuk Seruni dapat dibebaskan. |
Tapak Sewu (Baron Hermanto) yang semula menjadi kesayangan gurunya telah menyalahgunakan ilmunya. Ia melarikan diri setelah menewaskan temannya, Tirta Ireng (Herman Permana). Sandika (George Rudy), murid lain yang kurang menonjol sedang pulang ke kampung halamannya. Lara Wulan (Enny Beatrice), kekasih Tirta Ireng ingin menuntut balas, namun dinasehati oleh Sang Guru agar tidak melawan dengan kekerasan terhadap Tapak Sewu. Cara itu ternyata tidak mempan, bahkan Tapak Sewu semakin brutal. Ia sangat benci dengan orang-orang yang bercinta. Bahkan telah banyak gadis-gadis yang diculik dan disandera secara misterius, termasuk Lara Wulan dan Seruni. Sekembalinya Sandika, selain tidak menemukan kekasihnya, Seruni (Eva Arnaz), juga mendapati Sang Guru telah tewas. Maka Sandika lalu mencari akal dan berusaha keras mencari biang kerusuhan itu. Di sebuah pulau terpencil Sandika menemukan Tapak Sewu. Terjadilah duel sengit yang akhirnya dimenangkan Sandika. Semua tawanan termasuk Seruni dapat dibebaskan. <ref> JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 275 </ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 24 Juli 2016 14.05
Kupu-kupu Beracun | |
---|---|
Sutradara | Fritz G. Schadt |
Produser | Sudjana Budiana |
Ditulis oleh | jaka Sutama |
Pemeran | Eva Arnaz George Rudy Enny Beatrice Baron Hermanto Bung Salim Letty Djamal Mustafa M. Pandji Anom Haryo Sungkono Herman Permana |
Penyunting | Fritz G. Schadt |
Distributor | PT. Budiana Film |
Tanggal rilis | 1984 |
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Kupu-kupu Beracun adalah film laga Indonesia tahun 1984 dengan disutradarai oleh Fritz G. Schadt dan dibintangi oleh Eva Arnaz dan George Rudy.
Sinopsis
Tapak Sewu (Baron Hermanto) yang semula menjadi kesayangan gurunya telah menyalahgunakan ilmunya. Ia melarikan diri setelah menewaskan temannya, Tirta Ireng (Herman Permana). Sandika (George Rudy), murid lain yang kurang menonjol sedang pulang ke kampung halamannya. Lara Wulan (Enny Beatrice), kekasih Tirta Ireng ingin menuntut balas, namun dinasehati oleh Sang Guru agar tidak melawan dengan kekerasan terhadap Tapak Sewu. Cara itu ternyata tidak mempan, bahkan Tapak Sewu semakin brutal. Ia sangat benci dengan orang-orang yang bercinta. Bahkan telah banyak gadis-gadis yang diculik dan disandera secara misterius, termasuk Lara Wulan dan Seruni. Sekembalinya Sandika, selain tidak menemukan kekasihnya, Seruni (Eva Arnaz), juga mendapati Sang Guru telah tewas. Maka Sandika lalu mencari akal dan berusaha keras mencari biang kerusuhan itu. Di sebuah pulau terpencil Sandika menemukan Tapak Sewu. Terjadilah duel sengit yang akhirnya dimenangkan Sandika. Semua tawanan termasuk Seruni dapat dibebaskan. [1]
Referensi
- ^ JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 275