Film dan Peristiwa: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
== Sinopsis == |
== Sinopsis == |
||
Proklamasi 17 Agustus 1945 tidak sempat direkam oleh karyawan Berita Film Indonesia (BFI), pimpinan RM Soetarto (Didit), karena studio Nippon Eiga Sha ditinggalkan para petugasnya yang berkebangsaan Jepang. Maka Soetarto bersama rekan-rekannya bertekat meneruskan langkah perjuanagan lewat profesinya sebagai juru kamera film berita. Banyak peristiwa yang berhasil direkam, antara lain peristiwa 10 November 1945 di surabaya, Aksi Militer Belanda I dll. BFI menerima "warisan" dari Nippon Eiga Sha tanggal 6 Oktober 1945. BFI merupakan cikal bakal [[PPFN]] (Perum Produksi Film Negara) |
Proklamasi 17 Agustus 1945 tidak sempat direkam oleh karyawan Berita Film Indonesia (BFI), pimpinan RM Soetarto (Didit), karena studio Nippon Eiga Sha ditinggalkan para petugasnya yang berkebangsaan Jepang. Maka Soetarto bersama rekan-rekannya bertekat meneruskan langkah perjuanagan lewat profesinya sebagai juru kamera film berita. Banyak peristiwa yang berhasil direkam, antara lain peristiwa 10 November 1945 di surabaya, Aksi Militer Belanda I dll. BFI menerima "warisan" dari Nippon Eiga Sha tanggal 6 Oktober 1945. BFI merupakan cikal bakal [[PPFN]] (Perum Produksi Film Negara) <ref> JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 287 </ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 3 November 2016 07.30
Film dan Peristiwa | |
---|---|
Sutradara | Usman Effendy |
Produser | G. Dwipayana |
Ditulis oleh | Usman Effendy |
Pemeran | Didit Usman Effendy Benny Chandra Anton Indracaya Hardo Sukoyo Christi Maharsa |
Penata musik | Sudharmono |
Penyunting | FX Subroto Supandi |
Distributor | PPFN |
Tanggal rilis | 1985 |
Durasi | 81 menit |
Negara | Indonesia |
Film dan Peristiwa adalah film Indonesia tahun 1985 dengan disutradarai oleh Usman Effendy. Waktu diputar TVRI, judulnya berganti menjadi "Detik-detik Proklamasi"
Sinopsis
Proklamasi 17 Agustus 1945 tidak sempat direkam oleh karyawan Berita Film Indonesia (BFI), pimpinan RM Soetarto (Didit), karena studio Nippon Eiga Sha ditinggalkan para petugasnya yang berkebangsaan Jepang. Maka Soetarto bersama rekan-rekannya bertekat meneruskan langkah perjuanagan lewat profesinya sebagai juru kamera film berita. Banyak peristiwa yang berhasil direkam, antara lain peristiwa 10 November 1945 di surabaya, Aksi Militer Belanda I dll. BFI menerima "warisan" dari Nippon Eiga Sha tanggal 6 Oktober 1945. BFI merupakan cikal bakal PPFN (Perum Produksi Film Negara) [1]
Referensi
- ^ JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 287
Pranala luar
- (Indonesia) http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/filminfo/movie.php?uid=41e3c5ac5c43
- (Indonesia) http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-f016-85-054224_film-dan-peristiwa#.V2nHWBIexWU