Lompat ke isi

Sang Guru: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
awalan paragraf
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 32: Baris 32:
== Sinopsis ==
== Sinopsis ==


Topaz, guru yang miskin tapi sangat jujur dan lurus. Muridnya sangat terpesona bila dia mengajar budi pekerti, kejujuran yang selalu ditekankan. Bentrokan tak tertahankan karena kepala sekolahnya, Mursalin (Maruli Sitompul) menganggap pendidikan sebagai jual-beli. Topaz dipecat, ketika seorang orang tua murid memprotes rapor anaknya yang semuanya merah, sementara Mursalin menginginkan angka itu diperbaiki. Salah satu murid les privat Topas adalah anak Inge Rosa (Rahayu Effendi), wanita peliharaan Kunto (Bambang Hermanto), pengusaha yang hidup dari kongkalikong dengan pejabat pemerintah. Topaz bekerja di perusahaan Kunto Inge. Setelah setahun bekerja, Topaz berhasil mengatahui seluruh seluk beluk permainan, dan berusaha menjadi pengusaha dengan jalan yang lebih baik. Ketika konflik terjadi dengan Kunto, Topas sudah siap sampai ke pengadilan, sehingga Kunto tidak bisa berbuat apa-apa. Inge sendiri merasa hancur, tapi Topaz membutuhkannya karena rasa cintanya terhadap Inge. Tiba-tiba di pelataran perusahaan, murid-muridnya datang menyanyikan lagu.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M1106 Laman Sang Guru], diakses pada 13 Januari 2010</ref>
Topaz, guru yang miskin tetapi sangat jujur dan lurus. Muridnya sangat terpesona bila dia mengajar budi pekerti, kejujuran yang selalu ditekankan. Bentrokan tak tertahankan karena kepala sekolahnya, Mursalin (Maruli Sitompul) menganggap pendidikan sebagai jual-beli. Topaz dipecat, ketika seorang orang tua murid memprotes rapor anaknya yang semuanya merah, sementara Mursalin menginginkan angka itu diperbaiki. Salah satu murid les privat Topas adalah anak Inge Rosa (Rahayu Effendi), wanita peliharaan Kunto (Bambang Hermanto), pengusaha yang hidup dari kongkalikong dengan pejabat pemerintah. Topaz bekerja di perusahaan Kunto Inge. Setelah setahun bekerja, Topaz berhasil mengatahui seluruh seluk beluk permainan, dan berusaha menjadi pengusaha dengan jalan yang lebih baik. Ketika konflik terjadi dengan Kunto, Topas sudah siap sampai ke pengadilan, sehingga Kunto tidak bisa berbuat apa-apa. Inge sendiri merasa hancur, tetapi Topaz membutuhkannya karena rasa cintanya terhadap Inge. Tiba-tiba di pelataran perusahaan, murid-muridnya datang menyanyikan lagu.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M1106 Laman Sang Guru], diakses pada 13 Januari 2010</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 30 Oktober 2016 14.49

Sang Guru
SutradaraEduart Pesta Sirait
ProduserTirto Yuwono
Bambang Widitomo
Ditulis olehParakitri
PemeranS. Bagio
Rahayu Effendi
Bambang Hermanto
Maruli Sitompul
Ida Kusumah
Doddy Sukma
Darto Helm
Lina Budiarti
Ester Sumampow
Fakri Amrullah
Lenny Marfiani
Penata musikSudharnoto
SinematograferM. Soleh Ruslani
PenyuntingNorman Benny
Tanggal rilis
1981
Durasi117 menit
NegaraIndonesia

Sang Guru adalah film Indonesia tahun 1981 dengan disutradarai oleh Eduart Pesta Sirait dan dibintangi oleh S. Bagio dan Rahayu Effendi.

Film ini mendapatkan nominasi untuk aktor terbaik (S. Bagio) dalam Festival Film Indonesia 1982.

Sinopsis

Topaz, guru yang miskin tetapi sangat jujur dan lurus. Muridnya sangat terpesona bila dia mengajar budi pekerti, kejujuran yang selalu ditekankan. Bentrokan tak tertahankan karena kepala sekolahnya, Mursalin (Maruli Sitompul) menganggap pendidikan sebagai jual-beli. Topaz dipecat, ketika seorang orang tua murid memprotes rapor anaknya yang semuanya merah, sementara Mursalin menginginkan angka itu diperbaiki. Salah satu murid les privat Topas adalah anak Inge Rosa (Rahayu Effendi), wanita peliharaan Kunto (Bambang Hermanto), pengusaha yang hidup dari kongkalikong dengan pejabat pemerintah. Topaz bekerja di perusahaan Kunto Inge. Setelah setahun bekerja, Topaz berhasil mengatahui seluruh seluk beluk permainan, dan berusaha menjadi pengusaha dengan jalan yang lebih baik. Ketika konflik terjadi dengan Kunto, Topas sudah siap sampai ke pengadilan, sehingga Kunto tidak bisa berbuat apa-apa. Inge sendiri merasa hancur, tetapi Topaz membutuhkannya karena rasa cintanya terhadap Inge. Tiba-tiba di pelataran perusahaan, murid-muridnya datang menyanyikan lagu.[1]

Referensi

  1. ^ Laman Sang Guru, diakses pada 13 Januari 2010

Pranala luar