Lohidu: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan sumber |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
<ref>{{Cite book|title=Tinilo Pa'ita, Naskah Puisi Gorontalo: Sebuah Kajian Filosofis|last=Hinta|first= |
<ref>{{Cite book|title=Tinilo Pa'ita, Naskah Puisi Gorontalo: Sebuah Kajian Filosofis|last=Hinta|first=Elliyana G.|publisher=Djambatan|year=2005|isbn=979-428-596-X|location=Jakarta|pages=49-50}}</ref>Dalam pergaulan muda-mudi ''Gorontalo'', terdapat dua ragam puisi yang sering digunakan dalam mencurahkan isi hati dalam hubungan muda-mudi. diantaranya : |
||
1 '''Lohidu''' adalah pantun yang di ungkapkan dalam bahasa Gorontalo. Lohidu bisa di sajikan secara individual atau dalam bentuk berbalasan yang di sebut oelh orang Gorontalo dengan ''pa:'ia lo bungo lo poli''. |
1 '''Lohidu''' adalah pantun yang di ungkapkan dalam bahasa Gorontalo. Lohidu bisa di sajikan secara individual atau dalam bentuk berbalasan yang di sebut oelh orang Gorontalo dengan ''pa:'ia lo bungo lo poli''. |
||
2 Pa:ntungi adalah pantun dalam bahasa Gorontalo dan bahasa Melayu. |
2 Pa:ntungi adalah pantun dalam bahasa Gorontalo dan bahasa Melayu. |
Revisi per 30 September 2016 09.07
[1]Dalam pergaulan muda-mudi Gorontalo, terdapat dua ragam puisi yang sering digunakan dalam mencurahkan isi hati dalam hubungan muda-mudi. diantaranya : 1 Lohidu adalah pantun yang di ungkapkan dalam bahasa Gorontalo. Lohidu bisa di sajikan secara individual atau dalam bentuk berbalasan yang di sebut oelh orang Gorontalo dengan pa:'ia lo bungo lo poli. 2 Pa:ntungi adalah pantun dalam bahasa Gorontalo dan bahasa Melayu.
- ^ Hinta, Elliyana G. (2005). Tinilo Pa'ita, Naskah Puisi Gorontalo: Sebuah Kajian Filosofis. Jakarta: Djambatan. hlm. 49–50. ISBN 979-428-596-X.