Lompat ke isi

Tempuyung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 2: Baris 2:
[[Berkas:Bombus lapidarius - Sonchus arvensis - Keila.jpg|250px|jmpl]]
[[Berkas:Bombus lapidarius - Sonchus arvensis - Keila.jpg|250px|jmpl]]


'''Tempuyung''' yang mempunyai nama [[Latin]] [[''Sonchus Arvensis'']] merupakan salah satu [[tanaman]] [[obat]] yang berkhasiat.<ref name="Winarto"> W.P., Winarto (2004).''Tempuyung:Tanaman Penghancur Batu Ginjal''.Jakarta:Agromedia Pustaka. Hal 1-3 </ref> Selain nama Latin, tempuyung juga memilki nama [[daerah]] seperti lobak air, lempung jombang, galibug, lampenas, dan rayana.<ref name="Winarto"/> Tanaman ini sering kita temukan di sekitar kita karena dapat tumbuh di antara puing-puing [[bangunan]], tembok, ataupun pinggir [[jalan]].<ref name="Winarto"/>
'''Tempuyung''' yang mempunyai nama [[Latin]] [[''Sonchus Arvensis'']] merupakan salah satu [[tanaman]] [[obat]] yang berkhasiat.<ref name="Winarto"> W.P., Winarto (2004).''Tempuyung:Tanaman Penghancur Batu Ginjal''.Jakarta:Agromedia Pustaka. Hal 1-3 </ref> Selain nama Latin, tempuyung juga memilki nama [[daerah]] seperti lobak air, lempung jombang, galibug, lampenas, dan rayana.<ref name="Winarto"/> Tanaman ini sering kita temukan di sekitar kita karena dapat tumbuh di antara puing-puing [[bangunan]], tembok, ataupun pinggir [[jalan]].<ref name="Winarto"/>


Tempuyung termasuk dalam [[suku]] [[Asteraceae]] yang tumbuh di ketinggian 50-1.600m dpl dan sangat cocok berada di [[lingkungan]] yang memiliki curah [[hujan]] merata sepanjang [[tahun]] atau daerah dengan [[musim]] [[kemarau]] pendek.<ref name="Winarto"/> Sebagai tanaman [[liar]], tempuyung dapat juga dibudidayakan di dalam [[pekarangan]].<ref name="Winarto"/>
Tempuyung termasuk dalam [[suku]] [[Asteraceae]] yang tumbuh di ketinggian 50-1.600m dpl dan sangat cocok berada di [[lingkungan]] yang memiliki curah [[hujan]] merata sepanjang [[tahun]] atau daerah dengan [[musim]] [[kemarau]] pendek.<ref name="Winarto"/> Sebagai tanaman [[liar]], tempuyung dapat juga dibudidayakan di dalam [[pekarangan]].<ref name="Winarto"/>


Tanaman ini tergolong dalam tumbuhan tak berkayu atau [[terna]] dan menyukai tempat yang langsung terkena [[sinar]] [[matahari]] serta mudah berkembang biak dengan [[biji]] yang terbawa oleh [[angin]].<ref name="Hardi"> Sunanto, Hardi (2009).''100 Resep sembuhkan Hipertensi, Obesitas, dan Asam Urat''.Jakarta:PT Elex Media Komputindo. Hal 61 </ref> Adapun tumbuhan ini mengandung [[kalium]], [[flafonoid]], [[taraksasterol]], [[inositol]], dan yang lain.<ref name="Sri"> Kuncoro, Sri (2006).''Hancurkan Batu Ginjal dengan Ramuan Herbal''.Jakarta:Puspa Swara. Hal 21 Cet II </ref>
Tanaman ini tergolong dalam tumbuhan tak berkayu atau [[terna]] dan menyukai tempat yang langsung terkena [[sinar]] [[matahari]] serta mudah berkembang biak dengan [[biji]] yang terbawa oleh [[angin]].<ref name="Hardi"> Sunanto, Hardi (2009).''100 Resep sembuhkan Hipertensi, Obesitas, dan Asam Urat''.Jakarta:PT Elex Media Komputindo. Hal 61 </ref> Adapun tumbuhan ini mengandung [[kalium]], [[flafonoid]], [[taraksasterol]], [[inositol]], dan yang lain.<ref name="Sri"> Kuncoro, Sri (2006).''Hancurkan Batu Ginjal dengan Ramuan Herbal''.Jakarta:Puspa Swara. Hal 21 Cet II </ref>

Revisi per 22 Januari 2017 02.55

Tanaman Tempuyung yang sedang berbunga
Tanaman Tempuyung yang sedang berbunga

Tempuyung yang mempunyai nama Latin ''Sonchus Arvensis'' merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat.[1] Selain nama Latin, tempuyung juga memilki nama daerah seperti lobak air, lempung jombang, galibug, lampenas, dan rayana.[1] Tanaman ini sering kita temukan di sekitar kita karena dapat tumbuh di antara puing-puing bangunan, tembok, ataupun pinggir jalan.[1]

Tempuyung termasuk dalam suku Asteraceae yang tumbuh di ketinggian 50-1.600m dpl dan sangat cocok berada di lingkungan yang memiliki curah hujan merata sepanjang tahun atau daerah dengan musim kemarau pendek.[1] Sebagai tanaman liar, tempuyung dapat juga dibudidayakan di dalam pekarangan.[1]

Tanaman ini tergolong dalam tumbuhan tak berkayu atau terna dan menyukai tempat yang langsung terkena sinar matahari serta mudah berkembang biak dengan biji yang terbawa oleh angin.[2] Adapun tumbuhan ini mengandung kalium, flafonoid, taraksasterol, inositol, dan yang lain.[3]

Bentuk Tanaman

Tempuyung adalah tanaman yang mempunyai yang bisa digunakan sebagai obat untuk macam-macam penyakit, yakni batu ginjal, demam, juga bengkak.[3] Seluruh bagian yang dimilikinya dapat digunakan sebagai obat, baik dalam bentuk segar maupun kering.[4] Adapun bagian-bagiannya adalah:

Batang

Tinggi tanaman tempuyung berkisar 65-150 cm.[1] Batang tanaman ini berlubang dan bergetah hijau.[1] Selain itu, tempuyung adalah salah satu tanaman yang mana batangnya berbulu dan lunak.[2]

Daun

Daunnya tunggal berbentuk lonjong dan mempunyai ujung runcing serta berwarna hijau keunguan, permukaannya licin dan tepinya berombak juga bergigi tak beraturan.[1] Panjang daunnya kira-kira 6-48 cm dan mempunyai lebar sekitar 3-12 cm.[5] Di dekat pangkal batang, daun yang bergigi terpusat membentuk roset dan yang terletak di bagian atas berselang-seling memeluk batang.[1] Daun inilah yang berkhasiat sebagai penghancur batu ginjal.[1]

Bunga dan Buah

Bunga tempuyung berbentuk malai, kelopaknya seperti lonceng, dan mahkotanya berbentuk seperti dari kumpulan jarum berwarna putih atau kuning.[1] Adapun buahnya mempunyai bentuk kotak juga dan berusuk lima dan mempunyai rambut berwarna hitam yang kemudian berubah menjadi biji berukuran kecil dan ringan hampir mirip berupa serbuk tepung kasar.[1]

Reflist

  1. ^ a b c d e f g h i j k l W.P., Winarto (2004).Tempuyung:Tanaman Penghancur Batu Ginjal.Jakarta:Agromedia Pustaka. Hal 1-3
  2. ^ a b Sunanto, Hardi (2009).100 Resep sembuhkan Hipertensi, Obesitas, dan Asam Urat.Jakarta:PT Elex Media Komputindo. Hal 61
  3. ^ a b Kuncoro, Sri (2006).Hancurkan Batu Ginjal dengan Ramuan Herbal.Jakarta:Puspa Swara. Hal 21 Cet II
  4. ^ Pemadi, Adi (2008).Membuat Kebun Tanaman Obat.Jakarta:Pustaka Bunda. Hal 53 Cet 1
  5. ^ Sa'adah, Sumiati(2007).Mengenal Tanaman yang Berkhasiat Obat.Jakarta:Azka Press . Hal 15